Loading...
Logo TinLit
Read Story - Be My Girlfriend?
MENU
About Us  

"If i could,
I would give you an ability to see yourself through my eyes,
Only then would you realize how special you are to me"

 

Kyungsoo's pov
Aku tengah duduk di kasur tempat Vina akan tinggal beberapa hari ini.
Ia sedang mandi dan aku disuruh menunggunya sebentar. Padahal, aku rindu padanya.
Aku berdiri lalu memutuskan untuk menunggunya didepan pintu kamar mandi dengan menyenderkan badanku didepan lemari baju.
Aku memainkan ponselku sampai akhirnya pintu kamar mandi itu terbuka dan menampilkan sesosok gadis yang berpakaian baju kebesaran, lengkap dengan celana pendeknya dan memperlihatkan sebagian besar kulitnya.
Rambutnya yang belum sepenuhnya kering terikat indah di puncak kepalanya.
Aku memerhatikan Vina dari atas sampai ujung kakinya. Ia terlihat begitu sempurna.
"Oppa, wajahmu merah, kau sakit?" Gadis ini menyentuh pipiku dengan belakang tangannya, mengira-ngira suhu badanku.
Matanya terlihat khawatir dengan alisnya yang turun, sehingga menambah ekspresi sedih di wajahnya.
"Aku.. Malu. Kau cantik." Dia mematung.
"Kau terlalu melebih-lebihkan." Dia memukul dadaku pelan. "Oh? Kau mulai berolahraga? Kenapa badanmu keras sekali?"
"Untuk film mendatang. Kau tau aku benci olahraga." Aku menarik tangannya untuk duduk di kursi sebelah tempat tidur.
"Untuk kesehatan, kenapa tidak? Kau yang bilang sendiri kesehatan nomor satu!" Dia beranjak dari kursinya dan merebahkan dirinya di tempat tidur.
"Kyungsoo oppa, aku rindu memelukmu." Dia melebarkan tangannya, menyuruhku untuk berbaring bersamanya dan memeluknya.
Aku berbaring menghadapnya, mendekapnya dalam pelukan. Aku bisa merasakan aroma shampoo yang baru saja ia gunakan tadi.
Untung aku masih bisa menenangkan diri. Kalau tidak, aku bisa kapan saja mengikuti keinginan daging dan akan berbuat lebih dari memeluk.
Dia memejamkan matanya tanpa melepas pelukannya di pinggangku. Dia sangat percaya padaku kalau aku tidak akan berbuat macam-macam padanya.
Padahal aku sangat ingin melanjutkan hubungan ini lebih dari cium kening dan berpelukan.
Tapi aku menghargainya sebagai wanita. Aku tidak mungkin mengambil keperawanannya tanpa memberi status apapun padanya.
Tunggulah sebentar lagi, Vina..
Aku mengelus rambutnya pelan dan mencium keningnya. Kening dan lengannya adalah tempat paling aman untuk dicium, lebih dari itu, bisa-bisa aku khilaf.
"Kalau kau tidur disini, bagaimana?" Dia menanyakannya padaku dengan suara kecil. Aku yakin dia sangat capek.
"Kalau kau tidak keberatan. Jam9 aku bisa langsung berangkat ke lokasi." Aku mendekatkan diriku sehingga tidak ada jarak di antara kami.
Dia menggeleng dengan pelan dan membuka matanya, mendongakkan kepalanya, matanya menatapku.
"Kalau tiap malam kau pulang kesini?" Kenapa Vina tiba-tiba jadi manja seperti ini..
"Kalau kau tidak keberatan. Apa sekalian saja, aku pindah bersamamu?" Dia tertawa kecil sambil memejamkan matanya kembali.
"Tunggu ya, suatu hari nanti, pasti." Aku menciumnya lagi, memeluknya lebih erat.
Aku tidak akan mau kehilangan gadis ini lagi.
"Aku bisa gila karenamu." Aku membisikkannya di telinganya.
