Tania dengan malas mengaktifkan data pada gawainya semua notifpun bermunculan kebanyakan adalah pesan broadcast yang sering mampir di akun line ataupun whatsapp nya, sedangkan instagram Gadis jarang membuka akun miliknya itu mukin hanya sesekali
Iapun membuka akun line yang biasa ia gunakan untuk mendapatkan informasi dari akun akun official bts boyband korea yang sangat di gemarinya.
Btsarmy
Cek timenline yuk kak :)
Jkstore
Po album yuk yang mau beli cek cek
Petanyadora
Tania
Dimitrian Bd
Add back tan
Tania pun mebuka pesan dari Peter terlebih dahulu karena laki - laki itu menspamchat pada akun line nya.
Petanyadora
Tania
Woi
Bales deh
Lo beneran pacaran sama si trian?
read
Read aja terus
Tanpa berniat untuk membalas Tania mengabaikan chat dari Peter dan beralih kepada chat dari Dimitrian
Dimitrian Bd
Add back Tan
Titania melva
?????Males amat
Tak lama Tania membalas pesan tersebut trian pun langsung membalasnya
Add back Tan, tinggal add apa susahnya gue sumpahin tuh jari gak akan bisa ngetik kalau lagi tidur
Titania melva
Hahaha lucu sekali, bawel lo udah gue add back
Dengan malas tania menambahkan trian sebagai teman pada kontaknya dengan menamainya sesuka hantinya
Dedemit gila
Thanks Tan, lo lagi apa?
Read
Kalau lo butuh buku gue beliin deh Tan, gak usah chat gue lo baca doang
Titania melva
Apaan sih?
Dedemit gila
Gue nanya lo lagi apa?
Titania melva
Lagi nafas lah
Dedemit gila
Yah padahal gue berharap lo lagi mikirin gue, tapi its oke lo masih nafas aja udah bikin gue seneng
Titania melva
Gombalan lo gak mempan
Dedemit gila
Gue gak lagi gombal deh tan
Titania melva
Masa bodo, bye gue mau tidur
Dedemit gila
Ya udah good nite have nice dream yah, gue harap di mimpi lo yang indah itu ada gue
Tania melemparkan gawainya kesembarangan arah setelah itu menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan akhirnya tertidur
***
Pagi hari di kediaman Dirgantara
Tuk... Tuk "assalamualaikum "salam seorang laki - laki
"Waalaikumsalam "jawab ibu trian sambil membukakan pintu "eh Juna, ayo masuk sarapan bareng yuk "ajak marwah kepada Juna
Juna pun mengikut dilihatnya Trian yang sedang menikmati sarapan nya dan di di sofa seorang pria berumur 40an sedang membaca koran
"Pagi om "sapa Juna pada pria yang sedang membaca koran tersebut.
"Eh kamu jun, tumben "ucap Dirga ayah Dimitrian
"Hehe lagi pengen aja bareng sama bang Trian"jawabnya
"Ya udah sarapan dulu sana bareng Trian "
"Oke tante "
Juna pun melangkahkan kakinya menghampiri Trian yang masih menikmati masakan sang ibu
"Pagi bang "sapa Juna
"Heh, kesambet lo tumben banget nyamper gue "
"Heheh lagi pengen aja "
"Halah ada udang di balik batu nih pasti "
"Pikiran lo ya, sebenernya gue mau ngomong sesuatu bang sama lo "
"Ngomong aja kali "
"Gak bisa di sini nanti aja sembari jalan "
"Ya udah ayo "ajak Trian yang telah menghambiskan sarapannya setelah itu memasukan sebuah kotak makan kedalam tasnya
"Lo bawa makan? Tumben pink gitu lagi tuh tempat makan "
"Hahaha bukan buat gue Jumadih, tapi buat Tania "
"Duh jadi pengen di posisi kak Tania, belom jadi pacar aja udah di bawain makan "ledek Juna
"Jijik bego "ucap Trian sambil menyikut lengan Juna
Setelah keduanya berpamitan, Juna dan Trian pergi untuk berangkat sekolah hari ini Dimitrian membawa mobil. Mobil berwarna hitam yang di kendarai oleh Tria pun telah melaju menjauh dari kediaman Dirgantara.
