Loading...
Logo TinLit
Read Story - RAHASIA TONI
MENU
About Us  

 

BIASANYA SETIAP sekolah ada ektra kurikuler yang wajib diikuti oleh siswanya. Siswa bisa memilih mau ikut club basket, pramuka, OSIS atau ekskul lainnya. Begitu pun dengan SMA Gemilang Bangsa. Oleh karena itu, setiap hari Sabtu siswa akan pulang lebih awal supaya bisa ikut ekskul.

 

Rifki dan tiga orang teman lainnya mendaftar di ekskul basket. Jika dia bisa mendapatkan satu orang lagi, kelasnya akan pas punya satu tim basket. Rifki mencari orang yang pas. Mungkin dia bisa mulai dari siswa yang memiliki postur tubuh tinggi, dan yang ada di benaknya adalah Toni. 

 

Kebetulan, dia melihat Toni, hanya berdiri diam di depan pintu kelas, dengan headset terpasang di telinganya. Langsung saja ia dekati. 

"Tim basket kelas kita kurang satu orang, lo mau gabung, Ton?" tanya Rifki. 

 

Merasa diajak bicara, Toni melepas headset yang menempel di telinganya. "Ajak Prima aja, gue gak bisa main basket."

"Lo punya postur badan yang tinggi. Kalau masalah gak bisa main, nanti ada pelatih yang bisa melatih kita."

"Percuma punya badan tinggi kalau gak bisa main basket, tuh Prima jago." Toni memicingkan dagunya, menunjuk Prima yang baru datang membawa dua botol air mineral. 

 

Rifki tidak mau memaksa Toni, ia tanyakan hal yang sama pada Prima. "Gimana, Prim? Mau gabung gak?"

Prima melirik ke arah Toni. Sial! Dia sengaja supaya gue berhenti pantau dia. 

"Maaf, Ki, gue udah masuk ekskul musik."

"Kenapa gak ikut aja, Prim," Toni menyela. "Supaya lo bisa brenti jadi anjing penjaga." Toni melangkahkan kaki, pergi dari mereka.

 

Rifki terperangah. Bagaimana mungkin, seorang teman bisa berkata kasar seperti barusan. "Gue tinggal dulu, ya," kata Prima pada Rifki. Dia mau menyusul Toni, meski temannya itu sudah berkata kasar.

"Prim!" Rifki menahan langkah Prima. "Gue tau, Toni anak orang penting dan populer di sekolah. Tapi, kalau gue jadi lo, gue gak terima direndahin gitu."

 

Prima tersenyum simpul. "Dia lagi banyak pikiran, jadi kalau ngomong suka asal. Maafin aja dia, jangan ambil hati. Ok!" Prima kembali mengejar Toni.

 

***

 

"Ngomong semaunya, apa yang ada di otak lo?" Prima bicara dengan sedikit emosi. Meski begitu dia tetap berusaha memelankan suaranya, supaya tidak ada yang mendengar. Sikap Toni yang barusan membuat dirinya semakin dicap buruk oleh teman-teman sekelas. 

 

Toni terus melenggang, mengabaikan Prima yang mengomelinya. 

"Lo tau? Mereka mulai sebal dengan sikap lo." 

Toni masih mengabaikan Prima.

"Gue tauv ..." lanjut Prima, "pasti lo sengaja. Iya, 'kan?"

"Memang!" Toni berhenti sejenak. "Prim, lo sehat, kuat, kenapa gak jalanin hidup lo sendiri. Buat hari lo lebih hidup, buat apa lo ikutin gue terus?"

"Ini soal tanggung jawab memegang amanah. Paham?"

"Jangan khawatir soal itu. Urusan pekerjaan lo, nanti gue yang atur."

Prima menghela nafas. Bagaimanapun dia menjelaskan, Toni akan terus punya jawaban.