Dia terlihat menundukkan kepalanya, malu.
Tidak terasa kami berdua sudah berada di mimpi masing-masing.
Paginya, suara Vina yang membisikkan sesuatu padaku membuatku terbangun.
Aku membuka mataku dan melihat Vina yang berada diatasku, menyenderkan kepalanya di dada milikku.
Dia mencium pipiku lembut dan mengucapkan selamat pagi. Tangannya memain-mainkan rambutku.
Baru kali ini dia menciumku duluan. Aku tidak bisa menyembunyikan senyumku didepannya.
Aku memeluk pinggangnya dan membalik badannya sehingga kini, aku yang berada di atas. Aku bertumpu di kedua lutut kaki dan sikutku.
Vina mengalihkan pandangan matanya, malu. Aku tersenyum melihatnya, mencium keningnya, lalu meraba rambutnya pelan dan mencium matanya secara bergantian.
Aku melihat matanya berlahan membuka lalu menjelajah seisi ruangan. Ia menghindari tatapanku.
Aku kembali menciumi pipinya, dan turun ke bagian garis rahangnya, mencium lehernya di kedua sisi.
Aku masih belum pernah mencium bibirnya, dan aku tidak berencana untuk melakukannya sekarang.
Aku mendekatkan bibirku pada telinganya.
"Good morning, baby girl." Bisikanku terdengar serak dan dalam, akibat baru bangun tidur.
Aku kembali berbaring di posisi awal, di sampingnya.
"Jadi ini, hasil berpikir mesum selama 4 bulan?" Dia berbisik padaku.
Aku memejamkan mataku, mengangkat tanganku dan menaruhnya diatas mataku. Aku tertawa kecil mendengarnya.
Sejak kapan kami sering bisik-berbisik seperti ini? Tapi, biarlah, bisikan Vina selalu membuatku tenang dan tersenyum bahagia.
"Ayo breakfast. Ini sudah jam7, kau akan berangkat jam9 kan." Aku akhirnya bangun, dan berdiri menuju kamar mandi.
Kalau soal kerja, aku benar-benar tidak mau menyusahkan para staff dan aktor lainnya dengan datang terlambat. Makanya aku selalu on time.
Aku membasuh mukaku dan mengeringkannya secepat kilat. Tidak lupa, aku memakai topi dan masker lalu memakai sendal hotel.
"Yuk." Aku membuka pintu kamar dan menahannya agar Vina bisa keluar duluan, lalu kututup pintunya.
Kami turun ke bawah dan memilih kursi dekat kolam renang. Baru pagi, tapi sudah terlihat banyak anak-anak yang bermain di kolam bersama orangtuanya.
Andai itu aku dan Vina..
Aku duduk melihat mereka bermain dengan gembiranya sampai Vina meletakkan piring berisi makanan didepanku.
Ia menggerakkan bibirnya 'manja' lalu mengerucutkan bibirnya dan aku tertawa melihatnya.
Aku mengusap kepalanya dan mengacak rambutnya, mengucapkan terimakasih.
Aku memandang gadis yang duduk didepanku. Aku bersyukur bertemu dengannya.
Aku bersyukur bisa bersama dengannya.
Aku ingin membahagiakannya sama seperti dia membahagiakanku.
Aku ingin terus bersamanya..
Aku mencintainya. Aku mencintai Vina.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
JEOSEUNGSAJA 'Malaikat Maut'
10715      2529     1     
Fan Fiction
Kematian adalah takdir dari manusia Seberapa takutkah dirimu akan kematian tersebut? Tidak ada pilihan lain selain kau harus melaluinya. Jika saatnya tiba, malaikat akan menjemputmu, memberikanmu teh penghilang ingatan dan mengirim mu kedimensi lain. Ada beberapa tipikel arwah manusia, mereka yang baik akan mudah untuk membimbingnya, mereka yang buruk akan sangat susah untuk membimbingny...
