Aku masih dengan setia menunggu Woojin di rumah sakit ditengah kesibukanku menjadi artis,walaupun belum ada perkembangan sama sekali dengan kondisinya. Setiap pulang syuting aku langsung minta diantar ke rumah sakit,walaupun kadang dalam kondisi tubuh yang masih capek,pokoknya yang ada dalam pikiranku Woojin segera sadar. Walaupun sampai saat ini Woojin belum sadar juga,dan setelah dilakukan pemeriksaan berkali-kali oleh dokter,tidak ada penyakit yang serius dalam tubuhnya,tetapi Woojin belum juga menunjukkan tanda-tanda kesadaran.
"Mbak Lulu,ayo kita pulang,besok ada syuting",ujar Alisha yang selalu setia menemaniku
"Gua masih mau disini Lis,nggak tega meninggalkan Woojin sendiri di ruangan ini",ujarku sambil memegang tangannya
"Jangan gitu mbak Lulu. Mbak harus kuat dan terus berdoa agar mas Woojin cepat sadar. Sekarang kita pulang dulu yuk,besok kita kesini lagi",ajak Alisha sambil menarik tanganku
"Sayang,gua pulang dulu ya",ujarku pada Woojin
Siang ini,aku syuting sinetron terbaruku dan lagi-lagi aku dipasangkan dengan Jaemin. Tadinya aku mau menolaknya,tetapi mas Nathan bilang tidak boleh dan tetap menyuruhku untuk mengambil peran tersebut. Bagaimanapun aku harus bertindak profesional. Aku hanya tidak mau nanti ada gosip yang berkembang lagi antara aku dengan Jaemin,makanya sebisa mungkin aku berusaha menghindarinya. Aku tidak peduli apakah Jaemin menyadarinya atau tidak,tapi yang jelas aku tidak mau hati Woojin terluka begitu dia sadar nanti,dia mendapat berita kalau aku jadian dengan Jaemin,walaupun itu hanya gosip semata.
"Lu,ini makan,tadi gua bawa pas menuju ke sini",ujar Jaemin menyodorkan makanan padaku
"Makasih Jae",ujarku mengambil makanan yang disodorkan oleh Jaemin
"Sama-sama,gua perhatiin sekarang tiap habis syuting loe seperti buru-buru pulang,nggak pernah kumpul bareng kita-kita lagi",ujar Jaemin penasaran
"Iya,ada perlu",sahutku berbohong
"Sibuk terus ya Lu,awas nanti pingsan lagi,hahahaha"
"Ih,jangan bahas soal itu lagi,malu. Ohya Jae,waktu itu yang gendong gua pas pingsan siapa ya?"
"Gua juga agak-agak lupa sih Lu,emang kenapa?"
"Nggak apa-apa sih,hanya gua belum terima kasih saja"
"Kalau seingat gua sih Xukun"
"Xukun?"
"Iya,asisten penulisnya mbak Fransisca yang berasal dari China,loe nggak ingat?"
"Agak-agak lupa sih"
"Hahaha,dasar loe mah Lu"
Ketika aku sedang mengobrol dengan Jaemin,tiba-tiba handphoneku berbunyi dan ketika aku lihat di layar,itu telpon dari rumah sakit dan cepat-cepat aku mengangkatnya
"Halo,dengan mbak Lulu?"
"Iya,betul. Gimana kondisi Woojin suster?"
"Mas Woojinnya sudah sadar mbak,apakah mbak bisa kesini sekarang?"
"Baik sus,saya segera kesana",ujarku terkejut setengah tidak percaya kalau akhirnya Woojin sadar juga
Kemudian aku bergegas ke rumah sakit bersama mas Nathan dan Alisha. Untungnya mas Nathan yang minta ijin ke sutradara kalau aku ada urusan keluarga mendadak. Akhirnya sampai juga aku di rumah sakit dan langsung ke ruangan HCU. Begitu aku masuk ke ruangan HCU betapa bahagia dan bersyukurnya aku melihat Woojin sudah sadar,walaupun masih dengan wajah pucat.
"Sayang,ini gua,syukurlah loe udah sadar",ujarku menangis sambil memegang tangannya
"Loe siapa?",tanyanya dengan nada heran dan sontak membuatku kaget,apalagi Woojin melepaskan tangannya yang dipegang olehku
"Ini gua Lulu,jangan becanda ah",ujarku sambil tersenyum
"Gua nggak kenal loe,Sohye mana?Gua butuh Sohye sekarang!",teriak Woojin yang membuatku syok. Siapa Sohye?Kenapa Woojin menyebut namanya?.Semua menjadi tanda tanya besar padaku,apakah Woojin selingkuh selama ini tanpa sepengetahuanku,jujur hatiku sangat sakit
Kemudian aku pergi menemui dokter yang menangani Woojin untuk membicarakan masalah tersebut
"Dok,kenapa pacar saya bisa seperti itu?Dia tidak ingat sama sekali dengan saya,dia malah memanggil nama wanita lain",ujarku pada dokter yang menangani Woojin selama ini
"Tenang mbak Lulu.Menurut hasil kesehatan mas Woojin semuanya baik-baik saja,mungkin ini efek koma yang lumayan lama".ujar dokter memberi penjelasan padaku
"Lalu,apa yang harus saya lakukan Dok?"