"Lo mau ngomong apa sih jum?"tanya Trian "jangan bilang lo suka sama gue? "
"Gue masih normal sat "
"Ahahah ya udah lo mau ngomong apa? "
"Gini, lo inget waktu gue maen basket bareng sama kak Tania? "
Sambil fokus menyetir Trian memgangukan kepalanya"iya terus? "
"Sebelum gue ngajak dia temenin gue maen basket tuh gue gak sengaja nguping dia lagi nelpon sama... "Ucap Juna terhenti
"Sama siapa? "Trian dibuat penasaran
"Yang gue denger Tania manggil om "
"Terus kenapa, dia lagi telponan sama om nya kali"jawab santai Trian
"Bego lo yang ini tuh kedengaranya bukan om nya kak Tania dari nada bicaranya"
Trian meminggirkan mobilnya, tatapanya kini serius
"Maksud lo? "
"Gue pikir kak Tania itu... Simpenan om om bang "
Trian terkejut, muka nya merah "sekali lagi lo ngomong kaya giti gue hajar lo Jum bodo amat lo temen gue "
"Nah kan ini yang gue takut ko langsung marah, kan itu cuman pemikiran gue kalau lo mau lebih jelas dan pasti saran gue cari tau bang "
"Wait kenapa lo dukung gue sama Tania? "
"Heheh gue tau lo suka sam kak Tania kok bang "
"Darimana? "Selidik Trian yang amarahnya kini mulai mereda.
"Dari siapa lagi kalau bukam kedua adipati lo "
"Oh "
Trian kembali menyalakan mesin mobilnya dan mlajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi
"Gila lo bang, pelan-pelan ngapa "
"Supaya cepet sampe "
"Njir bang nyawa gue cuman satu gak kayak kucing nyantai aja ngapa bawa mobilnya "
"Diem lo bawel amat gue turunin baru tau rasa "
"Eh iya iya "
Beberapa menit kemudian mobil milik Trian telah terpakir di parkiran sekolahnya.
"Tas gue bawain ke kelas ya Jum "ucap Trian yang melemparkan tasnya seelah mengambil kotak bekal yang di sediakan marwah khusus untuk Tania
"Mau kemana lo? "Tanya juna yang di abaikan Oleh Trian
Waktu masih menunjukan pukul 6:40, biasnya Tania belum datang, dengan sebuah sticky note yang menempel di kotak bekal yang trian bawa laki laki itu menyimpan nya begitu saja di tempat duduk yang biasa Tania duduki kemudian pergi
Tania yang baru saja tiba, matanya langsung menatap sebuah kotak makan yang di tempel sticky note bertuliskan 'dimakan nyokap gue udah buatin buat lo'
"Pagi Tan "sapa Reina yang baru saja datang bersama Mili
"Wah tumben bawa makan? "Tanya Mili
"Bukan punya gue "jawab datar Tania
"Terus? "
"Dari nyokapnya Trian "
Mili dan Reina saling melemparkan tatapan kemudian melanjutkan aksinya
"Cieeeeeeeee "ledek Reina dan Mili bersamaan
"Apaan sih? "
"Cie ah dapet sarapan penuh kasih dari calon mertua "ucap Mili
"Hahah ngaco lo siapa juga calon mertua gue "
"Ya mamah nya kak Trian lah "jawab Reina
"Apalagi itu duh bener - bener udah pad ngaco otak lo berdua yah "
"Bukan otak kita tapi, hati lo yang gak peka - peka jadinya konsletkan ke otak lo "
"Dih apaan lagi sih, udah ah tuh makan kalau lo berdua mau "titah Tania
"Sorry Tan kita abis sarapan di kantin, jangan di buang sayang lo harus nya bersyukur karena masih banyak di luar sana yang butuh makanan "
"Hem iya deh iya ustazah Mili "
"Amin deh amin yah "
Sebuah notif pesan masuk, membuat gawai Tania bergetar
Dedemit gila
P
P
Tania!
