Loading...
Logo TinLit
Read Story - Denting 12
MENU
About Us  

Teng! Teng! Teng!

Jam kota telah bersuara. Yura mulai bergegas meninggalkan kamarnya. Menuruni anak tangga menuju ruang bawah tanah. Menemui kekasihnya bukanlah hal yang mudah, begitu pikirnya.

Malam sebelumnya kekasihnya sudah tak datang. Namun malam ini Yura tetap memantapkan hati menunggu sang pujaan hati di ambang pintu ruang bawah tanah. Sunyi. Gelap. Hanya ada suara tikus yang kebetulan lewat sepulang mencari makan untuk keluarganya.

"Kak, kak" seorang anak kecil dengan satu lengan menggoyang-goyangkan tangan kanan Yura. Dingin. Yura menatap anak kecil yang memegang tangannya, wajahnya pucat dengan kantung mata gelap. Yura mengerti, apa yang bergerak dan bersuara tidak selalu bernyawa.

"Kakak sudah ditunggu" kata anak kecil berlengan satu kepada Yura yang memandang ke arah ujung jari telunjuk anak kecil itu. Yura menatap jauh kedepan sampai menemukan sosok yang dia tunggu-tunggu. Hatinya seketika mengembang. Namun langkahnya dihalangi oleh anak kecil dihadapannya. Anak kecil itu menggelengkan kepala. Yura melepaskan pegangan tangannya dengan memberikan senyuman.

Satu, dua langkah anak kecil itu berteriak. Nyaring. Telinga Yura berdengung. Sakit. Dalam sekejap sesosok makhluk merah menerkam Yura dan mendorong Yura hingga tersungkur dilantai. "Selamat malam Yura" katanya diikuti tawa yang menyeramkan. Yura hanya memegangi kepalanya yang terbentur ke lantai tanpa berusaha melawan.

"Anggri" kata Yura perlahan mulai kehilangan kesadaran.

"Yura, kau baik-baik saja?"

Yura mulai membuka mata. Hari sudah pagi dan penjaga ruang bawah tanah membangunkannya. Seketika Yura berdiri dan berlari pergi tanpa mengucapkan apapun selain memasang wajah ketakutan, atau lebih tepatnya terkejut. Penjaga ruang bawah tanah itu hanya menyaksikan kepergian Yura dengan menggelengkan kepala.

"Dia pasti berhalusinasi lagi"

Yura memang dikenal sebagai wanita dewasa yang menutup diri dari lingkungannya, bahkan dia memilih hidup diatas jam kota. Sendirian. Hal yang membuatnya bisa terbangun tengah malam untuk menemui sosok yang dicari.

Teng! Teng! Teng!

Langkah Yura tertahan saat mengingat malam sebelumnya. Yang dinanti tak datang lagi. Yura memutuskan untuk kembali duduk diatas ranjangnya yang sudah mulai mengeras. Suara tawa anak kecil sesekali terngiang di kepalanya.

"Ayo main Yu" 

Anak kecil berlengan satu yang ditemui Yura diruang bawah tanah berada diambang pintu kamarnya. Melambaikan tangan ke arah Yura. Meminta Yura untuk mendekat. Gelas-gelas kecil yang tersusun rapi di atas meja usang sudut kamar berbunyi bergantian. Bernada, perlahan sunyi kembali. Ketika Yura mendekat, anak kecil itu menatap ke arah Yura dengan ketakutan sebelum akhirnya menghilang. Seketika Yura menengok ke arah belakang. 

"Hey" sapa pria tinggi yang menyandarkan tubuhnya di dinding dekat meja usang di sudut kamar Yura. Tanpa menunggu lama Yura berlari menghampiri pria itu dan memeluknya. Perasaannya kembali hangat.

"Kemana saja. Aku sudah menunggu" kata Yura mengeratkan pelukannya. Namun dia menghilang. Yura memandangi seisi kamar. Kosong. 

"Jangan menunggu lagi", katanya. Tiba-tiba dia muncul didepan Yura dengan kondisi yang berbeda. Bentuk yang belum pernah diperlihatkan sebelumnya. Bahkan lebih menyeramkan dari sosok yang menyerang Yura dimalam sebelumnya. 

"Kau lihat? Aku berubah", kata pria itu dan memeluk Yura sekilas lalu berjalan menjauh.

"Anggri". Yura berlari menghampiri dan memeluknya dari belakang. "Aku ikut"

"Sudah kubilang jangan menungguku" kata pria itu sebelum akhirnya menghilang.

Suara tawa anak kecil itu kembali terdengar. Lebih keras.

Tags: Thwc18

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Little Riding Hood Alternative Universe
460      312     1     
Short Story
Little Riding Hood yang harus dihadapkan pada sebuah perintah. Ia tak mampu berkutik untuk melawan karena ia hanya anak pungut, namun perintah yang sederhana itu adalah sebuah ketakutan yang tak mampu digambarkan dengan kata-kata. Pic Source : -pexels.com/@stacey-resimont-183655 -rs9seoul Edited with : -Picsart Cerita ini diikutsertakan untuk mengikuti thwc18
Halloween
690      410     3     
Short Story
Aku berikan pertunjukan terbaik di kota ini. #thwc18
Happy Hallowen
433      294     1     
Short Story
Kejutan dari seorang teman untuk temannya di hari Hallowen kali ini. Lalu apa kejutan itu?
Bad night
455      334     0     
Short Story
Tidak ada malam yang buruk kecuali malam itu.
The Halloween Girl
549      391     2     
Short Story
"Jika keajaiban memang ada aku tidak berharap dia kembali, tapi aku ingin bersamanya. Selamanya".
Between us
647      358     4     
Short Story
She was here, between us! Yash! Hi! I'm Laura! And i'll kill u.
Apa ada yang salah denganku?
454      300     3     
Short Story
Apa ada yang salah denganku? Sampai-sampai mereka menatapku begitu tajam.
One Way Or Another
611      444     0     
Short Story
Jangan baca sendirian di malam hari, mungkin 'dia' sedang dalam perjalanan menemuimu, dan menemanimu sepanjang malam.
Silent Scream
739      419     6     
Short Story
Kala hidupmu tak lagi sama.
Death Game (Permainan Kematian)
977      598     3     
Short Story
Sebuah iklan permainan kematian muncul. Pierre yang penasaran dan menyukai tantangan, mengikuti permainan itu. Permainan yang mendebarkan. Apa kamu cukup berani? Kalau kamu pengecut, lebih baik urungkan niatmu untuk bermain.