Loading...
Logo TinLit
Read Story - BEST MISTAKE
MENU
About Us  

"Lo yakin gapapa kalo gue tinggal?" Tanya Lilian saat dirinya menemani Kinara menunggu jemputan di pos satpam.
"Gapapa" jawab Kinara tersenyum.
Setidaknya Kinara tidak sekaku saat mereka pertama kali bertemu. Sekarang Kinara sudah bisa membiasakan diri dan mulai melakukan apa yang Arul sarankan. Kinara mencoba untuk menjadi gadis normal. Tidak lagi terus menerus menunduk dan Ia juga mulai tersenyum kepada orang lain.
"Tapi gue khawatir. Gimana ya?" Lilian tampak berpikir, hingga akhirnya..
"Oh atau gini aja. Lo ada hp?" Kinara mengangguk.
"Siniin hp lo, biar gue save nomor gue. Jadi kalo lo ada apa-apa atau kalau lo butuh bantuan, lo tinggal telpon gue." Lilian pun menyimpan nomornya di handphone milik Kinara.
"Finish!! Ya udah, kalo gitu gue pulang ya. Dah Ki." Kinara merasa senang karena memiliki teman seperti Lilian. Sebab Lilian sangat mengkhawatirkannya dan Kinara beruntung akan itu.
Tiba-tiba sebuah motor berhenti di hadapannya. Motor yang sama dengan motor yang tadi pagi Kinara naiki. Motor Kevan. Dia melepaskan helmnya lalu turun dari motornya. Ia menghampiri Kinara dan berdiri di sampingnya.
"Ayah kamu belum dateng?" Tanya Kevan. Dan Kinara hanya menjawab dengan gelengan kepala.
Setelah itu tidak ada lagi percakapan di antara mereka berdua. Kinara hanya terus berdiri sambil memandangi arah jalan, berharap agar ayahnya segera datang. Sementara Kevan juga hanya berdiri sambil terus memandang ke arah sampingnya, Kinara.
Sekarang Kevan sudah mengetahui jawaban atas semua pertanyaannya. Pertanyaan tentang dirinya yang berubah 180 derajat setiap kali bertemu dengan Kinara. Dan jawabannya adalah karena Kevan jatuh cinta pada Kinara. Sejujurnya Kevan juga masih ragu, karena bagaimana bisa terjadi secepat itu, pikirnya. Tetapi faktanya, Kevan memang mencintai Kinara sejak awal pertemuan mereka di ruang kepala sekolah. Ya mungkin itu terkesan tidak mungkin, tetapi memang seperti itulah yang terjadi.
Saat itu Kevan mendapat panggilan dari BK akibat ulahnya yang sudah membuat onar. Kevan memukuli salah satu siswa yang bahkan tidak sengaja menabraknya. Hingga pada akhirnya pak Basit membawa Kevan ke ruang kepala sekolah.
Pandangan Kevan tertuju pada gadis dengan kuncir ekor kuda yang duduk di kursi yang berada di depan bu Rahma, saat langkahnya memasuki ruangan kepala sekolah itu untuk yang ke sekian kalinya. Diam-diam Kevan penasaran, kenapa gadis itu terus saja menunduk. Dan ketika gadis itu berdiri, sekilas Kevan melihat wajahnya. Hanya dengan melihat wajahnya, dan itupun hanya sekilas, tetapi Kevan langsung merasakan perasaan yang aneh dalam dirinya.
Bahkan ketika pertemuan kedua mereka. Kevan berniat untuk menenangkan pikirannya dari ancaman yang diberikan bu Rahma padanya. Di mana jika sekali lagi Kevan membuat masalah, maka bu Rahma tidak akan segan-segan untuk mengeluarkannya dari sekolah. Dan karena alasan itu pula akhir-akhir ini Kevan mencoba untuk menjadi siswa yang baik.
Oke kita kembali pada Kevan yang berniat menenangkan pikirannya. Bel pulang sekolah memang sudah berbunyi sejak lima menit lalu, namun Kevan malah masuk ke dalam kelasnya hanya untuk sekedar tidur. Namun yang Kevan lihat pertama kali adalah sebuah buku di atas mejanya. Kevan membuka buku tersebut dan melihat isinya yang baru ada dua halaman yang terisi.
