Gak usah sok ngungkit masa lalu, toh semuanya udah jadi kenangan,
Gak usah deh so ngungkit masa lalu, toh gak akan bisa di ulang
Malam apapun sama saja sama sama gelap, sama sama di gunakan untuk tidur, kegiatan yang selalu di lakukan Trian sebelum tidur yaitu menatap langit setelah itu memainkan sebuah gitar setelah itu barulah ia tidur, belajar? Trian ini type cowok yang belajar saat ada mood nya jika tidak ya seperti malam ini ia tidak akan membuka buku paling -paling ia akan bangun tengah malam untuk belajar itu lah kebiasaanya, Trian tidak pintar di semua pelajar dia hanya menguasai di beberapa bidang saja seperti olahraga, matematika dkk dan bahasa inggris berlawanan dengan Tania, gadis itu tidak pandai di bidang manapun ia hanya gadis biasa teramat biasa nilainya tidak seperti Trian yang unggul hampir semua pelajar sedangkan Tania nilanya hampir semua masuk di kategori rata -rata.
Tukk.... Tukkk... "Bara mamah masuk yah "ucap marwah setelah mengetuk pintu kamar sang putra
"Masuk aja mah gak di kunci kok "
" kamu lagi apa? "Tanya marwah.
"Lagi santai aja, ada apa? "
"Mamah mau tanya, gadis yang kamu mau kasih sepatu itu Tania pacar kamu kan ? "
Trian menggaruk - garukan kepalnya padahal tak ada sedikitpun rasa gatal "ya gitu mah "
"Udah kamu kasih? "
Trian menggeleng " belum tepat waktunya "
"Kenapa belum tepat, kamu pacarnya kan? "Marwah nampak ragu.
" iya, tapi ya belum tepat aja mah "
"ya udah terserah kamu deh ya, mamah cuman mau pesen jangan rusak anak orang apalagi Fania itu anak baik-baik, awas aja kamu terjaji apa - apa sama Tania mamah gantung kamu "
gimana jelasin ke mamah kalau Tania bukan pacar gue?
"Kok bengong? "
"Eh enggak Bara gak bengong kok "
"Ya udah, kapan - kapan ajak Tania lagi yah ke rumah mamah masih mau ngobrol panjang lebar sama dia "
iya mah kalau tuh orang mau kalau gak mau susah deh Trian maksanya
"Ya udah mamah mau tidur, good nite pangeran mamah "ucap marwah
Trian mengagguk, kemudian melanjutkan aktifitasnya yang tadi terhenti.
***
"Pagi Tania "sapa seorang laki - laki saat Tania keluar dari rumahnya.
"Ngapain lo disini? "Tanya Tania bingung
"Nganterin lo ke sekolah "
"Lo kesambet apaan pet? Biasanya juga chat gue dulu"
"Ya gue pikir lo masih marah uang lo masih gue tahan belum lagi satpam gue bilang gue gak ada kan"
"Nah tuh tau gue masih marah ngapain so soan nampakin muka lo di depan gue? "
"Ketus amat neng, yang harusnya marah gue, kaca kamar gue pecah noh "
"Udah deh ya udah impas gue ganti pake duit gue yang ada di lo "
"Hahahah gak lah nih "ucapnya sambil mengembalikan uang milik Tania.
"Seriusan? "Tania memastikan
"Emang muka gue muka pelawak apa yah? "
"Mana ada pelawak, playboy ia mati sono lo pet "
"Dulu lo gak berani nyuruh gue mati Tan, mungkin karena lo sayang sama gue yah? " ucap Peter begitu saja.
"Please deh, gak usah so soan ngungkit masalalu, toh udah jadi kenangan. "
Peter tersenyum "coba dulu gue gak pernah nyakitin lo ya Tan mungkin gue masih bisa di samping lo terus "
"Duh ni orang ya please stop, gak usah so soan ngungkit masalalu, toh gak bisa di ulang kan " ucap tania "lagian lo sekarang ada di pinggir gue bego di piara lo yah, ilmu jadi anak kuliahan di kemana sih hah? "
Peter hanya tertawa menanggapi tania"udah ayo naik gue anter, gratis kok "
"Ogah nanti Pacar lo yang rambutnya udah kaya gulali itu nyeret gue suruh turun dari motor lo "
"Siapa gue udah putus sama dia "
"Masa? "Ledek Tania.
