Loading...
Logo TinLit
Read Story - Neverends Story
MENU
About Us  

Desa Quel, ??? ???

Kediaman keluarga Gorla, Pagi Hari

“ Apa .. yang .. terjadi … “ Vain membuka matanya dan berbicara terbata – bata.

“Aw … “ Vain merintih kesakitan ketika mencoba bangun.

“ Jangan banyak bergerak dulu, kebanyakan tulang rusuk mu patah, dan untung saja kamu cepat tertolong “ suara yang sedikit rapuh terdengar, dan tidak lama setelahnya kepala desa Querla memasuki ruangan.

“Memangnya kamu ini melawan apa?, monster biasa tidak mungkin dapat menyebabkan luka seperti ini “ Querla bertanya kepada Vain dengan penuh curiga.

            Vain yang terluka hanya bisa berbaring di tempat tidurnya, dan bercerita tentang apa yang terjadi ketika dia memasuki Howling Forest. Cerita Vain membuat bingung Querla bagaimana bisa tempat yang dulunya tempat bermainnya kini berubah …

“ Vain, anak kecil yang kamu bawa bukanlah sembarangan orang, dia telah di kutuk oleh kekuatan sihir yang sangat kuat, tidak ad acara untuk menyelamatkannya. “ Querla dengan penuh rasa kasihan bercerita.

“Vain, anak kecil itu adalah seorang putri di suatu kerajaan daratan utama Neverends yang mitosnya telah di kutuk penyihir jahat, tidak kusangka selama ini dia di sembunyikan di Howling Forest

“ Apa benar tidak  ada acara untuk menyelamatkannya? “ Vain bertanya dengan penuh rasa optimis.

“ Sudah ku bilang sebelumnya di desa Quel tidak ada yang ahli menggunakan sihir dan sihir yang mengutuk sang putri adalah sihir yang sangat kuat “ Quel berterus terang.

“ Sebaiknya kamu istirahat saja hingga benar – benar pulih, setelahnya datanglah ke kediaman ku ada yang harus aku sampaikan “ setelah berbicara dengan Vain Quel pergi meninggalkan ruangan.

            Quel yang tidak dapat melakukan apa – apa hanya bisa istirahat mengakhiri hari.

“ ( Waktu itu suara siapa, besok aku harus memastikannya ) “ Vain berbicara dalam hati dan kemudian tertidur.

            Beberapa hari setelah Vain sembuh Ibu Gorla menyuruhnya untuk berbicara dengan Gorla di lapangan latihan. Vain pun beranjak pergi menemui Gorla, sesampainya disana Vain melihat Gorla yang sedang berlatih beladiri.

“ Gorla, Ibu mu mencarimu “ Vain memanggil sembari berjalan mendekati Gorla.

“ … Vain “ Gorla menengok ke belakang dan melihat Vain

“ … V-V-VAIN!! “ Gorla sontak terkejut melihat Vain.

“ Kukira kamu sudah mati, aku sangat menyesal lupa memberitahu mu soal Howling Forest “ Gorla dengan wajah menyesal meminta maaf kepada Vain.

“ ( Ternyata badan doang besar ) ya sudahlah setidaknya tidak terjadi hal yang lebih buruk “ Vain sedikit tersenyum melihat ekspresi muka Gorla.

“ Ibu mu mencarima memangnya kau selama ini ngapain aja? “ Vain bertanya kepada Gorla

“ Sudah 3 hari sejak kamu Mati GORLA! disini berlatih untuk balas dendam kepada monster yang menghajarmu “ Gorla dengan bangga menjelaskan.

“ ( ini orang benar – benar bodohnya ) sudah ku bilang siapa yang MATI! “ Vain sedikit kesal

“ Hahaha… “ Gorla tertawa mendengarnya

“ Hehehe … oh iya aku sampai lupa aku ada urusan dengan kepala suku “ Vain sedikit tertawa menyampaikan.

“ Baiklah aku akan menemanimu, serahkan saja pada Gorla “ Gorla memukul dadanya dengan rasa bangga.

            Vain dan Gorla pun pergi ke kediaman kepala suku, sesampainya mereka disana, mereka lansung bertemu dengan kepala suku Querla dan mereka melihat seorang anak kecil sang putri tertidur di depan Querla.

“ Kalian datang di waktu yang tepat, hohoho “ Querla tertawa melihat kedatangan Vain dan Gorla.

“ Aku menemukan cara yang patut untuk di cob acara ini dapat di lakukan ketika hari Luna dan pada malam hari dengarkan baik – baik, Vain bawalah sang putri ke arah utara melewati Howling Forest setelah itu kamu akan menemukan Desa Zelt dari sana kalian pergi ke Howling Mountain disana ada temanku yang berumur sudah 170 tahun dia seorang Sage dia tahu apa yang harus dilakukan “ Querla memberi tahukan bagaimana cara untuk menolong sang putri

“ Gorla bantulah  Vain dalam perjalanannya “ Querla meminta Gorla untuk membantu Vain.