Kevan membaca nama pemilik buku di sampulnya, 'Kinara Wijaya'. Kevan tidak peduli, karena yang dia butuhkan saat itu hanyalah mengistirahatkan pikirannya. Ia pun menutupi wajahnya dengan buku tersebut. Hingga beberapa saat kemudian seseorang datang dan mengacaukan tidurnya. Kevan terkejut namun dia tetap dengan wajah datarnya. Dan saat itulah dia sadar bahwa gadis yang ditemuinya di ruang kepala sekolah ternyata adalah teman baru di kelasnya.
"Ayah sudah datang, aku duluan." Kesadaran Kevan kembali setelah mendengar suara Kinara.
Bagaimana mungkin Kevan larut dalam bayangannya sendiri? Begitu pikirnya. Kevan sadar dan Ia melihat Kinara yang sudah memasuki mobil. 
Bodoh!
Pintu kaca kemudi terbuka dan menampakkan wajah orang yang Kevan kenal. Danu, ayahnya Kinara. "Terima kasih sudah menjaga Kinara ya?" katanya ramah dan Kevan hanya tersenyum sambil mengangguk.
Setelah mobil itu berlalu dari hadapan Kevan, Ia bertanya-tanya dalam hati. Yang Kevan tahu, meski hanya sekilas, ayahnya Kinara itu orang sibuk. Tetapi beliau masih sempat-sempatnya untuk menjemput Kinara. Begitu sayangnya beliau pada Kinara. Begitu pikir Kevan.
**
Di sepanjang jalan, Kinara larut dalam pikirannya sendiri. Ia tidak mendengar meski Danu mengajaknya berbicara dari tadi. Kevan sudah banyak membantu Kinara. Begitu pikirnya. Hingga sentuhan Danu di pipi Kinara membuatnya tersadar.
"Kenapa?" Kinara hanya menggeleng.
"Oh iya, sayang. Teman kamu yang tadi itu siapa namanya?"
"Kevan"
"Iya Kevan, dia baik, kan?" Kinara mengangguk.
"Lain kali ajak dia dan juga teman kamu yang satunya lagi untuk main ke rumah ya. Kenalkan mereka pada ayah dan juga bunda."
Mungkin yang dimaksud Danu adalah Lilian. Kinara pun lagi lagi hanya mengangguk. Dalam hati Danu merasa sangat bahagia, sebab sekarang putrinya sudah bisa bersosialisasi dengan orang lain.
**
Malam ini cuacanya cukup dingin, sehingga membuat Kinara yang saat ini sedang belajar pun menjadi kedinginan. Namun meskipun begitu, Kinara tetap melanjutkan belajarnya walau harus bergelung dengan selimut. Dia sedang mempelajari materi matematika yang akan dipelajari besok. Kemudian bundanya, Kirana, memasuki kamarnya sambil membawakan segelas susu hangat untuknya.
"Belum tidur sayang?" Tanyanya sambil menaruh nampan berisi segelas susu itu di atas nakas. Kemudian Kirana duduk di samping Kinara lalu mengelus rambut putrinya dengan penuh kasih sayang.
"Belum" jawab Kinara.
"Bunda buatkan kamu susu hangat, jangan lupa diminum." Kinara mengangguk.
"Jangan tidur terlalu malam, dan satu lagi, jangan lupa kunci jendela kalau mau tidur. Di luar anginnya sangat kencang, nanti kamu masuk angin. Ya sayang?" Kinara berhenti membaca dan pandangannya kini beralih pada Kirana, kemudian Kinara tersenyum.
"Iya bunda." katanya.
Kirana adalah tipikal ibu yang selalu mencemaskan anaknya meski untuk hal kecil sekali pun. Kirana tidak mau jika terjadi sesuatu pada putri kesayangannya. Jadilah Kirana harus memastikan kalau Kinara memang baik-baik saja. Dan melihat sikap itu, Kinara merasa senang. Setidaknya kedua orang tuanya itu memang benar sangat menyayanginya.
"Ya sudah, bunda keluar ya. Selamat malam sayang." Kirana mengecup kening Kinara sebelum akhirnya dia keluar dari kamar. Sementara Kinara kembali belajar.