"Mbak mulai berikan perhatian lebih dengan mas Woojin,misalkan mbak tunjukkan foto kebersamaan kalian berdua,mbak ceritakan momen-momen kalian berdua,siapa tau dengan begitu mas Woojin akan kembali ingat dengan mbak Lulu"
"Baik Dok akan saya lakukan"
Lalu aku kembali lagi ke ruang HCU sebelum jadwal berkunjungnya habis untuk bertemu dengan Woojin
"Loe kembali. Loe siapa?",tanya Woojin seperti heran melihatku kembali. Jujur mendengar perkataan Woojin hati ini sakit,bagaimana bisa dia melupakan momen-momen kita selama ini
"Sayang,makan dulu yuk",ujarku sambil mulai menyuapin Woojin dengan makanan rumah sakit
"Sayang?Emang hubungan kita seperti apa?Apa loe pacar gua?",tanyanya lagi sambil menguyah makanan yang aku suapin
"Nanti saja gua jelasin,sekarang makan yang banyak dulu,supaya cepat sehat",ujarku sambil tersenyum
"Loe cantik dan baik banget,beruntung banget gua bisa dapat pacar seperti loe",sahutnya sambil memegang tanganku. Ingin rasanya aku menangis saat itu juga,tetapi aku tahan,karena aku tidak mau menambah beban pikiran Woojin
"Iya dong,pacar siapa dulu",sahutku tersenyum dan aku lihat kalau dia juga tersenyum
Jam berkunjung sudah berakhir dan berarti aku harus kembali ke lokasi syuting. Pada saat aku mau pergi Woojin seperti tidak mau melepas tanganku dan saat aku bilang kalau aku pasti bakal datang lagi dia baru mau melepas tanganku sambil tersenyum.
Saat di lokasi syuting aku kembali harus berkonsentrasi terhadap peranku,walaupun pikiranku masih tertuju dengan kondisi Woojin. Akhirnya syutingpun beres juga dan aku memutuskan kembali ke apartemen terlebih dahulu sebelum balik ke rumah sakit
"Mbak Lulu,kita makan dulu yuk",ajak Alisha
"Iya Lu,loe harus sehat,gua lihat badan loe jadi kurus",ujar mas Nathan
"Baiklah,kita mau makan dimana?",tanyaku dengan lemas. Aku sama sekali tidak dapat berpikir apapun untuk saat ini.
"Come on Lulu,semangat!Hari ini loe bebas mau makan dimana saja,gua yang traktir",ujar mas Nathan memberi semangat padaku
"Tumben gua boleh makan apa aja mas,asli nih",sahutku seperti tidak percaya dengan perkataan mas Nathan,karena aku tau kalau manajerku yang satu ini sangat pelit,walaupun dia selalu bilang kalau itu bukan pelit tapi hemat.
"Iya,sekarang loe bebas makan apa aja,jadi kita mau makan dimana nih",sahutnya lagi
"Bebas",jawabku asal
"Okay,kalau gitu kita ke restoran seafood aja",ujar mas Nathan
"Bener nih mas Nathan yang bayar?",tanyaku hampir tidak percaya
"Kali ini gua yang bayar,langsung dari kantong sendiri"
"Hahahahahaha,asyiiikkk,gua bakal makan banyak ah",ujarku berteriak senang
"Nah gitu dong,ketawa. Sudah lama gua tidak lihat tertawa loe Lu",sahut mas Nathan tersenyum. Mendengar perkataan mas Nathan aku baru sadar,kalau sudah lama aku tidak tertawa lepas seperti tadi,semenjak Woojin di rumah sakit
Akhirnya kami sampai juga ke restoran seafood. Kali ini mas Nathan betul-betul menjamuku seperti seorang tuan putri. Mas Nathan memberiku kebebasan untuk memilih makanan apa saja dan aku pun memilih makanan paling mahal di restoran ini. Kapan lagi mas Nathan sebaik ini mentraktirku. Kami bertiga makan dengan lahapnya,karena makanan di restoran ini betul-betul enak.
Sesampainya di apartemen aku bergegas mandi dan setelah itu aku ingin tidur sebentar,agar kondisiku kembali segar untuk bertemu Woojin di rumah sakit. Tidak terasa aku tertidur selama dua jam,padahal tadinya aku hanya ingin tidur setengah jam.
Sebelum pergi ke rumah sakit aku makan roti yang tadi sempat dibelikan oleh mas Nathan sambil menikmati teh hangat dan sisanya akan aku bawa ke rumah sakit untuk aku makan bersama Woojin. Setelah semua beres aku bergegas ke rumah sakit sambil mengendarai mobilku.
Akhirnya aku sampai juga di rumah sakit dan aku langsung menuju ke ruang HCU. Sesampainya disana,untung saja jam besuk baru dibuka,betapa terkejutnya aku ketika melihat ada seorang wanita lain yang sedang memegang tangan Woojin. Siapakah wanita itu?Apakah wanita itu yang bernama Sohye.