Rutinitas seorang pelajar adalah berangkat pagi pulang sore 1 x 24 seorang siswa pasti lebih sering melakukan aktifitas di sekolah ataupun di luar rumah bukan di rumah.
"Widihh kesambet apaan lo Tan dateng pagi "Reina yang baru saja datang langsung meledek Tania yang sedang berkutat pada buku harian birunya.
"Yang jelas gue bukan kesambet setan penunggu rumah lo ya Rei"
"Ya kali aja Tan "
"Mili mana? Biasanya bareng"
"Mili ya, tadi sih katanya mau ke kamar mandi dulu, tau deh "jelasnya "lagi nulis apa lo? Puisi ? Pengen baca dong"ucap Reina antusias sambil merebut buku harian biru milik Tania.
Jangan kembali
Biarkan, biarkan kenangan itu terkurbur
Dalam pahitnya kehidupan
Dalam sulitnya kenyataan
Tidak perlu kau mencari kembali
Cukup sudah biarkan
Biarkan semuanya pergi
Aku sudah membenci
Biarkan aku disini
Meratapi semua yang terjadi
Meski perlahan emosi menyertai
Aku kan bertahan menepi di tempat sunyi
Kumohon jangan kembali
Reina menatap Tania "buat peter? "
"Maybe yes , tapi itu puisi udaterus ma lo belum baca aja "
"Heheh iya mungkin kelewat, terus puisi baru yang lo tulis mana? "
"Cari aja, gue mau nyalin rangkuman PKN dulu deh ah "
Tania telah fokus menyalin kata demi kata yang tertulis di dalam buku paket. Reina masih asik membuka lembaran demi lembaran buku harian Tania yang berisikan penuh dengan puisi.
Kamu
Datang tanpa permisi Membuat hati tak tentu lagi Mencintai tanpa peduli kamu orang yang kubenci
Mengapa? Harus datang menghantui
cukup datang dengan permisi
Agar hatiku menentu kembali
Kamu orang yang ku kagumi
Benci adalah caraku tuk menghindar
Agar kamu sadar
Bahwa aku tak ingin hati ini terluka
Karena kamu adalah sebuah ketidak mungkinan
Kamu laki - laki yang ku benci.
"Tan "panggil Reina
"Hmmm " jawab tania yang masih fokus menatap bukunya
"Liat gue dulu ih "
"Duh pengen banget ya gue liat ya "
"Sialan, cepetan gue mau ngomong "
"Apaan sih ngomong aja kali? "
"Puisi ini buat kak Dimitrian kan? "
Tania langsung menoleh "eh ma... Mana ada sih "ucap Tania terbata - bata
Kenyataan puisi itu memang benar untuk Dimitrian, tania menulisnya setelah ia pulang dari rumah trian karena insiden dirinya yang di temukan trian saat pingsan
"Ada lah udah jelas ada tulisanya 'Kamu laki - laki yang ku benci ' bener kan? "
"Ya kan... Itu..."Tania tak berniat melanjutkan perkataanya
"Itu apa Tania, cieee udah mulai baper nih ciee "
"Apaan sih "
"Cieee ah, gue doain cepet taken yah "
"Siapa yang udah taken? "Tanya mili yang baru saja datang langsung menyambar
"Mil, lo tau gak ada seorang cewek yang udah mulai jatuh cinta sama cowok yang dia benci tapi lewat tulisanya tuh si cewek itu bilang gini 'kamu adalah sebuah ketidak mungkinan ' tandanya dia udah langsung nyerah aja mil "jelas Reina
"Kalau cinta tuh harusnya di perjuangin "
Mili menanggapi dengan santai.
"Tuh denger mili said : kalau cinta tuh harusnya di perjuangin "ledek Reina sambil menoleh ke arah tania.
"Wait deh rei, cewek yang lo omongin siapa? "Tanya mili
"Tuh "kata reina menunjuk ke arah Tania yang langsung mendapatkan plototan tanda tak terima dari orang yang di tunjuknya.
"Apa? Gak salah nunjuk Tania? Jangan bilang lo kebawa baper gara gara kak trian
Sekarang makin hobi deketin lo "mili langsung menatap tajam Tania
"Enggak, Rei lagi ngaco tuh kayanya "
"Ngaku aja kenapa sih tan "reina terus memojokan tania.
