Kalau saja bukan kamu, mungkin aku bisa jatuh cinta dengan leluasa. Kalimat itu yang hingga kini terngiang di kepalaku. Kalau saja kau bukan seorang Ong Seong Woo aktor pendatang baru, mungkin aku bisa bebas jatuh cinta padamu. Kalau kau bukan Ong Seong Woo calon suami orang saat itu, mungkin aku tidak perlu repot-repot menjaga perasaan istrimu. Sejak awal, mengenalmu-lah letak kesalahanku.
Seandainya Ong Seong Woo yang ku kenal hanyalah manusia biasa, mungkin cintaku ini akan baik-baik saja. Tidak menjadi kenangan, melainkan keabadian yang bisa dengan bangga aku ceritakan pada anak-cucuku kelak. Namun sayangnya takdir menuliskan bersebrangan. Ketika cintaku ini hidup layaknya bunga tidur yang terlalu indah untuk dikenang.
Ketika perjanan pulang, aku hanya bisa tersenyum menatap poster iklannya. Berbicara sendiri pada baliho yang memutar video dirinya, ku rasa mimpiku terlalu berlebihan, mana mungkin aku pernah mengencani lelaki sehebat dia? Lagi-lagi aku terperangah dan berbisik pada semesta, seandainya bukan kamu Ong~Ssi, mungkin semuanya akan lebih mudah.
Pada akhirnya kisah cinta kita hanya menjadi dongeng bodoh yang akan ditertawakan orang. Bilamana aku menceritakannya, maka semua orang akan menganggapku gila, teralalu banyak berkhayal, atau bahkan mencibirku dengan halusinasi liar. Bagaimana denganmu, cinta? Apa masa kinimu baik-baik saja? Sudah satu tahun sejak kecupan hangat dipantai itu berkisah. Apa kau sudah melupakan kita?
Aku membenahi tas jinjingku dan kembali berjalan, meninggalkan papan baliho yang sudah ku tatap dua jam lamanya. Hatiku kembali bergumam, aku sebaik biasanya, Amour Organizer semakin berkembang, sepertinya kita harus bertemu dan memintamu sebagai bintang iklan.
Oh ya, kalau kau penasaran, Kwon Ann Ha sepertinya sudah banyak menyesal. Terkadang aku tidak kuasa melihat tubuhnya mengecil, kantung matanya pun mempunyai kantung mata, miris. Aku pribadi tidak begitu peduli dengan kabar CEO Ahn Roo Bin, tapi ku dengar Sarang menjadi lebih baik. Ku harap dokter Lee dan Sarang bisa berakhir baik.
Lalu bagaimana denganmu? Apa menjadi aktor terkenal membuatmu bahagia? Aku yakin jawabannya iya, karena setiap tersorot kamera kau selalu tertawa. Selera humormu masih sama ya, paling ampuh menghiburku setiap saat. Karena mencintaimu sebagai perempuan berarti melintasi garis takdir yang telah ditentukan, aku memutuskan untuk menjadi fansmu diam-diam.
Doakan aku supaya bisa jatuh cinta ya, supaya kebiasaan gilaku berbicara dengan baliho ini bisa berhenti. Sesuai janjimu, ayo kita bertemu di kehidupan selanjutnya. Saling jatuh cinta dan mencintai dengan leluasa. Tanpa penghalang, atau hambatan yang biasa kau sebut dengan takdir Tuhan. Sampai jumpa, cinta, aku merindukanmu, sangat.