 

"Awas!" Teriakan dari arah lapangan, sebelum Prima sempat bicara. Anak-anak kelas sebelas tengah berlatih futsal. Bola yang mereka tendang melesat ke arah Toni. Bola datang dari belakang Prima akan tetapi tidak mengenainya. Bola justru mengenai pipi sebelah kiri Toni. 

 

Toni terhuyung, pandanganya jadi kabur. Gusinya langsung berdarah.

"Ton!" Prima langsung mengecek kondisi Toni. "Ya Tuhan, darah lo banyak banget."

"Sorry, kita gak sengaja tadi. Lo gak apa-apa?" tanya Wili, yang tadi menendang bola. Dia berlari dari lapangan untuk mengambil bola, betapa terkejutnya ia melihat Toni dengan bibir penuh darah.

"Gak apa-apa, lo boleh pergi," ujar Toni sambil menutup mulutnya. 

 

Darah yang keluar tidak bisa berhenti, bahkan sampai menetes di baju pramukanya. Prima mengajak Toni untuk duduk pondasi depan kelas D, anak-anak yang lain mulai ramai berkerumun saat tahu Toni terluka.

"Gue rasa luka lo parah, kita obati aja dulu," pinta Wili. Teman-teman yang tadi main futsal bersamanya pun ikut berkerumun. Toni jadi seperti tontonan. 

 

Toni tidak menaggapi Wili.

"Prim, ambil motor buruan, kita pulang!" perintah Toni. Toni mengabaikan sang kakak kelas yang terus meminta maaf padanya. 

Ini bukan salah Wili. Tubuh Toni memang mudah memar atau terluka. Jika robek sedikit saja kulitnya, maka pendarahannya akan lama.

 

Prima berusaha tenang, meski dalam hati merasa was-was. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada Toni, entah bagaimana dia akan menjelaskan pada orangtua Toni.

 

"Pegang ini!" Prima memberikan handuk kecil untuk menyumbat darah yang keluar dari mulut Toni. 

Wili jadi merasa bersalah dan khawatir, apa benar dia menendang sangat kuat sampai Toni jadi begini. Kalau benar, bisa saja setelah ini dia kena masalah. 

 

"Tahan sebentar, gue ambil motor dulu." Prima pergi.

Wili tak beranjak dari tempatnya. Separuh hatinya merasa takut. Takut jika keluarga Toni mempermasalahkan kejadian ini.

 

Sebelum pulang, Prima izin lebih dulu pada guru piket di sekolah. Yah, sekali pun Toni cucu dari pemilik yayasan, tetap saja dia tidak bisa seenaknya.

 

Prima kembali menemui Toni. Begitu sampai di depannya, Toni bergegas duduk di jok belakang.

"Lo beneran masih tahan duduk di motor sampai pulang?"

"Tahan. Buruan pulang!" Toni memerintah.

"Oke, jangan sampai pingsan!"

 

Wili mendengar obrolan mereka berdua. "Kalau mau, gue bisa bayarin taksi."

"Gak perlu."

"Gue minta maaf. Jangan khawatir, kalau kau butuh biaya berobat gua siap tanggung."

"Gak perlu. Gue bisa obati sendiri," jawab Toni dengan nada datar.

"Jalan, Prim!" perintahnya.

Tanpa basa-basi, Prima menuruti perintah Toni.

 

Wili mendecih. "Sombong!" katanya kesal. "Mentang-mentang cucu yang punya yayasan, gayanya angkuh banget." 

Anak-anak yang lain, khususnya murid laki-laki juga merasakan hal yang sama terhadap Toni. Mereka benci karena merasa Toni sangat angkuh. Apalagi pada Prima yang notabennya sangat baik pada Toni.

"Gue juga, kesel sama dia. Padahal, gua ajak baik-baik untuk gabung tim basket, tapi perlakuannya malah begitu," tambah Rifki. "Kasian Prima, dibudakin dia."

