Akhirnya aku memberanikan diri menuju ke ruang HCU,aku tidak peduli jika nanti bertemu dengan wanita itu,satu yang ada di pikiranku saat ini adalah aku harus bertemu dengan Woojin untuk melihat kondisinya saat ini. Apalagi setelah aku mendengar penjelasan mengenai penyakit yang diderita Woojin. Sesampainya di depan ruang HCU aku melihat sudah banyak orang,memang ini saatnya jam besuk. Akhirnya aku memberanikan diri masuk dan untungnya tidak ada wanita itu disisi Woojin dan yang ada aku melihat kalau Woojin lagi melamun sendiri.
“Hai”,sapaku dan seketika Woojin langsung menoleh padaku
“Loe kemana aja?”,tanyanya sambil memegang tanganku hangat. Jujur seketika aku kaget melihat reaksi Woojin seperti itu. Apakah dia sudah mengenaliku.
“Loe udah kenal gua sayang”,ujarku sambil meneteskan air mata
“Loe yang waktu itu bilang kalau gua adalah pacar loe khan. Kenapa loe nggak pernah datang lagi”,sahut Woojin tetap memegang tanganku dan malah tambah erat
“Iya,maafin gua sayang,gua sibuk”,ujarku dengan nada bersalah
“Sibuk apa?Sampai ngelupain gua gini. Gua butuh loe disamping,entah mengapa saat loe tidak disisi,hati ini rasanya hampa”,ujarnya sambil meneteskan air mata. Baru kali ini aku melihat Woojin menangis seperti ini dan hatiku menjadi sesak
“Gua minta maaf kalau terlalu sibuk selama ini,gua mohon sayang jangan nangis,kalau loe nangis,gua jadi ingin nangis”,ujarku sambil menghapus air mata Woojin. Dalam hati aku berjanji akan selalu datang,aku tidak mengira ketidak datanganku membuat Woojin sedih.
“Janji?”
“Iya janji. Sayang,waktu loe pertama kali sadar,loe sebut nama Sohye,siapa itu?”,tanyaku hati-hati
“Apa karena nama Sohye gua sebut,loe tidak datang lagi?”,tanyanya membuatku terkejut karena dia seakan bisa menebak isi hatiku,walaupun sampai detik ini Woojin masih melupakanku
“Ah,nggak kok,gua emang sibuk”,sahutku berbohong
“Sohye adalah adik sepupu gua,kami sangat dekat satu sama lain sejak kami kecil,tapi setelah kami dewasa sudah tidak pernah bertemu lagi,makanya tanpa sadar aku meyebut nama Sohye waktu itu”,sahutnya memberi penjelasan dan itu membuatku lega,tetapi aku masih penasaran dengan wanita yang memegang tangan Woojin waktu itu. Haruskah aku bertanya soal itu,tetapi aku menahannya dan memilih diam.
Tidak terasa jam besuk sudah berakhir dan aku pamitan dengan Woojin. Saat aku mau pergi dia tidak mau melepas tanganku.
“Sayang,nanti sore gua datang lagi ya”,ujarku sambil mencium keningnya agar dia mau melepas tanganku
“Iya,gua akan tunggu”,sahutnya sambil tersenyum dan melepas tanganku
Selesai dari ruangan HCU aku memutuskan kembali ke apartemen,karena tadi Jaemin nge wa ternyata syuting ditunda,disebabkan hujan turun. Sebelum aku kembali ke apartemen aku berniat belanja ke supermarket,ingin rasanya aku membuat bubur kepiting kesukaan Woojin. Dulu aku pernah membuatkan untuknya dan Woojin sangat suka dan bilang kalau aku sudah cocok jadi ibu rumah tangga. Aku sangat senang mendengarnya saat itu.
Selesai berbelanja aku kembali ke apartemen,karena aku akan memasak bubur kepiting untuk Woojin yang akan aku bawa nanti sore,selain itu aku memasak untuk diriku sendiri karena perutku sudah berbunyi. Baru kali ini aku merasa kalau memasak sangat menyenangkan,apalagi memasak buat orang yang dicintai.
Beres semuanya aku memutuskan untuk tidur sebentar,karena badan ini rasanya sakit semua. Aku memutuskan untuk tidur selama dua jam saja dan sudah memasang alarm kalau jam 4 harus bangun,habis itu mandi dan pergi ke rumah sakit.
Kini aku sudah tiba di rumah sakit dan aku tidak langsung ke ruangan HCU,karena aku tadi mendapat telpon dari rumah sakit kalau dokter Albert ingin bertemu denganku lagi.
“Sore dok”,ujarku saat memasuki ruangan dokter Albert
“Sore mbak Lulu,begini ada yang harus saya bicarakan dengan mbak perihal penyakit mas Woojin”
“Kenapa lagi dengan penyakit Woojin dok?”,tanyaku dengan nada khawatir
“Saya kira mas Woojin sudah bisa dipindahkan ke kamar inap mbak,tidak perlu di ruangan HCU lagi,karena saya perhatikan kondisi mas Woojin sudah membaik”
“Sungguh dok?Terus bagaimana dengan masalah operasinya?”
“Itu bisa kita pantau saat di kamar rawat saja mbak,siapa tau setelah dipindahkan ke kamar inap kondisi mas Woojin tambah membaik dan operasi bisa cepat dilakukan”
“Makasih banyak dok”
Kemudian aku pergi ke bagian administrasi untuk mengurus kepindahan Woojin ke kamar inap. Aku memilih kelas vvip untuk kamar inapnya Woojin,karena aku mau Woojin mendapat perawatan yang maksimal dan tidak peduli dengan biaya yang harus dikeluarkan. Bagiku kesembuhan Woojin yang utama. Beres semuanya aku kembali ke ruangan HCU dan sesampainya disana aku melihat kalau Woojin sudah siap-siap mau dipindahkan.
