Loading...
Logo TinLit
Read Story - REVIVE TIME
MENU
About Us  

“Maaf Mas, novel karangan Mas kurang cocok dengan penerbit ini. Silahkan cari penerbit lain.”

“Bagaimana ya ? disini lagi tidak ada lowongan Mas.”

“Menurut kami karangan anda sudah bagus, tapi tanpa ada penggalian informasi yang lebih mendalam novel ini menjadi hampa. Terimakasih Mas.”

Begitulah yang mereka katakan. “Hanya penyesalan yang ada diakhir.” Mungkin perkataan itu cocok untukku. Dulu aku selalu ingin melakukan sesuatu. Aku terlalu takut untuk mencobanya. Andai aku bisa memutar waktu. Namun aku hanya bisa diam tanpa melakukan apa-apa.

Sekarang aku bekerja di kantor pos sebagai pengantar barang. “Kak Kevin hati-hati dijalan!” ujar salah satu tukang antar pos yang satu tempat denganku. Aku hanya membalasnya dengan tatapan dingin. Jessica namanya. Ia adalah seorang gadis SMA yang kerja sambilan di tempat ini. Dirinya terlihat kekanak-kanakan, tapi justru karena kekanak-kanakannya itulah yang selalu membuatnya terlihat bahagia. “Kevin, jaga barangnya agar tetap selamat ya!” ujar salah seorang karyawan pos. “Baik Pak,” jawabku dengan singkat. Dia adalah atasanku atau lebih tepatnya manager di kantor pos ini. Namanya adalah Rudy Harjanto, aku biasa memanggilnya Pak Rudy. Menurutku ia menyukai Jessica, wajar saja lah. Lagipula umur Pak Rudy tidak terlalu jauh dariku, kira-kira hanya terpaut 2 tahun dariku. Panggilan pak yang biasa aku ucapkan hanyalah sebagai formalitas saja.

Aku berangkat menuju rumah yang ditunjukan pada alamat paket ini. Di perjalanan aku melihat anak-anak yang sedang berlarian kesana kemari. “Andai aku bisa kembali seperti mereka,” ucapku dalam hati. Memerhatikan keadaan sampai sedetil-detilnya adalah kebisaanku. Aku tidak ingin hal buruk terjadi karena ulahku. Oleh karena itu, sejak kecil aku tidak suka berbuat yang aneh-aneh. Namun, karena hal itu pula aku harus merasakan penyesalan karena tidak pernah mencoba sesuatu hingga akhirnya aku menjadi pecundang seperti sekarang ini. “Tut...tut.... tut...” Terdengar bunyi dari dalam paket ini, tapi aku mengabaikannya. “Pasti yang ada di dalam ini adalah barang elektronik,”  ujarku dalam hati dengan meyakinkan diri.

Akhirnya aku sampai di rumah tujuan. Sebenarnya hanya ini satu-satunya alamat dari paket yang aku bawa. Biasanya aku melihat orang lain mengantarkan paket dapat mencapai 5 box. Namun aku hanya mendapat sebuah box saja. Entah karena aku yang baru bekerja disini sehingga hanya diberi pekerjaan yang mudah agar tidak mengacau atau karena jarang ada yang mengimkan paket akhir-akhir ini. Masa bodo lah, yang penting aku sudah bekerja dan mendapat upah.

“Ting Tong ! Assalamualaikum, Permisi,” ucapku dengan lembut.

“Waalaikumsalam, Mas dari kantor pos ya?” terlihat seorang ibu-ibu yang memakai pakaian sederhana keluar dari pintu rumah yang cukup mewah.

“Iya bu, apa benar ini rumah Pak Joko?” tanyaku. “Oh, betul Mas. Sebentar ya saya bukakan dulu gerbangnya,”  jawab ibu itu. Aku membalas dengan senyum yang seolah mengiyakannya. Akhirnya aku memberikan ibu itu paketnya.

“Lho ada apa ini?” tanyaku dalam hati, “Mengapa semuanya kembali ke awal? Padahal aku sudah memberikan paket ini ke ibu-ibu tadi, tapi mengapa paket ini masih berada di tanganku?” lanjut tanyaku dalam hati.

Rasanya ini seperti de javu namun lebih nyata. Akhirnya seperti tadi, ibu-ibu itu kembali membukakan pintu gerbang dan aku kembali memberikannya. Tunggu sebentar, sepertinya ada yang aneh dari paket ini mengapa suara yang bersumber dari paket ini terdengar semakin keras dan cepat. “Astaga! Jangan-jangan!” aku terkejut dalam hati. “Bu, awas! tiarap bu!” teriakku dengan keras sambil melempar paket itu ke udara dan “BOOOOMMMM.” Aku terpental seperti terpukul sesuatu di punggung dan akhirnya pandanganku mulai buram.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

5 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (9)
  • Dane

    @Yell menurut saya sebagai pembaca webtoon sih, prolog itu cuman ngeliatin sekilas doang dan gak mesti sebagai urutan pertama dalam kronologis.