“ Tentu saja serahkan pada GORLA! “ Gorla dengan bangga menyebutnya.

“ Hari Luna? “ Vain bingung mendengarnya

“ Biar GORLA! Yang menjelaskan nanti “ Gorla menepuk pundak Vain.

“ Vain, sepertinya perlengkapanmu sudah rusak karena kejadian kemaren, datanglah ke belakang rumah ada yang ingin ku tunjukan “ Gorla kemudian beranjak pergi.

            Setelah  berbincang – bincang mengenai apa yang harus di lakukan nanti, Vain bergegeas menemui Gorla untuk mendapatkan perlengkapannya.

Iron Short Sword lebih  bagus dari yang sebelumnya, dan Iron Buckler dan Iron Vest untuk perlindungan yang lebih maksimal “ Gorla memberikan perlengkapan kepada Vain.

“ Terima kasih aku berhutang banyak kepadamu “ Vain berterima kasih kepada Gorla

“ Kan sudah ku bilang kalau aku ingin menjelajahi dunia dan mungkin ini kesempatanku “ Gorla tersenyum sembari bercerita.

“ Uhh, ngomong – ngomong kenapa kamu ingin menolong sang putri memangnya kamu punya suatu ikatan? “ Gorla bingung dengan tujuan Vain.

“ Tidak … hanya saja dia mirip dengan seseorang …. “ Vain menjawab tanpa ekspresi seakan suasana menjadi dingin.

“ Uhh … baiklah “ Gorla berusaha untuk tidak melanjutkan pertanyaannya melihat situasi berubah tidak baik.

            Vain dan Gorla telah selesai bersiap menuju petualangan yang baru, apa yang akan menanti mereka di depan sana, takdir apa yang akan menunggu Vain …

 

Howling Forest, Luna

Air Terjun, Pagi hari

            Vain yang sedang menggemblok sang putri beristirahat sejenak di pinggir air terjun karena terlalu letih untuk melanjutkan perjalanan.

“ Kan sudah ku bilang biar ku saja yang membawanya “ Gorla mengocehi Vain

“ Tidak apa – apa aku hanya masih terlalu lelah saja “ Vain menghela nafas

            Setelah beristirahat sejenak Vain dan Gorla melanjut kan perjalanan ke desa Zelt, sepanjang perjalanan mereka menemui beberapa rintangan seperti melawan monster, tapi dengan ada nya Gorla monster – monster ber level rendah tidak ada tandingannya.

 

Desa Zelt, Luna

Pintu masuk, Siang Hari

            Sesampainya di desa Zelt, Vain bertanya kepada penjaga di pintu  masuk menanyakan arah menuju Howling Mountain.

“ Permisi kemana arah menuju Howling Mountain? “ Vain bertanya kepada salah satu penjaga

Howling Mountain katamu? … kalian tidak bisa kesana untuk saat ini, di karenakan sedang ada monster yang mengamuk, baru saja ada beberapa anggota dari guild menuju kesana untuk mengurus masalah ini jadi mungkin 2 sampai 3 hari akan selesai “ Penjaga menceritakan apa yang sedang terjadi.

“ Kita dari suku Quela petarung kuat, monster seperti itu tidak ada apa - apanya untuk GORLA! “ Gorla menyela sang penjaga.

“ Ya aku tahu terlihat dari pakaian kalian, memangnya apa urusan kalian disana? Dan siapa gadis yang kau gendong itu? “ Penjaga mulai curiga.

“ I-I…” Gorla terbata - bata.

“ Dia adiku, dan sekarang dia sedang sakit dan harus menemui Sage. “ Vain menjawab.

“ Jika masalahnya genting seperti ini, kalian cobalah berbicara kepada ketua guild kota Zelt, kebetulan dia sedang ada di pintu masuk menuju Howling Mountain. “ sang penjaga memberikan arahan kepada mereka.

            Vain dan Gorla segera menuju ke tempat yang telah di tunjukan oleh sang penjaga, sesampai disana mereka melihat banyak sekali pasukan yang sedang menunggu dan beberapa petualang anggota guild.

“ Berhenti!! … wilayah ini sedang dalam keadaan bahaya, warga biasa tidak boleh berada di sekitaran sini, silahkan kembali “ seorang Penjaga memberhentikan Vain dan Gorla.

“ Kami harus bertemu dengan Sage, adiku sedang sakit dan dia perlu pertolonganya! “ Vain berpura – pura sedih dalam keadaan genting.

“ Tidak bisa, kalian mau di tangkap! “ sang Penjaga mulai marah.

“ Tidak ada pilihan lain yah … “ Gorla lansung memegang tangan sang Penjaga dan membantingnya hingga tidak sadarkan diri.

            Karena perbuatannya Penjaga yang lain melihat dan mulai mengepung Vain dan Gorla, Gorla pun sudah siap dalam posisi menyerang sedangkan Vain masih menggemblok sang putri.

