====================
Nita_bf : gue pulang duluan ya.
Aku : ngawur.. lo mau tinggalin gue???
Nita_bf : selamat PDKT... ??? gue tunggu traktiranya
===================
Cih, dasar si nita... gumamku sambil menutup layar pesan dari sahabat terbaikku yang notabene ingin aku segera punya pacar
"Thanks ya.."ardion memecahkan lamunanku
langkah ardion menyamaiku, kami berjalan di sepanjang lobi arena menuju pintu keluar. aku mendongak ke arahnya, dia yang berjalan sambil memasukkan kedua tanganya ke saku menoleh ke arahku.
"makasih udah dateng. karna lo, gue jadi semangat dan akhirnya menang."
aku tersenyum kecil. meskipun tanpa kehadiranku, aku yakin dia pasti bakal menang juga. Ardion tinggi, badanya tegap, tangkas dan pandai mengoper bola. Siapapun juga pasti tau jika melihatnya saat bermain
"oh.. kata nita, lo emang jagoanya tim kita" kataku. dia lalu merapikan anak rambutnya.
"eng.. nggak juga. o ya, hari ini gue mau traktir lo" kata ardion semangat
aku terdiam sejenak. aku memang tidak ada acara setelah ini. lagipula kak xaveri pasti akan pulang malam, karena dia sibuk mengajari anak panti di akhir pekan.
"oke.. " jawabku sambil menatap ardion, dia menjadi bersemangat.
"yes.. oke"
kami berdua berjalan menuju parkiran motor. ardion mengambil helm pada sepeda motor matic berwarna hitam miliknya dia lalu memasangkan helm di kepalaku dan menguncinya. rahangnya yang tajam, matanya yang lebar dan alisnya yang menjulang, kini berada tepat beberapa senti di depanku.
" gue tau tempat makan yang enak di sekitar sini" kata ardion
aku duduk di belakang ardion, kami berjalan menuju tempat yang ardion maksud. sesampainya itu kami berada kedai mi ceker ayam di ujung jalan. Banyak pembeli yang mengantri disana.
Aku mengambil tempat duduk kosong di ujung pagar pintu masuk sambil menunggu ardion memesan makanan. Aku penasaran kenapa dia yang tiba-tiba mengajakku makan.
"Mi ayam ceker spesial ga pake telor" ardion menyodorkan mi ayam dan es teh.
Dia lalu duduk di depanku sambil menghela nafas lega.
"Kenapa lo?" Tanyaku.
"Tau nggak, aku ngrasa hari ini itu kyak nyulik lo?"
Aku menaikkan alisku, mencoba ingin tahu. Yang ada hanya ardion yang tertawa kecil sembari menutupnya dengan tanganya.
"maksud lo?" tanyaku
"yah.. nyulik lo dari mas lo yang slalu aja ada kemanapun lo pergi. kayak bodyguard, tau gak" jawab ardion blak-blakan.
yah, aku sempat terperanga sama pernyataan ardion barusan. ardion benar-benar terus terang, nggak peduli jika kami belum seberapa dekat.
"dia mas yang super duper care" kataku, sambil menyantap mi ayam yang mulai dingin bersama dengan ardion.
hari sudah mulai malam, dan kami masih dipenuhi dengan obrolan ringan tentang keseharian kami, tentang ardion dan teman- teman se-timnya, tentangku dan kegiatan di kelas kami.
"jadi.. setelah ini lo mau kemana?" tanya ardion yang sepertinya masih semangat ingin mengajakku keluar.
"ya jelas pulang lah.. udah jam brapa ini" aku memutar pergelangan tanganku dan melihat jam menunjukkan pukul 7 malam.
"lo tau ga, gue tiap hari selalu pulang malem.. yah,, minimal jam 10 malem lah" jawabnya santai, tapi tidak untukku. jam 10 malam??? apa dia anak nakal? pertanyaan itu memenuhi kepalaku.
"ngapain aja lo sampai jam segitu?" tanyaku sambil menegerutkan alisku, penasaran.
"bosen dirumah.. papa sama mama selalu aja bertengkar" jawabnya. malam ini, aku merasa lebih dekat dengan ardion. awalnya aku mengira dia anak nakal. tapi dibalik itu, dia ternyata punya kisah kelam.
"oh.. jadi lo ga betah dirumah ya?" jawabku.
ardion mengangguk, "papa selingkuh. mama sudah menyerah, tapi papa tetap tidak ingin menceraikan mama. lagipula, siapa lagi wanita yang mau menerima kekurangan papa selain mama"
aku benar-benar merasa kasihan dengan ardion, aku lalu menepuk bahunya memberi semangat.