“Lu,besok pagi loe langsung naik penerbangan pertama bareng Alisha ya”,ujar Mas Nathan
“Emang ada apa dengan Woojin mas?Tolong jawab pertanyaan gua!”
“Sabar Lu,setelah sampai Jakarta loe akan mendapatkan jawabannya”
“Nggak bisa sekarang mas? Terus jadwal syuting gua gimana? Kata Mas Nathan gua harus professional”
“Iya,tapi sekarang beda situasinya,tadi gua udah tanya Pak Zico katanya bisa dan loe dikasih libur dua hari,habis itu balik lagi ke Singapore buat lanjutin syuting”
“Tapi tiket pesawat khan belum dibeli mas?”
“Kata siapa? Semua sudah dipersiapkan Alisha kok”
“Hah? Kapan? Kok gua nggak tau?”
“Hahahaha,ya udah dulu ya,sekarang yang penting loe tenang dan sabar aja”,ujar Mas Nathan mengakhiri pembicaraan telpon,padahal masih banyak yang mau aku tanyakan
Selesai menelpon Mas Nathan aku menemui Alisha yang ternyata sudah siap beres-beres koper punyaku dan punyanya.
“Lis,loe kok nggak bilang besok pagi kita harus pulang? Emang ada apa dengan operasinya Woojin? Apakah operasinya Woojin gagal?”,tanyaku padanya
“Emang Mas Nathan bilang operasinya Mas Woojin gagal?”,tanya Alisha balik padaku dengan wajah serius
“Nggak sih,Mas Nathan hanya bilang gua harus sabar dan tabah aja”
“Ya ampun Mbak Lulu,bukan berarti operasinya Mas Woojin gagal,maksud Mas Nathan mbak harus sabar dan tabah karena ada gosip terbaru soal mbak dan itu sangat gawat”,sahut Alisha
“Hah? Gosip? Emang gosip apa tentang gua?”
“Iya mbak,ada gosip kalau Mbak Lulu itu pacaran dengan salah satu dokter rumah sakit dimana Mas Woojin dirawat,makanya Mas Nathan bilang mbak harus sabar dan tabah”
“Dokter? Maksudnya gua digosipin pacaran sama Dokter Albert? Gila kali,khan Dokter Albert udah tua”
“Iya kali Dokter Albert. Tentu saja bukan,tapi Dokter Jaehyun”
“Lho kok bisa?”
“Ada wartawan yang motret mbak sama Dokter Jaehyun waktu itu dan jadilah gosip itu”
“Biarin ajalah,toh gua udah biasa digosipin,waktu sama Jaemin juga gitu khan”
“Sekarang masalahnya beda,Dokter Jaehyun itu sudah beristri dan Mbak Lulu dibilang pelakor dan perusak rumah tangga orang”
“Eh busyet,aslinya?”
“Iya mbak dan instagram mbak sudah penuh dengan haters yang menyerang mbak di kolom comment”
“Udah segitunya Lis?”
“Iya mbak,tapi tenang semua kolom comment sudah ditutup sama Mas Nathan”
“Wuaduh,terus istrinya Dokter Jaehyun gimana? Marah dong?”
“Tenang mbak,istrinya Dokter Jaehyun juga dokter di rumah sakit itu dan dia mengetahui kalau mbak merawat Mas Woojin disana”
“Syukurlah kalau gitu”
“Tapi tetap Mbak Lulu harus menggelar konferensi pers karena masalah ini sudah sangat gawat. Mas Nathan nggak mau Mbak Lulu dibilang pelakor,apalagi ini menyebabkan beberapa tawaran iklan mbak pada mundur”
“Ya ampun,tapi khan gua nggak gitu”,ujarku dengan suara sedih
“Iya,makanya kita perlu menggelar konferensi pers,nanti yang hadir Mbak Lulu,Mas Woojin,Dokter Jaehyun dan istrinya”
“Woojin?Kenapa harus ikut?Toh Woojin juga belum ingat tentang gua gimana nanti dia bisa menjawab pertanyaan wartawan”
“Kita liat nanti aja ya mbak,ya udah sekarang Mbak Lulu istirahat dulu atau mau makan?”
“Gua nggak mau makan Lis,ohya oleh-oleh buat Mas Nathan gimana?”
“Soal oleh-oleh buat Mas Nathan sudah gua beli mbak malah buat Mbak Lala dan Mas Woojin juga sudah”
“Wah,kapan loe beli semua Lis?”
“Rahasia. Ya udah sekarang mbak istirahat biar besok kita tidak ketinggalan pesawat. Gawat khan kalau kita ketinggalan pesawat”
“Iya Lis,kalau gitu gua tidur duluan ya”
“Baik mbak”
Tepat jam 5 pagi pesawat yang membawa aku dan Alisha akhirnya take off juga. Seperti yang Mas Nathan bilang bahwa kami mengambil penerbangan paling awal. Tadi Mas Nathan bilang di telpon sebelum kami berangkat kalau dia tidak bisa menjemput di bandara tetapi nanti ada orang lain yang menjemput kami.
“Lis,emamg siapa yang bakal jemput kita di bandara kalau Mas Nathan nggak bisa? Apa Mas Nathan sudah memesan taksi online buat kita?”,tanyaku penasaran ke Alisha yang sedang makan makanan pesawat. Maklum kami berdua tidak sempat sarapan,apalagi malamnya kita tidak sempat makan malam dan memilih untuk tidur karena takut ketinggaln pesawat dan lucunya Alisha memasang alarm handphonenya dengan nada dering yang sangat keras dan bukannya Alisha yang bangun duluan malah aku yang kebangun saking kagetnya dengan alarm yang dipasang Alisha.
“Entahlah mbak,gua juga nggak tau. Makanannya dimakan dulu mbak”
“Iya,tapi jujur Lis gua nggak tenang”
“Apalagi yang membuat Mbak Lulu nggak tenang?”,tanyanya sambil menguyah makanannya
“Semuanya. Terutama soal operasi Woojin itu yang paling aku pikirkan”
“Udah,soal operasi Mas Woojin tidak usah Mbak Lulu pikirkan”,sahut Alisha sambil tersenyum
“Emang Mas Nathan sudah bilang soal operasi Woojin?”,tanyaku penasaran
“Belum sih”
“Tuh khan gimana gua bisa tenang”
“Mbak Lulu sekarang makan terus berdoa semoga kita selamat sampai tujuan dan satu lagi berdoa juga soal Mas Woojin”
“Iya ya. Ya udah gua makan dulu”,sahutku sambil meneruskan makan makanan yang belum aku sentuh sama sekali
Akhirnya aku dan Alisha sampai dengan selamat di Jakarta,setelah mengambil barang-barang bawaan kami,segera kami menuju ke pintu keluar bandara. Untungnya tidak ada wartawan yang menunggu aku di bandara. Setelah sampai di pintu keluar bandara aku melihat Alisha seperti kebingungan mencari orang yang menjemput kami. Mungkinkah Alisha memang tidak mengetahui siapa orang yang disuruh Mas Nathan untuk menjemput kami berdua.
“Udahlah Lis,kita pesan taksi online saja”,ujarku sama Alisha
“Sabar mbak mungkin orang yang menjemput kita telat”,ujar Alisha
“Sayang”,ujar seseorang sambil memegang tanganku. Refleks aku kaget dan melepasnya dan saat aku menoleh Woojin sudah berdiri disana sambil tersenyum manis memandang wajahku.