Zea bingung harus mencari Miyomi dimana.
"Guys,ada yang mau ikut aku untuk mencari Miyomi?".Tanya Zea".
"Memangnya Miyomi kemana sampai harus dicari segala.Apa dia sakit?"Tanya Tito".
"Miyomi diculik Fritzzi".Jawab Yose".
"Ah,Kamu jangan bercanda deh".Kata Tito".
"Aku serius.Untuk apa aku bercanda dalam hal seperti ini".
"Kamu dari mana tahu kalau Fritzzi yang menculik Miyom jangan menuduh sembarangan".KataTito".
"Aku tidak menuduh sembarangan Tito.Sebelum diculik Miyomi cerita kalau diteror Fritzzi.Miyomi ketakutan dengan ancaman Fritzzi yang ingin membunuhnya.Kemarin jam 12 malam Miyomi menelfon aku katanya Fritzzi pura-pura mengajak ke rumahnya dengan alasan mamanya sakit.Aku terlambat datang dan Fritzzi keburu menculik Miyomi.Aku janji akan menjaganya tapi justru aku tidak bisa menjaganya dengan baik.Aku merasa bersalah".Zea menjelaskan pada Tito".
Kebetulan orang tua Fritzzi mendengar pembicaraan Zea dan terkejut.
"Apa?Kamu serius Zea?".
"Ya Bu saya tidak bohong.Iya kan Yose?Kamu juga ikut aku".
"Iya benar Bu".
"Kenapa Fritzzi jadi jahat seperti ini?Ya sudah kalau begitu kita cari Miyomi bersama-sama.Kalau memang benar saya sendiri yang akan laporkan anak saya ke polisi supaya Fritzzi di penjara agar Fritzzi menyadari akan kesalahannya".
"Ya Bu memang Fritzzi pantas masuk penjara.Fritzzi selalu membuat Miyomi menderita.Padahal Miyomi itu anak yang baik".Ucap Zea".
Sangat sulit untuk menemukan keberadaan Fritzzi.
"Kemana Fritzzi membawa Miyomi?".Tanya Zea".
"Masuk akal juga Miyomi hilang dan Fritzzi juga beberapa hari tidak terlihat pulang kerumah".Kata Pak Rendy".
Semua khawatir dengan Miyomi.
Teman-teman sekolah Miyomi bingung kenapa beberapa hari tidak masuk sekolah.
"Miyomi kemana?Tidak biasanya seperti ini?Apa sakit?Kalau begitu kita ke rumahnya saja"Ajak Asmara".
"Ya gitu lho.Sepi kalau tidak ada Miyomi"Kata Serunai".
Begitu terkejutnya sahabat-sahabat Miyomi mendengar kalau Miyomi diculik.
"Kita harus mencari Miyomi kemana?Semoga Miyomi baik-baik saja".Kata Serunai".
"Aku juga bingung.Apa kita tanya Mas Zea saja".Usul Serunai".
"Setuju".Jawab Asmara".
Serunai dan Asmara juga ikut mencari Miyomi.
"Mas Zea kita ikut cari Miyomi".Asmara menawarkan diri untuk ikut".
"Ayo ! Miyomi...kamu dimana?"Teriak Zea".
"Ya Allah jagalah Miyomi dimanapun dia berada"Serunai berdoa untuk keselamatan sahabatnya".
"Kemana jejaknya Miyomi ?" Yose mencemaskan Miyomi".
""Bagaimana kalau kita menemukan Miyomi saat Miyomi sudah terbunuh dan tidak bernyawa".Kata Asmara".
"Hust..jangan sembarangan kalau bicara".Nasehat Zea pada Asmara".
"Ya maaf Mas habisnya sampai sekarang kita belum juga berhasil menemukan Miyomi.Mungkin karena paniknya aku bicara asal begitu.Aku takut kalau Miyomi tidak bisa kita temukan lalu nasib Miyomi bagaimana?".
"Kita jangan berhenti berusaha mencari tanpa mengenal letih".Kata Zea".
Zea jadi tidak semangat menjalani hari-hari tanpa Miyomi.Tidak ada keceriaan seperti biasanya.Kehadiran Miyomi sangat berarti dalam hidup Zea.
Semuanya mengkhawatirkan keberadaan Miyomi.Polisi juga belum menemukan keberadaan Miyomi.
"Sampai kapan penderitaanmu akan berakhir Miyomi sayang".Desis Zea dalam hatinya".
"Miyomi,kelas tidak ramai kalau tidak ada kamu".Ucap Pelangi".
"Kita kangen kamu yang bawel Miyomi".Kata Asmara".
"Semua ini salahku".Sesal Zea".
"Mas Zea jangan menyalahkan diri sendiri.Ini.bukan salah Mas Zea.Yang terpenting kita berusaha dan berdoa supaya Miyomi segera ditemukan"Hibur Pelangi".
"Mas Zea tidak berguna,tidak bisa menjaga dan melindungi kamu dari bahaya yang mengancammu.Mas Zea akan menyesal seumur hidup jika terjadi apa-apa denganmu sayang"Gumam Zea".
"Kita harus mencari Miyomi kemana lagi?Ini sudah malam lebih baik kita lanjutkan besok saja.Siapa tahu besok kita bisa menemukan petunjuk dimana keberadaan Miyomi.Lebih baik sekarang kita istirahat saja"Nasehat Tito".
"Tapi..."Zea mengelak dan menolak nasehat Tito".
"Aku mengerti sekali kalau kamu khawatir dengan Miyomi kita juga Zea tapi percuma saja sekarang juga hari sudah gelap".Kata Tito".