??Di makan tan nyokap gue bikin khusus buat lo
Titania melva
Iya, bilangin makasih buat tante marwah.
Dedemit gila
Mama Tania, jangan panggil nyokap gue tante
Titania melva
Terserah lah ya chatan sama lo ini bukan sama nyokap lo
Dedemit gila
Abisin oke!
Titania melva
Iya kalau perlu sama tempatnya gue makan :v
Dedemit gila
Bagus deh suapaya Tania gue gak kelaperan lagi!
Titania melva
Stop bilang TANIA GUE!
Dedemit gila
maaf deh maaf
Read
Perpustakaan adalah ruangan yang paling pas untuk menenangan pikiran karena jauh dari kebisingan apalagi kedua temannya sekarang sedang meledeknya terus - menerus membuat Tania merasa sedikit risih
Setelah sampai ia memilih buku - buku yang tersusun rapih pada setiap rak buku
Si ibu gak punya hati ya, udah tau gue pendek, naro buku tinggi banget gitu. Keluh batin Tania
Hingga beberapa saat tania masih erus menatap buku yang menurutnya seru untuk di baca tapi sayang karena bukunya yang tersimpan di paling atas rak buku Tania tidak dapat mnegambilnya iapun mengurungkan niatnya untuk membaca buku tersebut.
"Mau gue ambilin gak? "Tanya seseorang yang berada di belakang Tania
Tania mendelik "gak usah "jawabnya ketus
"Ya udah gue aja yang baca "laki - laki itu langsung mengambil buku yang tadi ingin di baca oleh Tania.
"Dedemit gila "gumam Tania lirih tapi masih sanggup terdengar oleh laki- laki itu
"Apa Dimitrian sayang? "Ulang Trian
"DEDEMIT GILA BUDEK YA LO "ucap Tania dengan nada tinggi yang membuat nya mendapat semprotan kemarahan dari siswa - siswa penghuni perpustakaan yang sedang fokus membaca buku.
"Berisik woi "itulah kata yang terlontar dari mulut penghuni perpustakaan yang merasa terganggu
"I.. Iya maaf "
"Mangkanya kalau ngomong tuh pelan Tan gak baik lagi cewek ngomong keras keras "
"Bodo amat Trian bodo "
"Tan? "Panggil Trian dengan tatapan datar
Tania hanya melirik
"Nyokap gue pengen lo ke rumah katanya masih banyak yang mau di obrolin "
"Gue gak mau "tolak Tania
"Lo harus mau dong Tan, nyokap gue kan taunya lo pacar gue "
"Udah gue bilang gak mau, lagian tinggal ngomong ke nyokap lo gue itu musuh lo bukan pacar kalau soal kejadian itu tinggal bilangin gue gak sengaja masuk "
"Perasaan nyokap gue penting Tan, gue gak peduli kalau dia marah sama gue tapi gue gak tega liat dia terluka karena gue bohongin dia "
Tania terdiam sambil menundukan kepala
"Gue harap hari minggu lo dateng ke rumah gue, tapi kalau lo nganggep perasaan nyokap gue gak penting its oke Tan gak papa "ucap Trian kemudian pergi sambil memberikan buku kepada Trian
Tania sadar dan tahu gimana terlukanya orang tua jika anak nya berbohong apalagi ibu Trian begitu baik padanya ia tidak tega jika harus melukai hatinya
"Trian "panggil Tania
Dimitrian menghentikan langkahnya
"Minggu... Jemput gue "sebuah kalimat yang di tunggu - tunggu oleh Trian pada akhirnya meluncur begitu saja dari mulut Tania
Dimitrian membalikan tubuhnya untuk menatap tania "lo seriusan? Apa cuman mau ngehibur gue? "
"Lo nih ya di kasih hati minta jantung "
"Hehheh maaf deh, tapi lo seriusan kan Tan? "
Tania menggukan kepalanya sontak membuat Trian senang bukan main lagi.