Hari senin minggu keempat bulan Juni, hari pertama dari tujuh hari ulangan akhir semester diadakan. Pelajaran matematika dan sejarah, Athena hanya menghafal sejarah karena Elang sudah setuju untuk memberikannya jawaban matematika.
“Nanti esainya lo kerjain, tapi gak usah dikumpul. Nanti gue yang kerjain punya lo, sekalian gue yang kumpul,” ucap Elang saat Athena baru saja sampai di tempatnya.
“Kalo ketahuan?” tanya Athena tidak yakin.
“Percaya sama gue,” jawab Elang.
“Berencana jadi Bonnie and Clyde?” celetuk Ciko.
“Kasih tau dong rencana nyonteknya,” sahut Elena.
Mereka duduk di tempat masing-masing saat guru yang mengawas masuk ke dalam kelas. Ulangannya dimulai, Athena mengerjakan beberapa soal yang bisa dia kerjakan sebelum terbatuk tiga kali.
“Cinta ini, kadang-kadang tak ada logika—” nyanyi Elang yang terpotong saat guru pengawasnya berdeham menyuruhnya diam.
Athena terbatuk lagi sebanyak lima kali.
“Aku untuk kamu, kamu untuk aku, namun semua apa mungkin—”
“Elang, kalau kamu sudah selesai, jangan berisik,” tegur guru pengawasnya.
Setelah itu Athena berencana untuk batuk sebanyak dua puluh sembilan kali.
“Athena kamu kenapa? Kalo batuk minum air putih sana,” ucap pengawasnya saat Athena batuk yang ke sembilan belas kali dan sialnya membuat Athena tersedak air liurnya sendiri dan terbatuk beneran. “Elang, ini pacarnya batuk dikasih minum dong,” ucap guru pengawasnya.
Gosip Athena dan Elang berpacaran memang sudah sampai ke guru-guru karena guru sejarahnya—Bu Alra, ditambah duet Elang dan Athena saat talent show dua minggu yang lalu membuat gosipnya semakin tersebar.
Hari ketiga ulangan akhir semester, pelajaran Fisika dan Agama. Seperti perjanjiannya dengan Elang yang akan memberikan Athena jawaban fisika membuat Athena hanya sibuk menghafal materi pelajaran agamanya.
Untuk kali ini Athena memutuskan untuk bertanya pada Elang dengan bersin, sementara Elang tetap bernyanyi untuk menjawab pertanyaan Athena.
“Bu, saya minta tisu dong,” ucap Athena sambil mengangkat tangannya.
Jika kemarin Athena batuk karena terlalu banyak berpura-pura batuk, kali ini hidungnya jadi ingusan karena terlalu banyak berpura-pura bersin. Hal itu membuat Elang menggeleng-gelengkan kepalanya.
Hari keenam, pelajaran kimia dan musik. Pelajaran kimia, pelajaran terakhir yang dijanjikan Elang. Kali ini Athena tidak lagi menggunakan cara batuk dan bersin, dia memutuskan untuk memakai cara aman supaya tidak dikira penyakitan. Athena mengetuk-ngetukkan pulpen ke mejanya.
“Athena tangannya jangan iseng. Suaranya mengganggu yang lain,” tegur Bu Alra yang menjadi pengawas pelajaran kimia.
Athena cemberut lalu memutuskan untuk menggunakan cara batuk. Athena sangat amat berharap Elang peka dan tetap memberikannya jawaban.
“Bocah ngapa yak, bocah ngapa yak, bo—”
“Elang!” potong guru pengawas yang satunya.
“Kalian ini serasi sekali ya dalam membuat berisik suasana yang tadinya hening,” sahut Bu Alra yang membuat kelas menjadi rusuh, tapi langsung kembali diam saat guru pengawas satunya berteriak menyuruh diam.
Athena bersin berulang kali.
“And I will always love you.” Elang bernyanyi kecil.
“Iya saya tau itu buat Athena, tapi nanti aja nyanyinya bisa Elang?” tanya Bu Alra mulai kesal.
“Gak bisa, bu. Perasaan saya gak bisa ditunda,” jawab Elang yang membuat sebagian orang di kelas menyorakinya.
Ceritanya ngegemesin.. bakal baca sama ending kok pasti haha...
Comment on chapter Enigma | 01Karakter Athena yang unik.. keren lah hahaha
Baca cerita aku juga ya, kalo mau hehe
Semangat terus!