“ Hentikan!! Kalian mau mati “ tiba – tiba terdengar suara dari seseorang wanita.

            Sontak mendengar itu semua penjaga berhenti, namun Gorla dan Vain tetap dalam posisi siaga.

“ Tidak ku sangka ada suku Quel di tempat ini, apa yang ingin kalian lakukan “ Seorang wanita dengan menggunakan baju zirah bagaikan bangsawan  mendatangi Gorla dan Vain.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Haruskah Ku Mati
52742      5849     65     
Romance
Ini adalah kisah nyata perjalanan cintaku. Sejak kecil aku mengenal lelaki itu. Nama lelaki itu Aim. Tubuhnya tinggi, kurus, kulitnya putih dan wajahnya tampan. Dia sudah menjadi temanku sejak kecil. Diam-diam ternyata dia menyukaiku. Berawal dari cinta masa kecil yang terbawa sampai kami dewasa. Lelaki yang awalnya terlihat pendiam, kaku, gak punya banyak teman, dan cuek. Ternyata seiring berjal...
pendiam dan periang
260      207     0     
Romance
Dimana hari penyendiriku menghilang, saat dia ingin sekali mengajakku menjadi sahabatnya
Koma
19057      3444     5     
Romance
Sello berpikir bisa menaklukkan Vanda. Nyatanya, hal itu sama halnya menaklukkan gunung tinggi dengan medan yang berbahaya. Tidak hanya sulit,Vanda terang-terangan menolaknya. Di sisi lain, Lara, gadis objek perundungan Sello, diam-diam memendam perasaan padanya. Namun mengungkapkan perasaan pada Sello sama saja dengan bunuh diri. Lantas ia pun memanfaatkan rencana Sello yang tak masuk akal untuk...
School, Love, and Friends
19106      2960     6     
Romance
Ketika Athia dihadapkan pada pilihan yang sulit, manakah yang harus ia pilih? Sekolahnya, kehidupan cintanya, atau temannya?
You Can
1221      768     1     
Romance
Tentang buku-buku yang berharap bisa menemukan pemilik sejati. Merawat, memeluk, hingga menyimpannya dengan kebanggaan melebihi simpanan emas di brankas. Juga tentang perasaan yang diabaikan pemiliknya, "Aku menyukainya, tapi itu nggak mungkin."
AMORE KARAOKE
18494      2964     7     
Romance
Dengan sangat berat hati, Devon harus mendirikan kembali usaha karaoke warisan kakeknya bersama cewek barbar itu. Menatap cewek itu saja sangat menyakitkan, bagaimana bila berdekatan selayaknya partner kerja? Dengan sangat terpaksa, Mora rela membuka usaha dengan cowok itu. Menatapnya mata sipit saja sangat mengerikan seolah ingin menerkamnya hidup-hidup, bagaimana dia bisa bertahan mempunyai ...
Love Finds
16074      3288     19     
Romance
Devlin Roland adalah polisi intel di Jakarta yang telah lama jatuh cinta pada Jean Garner--kekasih Mike Mayer, rekannya--bahkan jauh sebelum Jean berpacaran dengan Mike dan akhirnya menikah. Pada peristiwa ledakan di salah satu area bisnis di Jakarta--yang dilakukan oleh sekelompok teroris--Mike gugur dalam tugas. Sifat kaku Devlin dan kesedihan Jean merubah persahabatan mereka menjadi dingin...
Secret Elegi
4315      1270     1     
Fan Fiction
Mereka tidak pernah menginginkan ikatan itu, namun kesepakatan diantar dua keluarga membuat keduanya mau tidak mau harus menjalaninya. Aiden berpikir mungkin perjodohan ini merupakan kesempatan kedua baginya untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. Menggunakan identitasnya sebagai tunangan untuk memperbaiki kembali hubungan mereka yang sempat hancur. Tapi Eun Ji bukanlah gadis 5 tahun yang l...
V'Stars'
1477      676     2     
Inspirational
Sahabat adalah orang yang berdiri di samping kita. Orang yang akan selalu ada ketika dunia membenci kita. Yang menjadi tempat sandaran kita ketika kita susah. Yang rela mempertaruhkan cintanya demi kita. Dan kita akan selalu bersama sampai akhir hayat. Meraih kesuksesan bersama. Dan, bersama-sama meraih surga yang kita rindukan. Ini kisah tentang kami berlima, Tentang aku dan para sahabatku. ...
CATCH MY HEART
2821      1097     2     
Humor
Warning! Cerita ini bisa menyebabkan kalian mesem-mesem bahkan ngakak so hard. Genre romance komedi yang bakal bikin kalian susah move on. Nikmati kekonyolan dan over percaya dirinya Cemcem. Jadilah bagian dari anggota cemcemisme! :v Cemcemisme semakin berjaya di ranah nusantara. Efek samping nyengir-nyengir dan susah move on dari cemcem, tanggung sendiri :v ---------------------------------...