"Jawab dong tan, gak seru ah kalau lo nyembunyiin dari kita kaya gitu "ucap mili
"emang faktanya, enggak kok "
"Enggak apa? "Tanya reina
"Enggak salah rei "jawab mili
"Tau ah "
"Utuk...utuk tania marah nih yeh, udah ah gue belum selesai ngerangkum "kata reina sambil mengelurkan buku dalam tasnya
"Gue, juga eh iya nih tan lo pake aja hp gue dulu "ucap mili sambil memberikan gawai miliknya kepada tania .
"Seriusan mil, gue pake dulu deh ya "
"Siap bosku "
Mili dan reina keduanya kini telah fokus melakukan aktifitasnya, sementar Tania sudah mulai menyalakan gawai milik mili. Yang di pinjamkanya.
Berbagai notif masukpun bermunculan setelah data di aktifkan,yang pertama kali tania lakukan adalah membuka aplikasi line.
Petanyadora : Tania!!
Petanyadora : hari ini gue jemput!
Petanyadora : gak ada penolakan titik
Petanyadora : awas aja lo nolak gue bawa penghulu
Petanyadora : tania lo masih hidup kan?
Petanyadora : kalau lo udah mati, gue mau otw nih bawa yasin
Read
Titania melva : Nyepam lo lama lama gue block deh
Titania melva :Berisik, maksa amat bang
Titania melva :Iya -iya aing tunggu, lagi males liat gorila ngamuk
Titania melva : Sialan matan terkutuk lo
Titania melva : Gue masih idup sehat walafiatan
Titania melva :Makin cantik lagi
Petanyadora : Alhamdulilah di bales
Petanyadora : iya lah makin cantik, mangknya gue pengen balikan.
Read
Tania memutuskan untuk membaca saja pesan dari peta tanpa berniat membalasnya.
Entah mengapa tangan tania benar -benar kurang kerjaan ia membuka akun instagram miliknya hal yang pertama ia lakukan yaitu menstalk akun milik Trian
"Cie yang lagi ngestalk akun kak trian cie "ledek reina.
"Apaan sih ledek aja terus "
Mili yang baru selesai menyalin langsung merebut gawai di tangan tania
"Ih mili balikin, keluarin dulu deh akun gue "
"Nih "mili memberikan gawai yang di pegangnya begitu saja setalah ia melakukan sesuatu.
"Mil lo ngapain?akun ig gue kok udah di keluarin nah lo ini kok loding terus? "
Mili tertawa terbahak bahak "gue follow akun kak trian, trus tadi gue cek kuota lo abis jadi jangan heran kalau loding terus "
"Kurang ajar miliiiiiii "teriak tania kepada mili yang sudah berlari menjauh dan menghilang di balik pintu.
"Tania BERISIK " Semua siswa yang berada di dalam kelas kompak berseru
"Heheh maafkeun maafkeun deh "
"Mampus lo tan di marahin " reina puas melihat tania yang di teriaki oleh teman temannya setelah itu pergi menyusul mili karena melihat Tania yang muka nya sudha masam
"Nyebelin kalian liat aja rei, mil mobil kalian tau tau udah kempes aja "
Sumpah serapah tania sudah tidak terdengar gadis itu ternyata sedang asik ikut bergosip bersama teman - teman sekelasnya.
Sementara mili dan reina yang telah tertawa puas sehabis meledek sang sahabat yaitu Tania keduanya duduk di kantin memesan sesuatu hingga Dimitrian, jemie dan dion datang menghampiri mereka.
"Hai say "sapa jemie
"Sini duduk "pinta reina agar jemie duduk di sampingnya.
"Tania kemana? "Tanya Trian to the point
"Ehemmmmm.... Eheemmmm"reina dm mili kompak berdehem.
"Kalian kenapa? "Tanya trian heran.
"Enggak "jawab Reina.
"Jem, gue pinjem cewek lo bentar ya "
"Mau ngapain? "Tanya jemie
"Kepo lo, rei ikut gue dulu dong "
Setelah cukup jauh dari ketiga temanya Trian mulai melemparkan berbagai pertanyaa.
