Read More >>"> DIAM !
Loading...
Logo TinLit
Read Story - DIAM !
MENU 0
About Us  

Aku tengah sibuk dengan data penjualan bulan ini yang ngak ada habisnya. Lembur diakhir akhir minggu adalah hal paling menyebalkan dalam hidup. Ditemani deringan notif message dari pacar dan berisiknya suara keyboard yang beradu membuat malam ini tidak begitu sunyi. Ini memang masih terlalu dini kalau dibilang malam, masih pukul 7 lebih 12 menit. Aku berhenti sejenak dari menatap layar komputer menoleh teman yang lain yang terlalu asyik dengan dunianya. Dea gadis berkacamata dengan hetset yamg terpasang apik ditelinga. Fokusnya entah pada pekerjaan atau lebih ke musik yang mengalun ditelinganya. Kepalannya angguk-angguk terkadang badannya juga ikut bergoyang. Dea akan fokus dan duduk disana bahkan sampai semua orang dikantor ini pulang tanpa dia sadar. Disamping kanan Dea, Johan. Lelaki tambun berkulit putih itu sudah menguap entah keberapa kali. Terlalu banyak makan siang mungkin dia, jam segini sudah ngebuat mata sipitnya berat. Ada juga mba Karin, kepala bagian disini tidak seperti biasanya masih berkutat dengan dokumen segunung didepannya. Jangan lupain pak Haris yang selalu tepat waktu jam pulangnya, ada anak yang menunggu dirumah katanya, masih memainakn mouse dan keyboard dengan lincahnya. Sedangkan aku, duduk di meja paling ujung. Menatap mereka sambil menyandarkan punggung, tersenyum.

Aku meregangkan tubuh, mengecek chat pacar yang sudah sibuk bertanya dimana, kemana, kapan pulang. Tersenyum. Pria baik hati ini terlalu sempurna dan membuat nyaman. Aku menjawab pesan itu dengan singkat. " ILOVE YOU,, aku lembur sayang kita ketemu besok ya " . Balasan langsung aku terima, emotikon kiss dan kata penyemangat. Tersenyum. Kembali pada laporan yang harus aku selesaikan hari ini. Besok aku tidak lembur harus libur dan bertemu pacar tersayangku. Aku fokusku kembali ke layar, aku melihat sekeliling, masih sama dan masih sibuk dengan hal mereka.

Hari semakin malam ketika pak Haris beranjak dari duduknya menuju toilet. Sekembalinya pak Haris, Johan berdiri meregangkan badan dan menuju pantri. Bau kopi buatan johan menyeruak ke seluruh ruangan. Setelah itu, tidak ada lagi pergerakan selain suara ketikan dan bolpoin yang menari indah dikertas. Semakin larut, terlihat dari devisi lain yang sudah berangsur pulang satu demi satu. Pukul 9.35, pak Haris berpamitan pulang lebih, anaknya sudah menelpon dan merengek. Suara ac yang semakin terdengar menandakan jam semakin larut. Aku menyimpan dan merapikan semua alat tulis dimeja. Mengecek pesan pacar yang menyuruh pulang. Pukul 11.15 aku dan mba karin pulang. Mengabaikan Dea yang entah masih sibuk dengan dunianya. Jangan tanya Johan, dia sudah lebih dulu pergi sebelum pak Haris pulang.

Keesokan paginya, aku bersiap untuk bertemu pacar kesayanganku. Kita bertemu di cafe biasa. Aku lebih suka pergi sendiri, tidak mau terlalu bergantung. Pacarku sudah menunggu, dia dengan cemas menatap aku yang mendekat. Aku tersenyum melihat wajah cemasnya, dulu dia tidak pernah secemas ini sebelum tragedi itu terjadi. "Kapan mau berhenti kerja dari disana?" tanyanya setelah aku duduk. "Kemarin sama mba Karin kok, lagian kalo ngak aku selesein semalem hari ini mana bisa kita ketemu" jawabku sambil tersenyum. "Kalo kamu rasukan lagi gimana ?" tanyanya lagi. "Diam, Kita cuma diminta diam dan Dea ngak akan ngeganggu kita." kataku. Dia hanya mendesah menyerah.

Tags: thwc18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Trick or Treat!
684      399     2     
Short Story
Malam Halloween ... saatnya untuk "Trick or Treat!"
One Way Or Another
546      394     0     
Short Story
Jangan baca sendirian di malam hari, mungkin 'dia' sedang dalam perjalanan menemuimu, dan menemanimu sepanjang malam.
Bells Flower
367      245     2     
Short Story
Bella mendekati ibunya. Dia mencoba untuk melepaskan ikatan namun tak bisa. Mata sang ibu melotot dengan mulut terbuka, menatap tajam ke arah Bella. Mulut terbuka itu menyemburkan kunyahan kelopak bells flower ke wajah Bella. Bau menyengat dan busuk jadi satu. Seketika Bella bangun dari mimpinya.
Job
776      458     5     
Short Story
Ah, kau bertanya tentang pekerjaanku? #thwc18
Silent Scream
685      378     6     
Short Story
Kala hidupmu tak lagi sama.
Bad Dream
415      281     1     
Short Story
Partial
369      257     2     
Short Story
Tentang balas dendam yang biasa saja. Tentang niat membunuh seekor babi dengan kebenciannya.
Halloween
629      362     3     
Short Story
Aku berikan pertunjukan terbaik di kota ini. #thwc18
Between us
594      317     4     
Short Story
She was here, between us! Yash! Hi! I'm Laura! And i'll kill u.
Denting 12
428      295     1     
Short Story
Tak masalah untukku kapanpun kau singgah. Jika menetap buatlah aku terbiasa. Jika sudah, ya sudahlah aku pasrah.