Loading...
Logo TinLit
Read Story - Pencuri Labu
MENU
About Us  

Bocha melirik jam dinding yang menunjukkan pukul satu dini hari.

 

Sayup-sayup, ia mendengar suara dari luar kamar. Perlahan, ia membuka pintunya sedikit. Melalui celah pintu, ia bisa melihat Mama dan Papanya sedang membicarakan sesuatu yang serius. Tentang pencuri yang akhir-akhir ini menjarah kebun labu mereka.

 

Sebelum kedua orang tuanya memergoki ia sedang mengintip, Bocha menutup pintu. Saat itu ia sempat melihat tangan Papanya yang terluka.

 

Sepanjang malam, Bocha tidak bisa terlelap. Ia terlalu bersemangat dengan acara nanti malam. Teman-teman, tetangga, dan keluarganya akan datang berkumpul di rumahnya. Dengan mengenakan kostum-kostum unik. Seperti miliknya yang tergantung rapi di pintu lemari.

 

Selain memiliki kebun luas di sekeliling rumah tempat Papanya menanam labu, Mamanya juga terkenal sebagai pemahat yang handal. Sehingga bulan Oktober seperti ini menjadi saat yang hibuk bagi kedua orang tuanya. Banyak orang memesan lentera labu yang dipahat dalam berbagai macam bentuk. Sesekali, tetangga mereka yang bernama Pak Jack ikut membantu mengerjakan pesanan-pesanan itu.

 

Menjelang matahari terbenam, Bocha sudah siap dengan kostumnya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, lentera-lentera labu yang itu menunjukkan kemampuan mengukir tingkat tinggi yang dimiliki Mamanya. Bentuk kupu-kupu, gajah, sampai serigala yang sedang melolong.

 

Dari semuanya, ada satu yang membuat Bocha takjub. Sebuah labu yang belum dipasangi lilin, tersembunyi di antara potongan-potongan limbah kulit labu. Bentuknya sangat mirip dengan wajah Pak Jack, lengkap dengan mata terbelalak dan hiasan darah di beberapa tempat. Mamanya benar-benar hebat! Bocha jadi tidak sabar melihat reaksi kagum Pak Jack saat melihat lentera labu ini.

 

Aroma labu yang manis, memanggil Bocha kembali ke dalam rumah. Ia memerhatikan Mamanya yang sedang mengeluarkan kue labu dari oven.  

 

“Sudah matang, ya, Ma?” tanya Bocha dengan kedua mata berbinar senang. Kue labu buatan Mamanya adalah yang terlezat di dunia.

 

Mamanya yang hari ini mengenakan kostum ala penyihir, mengangguk bangga hingga nyaris membuat topi kerucutnya terjatuh. “Bocha mau ikut menghias?”

 

Bocha mengangguk senang. Ia langsung naik ke kursi yang menyamakan tingginya dengan Mama. Sementara Mamanya mengoleskan krim berwarna putih, ia menaburkan permen-permen jagung di bagian atas kue.

 

“Semuanya sudah siap?”

 

Papanya muncul di dapur tepat saat kue labu selesai dihias.

 

“Sudaaaaaaaah,” jawab Bocha dan Mamanya dengan kompak.

 

Bocha memerhatikan saat Papanya mengancingkan manset kostum drakulanya. Luka di tangannya sudah lenyap tidak berbekas. Padahal tadi Bocha melihat sangat banyak darah melumuri tangan Papanya. Atau mungkin saja Papanya adalah manusia super yang bisa menyembuhkan luka dalam sekejap.

 

Bel rumah berdenting nyaring. Papa langsung menggendong Bocha dari atas kursi, bergegas menyambut tamu mereka malam ini. Satu persatu undangan pesta memenuhi halaman belakang rumah. Banyak yang memuji kostum naga yang dikenakan Bocha. Begitu juga dengan indahnya hiasan lentera dan kelezatan kue yang dihidangkan.

 

Sayangnya, sampai pesta berakhir, Pak Jack tidak juga datang.

 

Tetapi Bocha tidak lagi memikirkan itu. Ia terlalu berbahagia hingga kelelahan. Malam ini Bocha pasti bisa tidur nyenyak.

 

Sebelum benar-benar terlelap, sayup-sayup ia mendengar kedua orang tuanya berbicara. Lagi-lagi, tentang pencuri yang akhir-akhir ini menjarah kebun labu mereka.

 

“Apa perlu kita memasang pagar listrik di sekeliling kebun?”

 

“Tenang saja. Sudah tidak ada lagi yang akan mencuri labu-labu kita.”

Tags: thwc18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
KERIKIL BERSUARA
464      309     2     
Short Story
Seperti inikah suara kerikil itu? Suara bebatuan kecil itu cukup nyaring terdengar ditelingaku atau karena malam yang sunyi yang membuatku berimajinasi.
2 Kehidupan
466      310     1     
Short Story
Kisahku, bermula saat aku mulai berajak smp, hidupku menyendiri entah apa yang ada di pikiranku selama ini.
Killed
400      263     1     
Short Story
One Way Or Another
630      461     0     
Short Story
Jangan baca sendirian di malam hari, mungkin 'dia' sedang dalam perjalanan menemuimu, dan menemanimu sepanjang malam.
Reflection
472      339     1     
Short Story
Ketika melihat namun, tak mampu melakukan apapun
The two moons
479      328     1     
Short Story
Kukira aku sudah gila melihat dua bulan itu, apakah aku salah? #thwc18
Kena Kau
522      351     1     
Short Story
Flashdisk
527      357     2     
Short Story
Ada yang aneh dengan flashdiskku. Semuanya terjadi begitu saja. Aneh. Lalat itu tiba-tiba muncul dan bergerak liar pada layar laptopku, semuanya terasa cepat. Hingga kuku pada semua jariku lepas dengan sendirinya, seperti terpotong namun dengan bentuk yang tak beraturan. Ah, wajahku! Astaga apalagi ini?
Little Riding Hood Alternative Universe
485      335     1     
Short Story
Little Riding Hood yang harus dihadapkan pada sebuah perintah. Ia tak mampu berkutik untuk melawan karena ia hanya anak pungut, namun perintah yang sederhana itu adalah sebuah ketakutan yang tak mampu digambarkan dengan kata-kata. Pic Source : -pexels.com/@stacey-resimont-183655 -rs9seoul Edited with : -Picsart Cerita ini diikutsertakan untuk mengikuti thwc18
Dekapan Mata Jahat
497      351     1     
Short Story
Suatu malam dia menidurkanku dengan pulas namun seringnya dia mengajakku bermain hingga larut malam