"Rei, gue mau tanya makanan kesukaan tania apaan sih? "
"Cieee kak Trian "
"Jawab aja sih "
"Makanan sih gue gak tau kayanya suka apa aja deh, kalau minuman dia suka banget sama susu putih coba deh tanya ke si kembar "
"Ah males, gue gak terlalu kenal mereka "
"Rei gue mau tanya lagi, mmm... Gini "
"Buruan ah laper gue kak"
"Gue binging sama sikap tania kenapa dia berubah lagi sih sama gue padahal dia bilang udah maafin gue "
"Mmm... "
"Jangan coba coba bohong rei "
"Lo tau gak kak ? Tania itu suka buat puisi? "
"Iya terus? "
"Jadi baru aja tadi gue tuh baca puisinya, nah ada satu puisi yang gue kira tuh dia nyurahin semua yang ada di hatinya "
"Buat? "
"Gue yakin sih buat lo kak, tapi di akhir kalimat tuh ada tulisan "karena kamu adalah sebuah ketidak mungkinan " jadi gue rasa dia tuh emang udah pesimis kalau dia gak akan bisa sama lo kak "
"Jadi tania udah mulai suka sama gue? "
"Eh kalau itu gue kurang tau, tapi kayaknya sih iya "
Ucapan reina membuat senyum di wajah trian mengembang "makasih rey "
"Btw kak gue tau lo suka kan sama tania, gue harap lo bisa perjuangin dia apapun yang terjadi jangan pernah nyerah sama sikap dia yang so acuh gue yakin dia udah muali suka sama lo "
"Siap makasih rei "
Keduanyapun kembali lagi bergabung bersama jemie, mili dan dion tak lama bel masuk pun berbunyi kelimanyapun menghamburkan diri tuk perhi ke kelas masing masing.
Kegian belajar mengajarpun belangsung dengan efektif waktu berjalan begitu cepat hingga Waktupun tak begitu terasa hingga bel pulangpun telah berbunyi bertanda agar semua guru menghnetikan aktifitas mengajar dan siswa aktifitas belajarnya.
"Tan lo balik sama siapa? "Tany Reina
"Di jemput peta "
"Hah? Balikan lagi lo? "Selidik mili
"Gak lah ogah gue balikan sama dia, kita tuh sekarang temen, garis bawahin ya TEMEN "
"OH kirein "
"Ya udah gue duluan yah see you girls "
Mili dan reina keduanya melambaikan tangan.
Dretttt... Dretttt gawai milik tania berbunyi
Tertulis nama si pemanggil 'mamah Marwah' dengn cepat Taniapun mengangkatnya.
"Halo Tania " suara Marwah
"Halo tante, eh mama ada apa? "
"Kok nomer kamu dari kemarin susah di hubungin tania "
"Eh maaf mah, kemarin hp Tania rusak "
"Terus sekarang pake hp siapa? "
"Pake hp mili mah, cuman nomernya ya nomer tania yang dulu, mama ada apa nelpon tania? "
"Mama cuman mau minta tolong sama kamu hari minggu dateng ya ke rumah, mamah mau minta temenin belanja mau kan? "
Perasaan bersalah tania semakin membuat hatinya tak enak terlebih mamahnya Dimitrian sangat baik padanya.
"Halo Tania "
"Eh iya bisa kok mah "
"Ya udah mama tunggu yah "
Sambunganoun akhirnya terputus, tania memasukan gawainya kedalam saku roknya setelah itu matanya tertuju pada seorang laki - laki yang telah menunggunya di pintu gerbang.
Dimitrian dan Kedua temanya sedang berjalan untuk keparkiran sambil bercanda tapi langkahnya terhenti saat matanya menangkap seorang gadis yang tak lain adalah tania menaiki sebuah motor bersama seorang laki - laki setelah itu pergi begitu saja, kedua sahabatnya jemie dan dion ikut melihat arah pandangan trian
"Yan itu tania kan? "Tanya dion namun tak ada jawaban.
"Gue nyium bau bau Ada yang kebakar masa jem "
"Gue juga hawa berasa panas gitu "
"Lo berdua bisa diem gak? "
"Siap bos "jawab jemie dan dion
"Udah ah gue mau balik "ucap trian dengan ekspresi datar kemudian pergi meninggalkan kedua sahabatnya.