Read More >>"> NAZHA (Sebuah Awal) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - NAZHA
MENU
About Us  

          Malam ini dengan mata yang sendu aku menatap langit yang mendung. Di balkon tempat ku berdiri sambil menikmati angin yang melintas kesana kemari. Hanya aku sendiri, tidak ada orang lain. Jika kalian semua bertanya kemana orang tuaku, aku hanya akan berkata bahwa mereka telah pergi. Aku pindah ke kota Bandung ini dan menyewa sebuah apartemen. Semua ini ku lakukan bukan semata-mata karena sedang bertengkar dengan orangtua ku, namun ini hal yang lebih menyedihkan dari itu. Aku anak broken home. Banyak yang bilang bahwa rata-rata anak seperti itu adalah anak yang nakal, but menurutku tidak semua seperti itu. Semua itu memang punya akibatnya tersendiri tetapi itu juga bergantung kepada diri kita. Ingat, hidup itu pilihan. Kita sendiri yang akan menentukan nasib kita nanti. Tapi nggak lupa juga dengan bantuan Yang Maha Kuasa.

            Jam tangan yang menggulung manis di pergelangan tanganku sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Aku bergegas untuk menutup jendela dan pergi tidur. Besok akan menjadi hari yang sangat melelahkan bagiku.

 

 

 

***

 

            Keesokan paginya aku bangun dengan tepat waktu. Tidak ada drama bahwa aku akan terlambat ke sekolah karena hari ini adalah hari minggu. Dan kegiatan ku hari ini adalah mencari kerja paruh waktu dan berbelanja keperluan sekolah. Iya benar, besok aku akan mendapatkan sekolah baru. Aku tidak mengharapkan mendapatkan teman dengan cepat, cukup menjadi siswa biasa dan tak terlihat serta tidak menarik banyak perhatian itu sudah lebih dari cukup bagiku.

            Dengan motor scoopy yang baru saja kubeli kemarin, aku melewati jalanan kota Bandung ini dengan perasaan biasa saja. Iya biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Hanya udara yang sejuk yang menemaniku saat ini. Sebenarnya aku lebih menargetkan untuk bekerja di sebuah restoran atau pun minimarket. Namun sialnya tidak ada yang menerimaku di sana. But hei! Mereka tidak menerimaku karena aku masih belum cukup umur untuk bekerja! Dan sialnya lagi, sekarang aku bingung harus bekerja dimana. Oh My God ternyata benar yang dikatakan orang-orang, mencari pekerjaan itu benar-benar sulit!

            Karena kelelahan mutar-mutar di kota Bandung, akhirnya aku memutuskan untuk pergi membeli perlengkapan sekolah ku. Ya... seperti biasanya lah aku membeli buku, beberapa pulpen dan pensil serta antek-anteknya yang lain. Tak lupa juga aku mengisi bensin karena bensinku sudah berada dititik terakhir. Ini disebabkan karena aku keliling kota Bandung.

            Setelah semua perlengkapan sekolahku sudah lengkap, aku mampir sebentar di sebuah kafe untuk memesan makanan dan menikmati secangkir kopi. Sebenarnya aku ini gadis penikmat kopi dan senja. Tetapi aku hanya menikmati kopi susu saja hahaha. Kopi hitam terlalu pahit untuk gadis seumuranku. Aku mengeluarkan ponselku dan hanya menggeser-geser menu. Oh ayolah! Aku sangat bosan sekarang! Sebenarnya hari ini aku agak kecewa karena tidak mendapatkan pekerjaan. Aku terus berfikir bagaimana caranya aku bisa hidup mandiri jika tidak bekerja paruh waktu? Uang tabungan ku hampir habis karena biaya kehidupan baru di Bandung ini!

            Aku meletakkan ponselku dan mulai memijit pelipis mataku yang terasa pusing. Aku harus bagaimana sekarang? Aku tidak mau jadi gembel! Yang benar saja!
            Disaat lagi pusing-pusingnya, pintu kafe itu terbuka dengan sangat lebar dan muncullah banyak pemuda serta ada juga pemudi di sana. Mereka terlihat sangat menikmati hari minggu ini. Berbeda sekali dengan keadaanku sekarang ini. Setelah mereka datang, keadaan kafe yang awalnya tenang menjadi ramai. YA TUHAN! MENGAPA MEREKA RIBUT SEKALI!
Sebenarnya aku adalah tipe orang yang menyukai ketenangan, tapi bukan berarti aku benci keributan. Aku menyukainya juga, tetapi itu hanya berlaku diwaktu-waktu tertentu. Dan saat ini bukanlah waktunya.