    Comment on chapter Prolog
  • Yell

    Baca prolognya, baca chapter duanya, saya kok gagal paham, ya? Mungkin otak saya yang lamban.

    Comment on chapter When Despair Comes
  • Jodi

    ini update nya kapan lagi ya?

    Comment on chapter Prolog
  • dennyth3k1d

    #SemangatNulis

    Comment on chapter Prolog
  • dwidasa16

    @Rous Terimakasih atas dukungannya. Ikuti terus ceritanya ya!

    Comment on chapter Prolog
  • Rous

    Penasaran sama kelanjutannya

    Comment on chapter Prolog
  • SusanSwansh

    Sama2. Saya hanya sedikit berbagi ilmu saja. Semoga bermanfaat. Salam.

    Comment on chapter When Despair Comes
  • dwidasa16

    @SusanSwansh Terimakasih atas sarannya. Kedepannya akan saya lebih perhatikan lagi penulisan tanda bacanya. Mohon maaf kalau merasa kurang nyaman dengan ceritanya.

    Comment on chapter When Despair Comes
  • SusanSwansh

    Halo, salam kenal penulis misteri. Saya suka ceritanya. Cuma mau kasih saran saja. Untuk penulisan tanda baca dalam sebuah dialog, itu di letakan di depan. Sebelum tanda petik. ("Tidak mau.")

    Comment on chapter When Despair Comes
Similar Tags
Petrichor
4896      1577     2     
Inspirational
Masa remaja merupakan masa yang tak terlupa bagi sebagian besar populasi manusia. Pun bagi seorang Aina Farzana. Masa remajanya harus ia penuhi dengan berbagai dinamika. Berjuang bersama sang ibu untuk mencapai cita-citanya, namun harus terhenti saat sang ibu akhirnya dipanggil kembali pada Ilahi. Dapatkah ia meraih apa yang dia impikan? Karena yang ia yakini, badai hanya menyisakan pohon-pohon y...
Half Moon
1093      592     1     
Mystery
Pada saat mata kita terpejam Pada saat cahaya mulai padam Apakah kita masih bisa melihat? Apakah kita masih bisa mengungkapkan misteri-misteri yang terus menghantui? Hantu itu terus mengusikku. Bahkan saat aku tidak mendengar apapun. Aku kambuh dan darah mengucur dari telingaku. Tapi hantu itu tidak mau berhenti menggangguku. Dalam buku paranormal dan film-film horor mereka akan mengatakan ...
Einsam
375      263     1     
Romance
Hidupku sepi. Hidupku sunyi. Mama Papa mencari kebahagiaannya sendiri. Aku kesepian. Ditengah hiruk pikuk dunia ini. Tidak ada yang peduli denganku... sampai kedatanganmu. Mengganggu hidupku. Membuat duniaku makin rumit. Tapi hanya kamu yang peduli denganku. Meski hanya kebencian yang selalu kamu perlihatkan. Tapi aku merasa memilikimu. Hanya kamu.
Comfort
1235      536     3     
Romance
Pada dasarnya, kenyamananlah yang memulai kisah kita.
Attention Whore
215      178     0     
Romance
Kelas dua belas SMA, Arumi Kinanti duduk sebangku dengan Dirgan Askara. Arumi selalu menyulitkan Dirgan ketika sedang ada latihan, ulangan, PR, bahkan ujian. Wajar Arumi tidak mengerti pelajaran, nyatanya memperhatikan wajah tampan di sampingnya jauh lebih menyenangkan.
Kamu!
2083      809     2     
Romance
Anna jatuh cinta pada pandangan pertama pada Sony. Tapi perasaan cintanya berubah menjadi benci, karena Sony tak seperti yang ia bayangkan. Sony sering mengganggu dan mengejeknya sampai rasanya ia ingin mencekik Sony sampai kehabisan nafas. Benarkah cintanya menjadi benci? Atau malah menjadikannya benar-benar cinta??
The Last Name
2140      746     5     
Fan Fiction
Ketika wanita dan pria saling mencintai satu sama lain apakah sebuah hal yangsalah? Tidak, tidak ada yang salah. CInta menjadi salah jika kau mencintai seseorang yang secara takdir memang tidak bisa kau cintai.
Stuck In Memories
15093      3090     16     
Romance
Cinta tidak akan menjanjikanmu untuk mampu hidup bersama. Tapi dengan mencintai kau akan mengerti alasan untuk menghidupi satu sama lain.
Mr. Kutub Utara
331      254     2     
Romance
Hanya sebuah kisah yang terdengar cukup klasik dan umum dirasakan oleh semua orang. Sebut saja dia Fenna, gadis buruk rupa yang berharap sebuah cinta datang dari pangeran berwajah tampan namun sangat dingin seperti es yang membeku di Kutub utara.
Rumah Laut Chronicles
2578      1094     7     
Horror
Sebuah rumah bisa menyimpan misteri. Dan kematian. Banyak kematian. Sebuah penjara bagi jiwa-jiwa yang tak bersalah, juga gudang cerita yang memberi mimpi buruk.