"Cih! Kalau gue jadi Prima, gue lebih baik menghajarnya daripada jadi temennya." 

 

Wili masih memandang gerbang sekolah, dia merasa kesal. Jika tahu Toni akan mengacuhkannya, dia tentu tidak akan meminta maaf. Lebih baik mendapat hukuman daripada diabaikan seperti ini. 

 

Peduli setan soal Toni. Ada hal lain yang lebih penting baginya.

"Yuk, lanjut main lagi!" Wili mengajak teman-temannya kembali ke lapangan.

 

Jika para siswa menggunjing sikap Toni yang buruk, berbeda dengan para siswi. Mereka tetap saja mengelu-elukan Toni. Kejadian tadi bahkan membuat mereka sangat khawatir. Tak ketinggalan pula satu orang gadis dari kelas B, yang diam-diam memperhatikan dari jauh. 

 

Hatinya dipenuhi rasa was-was, ingin sekali mendekat dan memastikan kondisi Toni. Namun, itu tidak mungkin. Ia malu dan merasa tak pantas. Hanya bisa sembunyi-sembunyi memperhatikan dari balik jendela kelas. Bertanya dalam hati, apakah Toni baik-baik saja? Dia, si bodoh Kinanti.

 

 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (36)
  • dede_pratiwi

    when he gone. huhu judulnya bikin baper. wkwk. ku udah like and komen. tolong mampir ke ceritaku juga ya judulnya 'KATAMU' ://tinlit.com/story_info/3644 jangan lupa like. makasih :)

    Comment on chapter PROLOG
  • yurriansan

    @sarisariwah mantap masukannya kak. ayo, itu mksdnya klbhan "K". semoga lanjut baca chapter selnjutnya ya kak...

    Comment on chapter PROLOG
  • sarisari

    Baru baca chapter satuny. Ide ceritanya bagus. Gaya berceritanya juga bagus. Cuma, pelajari lagi PUBInya, ya. Ada beberpa penggunaan tanda baca yang salah. Juga huruf akhir kata kapital. Oh iya. Untuk kata ayok, itu maksdunya dalam aksen Jawakah? Kalau iya di italic. Kalau bukan, tanpa huruf 'k'

    Comment on chapter PROLOG
  • yurriansan

    @ShiYiCha maksih. tpi sbnrnya ini bukan cerita SMA aja loh, aku harap klian baca sampai akhir. krena ini kisah Toni yang berjuang melawan kanker dan Prima yang berjuang demi bertahan hidup dari kemiskinan.

    Comment on chapter PROLOG
  • ShiYiCha

    Wiw... Pembukanya seru, nih. Baka lanjutin baca. Mwehe... Cemungut, Kak Yurlian

    Comment on chapter PROLOG
  • yurriansan

    @Ivaumu thanks ya udah mau berkunjung, aku harap kamu bakalan baca sampai selesai. karena ini sbnrnya crita tntang prjuangan anak yg mlwan kanker dan pngorbnan orgtua, sgaja aku bumbui dengan kejenakaan supaya crita makin hidup dan natural. :D

    Comment on chapter MONYET KECIL DAN LELAKI TAMPAN
  • nandreans

    mungkin karena aku jarang baca teenfic jadi merasa agak aneh. Tapi lucu sih... 😄

    Comment on chapter MONYET KECIL DAN LELAKI TAMPAN
  • yurriansan

    @aisalsa09 ooh masih kuliah, berarti masih d bawah saya lah ya, hihi

    Comment on chapter MONYET KECIL DAN LELAKI TAMPAN
  • aisalsa09

    @yurriansan udah kuliah kaka. Tapi krna yang itu genreny teenfict, jadi gaya bahasa dan pemikiran ngikutin anak sekolah lagi, ehhehe

    Comment on chapter MONYET KECIL DAN LELAKI TAMPAN
  • yurriansan

    @aisalsa09 kelhiran thun brp?
    Aku kira dari baca gaya berceritamu di novel imajinyata msh anak sekolah. hoho.
    ternyta udh pernah sma