Hati Yang Terpatahkan
2142      976     2     
Romance
Aku pikir, aku akan hidup selamanya di masa lalu. Sampai dia datang mengubah duniaku yang abu-abu menjadi berwarna. Bersamanya, aku terlahir kembali. Namun, saat aku merasa benar-benar mencintainya, semakin lama kutemukan dia yang berbeda. Lagi-lagi, aku dihadapkan kembali antara dua pilihan : kembali terpuruk atau memilih tegar?
My X Idol
15697      2475     5     
Romance
Bagaimana ya rasanya punya mantan yang ternyata seorang artis terkenal? Merasa bangga, atau harus menutupi masa lalu itu mati-matian. Seterkenal apapun Rangga, di mata Nila ia hanya mantan yang menghilang ketika lagi sayang-sayangnya. Meski bagi Rangga, Nila membuat hidupnya berwarna. Namun bagi Nila, Rangga hanya menghitam putihkan hatinya. Lalu, apa yang akan mereka ceritakan di kemudian hari d...
3600 Detik
2936      1082     2     
Romance
Namanya Tari, yang menghabiskan waktu satu jam untuk mengenang masa lalu bersama seseorang itu. Membuat janji untuk tak melupakan semua kenangan manis diantara mereka. Meskipun kini, jalan yang mereka ambil tlah berbeda.
MAMPU
7100      2367     0     
Romance
Cerita ini didedikasikan untuk kalian yang pernah punya teman di masa kecil dan tinggalnya bertetanggaan. Itulah yang dialami oleh Andira, dia punya teman masa kecil yang bernama Anandra. Suatu hari mereka berpisah, tapi kemudian bertemu lagi setelah bertahun-tahun terlewat begitu saja. Mereka bisa saling mengungkapkan rasa rindu, tapi sayang. Anandra salah paham dan menganggap kalau Andira punya...
Because I Love You
1307      733     2     
Romance
The Ocean Cafe napak ramai seperti biasanya. Tempat itu selalu dijadikan tongkrongan oleh para muda mudi untuk melepas lelah atau bahkan untuk menghabiskan waktu bersama sang kekasih. Termasuk pasangan yang sudah duduk saling berhadapan selama lima belas menit disana, namun tak satupun membuka suara. Hingga kemudian seorang lelaki dari pasangan itu memulai pembicaraan sepuluh menit kemudian. "K...
Balada Cinta Balado
15822      3175     19     
Humor
"Hidup atau dilahirkan memang bukan pilihan kita, tapi dalam HIDUP KITA HARUS MEMILIKI PILIHAN". Mungkin itu adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kehidupanku sekarang ini. Kehidupan yang sangat Liar Binasa menyedihkan. Aku sering dijadikan bahan bertema kehidupan oleh teman dan juga keluargaku sendiri. Aku tidak pernah menyangka rencana kehidupanku yang sudah disiapkan dengan ...
Perfect Love INTROVERT
10697      1995     2     
Fan Fiction
A - Z
3025      1033     2     
Fan Fiction
Asila seorang gadis bermata coklat berjalan menyusuri lorong sekolah dengan membawa tas ransel hijau tosca dan buku di tangan nya. Tiba tiba di belokkan lorong ada yang menabraknya. "Awws. Jalan tuh pake mata dong!" ucap Asila dengan nada kesalnya masih mengambil buku buku yang dibawa nya tergeletak di lantai "Dimana mana jalan tuh jalan pakai kaki" jawab si penabrak da...
Bittersweet Memories
40      40     1     
Mystery
Sejak kecil, Aksa selalu berbagi segalanya dengan Arka. Tawa, rahasia, bahkan bisikan di benaknya. Hanya Aksa yang bisa melihat dan merasakan kehadirannya yang begitu nyata. Arka adalah kembarannya yang tak kasatmata, sahabat sekaligus bayangan yang selalu mengikuti. Namun, realitas Aksa mulai retak. Ingatan-ingatan kabur, tindakan-tindakan di luar kendali, dan mimpi-mimpi aneh yang terasa lebih...