            Sebenarnya aku masih bisa sedikit mendengar pembicaraan mereka. Bukan berarti aku menguping! Suara mereka benar-benar keras sekali sampai-sampai aku saja yang jarak mejanya sedikit jauh kedengaran. Disaat makananku sudah disajikan, pemuda yang sepertinya sebagian dari kelompok itu menghampiri meja ku.

“Sendirian aja?” kata pemuda itu

Aku hanya menganggukkan kepala tanpa menatapnya dan pura-pura memainkan ponsel ku lagi.

“Boleh ambil kursinya satu? Kursi di tempat duduk kami kurang.” Lalu pemuda itu tersenyum padaku.

“Iya. Ambil aja,” kataku menjawab pertanyaannya.

Kemudian pemuda itu menunjukkan cengirannya. Harus kuakui itu manis, tapi bukan berarti aku langsung tertarik.

Disaat pemuda itu hendak mengambil kursi, teman-temannya meneriakinya.

“WOI MODUS TERUS MANEH DIR!”

“Teh jangan dikasih kursinya, dia modus doang itu!”

“DIRGA BALIK LO JANGAN BIKIN MALU LUR!”

Begitulah kiranya sorak-sorakan dari teman-teman pemuda itu. Bukannya merasa terganggu, pemuda itu hanya cengar-cengir saja sambil mengucapkan umpatan-umpatan kecil. Pemuda itu berbalik arah dan menatapku lagi.

“Gausah didengerin merekanya. Orang gila,” sahut pemuda itu.

Aku tertawa sedikit. “Gitu-gitu teman kamu,” jawabku.

Pemuda itu menghela napas sembari memejamkan matanya. “Sampai sekarang aku masih bingung kenapa bisa berteman sama mereka.”

Aku tertawa lagi mendengarkan setiap kata yang keluar darinya.

 

TUNGGU!

 

MENGAPA AKU JADI SENANG BEGINI?

 

“Eh kita belum kenalan nih. Nama aku Dirga. Tapi sering banget dipanggil sayang sama cewe-cewe. Padahal belum tentu aku sayang sama mereka.” Dirga memamerkan deretan giginya serta sebuah lesung pipi yang berada di pipi kanannya.

“Aku Nazha,” jawabku singkat. Jujur saja sebenarnya aku tipe orang yang sulit menerima orang baru dalam kehidupanku.

“Namamu cantik. Persis kaya yang punya nama hehe,”

 

OH MY GOD!

 

DIA MENGGOMBALIKU?

 

But sorry aja, itu tidak mempan untukku.

Aku hanya tersenyum kikuk ketika kata-kata gombalnya keluar.

Tak lama setelah kami berkenalan, teman Dirga menghampiri kami berdua.

“Ayo balik. Betah amat lu sama si eneng geulis,” kata teman Dirga.

Dirga menyikut perut temannya ini.

“Sopan dikit njir,” bisik Dirga tetapi masih kedengaran di telingaku.

“Nazha?” panggil Dirga

“Iya?”

“Kenalin ini temenku. Bara namanya.”

Bara hanya melambaikan tangannya sambil tersenyum.

Yaampun apakah rata-rata pemuda Bandung senyumnya manis manis? Kalau ini acara tv, aku rasa aku akan melambaikan tangan ke kamera. Sungguh aku tidak kuat.

“Nazha,” jawabku singkat.

“Nama maneh unik ya. Eh tapi Dirganya gue bawa balik ya takut keterusan hahaha.”

Gue mengangguk sambil berkata, “Iya, santai aja.”

Kemudian mereka berbalik ke tempat duduknya semula. Aku terus memperhatikan mereka yang ada disitu. Ada empat orang remaja laki-laki dan ada tiga orang remaja perempuan. Disaat sedang memperhatikan mereka, Dirga malah melambaikan tangannya kearahku. OH TIDAK! Aku ketahuan sedang memperhatikan mereka! Yaampun betapa malunya aku saat ini! Aku memalingkan wajahku yang memerah karena menahan rasa malu. Yaampun aku ingin keluar dari tempat ini! Aku segera menghabiskan makananku serta meneguk habis kopiku. Disaat aku hendak mendatangi kasir untuk membayar, rombongan Dirga keluar dari kafe itu. Entah mengapa rasanya lega. Dengan santai aku mendatangi kasir itu dan mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu.

Ketika aku ingin memberesi barang-barangku, tak sengaja aku melihat ada bacaan “SEDANG MENCARI LOWONGAN KERJA PARUH WAKTU” di samping meja kasir. Tidak perlu basa-basi lagi aku langsung bertanya dan bilang bahwa aku ingin melamar pekerjaan disitu. Sepertinya mereka memang lagi berbaik hati. Mereka mengizinkanku untuk bekerja di situ. Dan itu dimulai besok sore.