Kinara sangat beruntung karena memiliki kedua orang tua yang sangat menyayanginya. Namun bukan hanya itu, Kinara juga sangat beruntung karena memiliki teman yang juga sangat menyayanginya seperti Lilian, ya meski pun pertemanan mereka terhitung baru.
Dan Kinara menyadari kalau sekarang hidupnya tidak sama lagi seperti dulu.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Summer Rain
225      181     0     
Fan Fiction
Terima kasih atas segala nya yang kamu berikan kepada aku selama ini. Maafkan aku, karena aku tak bisa bersama dengan mu lagi.
always
1220      667     6     
Romance
seorang kekasih yang harus terpisah oleh sebuah cita-cita yang berbeda,menjalani sebuah hubungan dengan rasa sakit bukan,,,bukan karena saling menyakiti dengan sengaja,bahkan rasa sakit itu akan membebani salah satunya,,,meski begitu mereka akan berada kembali pada tempat yang sama,,,hati,,,perasaan,,dan cinta,,meski hanya sebuah senyuman,,namun itu semua membuat sesuatu hal yang selalu ada dalam...
The Twins
4573      1603     2     
Romance
Syakilla adalah gadis cupu yang menjadi siswa baru di sekolah favorit ternama di Jakarta , bertemu dengan Syailla Gadis tomboy nan pemberani . Mereka menjalin hubungan persahabatan yang sangat erat . Tapi tak ada yang menyadari bahwa mereka sangat mirip atau bisa dikata kembar , apakah ada rahasia dibalik kemiripan mereka ? Dan apakah persahabatan mereka akan terus terjaga ketika mereka sama ...
Koma
19582      3559     5     
Romance
Sello berpikir bisa menaklukkan Vanda. Nyatanya, hal itu sama halnya menaklukkan gunung tinggi dengan medan yang berbahaya. Tidak hanya sulit,Vanda terang-terangan menolaknya. Di sisi lain, Lara, gadis objek perundungan Sello, diam-diam memendam perasaan padanya. Namun mengungkapkan perasaan pada Sello sama saja dengan bunuh diri. Lantas ia pun memanfaatkan rencana Sello yang tak masuk akal untuk...
Sweetest Thing
2302      1142     0     
Romance
Adinda Anandari Hanindito "Dinda, kamu seperti es krim. Manis tapi dingin" R-
In your eyes
8702      2021     4     
Inspirational
Akan selalu ada hal yang membuatmu bahagia
About us
32141      3103     3     
Romance
Krystal hanya bisa terbengong tak percaya. Ia sungguh tidak dirinya hari ini. CUP~ Benda kenyal nan basah yang mendarat di pipi kanan Krystal itulah yang membuyarkan lamunannya. "kita winner hon" kata Gilang pelan di telinga Krystal. Sedangkan Krystal yang mendengar itu langsung tersenyum senang ke arah Gilang. "gue tau" "aaahh~ senengnya..." kata Gila...
Late Night Stuffs
1777      847     2     
Inspirational
Biar aku ceritakan. Tentang tengah malam yang terlalu bengis untuk membuat pudar, namun menghentikan keluhan dunia tentang siang dimana semua masalah seakan menjajah hari. Juga kisah tentang bintang terpecah yang terlalu redup bagi bulan, dan matahari yang membiarkan dirinya mati agar bulan berpendar.
As You Wish
407      289     1     
Romance
Bukan kisah yang bagus untuk dikisahkan, tapi mungkin akan ada sedikit pelajaran yang bisa diambil. Kisah indah tentang cacatnya perasaan yang biasa kita sebut dengan istilah Cinta. Berawal dari pertemuan setelah 5 tahun berpisah, 4 insan yang mengasihi satu sama lain terlibat dalam cinta kotak. Mereka dipertemukan di SMK Havens dalam lomba drama teater bertajuk Romeo dan Juliet Reborn. Karena...
Who You?
877      555     2     
Fan Fiction
Pasangan paling fenomenal di SMA Garuda mendadak dikabarkan putus. Padahal hubungan mereka sudah berjalan hampir 3 tahun dan minggu depan adalah anniversary mereka yang ke-3. Mereka adalah Migo si cassanova dan Alisa si preman sekolah. Ditambah lagi adanya anak kelas sebelah yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan untuk mendekati Migo. Juya. Sampai akhirnya Migo sadar kalau memutuskan Al...