"Teh hari ini berangkat sendiri ya, Bapak udah berangkat dari tadi pagi soalnya" Mamah membuka gorden kamar
"Iya mah, yaudah aku sholat dulu"
Setelah sholat, aku bergegas untuk bersiap-siap berangkat sekolah. Aku memakai baju putih biru, jam tangan biru, dan sepatu hitam yang menutupi mata kaki, tak lupa tas gendong biru yang menempel dipunggungku.
"Teteh berangkat, Assalamualaikum" aku memberikan salam kepada Mamah dan melangkah keluar gerbang.
---
"Ca nanti anter ya ke kelas 8G" ucapku
"Ngapain?" tanya Ica
"Nagih uang pensi. Ka Nanda gasekolah." jawabku
"Kan ada satu orang lagi, siapa?" tanyanya lagi
"Kiki, tapi aku gakenal"
"Ih kenalan dong, aku kan kebagian 7A" Ica menolak
"Yahh, yaudah deh" aku menghela nafas mendangar tolakan Ica. Perbincangan kami pun terhenti sampai Bu Intan masuk.
"Assalamualaikum, anak-anak besok ulangan ya. Materinya dari awal bab5 sampai yang kemarin terakhir ibu sampaikan" ucap Bu Intan
"Yahh ibu, minggu depan atuh bu" protes salah seorang dari kami
"Minggu depan bab baru. Udah ibu tidak menerima keluhan. Buka bukunya kita latihan ulangan"
"Ahhhhh ibuuuuu" keluh kami
---
Bel istirahat berbunyi, aku segera pergi menuju kelas Kiki yang katanya kelas 9A. Oke itu kaka kelas. Tapi ternyata ka Kiki juga gasekolah. So? Aku pergi sendiri ke kelas 8G.
"Permisi, mau ke KM" ucapku
"Oh KM. KM nya gasekolah adanya wakil KM, mau apa?" tanya seseorang didepanku
"Mau ngebicarain buat dana pensi, yaudah gaapaapa" jelasku
Tak lama datanglah seorang cewe dengan bibirnya yang merah.
"Apa?" tanyanya
"Ini buat pensi kan..." belum juga selesai menjelaskan, cewe itu langsung memotong omonganku.
"Oh iuran dana ya? Oke, besok deh pada bayarnya aku lupa ngumumin kemarin"
"Iya, ohiya gaapaapa. Boleh minta no.KM nya?" tanyaku
"Bentar, ini" ia memberi secarik kertas yang berisi sebuah nomer telepon lengkap dengan nama "Irham"
"Makasih"
----
Kemala: ka ini no nya. Tapi tadi belum ada yang bayar. Soalnya KM nya lupa ngasih tau, tadi juga aku bilangnya bukan sama KM nya tapi sama Wakilnya, soalnya KM nya gasekolah
NandaZ: yaudah gaapaapa. Sms aja sama kamu sekarang kasih tau besok jangan lupa. Maaf aku lagi gaada pulsa sms de hehe
Kemala: ohiya ka siap
Aku segera membuat pesan baru dan memasukkan nomer KM 8G.
+62822162xxxxx
Ini Irham KM 8G?
+62857843xxxxx
Iya, ini siapa?
+62822162xxxxx
Saya Kemala kelas 8C perwakilan osis. Tadi saya kekelas kamu untuk menanyakan sudah ada berapa orang yang bayar. Tapi kata wakil KM nya kamu lupa ngumumin
+62857843xxxxx
Oh iya haha maaf aku lupa, iya besok aja ya ke kelas lagi
+62822162xxxxx
Iya
---
Pagi yang cerah diawali dengan ulangan yang kemarin Bu Intan bilang. Untung saja aku menghafal semalam, jadi materi ini mudahlah.
"Baik, 10 menit lagi" ucap Bu Intan
"Ah ibu belum beres" ucap teman sebelahku panik.
