“lo kira bisa lepas dari gue. . .? nggak !, nggak akan semudah itu . . .” mata licik leo seolah sedang menguliti rindu. Meski gadis itu berada didekapannya, tapi leo semakin mengeratkan pelukannya.
“elo ngga cinta sama gue, elo cuma mau balas dendam . . tapi lo salah leo, dengan menyakiti gue, elo ngga akan dapet apa-apa . .” rindu berkata dengan berani, walau ia paham sikapnya justru akan membuat leo semakin agresif. Karna sebenarnya itu yang inginkan. Ia ingin laki-laki didepannya ini menumpahkan segala perasaannya. Ia ingin menjadi penyembuh untuknya.
Leo marah, kata-kata rindu benar-benar menghantam hatinya. Namun tiba-tiba sekilas ia melihat bayangan jasmine dibelakang rindu. Jasmine sedang tersenyum padanya, menangguk, mata jasmine persis seperti yang terakhir leo lihat. Mata yang meminta maaf.
“ARRGGGGHHHH….” Leo berteriak, dan dilemparnya rindu kesamping, membuat gadis itu terkejut dan memengangi lengan kanannya yang terbentur dinding.
Leo berjongkok dengan salah satu lutut yang menyangga tubuhnya didepan rindu, “gue akan melakukan apapun untuk menghancurkan elo . . apapun . . hingga lo akan memilih untuk lebih baik meninggalkan dunia ini…”
Leo mengancam tanpa ampun meski mangsa didepannya sudah tidak mampu melawan. Rindu tidak berkutik, gadis itu hanya menunduk dengan rambut yang menutupi seluruh wajahnya. Setelah itu leo berdiri, berjalan cepat meninggalkan rindu tanpa menoleh.
“terimakasih leo, terimakasih untuk nggak memaafkan gue . . .”
-
Flashback :
Jasmine berlari kecil melewati lorong-lorong kampus. Rambut panjangnya berkibar tertiup angin. Mata sipit gadis itu melebar saat seseorang yang ia cari terlihat, “Leooo…” panggil jasmine
Laki-laki dengan jaket kulit hitam itu berbalik, leo tersenyum kecil, tapi senyum itu cukup membuat jasmine bersedia untuk menukar seluruh hidupnya.
“lama amat sih ?” protes leo, saat jasmine merangkul lengannya.
“maaf-maaf . . tadi tiba-tiba dipanggil dosen . .” jawab jasmine manja, “ah, aku punya kabar buat kamu ?”
“kabar apa ?”
“rindu balik ke Indonesia . . besok dia sampai . .”
Raut wajah leo berubah, senyum laki-laki itu hilang tidak bersisa.
“aku seneng banget rindu akhirnya pulang… gila yaa, udah hampir sepuluh tahun loh… besok kita jemput rindu ya ..? tambah jasmine bersemangat.
Pikiran leo seperti sedang melayang jauh, pertanyaan jasmine hampir tidak terdengar olehnya.
“sayang ?, leo ?!” jasmine memanggil leo dengan keras, mencoba menyadarkan lamunan leo.
“ah, i….iya apa ??” Tanya leo tergagap.
Jasmine menghembuskan nafas panjang, sedikit kesal karna diacuhkan leo, “aku bilang besok kita jemput rindu, mau kan ?”
Leo mengangguk samar, “iya…”. Melihat wajah bahagia jasmine, leo tidak tega untuk menolak, meski ia enggan untuk menjemput rindu.
“terimakasih . .” mood jasmine kembali baik. Dieratkannya pengangan pada lengan leo. Mereka berjalan beriringan menuju pakiran tempat mobil leo.
-Flashback end-
-
Leo membuka kaleng bir ketiga miliknya, diminumnya dengan sekali teguk. Suara music kencang yang memekakkan telinga masih belum bisa mengusir rasa hampa leo. Andri yang baru datang, mengambil tempat disamping leo, sambil menepuk pundak sahabatnya itu.
“suntuk banget bro . .” sapa andri. Leo membalas dengan tersenyum kecil. Andri melihat sekelilingnya dengan semangat. Malam ini club terasa lebih ramai dari pada biasanya.
“bro liat deh, cewek di ujung itu ngeliatin lo terus . .” tunjuk andri pada seorang perempuan berdres merah dengan belahan dada yang rendah, tapi leo melirik saja pun tidak.
“cih, ngga seru lo bro. . .” kesal andri, karna leo sepertinya tidak ingin diganggu gadis manapun malam mini.
“gue mana bisa liat cewe lain lagi . .” akhirnya leo bersuara, andri yang sedang minum pun terpaksa tersedak mendengar kata-kata leo.
WHAT!!.seorang leo ngomong kaya gitu, udah sakit jiwa ini anak, pikir andri sambil mengamati leo.
“gue kangen jasmine ndri . .”
Andri tidak bisa mengontrol rasa kagetnya, “elo sehat kan ?, kalau emang ada kepala lo yang sakit, gue bisa kok anter lo ke dokter . .”
Kali ini leo justru tertawa terbahak-bahak,”apa-apan sih lo ?, emang nya gue kenapa? Gue sehat gini . .”
“elo beneran jadi suka sama jasmine ?,” andri bertanya hati-hati.
Leo menjawab andri sambil menatap atap, entah club malam itu berubah menjadi melankolis bagi leo, “gue kayaknya lagi dihukum tuhan,.. gue akhirnya bisa sayang sama cewek, tapi cewek itu justru diambil paksa selama-lamanya dari gue, dan yang gue sesalin adalah bahkan sampai akhir pun gue tetep nyakitin dia . .”
Andri menarik nafas panjang sebelum berbicara, andri seperti ikut merasakan sesak yang leo rasakan. “ mungkin 50% apa yang terjadi sama jasmine adalah salah lo, tapi 50% lagi itu adalah takdir. . ini bukan masalah tuhan sedang menghukum lo atau nggak . .”
Leo mengusap wajah dengan salah satu tangannya, terasa lelah. Lelah batin leo. Lelah untuk merasa bersalah, dan lelah dalam mencari pemaafan.
“dan elo, masih belum bisa sepenuhnya melepaskan rindu . ., itu masalah lo sebenarnya..”
Wajah leo terangat, seperti disadarkan sesuatu oleh andri. Belum melepaskan rindu. Leo tidak ingin mengakui itu, tapi bahkan andri bisa melihatnya dari diri leo.