Tiba- tiba seorang laki-laki berhelm yang tak lain adalah Trian menghmpiri mereka.
"Eh ada tetangga "sapa Trian sambil mematikam mesin motornya
"Ngapain lo yan? "Tanya heran Peter
"Jemput pacar gue lah "jawab asal Trian
"Rumah pacar lo di daerah sini? "Tanya Peter yang penasaran
"Iya, malahan orang nya itu yang lagi ngobrol sama lo "
"Hah? Maksud lo Tania? "Tanya peter terkejut bukan main "lo pacarnya Trian? "Tanyanya kepada Tania
"A.. Itu ah tau amat deh "ucap Tania kemudian pergi meninggalkna mereka
"Sorry nih tetangga, gue susul pacar gue dulu yah bye "ucap Trian sambil menyalakan motornya untuk menyusul Tania yang meninggalkan nya tadi.
Sementara Peter masih diam membeku di tempat semula "Tania pacarnya si Trian? Hahaha gue gak terima liat aja Tania bakalan milih gue daripada lo yan "gumamnya dengan senyum sinisnya setelah itu melajukan sepedah motornya meninggalan rumah Tania.
Trian sengaja bicara jika Tania adalah pacarnya meski ia tahu gadis itu akan marah padanya karena pada kenyataanya mereka bukanlah pasangan kekasih ,mereka masih sama Tania yang masih membeci Trian dan Trian yang masih mengejar maaf dari Tania bedanya hanya di dalam diri Trian laki -laki itu telah jatuh cinta kepada Tania jadi lah tujuannya kini bukan hanya mendapatakan maaf dari Tania melainkan cintanya juga.
Terlebih lagi dimitrian telah medapatkan informasi jika Peter adalah mantan Tania alasan itu lah yang membuat Trian asal bicara tadi.
"Seneng nih pagi- pagi ketemu mantan "ucap asal Trian sambil mengikuti Tania yang nampak kesal.
"Kok lo tau? "Tania terkejut semudah itukah Trian mengetahui Peter mantannya. "Lo stalker gue yah? "Lanjutnya dengan bertanya.
"Kalau iya kenapa? "
"Kurang kerjaan lo, di osis hah? "Tanya Tania ketus
"Banyak sih tapi ya gue bisa bagi waktu lah "
"Bener -bener rese lo ya dasar dedemit so kecakepan, gila "Tania terus saja mengupat
Bukanya marah ataupun mengumpat balik Trian hanya tesenyum
"Udah ayo naik, udah kan ngumpatnya? "Tanya Trian
"Siapa yang mau bareng lo? "
"Gue lah, lagian gue udah jauh-jauh cuman mau jemput lo Tan "
"Hahah, emang gue peduli "ucap nya setelah itu masuk kedalam sebuah angkot yang kebetulan berhenti di depannya.
"Dasar Tania, makin suka gue jadinya duh cinta ku terhalang amang angkot kan jadinya "gumamnya tak jelas.
Trian ternyata telah sampai terlebih dahulu iapun menunggu Tania di depan pintu gerbang sudah seperti bodyguard yang siap sedia mengawasi sang majikan.
"Pagi Tania "sapanya setelah melihat Tania keluar dari angkot
"Arghh... Sumpah ya gue enek liat muka lo lagi muka lo lagi "
"muka Siapa pak dora? "
"Lo Dimitrian "
"Iya sayang "ledek nya yang berhasil mendapat sambitan tas milik Tania
"Sakit Tania woi "
Tania hanya mendelik setelah itu menginjak kaki Trian hingga laki - laki itu meringis kesakitan setelah itu melarikan diri.