"Ya sudah kalau begitu kita pulang besok kita cari lagi."
"Kemana Fritzzi menculik Miyomi? Awas saja Fritzzi aku akan hajar kalau sampai kamu berani menyentuh dan menyakiti Miyomi"Ucap dalam hati Zea".
Miyomi belum juga ditemukan.Zea seperti hilang arah dalam hidupnya tak ada semangat.Zea tidak bisa berhenti menghawatirkan Miyomi.Nasib Miyomi berbahaya di tangan Fritzzi.
Miyomi tidak lelah dan tidak berhenti mencari Miyomi.
Zea tidak tenang selama Miyomi masih belum juga ditemukan.Nasibnya Miyomi terancam dalam bahaya.
"Miyomi,maafkan Mas Zea.Kamu dimana Miyomi".Ucap Zea sambil menangis".
Hari-hari Zea terasa begitu hampa tanpa Miyomi.Kesedihan yang mendalam dirasakan Zea.Tak ada keceriaan hanya tergurat kesedihan di wajah Zea.
Zea tidak berhenti berusaha pantang menyerah terus mencari Miyomi.
Miyomi anak yang ceria,baik,imut,cantik,asyik dijadikan teman curhat,bawel,selalu bikin suasana jadi ramai,pekerja keras,tidak heran kalau Miyomi temannya banyak.
"Miyomi kamu itu anak yang baik tapi kenapa nasib kamu malang seperti ini".Kata ibu Miyomi".
"Tante,sabar ya,kita berdoa saja agar Allah selalu melindungi Miyomi".
"Ya mbak Asmara.Makasih sudah mencari Miyomi".
"Tante tidak perlu berterima kasih segala.Miyomi itu sahabat kita jadi sudah semestinya kita ikut mencari".
"Bagaimana kalau Miyomi tidak.selamat?".
"Yang bisa kita lakukan hanya berdoa tante".
"Memang sih kalau tidak ada Miyomi suasana jadi sepi".
"Iya,Miyomi itu periang tante".
"Kita sudah sebarkan Miyomi yang hilang.Tapi kenapa sampai sekarang kita tidak mendapatkan kabar dimana keberadaan Miyomi".Kata Yose".
"Kenapa ya susah menemukan dimana Miyomi disembunyikan".Kata Tito".
Zea tidak sanggup jika Miyomi dibunuh Fritzzi.Zea tidak berhenti berdoa agar diberi petunjuk dimana keberadaan Miyomi.
Yose dan Tito juga tidak berhasil menemukan Miyomi.
"Miyomi hilang gara-gara aku".Penyesalan Zea yang mendalam".
"Sudahlah kamu jangan menyalahkan diri sendiri".
"Tapi memang salahku.Kalau saja aku tidak datang terlambat pasti tidak akan kejadian Miyomi diculik".
"Kita cari lagi siapa tahu kita berhasil menemukan Miyomi".
"Kita sudah cari tapi kita tidak berhasil menemukan Fritzzi dan juga Miyomi.Kita harus mencari kemana?".
"Kamu sabar saja polisi juga sedang mencari tapi memang butuh waktu tidak mudah juga karena sama sekali kita tidak menemukan petunjuk".
"Aku tidak bisa tinggal diam seperti ini.Nyawa Miyomi terancam dalam bahaya.Aku akan menyesal seumur hidup jika sampai Miyomi telah meninggal terbunuh".
"Kita mengerti perasaanmu Zea kalau kamu itu sedih tapi jangan pernah berhenti berusaha.Semoga saja Allah selalu melindungi dimanapun Miyomi berada".Ucap Tito".
"Ya semoga Miyomi selamat dari jeratan Fritzzi".Harapan Yose".
Sejak Miyomi hilang semua orang tidak berhenti mencari keberadaan Miyomi.Kehadiran Miyomi sangat diharapkan dan dinantikan serta dirindukan.
Saat bersama Miyomi memang saat yang paling seru dan tidak membosankan.Namun kini Miyomi menghilang bagai ditelan bumi entah kemana.
"Kita lebih baik pulang sudah malam besok kita cari Miyomi lagi".
"Kalau kalian pulang silahkan tapi aku masih mau cari Miyomi".
"Percuma juga,kamu mau cari kemana?".
"Ya pokoknya aku harus cari Miyomi sampai ketemu".
"Kita mengerti kamu khawatir tapi tidak begini juga caranya".
"Biarkan aku sendiri"
"Ya sudah kalau itu mau kamu.Kita pulang dulu".
Ya guy's".
"Kalau kamu ada kabar tentang Miyomi kabarin kita Zea".Pinta Yose".
"Pasti aku akan kabari kalian".
Zea tidak menyerah untuk terus mencari Miyomi.Zea memang sangat mencintai Miyomi hingga tidak berhenti mencari keberadaan Miyomi.
Cinta Zea yang begitu besar pada Miyomi membuatnya seakan tidak pernah lelah hingga Miyomi bisa kembali membawa keceriaan.
Zea berharap doanya terkabul sehingga bisa menemukan keberadaan Miyomi diculik dan Zea berharap bisa menyelamatkan orang yang sangat dicintainya.Semoga Zea belum terlambat untuk menggagalkan Fritzzi melakukan aksi kejahatannya dan semoga Zea bisa membawa Miyomi kabur.
*****
Beginningnya udh bikin penasaran nih, sukses selalu 😊 Jika berkenan mampir dan like story aku ya https://tinlit.com/read-story/1436/2575.. Terima kasih :)
Comment on chapter Hari Yang Paling Sial