Desa Quel, ??? ???
Kediaman keluarga Gorla, Pagi Hari
“ Apa .. yang .. terjadi … “ Vain membuka matanya dan berbicara terbata – bata.
“Aw … “ Vain merintih kesakitan ketika mencoba bangun.
“ Jangan banyak bergerak dulu, kebanyakan tulang rusuk mu patah, dan untung saja kamu cepat tertolong “ suara yang sedikit rapuh terdengar, dan tidak lama setelahnya kepala desa Querla memasuki ruangan.
“Memangnya kamu ini melawan apa?, monster biasa tidak mungkin dapat menyebabkan luka seperti ini “ Querla bertanya kepada Vain dengan penuh curiga.
Vain yang terluka hanya bisa berbaring di tempat tidurnya, dan bercerita tentang apa yang terjadi ketika dia memasuki Howling Forest. Cerita Vain membuat bingung Querla bagaimana bisa tempat yang dulunya tempat bermainnya kini berubah …
“ Vain, anak kecil yang kamu bawa bukanlah sembarangan orang, dia telah di kutuk oleh kekuatan sihir yang sangat kuat, tidak ad acara untuk menyelamatkannya. “ Querla dengan penuh rasa kasihan bercerita.
“Vain, anak kecil itu adalah seorang putri di suatu kerajaan daratan utama Neverends yang mitosnya telah di kutuk penyihir jahat, tidak kusangka selama ini dia di sembunyikan di Howling Forest “
“ Apa benar tidak ada acara untuk menyelamatkannya? “ Vain bertanya dengan penuh rasa optimis.
“ Sudah ku bilang sebelumnya di desa Quel tidak ada yang ahli menggunakan sihir dan sihir yang mengutuk sang putri adalah sihir yang sangat kuat “ Quel berterus terang.
“ Sebaiknya kamu istirahat saja hingga benar – benar pulih, setelahnya datanglah ke kediaman ku ada yang harus aku sampaikan “ setelah berbicara dengan Vain Quel pergi meninggalkan ruangan.
Quel yang tidak dapat melakukan apa – apa hanya bisa istirahat mengakhiri hari.
“ ( Waktu itu suara siapa, besok aku harus memastikannya ) “ Vain berbicara dalam hati dan kemudian tertidur.
Beberapa hari setelah Vain sembuh Ibu Gorla menyuruhnya untuk berbicara dengan Gorla di lapangan latihan. Vain pun beranjak pergi menemui Gorla, sesampainya disana Vain melihat Gorla yang sedang berlatih beladiri.
“ Gorla, Ibu mu mencarimu “ Vain memanggil sembari berjalan mendekati Gorla.
“ … Vain “ Gorla menengok ke belakang dan melihat Vain
“ … V-V-VAIN!! “ Gorla sontak terkejut melihat Vain.
“ Kukira kamu sudah mati, aku sangat menyesal lupa memberitahu mu soal Howling Forest “ Gorla dengan wajah menyesal meminta maaf kepada Vain.
“ ( Ternyata badan doang besar ) ya sudahlah setidaknya tidak terjadi hal yang lebih buruk “ Vain sedikit tersenyum melihat ekspresi muka Gorla.
“ Ibu mu mencarima memangnya kau selama ini ngapain aja? “ Vain bertanya kepada Gorla
“ Sudah 3 hari sejak kamu Mati GORLA! disini berlatih untuk balas dendam kepada monster yang menghajarmu “ Gorla dengan bangga menjelaskan.
“ ( ini orang benar – benar bodohnya ) sudah ku bilang siapa yang MATI! “ Vain sedikit kesal
“ Hahaha… “ Gorla tertawa mendengarnya
“ Hehehe … oh iya aku sampai lupa aku ada urusan dengan kepala suku “ Vain sedikit tertawa menyampaikan.
“ Baiklah aku akan menemanimu, serahkan saja pada Gorla “ Gorla memukul dadanya dengan rasa bangga.
Vain dan Gorla pun pergi ke kediaman kepala suku, sesampainya mereka disana, mereka lansung bertemu dengan kepala suku Querla dan mereka melihat seorang anak kecil sang putri tertidur di depan Querla.
“ Kalian datang di waktu yang tepat, hohoho “ Querla tertawa melihat kedatangan Vain dan Gorla.
“ Aku menemukan cara yang patut untuk di cob acara ini dapat di lakukan ketika hari Luna dan pada malam hari dengarkan baik – baik, Vain bawalah sang putri ke arah utara melewati Howling Forest setelah itu kamu akan menemukan Desa Zelt dari sana kalian pergi ke Howling Mountain disana ada temanku yang berumur sudah 170 tahun dia seorang Sage dia tahu apa yang harus dilakukan “ Querla memberi tahukan bagaimana cara untuk menolong sang putri
“ Gorla bantulah Vain dalam perjalanannya “ Querla meminta Gorla untuk membantu Vain.
“ Tentu saja serahkan pada GORLA! “ Gorla dengan bangga menyebutnya.
“ Hari Luna? “ Vain bingung mendengarnya
“ Biar GORLA! Yang menjelaskan nanti “ Gorla menepuk pundak Vain.