"Aww... Gila ya lo cewek apa tukang bangunan sih Tan kuat amat "teriak Trian smabil meringis kesakitan
Secara bersamaan dua orang gadis di beda tempat memperhatikan kedunya, gadia -gadis tersebut sama- sama mengumpat dari kejauhan. Kedua gadis tersebut adalah Nadia dan Sabelia dua orang yang menyukai Dimitrian dan membenci Tania.
Saat melewati koridor Tania berpapasan dengan Nadia bersama kedua teman temannya
"Eh ada kakak mutan, sendiri aja kemana dayang - dayang lo "
Tania menatap tajam kepada Nadia lawan bicara"siapa yah? Anda kenal saya? "
Hahaha nadia tertawa menantang " dih so gak kenal biasanya juga ngejailin gue, amnesia lo kak? "
"Ngetes aja gue mah sih, ternyata daya ingat lo kuat hahahah "
"Sumpah gak lucu, sini "ucapnya sambil menarik lengan Tania
"Dih pegang, pegang lo udah bosen sama kedua kurcaci lo? "Tanya Tania sambil menunjuk kearah kedua teman yang bersama nadia.
"Gue peringatin nih ya kak, lo jauh -jauh deh dari kak Dimi gak usah so ngedeketin , dia itu punya gue "jelasnya
Tania hanya menyunggingkan senyum"punya lo? Lo pikir dia mau sama lo duh sorry yah Nadia juniorku tersayang kalau lo mau sama si dedemit usaha bukan ngacem - ngancem gue kayak gini lagian siapa juga yang ngedeketin dia yeh"
"Lo harus nya ngaca kak, gue sama lo aja masih cantikan gue jadi jangan so soan kak Dimi mau sama lo yah "ucap nya lantang
"Nih anak yah, udah gue bilang kalau lo. Suka sama si Dimitrian ambil sana usaha juga ini malah ngancem -ngancem ngeledek gue juga lagi, udah ya gue mau ke kelas "
"Enak aja main pergi - pergi aja belum selesai kak "
"Apa lagi sih? "
Nadia langsung menjambak rambut Tania, hingga rambut tania yang biasnya di kucir kini terurai begitu saja.
"Lepasin woi, gak sopan lo ya Nad "
"Bodo amat, ini peringatan kak, kalau lo masih coba -coba ngedektin kak Dimi lagi gue bisa ngelakuin lebih dari ini "
"Ehem... "Suara deheman seseorang berhasil membuat kegiatan Nadia terhenti
"Eh kak Dimi "ucap nya lembut yang di buat - buat
"Lagi ngapain? "Tanya Trian datar
"La.. Lagi ngobrol aja sama kak Tania "ucapnya "iya gak kak? "Tanya nya sambil memberi kode
"Iya kali "jawab Tania malas
"Ngobrol yah, tapi kok rambut lo acak acakan Tan? "Pertanyaan yang keluar dari mulut Trian berhasil membuat Nadia salah tingkah.
"Tadi gue... Gue gak sengaja kak nyenggol kak Tania "jawan Nadia.
"Maaf ya Nadia, gue nanya Tania "balas Trian
"Gak usah belaga jadi pahlawan deh "ucap Tania singkat "tuh bilangin ke junior kesayang lo kalau gue gak deketin lo yah "
"Tania gak deketin gue,yang deketn dia tuh gue malah, terus apa hubunganya sama lo Nad? "Tanya Trian.
Wajah Nadia memerah "gue... Gue cuman.. "Ucap Nadia kemudian terdiam
"Maaf yah Nad harus nya lo gak kaya gitu ke Tania "ucap Trian lembut.
"Udah kan, gue mau pergi "ucap Tania yang pergi
"Gue juga mau pergi, gue duluan yah Nad "ucap Trian ramah sambil berlari menyusul Tania
"Tapi kak - "cegah Nadia tapi belum selesai bicara karena terpotong oleh suara bel yang menggema di seluruh penjuru SMA Nusantara.
Semua siswapun memasuki ruangan kelas masing masing.