    Comment on chapter MONYET KECIL DAN LELAKI TAMPAN
Similar Tags
Cowok Cantik
14292      2216     2     
Romance
Apa yang akan kau lakukan jika kau: seorang laki-laki, dianugerahi wajah yang sangat cantik dan memiliki seorang ibu dari kalangan fujoshi? Apa kau akan pasrah saja ketika ditanya pacarmu laki-laki atau perempuan? Kuingatkan, jangan meniruku! Ini adalah kisahku dua tahun lalu. Ketika seorang laki-laki mengaku cinta padaku, dan menyebarkannya ke siswa lain dengan memuat surat cintanya di Mading...
Mr. Kutub Utara
352      271     2     
Romance
Hanya sebuah kisah yang terdengar cukup klasik dan umum dirasakan oleh semua orang. Sebut saja dia Fenna, gadis buruk rupa yang berharap sebuah cinta datang dari pangeran berwajah tampan namun sangat dingin seperti es yang membeku di Kutub utara.
LOVE, HIDE & SEEK
511      349     4     
Romance
Kisah cinta antara Grace, seorang agen rahasia negara yang bertemu dengan Deva yang merupakan seorang model tidak selalu berjalan mulus. Grace sangat terpesona pada pria yang ia temui ketika ia menjalankan misi di Brazil. Sebuah rasa cinta yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Namun, takdir mempertemukan mereka kembali saat Grace mulai berusaha menyingkirkan pria itu dari ingatannya. Akankah me...
Regrets
1069      579     2     
Romance
Penyesalan emang datengnya pasti belakangan. Tapi masih adakah kesempatan untuk memperbaikinya?
Violetta
622      371     2     
Fan Fiction
Sendiri mungkin lebih menyenangkan bagi seorang gadis yang bernama Violetta Harasya tetapi bagi seorang Gredo Damara sendiri itu membosankan. ketika Gredo pindah ke SMA Prima, ia tidak sengaja bertemu dengan Violetta--gadis aneh yang tidak ingin mempunyai teman-- rasa penasaran Gredo seketika muncul. mengapa gadis itu tidak mau memiliki teman ? apa ia juga tidak merasa bosan berada dikesendiri...
Utha: Five Fairy Secret
1575      771     1     
Fantasy
Karya Pertama! Seorang pria berumur 25 tahun pulang dari tempat kerjanya dan membeli sebuah novel otome yang sedang hits saat ini. Novel ini berjudul Five Fairy and Secret (FFS) memiliki tema game otome. Buku ini adalah volume terakhir dimana penulis sudah menegaskan novel ini tamat di buku ini. Hidup di bawah tekanan mencari uang, akhirnya ia meninggal di tahun 2017 karena tertabrak s...
Bandung
25245      3170     6     
Fan Fiction
Aku benci perubahan, perubahan yang mereka lakukan. Perubahan yang membuat seolah-olah kami tak pernah saling mengenal sebelumnya - Kemala Rizkya Utami
Our Tears
3071      1363     3     
Romance
Tidak semua yang kita harapkan akan berjalan seperti yang kita inginkan
Black Lady the Violinist
16129      2868     3     
Fantasy
Violinist, profesi yang semua orang tahu tidak mungkin bisa digulati seorang bocah kampung umur 13 tahun asal Sleman yang bernama Kenan Grace. Jangankan berpikir bisa bermain di atas panggung sebagai profesional, menyenggol violin saja mustarab bisa terjadi. Impian kecil Kenan baru kesampaian ketika suatu sore seorang violinist blasteran Inggris yang memainkan alunan biola dari dalam toko musi...
Happiness Is Real
314      265     0     
Short Story
Kumpulan cerita, yang akan memberitahu kalian bahwa kebahagiaan itu nyata.