“Gua mau dibawa kemana?”,tanyanya padaku yang sudah berada disampingnya
“Tenang sayang,ini mau dipindahkan ke kamar inap”,ujarku sambil memegang tangannya
Pelan-pelan para perawat rumah sakit membawa tempat tidur Woojin untuk menuju ke kamar inap. Aku senang dengan fasilitas dan pelayanan dari rumah sakit ini,walaupun bukan tergolong rumah sakit mewah. Akhirnya kami sampai juga di kamar rawat inap vvip yang sudah aku pesan dan kamar inapnya juga benar-benar bagus dan bersih.
“Terima kasih sus”,ujarku pada para perawat
“Sama-sama mbak”
“Ruangan ini mewah sekali”,ujar Woojin padaku
“Iya,biar loe cepat sembuh sayang”
“Loe baik banget,gua sampai sekarang mikir kenapa cewek sebaik dan secantik diri loe mau sama gua”
“Udah,tidak usah banyak mikir,sekarang yang terpenting loe cepat sembuh dan ingat sama gua”
“Makasih ya,gua akan berusaha sekuat tenaga ingat sama loe”
“Ingat,jangan terlalu dipaksa,pelan-pelan saja ya sayang. Ohya,gua bawa bubur kepiting kesukaan loe,ini gua masak sendiri. Kita makan dulu ya”
“Iya,tapi gua mau disuapin”,ujarnya dengan nada manja
“Iya”
Hari ini aku berencana menginap di kamar ini dan keesokan paginya baru langsung menuju ke lokasi syuting. Tadi aku sudah nge wa Alisha untuk membawa baju dan peralatan kosmetik dari apartemenku.
“Gimana perkembangan mas Woojin mbak?”,tanya Alisha padaku saat udah datang
“Udah lumayan makanya bisa dipindahkan ke kamar inap ini,tapi ya begitulah Lis,Woojin masih belum ingat gua”
“Mbak Lulu harus sabar,ini ujian buat cinta mbak Lulu apakah kuat dengan mas Woojin”
“Mudah-mudahan gua kuat Lis,karena gua sayang banget sama Woojin,walaupun capek tetapi gua harus kuat dihadapannya,karena untuk saat ini Woojin betul-betul butuh gua”
“Tapi mbak Lulu tetap harus jaga kesehatan,vitaminnya jangan lupa diminum,besok ada syuting pagi”
“Iya Lis”
“Ya udah gua pulang dulu ya mbak,besok pagi gua kesini lagi”
“Makasih ya Lis”
“Sama-sama mbak,sudah menjadi tugas gua harus selalu menjaga mbak Lulu,kalau mas Nathan sibuk”
Kini aku sudah di lokasi syuting lagi,memang hari ini jam 6 pagi aku harus ada pengambilan gambar yang penting.
“Lu,loe kelihatan pucat banget hari ini”,ujar Jaemin menghampiriku
“Seriusan?!”,sahutku panik
“Hahahahaha,becanda,cantik kok”,sahutnya menggodaku
“Dasar playboy genit!”,teriakku
“Gua tidak playboy Lu,wajar cewek-cewek pada kecantol sama ketampanan gua,terus kalau gua tidak menghiraukan mereka,nanti dibilang sombong lagi”
“Tau ah”
“Hanya satu cewek yang tidak terpesona dengan ketampanan gua dan dia malah cuek banget”
“Ohya?Siapa tuh cewek”
“Loe!”
“Wuakakakakakakak,ya iyalah,emang loe tampan tapiiiiii ada yang lebih tampan dari loe yang bisa buat gua terpesona”,sahutku sambil pergi ninggalin dia
“Luuuu,tungguuuu,siapa cowok itu!!”,teriaknya mengejarku
“Cari tau aja sendiri! Udah ah,waktunya kita syuting”
“Loe mah”,ujarnya ngambek
Beres syuting aku sengaja memilih menjauh dari Jaemin dan cepat-cepat pergi ke rumah sakit,karena aku belum siap memberikan jawaban jika dia bertanya terus. Aku tau banget gimana sifat Jaemin yang keponya sangat luar biasa. Sesampainya di dalam kamar Woojin,ternyata dokter Albert sedang memeriksa Woojin bersama satu dokter lagi yang aku baru melihatnya.
“Halo mbak Lulu”,ujar dokter Albert menyapaku beres dia memeriksa Woojin
“Gimana kondisi Woojin dok?”,tanyaku padanya
“Bagaimana kalau kita bicarakan di luar saja”
“Baik dok”
“Kondisi mas Woojin sudah mulai membaik dan saya rasa minggu depan mas Woojin sudah siap buat operasi. Perkenalkan mbak Lulu,ini dokter Jaehyun dia yang akan melakukan operasi nantinya”
“Saya dokter Jaehyun dokter bedah rumah sakit ini”,ujar dokter Jaehyun memperkenalkan diri
“Saya mohon dok,tolong selamatkan pacar saya”,sahutku
“Saya akan berusaha menyelamatkan pacar mbak”
“Makasih dok”
Sepeninggal dokter Albert dan dokter Jaehyun aku kembali ke kamar inapnya Woojin,tetapi ketika aku hendak membuka pintu ada yang memegang pundakku.
“Jaemin!”,ujarku kaget