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
When I Was Young
8239      1654     11     
Fantasy
Dua karakter yang terpisah tidak seharusnya bertemu dan bersatu. Ini seperti membuka kotak pandora. Semakin banyak yang kau tahu, rasa sakit akan menghujanimu. ***** April baru saja melupakan cinta pertamanya ketika seorang sahabat membimbingnya pada Dana, teman barunya. Entah mengapa, setelah itu ia merasa pernah sangat mengenal Dana. ...
CATCH MY HEART
2451      907     2     
Humor
Warning! Cerita ini bisa menyebabkan kalian mesem-mesem bahkan ngakak so hard. Genre romance komedi yang bakal bikin kalian susah move on. Nikmati kekonyolan dan over percaya dirinya Cemcem. Jadilah bagian dari anggota cemcemisme! :v Cemcemisme semakin berjaya di ranah nusantara. Efek samping nyengir-nyengir dan susah move on dari cemcem, tanggung sendiri :v ---------------------------------...
Run Away
6667      1493     4     
Romance
Berawal dari Tara yang tidak sengaja melukai tetangga baru yang tinggal di seberang rumahnya, tepat beberapa jam setelah kedatangannya ke Indonesia. Seorang anak remaja laki-laki seusia dengannya. Wajah blesteran campuran Indonesia-Inggris yang membuatnya kaget dan kesal secara bersamaan. Tara dengan sifatnya yang terkesan cuek, berusaha menepis jauh-jauh Dave, si tetangga, yang menurutnya pen...
Flowers
359      247     1     
Inspirational
Zahra, remaja yang sering menggunakan waktu liburnya dengan bermalas-malasan di rumah, menggunakan satu minggu dari libur semesternya untuk mengunjungi tempat yang ingin dikunjungi mendiang Kakaknya. Bukan hanya demi melaksanakan keinginan terakhir Kakaknya, perjalanan ini juga menjadi jawaban atas semua pertanyaannya.
Coldest Husband
1305      675     1     
Romance
Saga mencintai Binar, Binar mencintai Aidan, dan Aidan mencintai eskrim. Selamat datang di kisah cinta antara Aidan dan Eskrim. Eh ralat, maksudnya, selamat datang di kisah cinta segitiga antata Saga, Binar, dan Aidan. Kisah cinta "trouble maker dan ice boy" dimulai saat Binar menjadi seorang rapunsel. Iya, rapunsel. Beberapa kejadian kecil hingga besar membuat magnet dalam hati...
injured
1218      657     1     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
CAFE POJOK
3199      1077     1     
Mystery
Novel ini mengisahkan tentang seorang pembunuh yang tidak pernah ada yang mengira bahwa dialah sang pembunuh. Ketika di tanya oleh pihak berwajib, yang melatarbelakangi adalah ambisi mengejar dunia, sampai menghalalkan segala cara. Semua hanya untuk memenuhi nafsu belaka. Bagaimana kisahnya? Baca ya novelnya.
Hati Yang Terpatahkan
1843      836     2     
Romance
Aku pikir, aku akan hidup selamanya di masa lalu. Sampai dia datang mengubah duniaku yang abu-abu menjadi berwarna. Bersamanya, aku terlahir kembali. Namun, saat aku merasa benar-benar mencintainya, semakin lama kutemukan dia yang berbeda. Lagi-lagi, aku dihadapkan kembali antara dua pilihan : kembali terpuruk atau memilih tegar?
Move on
63      42     0     
Romance
Satu kelas dengan mantan. Bahkan tetanggan. Aku tak pernah membayangkan hal itu dan realistisnya aku mengalami semuanya sekarang. Apalagi Kenan mantan pertamaku. Yang kata orang susah dilupakan. Sering bertemu membuat benteng pertahananku goyang. Bahkan kurasa hatiku kembali mengukir namanya. Tapi aku tetap harus tahu diri karena aku hanya mantannya dan pacar Kenan sekarang adalah sahabatku. ...
Glad to Meet You
249      190     0     
Fantasy
Rosser Glad Deman adalah seorang anak Yatim Piatu. Gadis berumur 18 tahun ini akan diambil alih oleh seorang Wanita bernama Stephanie Neil. Rosser akan memulai kehidupan barunya di London, Inggris. Rosser sebenarnya berharap untuk tidak diasuh oleh siapapun. Namun, dia juga punya harapan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Rosser merasakan hal-hal aneh saat dia tinggal bersama Stephanie...