"Iya sok kerjakan sampe beres, jangan nyontek" Bu Intan memperingatkan
"Ihhh atuh bu, ehh salah penghapus penghapus" ucap Ica panik
Aku melirik jam tangan yang ada ditanganku sekali-kali, melihat waktu agar tidak kebablasan.
"Yap sudah kumpulkan" Bu Intan menepuk kedua tangannya
"Ah ibu dikit lagi" keluh seseorang dari belakang
"Ah biarin ah abaikan" ucapku
"Jangan dibahas jangan dibahas suka nyesel" ucap Ica
"Ibu remedial kapan?" tanya seseorang dibaris belakang
"Belum apa-apa udah nanya remedial" ucap Bu Intan
"Nanya aja bu" responnya
"Gatau, nanti ibu kabarin" Bu Intan membereskan bawaanya
Bu Intan keluar kelas, jam kedua pun kosong karena Pa Maman tidak bisa masuk. Kelas pun langsung ricuh, ada yang asik dengan gadget, diam diluar kelas, membaca buku, bergosip, dan kegiatan lainnya.
"Keluar yu" ajak Ica
"Mau apa?" tanyaku
"Ya keluar aja, gabut dikelas" jawab Ica
"Sekalian liat 8G ada gurunya ga, aku mau ketemu KM nya ya"
"Oke"
Kami keluar kelas dan melangkah menuju kelas 8G yang terhalang 3 kelas dari kelas kami. Kelas 8G tak ada guru juga ternyata, kami langsung mendatangi kelas 8G dan menanyakan keberadaan Irham sang KM.
"Hamm ada yang nyari" teriak orang didepan kami
"Oii bentar"
"Eh ica, apa ca?" tanyanya
"Ini kemala mau ngambil uang pensi" jelas Ica
"Kemalaaaa, oh yang kemarin sms uka ya. Bentar manggil dulu bendahara" aku menatap Lisa mengisyaratkan menanyakan arti uka
"Aku" kata Ica pelan dan aku mengangguk paham
"Salsaaa uang pensi" teriaknya
"Iyaa kalem"
Perempuan itu mengambil sesuatu dari tasnya dan memberikannya kepadaku.
"Ini, sisanya nanti katanya. Boleh nyicil kan?" tanya Salsa
"Iya boleh ko, yaudah makasih salsa irham" kami memberikan senyum kepada keduanya dan langsung pergi menuju kelas kami kembali.
---
Saat kami baru saja duduk, Zian cowo "nakal" dikelas kami langsung berlari dari luar dan menyebut "ada Bu Lili ada Bu Lili" sontak seluruh siswa dikelas kami langsung masuk dan duduk rapih.
"Ehh da bukan ke kelas kita ihh, dasar si Zian" protes kami
"Wkwk, sori gaiss uka kira bakal masuk kelas kita" Zian mengeles
"Huuu"
---
Bel pulang berbunyi, aku segera menuju gerbang dan setia menunggu "ilham" datang *eh
"Haii kemala duluan ya" sapa Irham dengan cewe disebelahnya
"Haii iyaa" sapaku balik
Mamah: teh pulang sendiri ya hari ini, mamah ngejemput ade dulu trus ada keperluan juga. Kunci dibawah lap
Aku mendengus kesal membaca pesan singkat yang Mamah kirim. Aku langsung menyebrang dan bersiap menaiki angkutan umum. Namun "ilham" benar datang
"La belum pulang?" tanya Afka
"Baru mau, nunggu angkot dulu" jawabku
"Pulang kemana?" tanyanya
"Ke Buah Batu" jawabku
"Searah dong, bareng aja yu mau ga? Saya bawa motor" ajaknya
"Gausah, takut ada polisi ah, kan kamu belum punya SIM ka" elakku
"Haha, kalem aja saya tau jalan ko biar gaditangkep polisi"
"Emm, oke deh"
Benar saja dia tau jalannya, kami terbebas dari polisi padahal saat itu sedang ada razia dan aku sampai rumah dengan selamat. Makasih Afka