“ Vain, sepertinya perlengkapanmu sudah rusak karena kejadian kemaren, datanglah ke belakang rumah ada yang ingin ku tunjukan “ Gorla kemudian beranjak pergi.
Setelah berbincang – bincang mengenai apa yang harus di lakukan nanti, Vain bergegeas menemui Gorla untuk mendapatkan perlengkapannya.
“ Iron Short Sword lebih bagus dari yang sebelumnya, dan Iron Buckler dan Iron Vest untuk perlindungan yang lebih maksimal “ Gorla memberikan perlengkapan kepada Vain.
“ Terima kasih aku berhutang banyak kepadamu “ Vain berterima kasih kepada Gorla
“ Kan sudah ku bilang kalau aku ingin menjelajahi dunia dan mungkin ini kesempatanku “ Gorla tersenyum sembari bercerita.
“ Uhh, ngomong – ngomong kenapa kamu ingin menolong sang putri memangnya kamu punya suatu ikatan? “ Gorla bingung dengan tujuan Vain.
“ Tidak … hanya saja dia mirip dengan seseorang …. “ Vain menjawab tanpa ekspresi seakan suasana menjadi dingin.
“ Uhh … baiklah “ Gorla berusaha untuk tidak melanjutkan pertanyaannya melihat situasi berubah tidak baik.
Vain dan Gorla telah selesai bersiap menuju petualangan yang baru, apa yang akan menanti mereka di depan sana, takdir apa yang akan menunggu Vain …
Howling Forest, Luna
Air Terjun, Pagi hari
Vain yang sedang menggemblok sang putri beristirahat sejenak di pinggir air terjun karena terlalu letih untuk melanjutkan perjalanan.
“ Kan sudah ku bilang biar ku saja yang membawanya “ Gorla mengocehi Vain
“ Tidak apa – apa aku hanya masih terlalu lelah saja “ Vain menghela nafas
Setelah beristirahat sejenak Vain dan Gorla melanjut kan perjalanan ke desa Zelt, sepanjang perjalanan mereka menemui beberapa rintangan seperti melawan monster, tapi dengan ada nya Gorla monster – monster ber level rendah tidak ada tandingannya.
Desa Zelt, Luna
Pintu masuk, Siang Hari
Sesampainya di desa Zelt, Vain bertanya kepada penjaga di pintu masuk menanyakan arah menuju Howling Mountain.
“ Permisi kemana arah menuju Howling Mountain? “ Vain bertanya kepada salah satu penjaga
“Howling Mountain katamu? … kalian tidak bisa kesana untuk saat ini, di karenakan sedang ada monster yang mengamuk, baru saja ada beberapa anggota dari guild menuju kesana untuk mengurus masalah ini jadi mungkin 2 sampai 3 hari akan selesai “ Penjaga menceritakan apa yang sedang terjadi.
“ Kita dari suku Quela petarung kuat, monster seperti itu tidak ada apa - apanya untuk GORLA! “ Gorla menyela sang penjaga.
“ Ya aku tahu terlihat dari pakaian kalian, memangnya apa urusan kalian disana? Dan siapa gadis yang kau gendong itu? “ Penjaga mulai curiga.
“ I-I…” Gorla terbata - bata.
“ Dia adiku, dan sekarang dia sedang sakit dan harus menemui Sage. “ Vain menjawab.
“ Jika masalahnya genting seperti ini, kalian cobalah berbicara kepada ketua guild kota Zelt, kebetulan dia sedang ada di pintu masuk menuju Howling Mountain. “ sang penjaga memberikan arahan kepada mereka.
Vain dan Gorla segera menuju ke tempat yang telah di tunjukan oleh sang penjaga, sesampai disana mereka melihat banyak sekali pasukan yang sedang menunggu dan beberapa petualang anggota guild.
“ Berhenti!! … wilayah ini sedang dalam keadaan bahaya, warga biasa tidak boleh berada di sekitaran sini, silahkan kembali “ seorang Penjaga memberhentikan Vain dan Gorla.
“ Kami harus bertemu dengan Sage, adiku sedang sakit dan dia perlu pertolonganya! “ Vain berpura – pura sedih dalam keadaan genting.
“ Tidak bisa, kalian mau di tangkap! “ sang Penjaga mulai marah.
“ Tidak ada pilihan lain yah … “ Gorla lansung memegang tangan sang Penjaga dan membantingnya hingga tidak sadarkan diri.
Karena perbuatannya Penjaga yang lain melihat dan mulai mengepung Vain dan Gorla, Gorla pun sudah siap dalam posisi menyerang sedangkan Vain masih menggemblok sang putri.
“ Hentikan!! Kalian mau mati “ tiba – tiba terdengar suara dari seseorang wanita.
Sontak mendengar itu semua penjaga berhenti, namun Gorla dan Vain tetap dalam posisi siaga.
“ Tidak ku sangka ada suku Quel di tempat ini, apa yang ingin kalian lakukan “ Seorang wanita dengan menggunakan baju zirah bagaikan bangsawan mendatangi Gorla dan Vain.