"Haiii ras" sapaku
"Em ham aku ke air dulu, anter ca" aku menarik tangan Ica
"Eh iya"
Aku menarik Ica dengan penuh kekesalan kearah toilet.
"Ca pulang aja yu, alasannya apa gitu. Aku gaenak ada Laras. Lagian apa maksud coba dia ngajak mantannya pas main sama pacarnya"
"Aku bebas sih hayu aja. Kita main berdua aja kemana ke gitu"
"Tapi alesannya apa ya?" tanyaku
"Ada acara mendadak aja gimana?"
"Boleh, yaudah yuk"
Kami melangkah keluar dari toilet menuju ruangan yang menyebalkan tadi. Aku menyenggol tangan Ica menyuruh dia mengatakan apa yang tadi kita rencanakan saat di toilet.
"La ikut aku yu" Irham menarik tanganku
"Eh, bareng ica ya" aku memarik Ica
"Berdua aja, bentar ko" aku menatap Ica, ica mengangguk
"Ohiya, yu"
"Bentar ya, kalian terusin aja dulu" Irham menarik bajuku
Kami berjalan bersama, tapi tak tau Irham mau mengajakku kemana. Kami berhenti di depan toko buku
"Ngapain kesini ham? Mau beli peralatan sekolah" Irham hanya menggelengkan kepalanya dan berhenti di rak yang berisi buku-buku seperti diary
"Mau ini kan? Aku baca di ask.fm umak" Irham menunjuk setumpukan buku-buku seperti buku diary dan memilih-milih
"Eh, engga ko"
"Gaapaapa pilih aja yang bagus atau mau aku pilihin?"
"Gausah ham" tolakku
"Nih bagus kertasnya warna item, kita beli pulpen yang warna putihnya berarti" Irham tak menghiraukanku, ia tetap membeli buku itu lengkap dengan pulpen tinta putihnya
"Suka novel juga kan? Mau beli novel apa? Dear nathan? Dilan?"
"Dear nathan aja hehe" aku menunjuk letak novel Dear Nathan
"Oke, yuk ke kasir" Irham mengambil novel dear nathan dan membawanya ke kasir
"Berapa mba?"
"170.000 de"
"Ini uangnya" Irham mengeluarlan 2 lembar uang seratus ribu
"Eh mahal banget ternyata, nanti aku ganti ya ham"
"Gausah laaa, aku ikhlas ko"
"Tapi aku gaenak"
"Enakin aja, makan kuy uka laper"
Aku berjalan dengan penuh perasaan tak enak, walaupun Irham resmi pacarku, tapi tetap saja aku tak enak. 170.000 itu bukan uang yang kecil. Ah Irham pasti akan ku ganti, aku janji walaupun kamu menolaknya.
"Mau makan apa la?" tanyanya
"Aku mau eskrim doang, udah makan tadi sama ica"
"Em, oke" Irham menuju salah satu toko makanan yang ada di food court. Ia memesan makanan yang aku dan dia pesan.
Aku memainka ponselku, dan mengirimkan pesan kepada Ica. Aku tak enak meninggalkan dia sendirian, sedangkan aku pergi berdua dengan Irham. Tapi Alhamdulillah Ica tak apa-apa malah dia senang disana, mereka memang sudah dekat dengan Ica karena mereka ada diantara mereka yang pernah sekelas dengannya dulu. Dan rencana kami pulang duluan gagal total.
"Nih la" Irham datang membawa pesanan kami berdua
"Makasih ham" Irham mengangguk
"Btw la, aku tau kamu risih kan aku ngajak Laras. Makannya kamu waktu liat Laras langsung ke toilet"
"Emm engga ko, itu emang..."
"Aku ngajak Laras disuruh Haris, dia kan lagi pdkt. Bukan maksud apaapa ko, bukan maksud mengenang masa lalu atau alasan apapun yang lagi kamu pikirin"
"Haris sahabat kamu? Laras mantan kamu trus pdkt sama temen mantannya sendiri?"
"Iya emang kenapa?"
"Gaapaapa sih, cuma aneh aja"
"Kita emang gitu, dulu aku sebelum sama Laras sama Tia. Tia itu mantannya Dani sahabat aku juga"
"Wah? Bener-bener aneh" aku menggelengkan kepalaku tak percaya
"Udah abis, hayu la kita kesana lagi"
Kami berjalan menuju ruangan yang auranya tak enak itu lagi. Walaupun Irham telah menjelaskan, tetap saja perasaan aneh tak berubah.
"Mantan terindah ih mantan terindah" ucap Laras. Laras menyanyikan lagu Mantan Terindah-Raisa. Dan Irham, irham juga menyanyikan lagu itu. Laras memberikan mik satunya lagi pada Irham. Entah ini disengaja atau tidak, pokonya untuk saat ini aku ingin keluar dari ruangan ini.
"Ras kasih kemala miknya" ujar Irham sambil memilih lagu
"Nih la" Laras memberikan miknya kepadaku
"Gausah, suara aku gabagus ras hehe" tolakku
"Ih da gausah bagus, santai aja santai" ucap Laras. Aku mengambil mik dengan malas
Irham memilihkan lagu nya Tulus-Teman Hidup. Kami menyanyi bersama, harusnya aku senang bukan? Tapi entahlah mood aku telah hancur.
---
Aku berjalan malas menuju kamar, setelah kejadian tadi. Kulemparkan keresek putih bermerek toko buku yang kukunjungi tadi bersama Irham.
Drrttt....Drttt
Irham: TFT Laaaaaaa????????????????????????????
Kemala: too ham
Irham: kapan kapan main lagi ya
Kemala: insyaAllah
Irham: lagi apa?
Kemala: tiduran
Irham: pap
Kemala: males
Irham: btkah?
Kemala: engga
Irham: bohong
Kemala: asli
Irham: fc kuy
Irham menelfonku, aku melihat layar ponselku malas. Dan tak meresponya, kubiarkan ponselku bergetar.
Irham: marah ya?
Kumatikan data handphoneku dan langsung kumatikan lampu kamarku yang berada didekat pintu untuk bersiap-siap tidur.