Read More >>"> Bertemu di Akad (Pengertian) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bertemu di Akad
MENU
About Us  

Pada hari minggu, aku membantu mbak Fida menyiapkan keperluan untuk event di luar. Ada acara ulang tahun di daerah dekat store. Kami pun menuju lokasi acara.

 

Selama 3 jam kami melakukan event di luar lalu kami kembali ke store. Aku membawa kardus berisi perlengkapan untuk menghibur anak-anak tadi. Saat memasuki store aku melewati customer yang sedang antri di meja counter.

 

Ada beberapa perempuan-perempuan berisik yang sedang bercanda sambil menunggu pesanannya di terima. Lalu tiba-tiba, DUK. Salah satu perempuan itu mengenaiku, aku hampir jatuh namun aku bisa menguasai.

 

"Mbak, lihat-lihat dong. Sakit tahu!" Hardik perempuan itu padaku. Padahal jelas-jelas ia yang mendorongku. Karena dia customers mau tak mau aku meletakkan kardus yang kubawa dan meminta maaf.

"Maaf mbak. Saya mohon anda juga berhati-hati." Kataku sambil membawa kardus itu ke dalam. Ia menggerutu.

 

Kuletakan kardus di gudang dan menuju lokerku untuk minum. Kulirik jam bundar di dinding. Jam berkerjaku selesai. Aku menuju ke ruang manager. Bukan temanku saat itu yang jadi manager tapi Pak Andik.

 

"Permisi pak, jam kerja saya sudah selesai."

 

"Tunggu Fia, saya mau bicara." Aku berdiri di hadapannya. "Tolong lain kali lebih sopan dan hati-hati jika membawa barang. Kalau tidak nanti store yang kena imbasnya." Wah, aku ditegur. Sedikit sakit hati tapi ya sudahlah.

 

"Baik pak. Saya akan lebih berhati-hati lain kali." Sambil membungkuk.

 

Setelah itu aku kembali ke loker dan mengambil barang-barangku bersiap untuk pulang. Aku berpamitan ke rekan-rekan lain. Lalu mengambil jatah makan siangku. Aku memilih untuk membungkusnya. Kupakai jaketku untuk menutupi seragam dan duduk di lobby. Aku menyeruput minumanku sambil mengecek notification di hp.

 

"Kamu kan yang ditaksir bang Andre?!" Chika berdiri didepanku sambil menujuk wajahku. Aku tak bisa berkata-kata. "Kamu bukannya mahasiswa, kenapa kerja disini? Kamu bohong sama bang Andre! Aku aduin ke bang Andre!" Ujarnya.

 

Aku masih tak bisa menggerakkan mulutku untuk bersuara. Chika mengajak teman-temannya pergi dari store.

 

Ah, aku mengacak kerudungku seperti mengacak rambut. Kesal! Kenapa harus hari ini? Kumasukkan bungkusan makanaan ke tasku dan pergi dari store segera.

 

Pak Andre pasti masih dirumah dan Chika pasti sudah menelponnya. Pikiranku penuh dengan berbagai cara untuk menjelaskan. Di satu sisi aku sadar bahwa cepat atau lambat pak Andre akan tahu tapi di sisi lain beliau pasti kecewa dan mungkin kami harus jaga jarak setelah semua ini terbongkar.

 

Aku bukan bersuudzon pada Pak Andre, hanya menjaganya dari kata-kata buruk yang disebabkan olehku yang bisa berdampak padanya jika aku masih bersamanya. Berkerja sebagai seorang pelayan di restoran cepat saji dengan menggunakan make up yang berlebihan dan lingkungan kerja yang kurang kondusif karena lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan akan menghasilkan gunjingan. Mungkin akulah nanti yang akan menjauhinya. Aku yakin masih banyak perempuan lain yang layak untuknya.

 

Dalam perjalanan pulang aku memikirkan apa yang harus aku katakan pada Pak Andre. Aku harus bagaimana?

 

Sesampainya di rumah aku langsung masuk dan menuju kamar. Ku hapus make up ku dan berganti pakaian. Long dress biru dan kerudung lebar warna putih. Ku ambil hp dari tasku. Kulihat notif dari pak Andre. Ia menelfonku dan sms.

 

Pak Andre :

“Sudah di rumah?”

 

Fia :

“Sudah pak, saya tunggu di rumah.”

 

Aku membalas sms sambil menggigit jari cemas. Kira-kira Chika sudah cerita apa belum ya? Apa yang harus aku katakan. Belum ada lima menit bel rumah berbunyi. Aku bergegas turun. Kebetulan di rumah hanya ada aku. Ibu dan adek ke rumah kakakku karena tahu aku kerja. Aku pun sudah ijin kalau Pak Andre akan berkunjung ke rumah hari ini. Ibu menyuruh untuk menyusul ke rumah kakak yang jaraknya sekitar 10 menit dari rumah ini. Pak Andre berdiri di depan gerbang sambil tersenyum.

 

"Assalamualaikum."

 

"Waalaikumsalam." Aku gugup. Sama gugupnya saat ia pertama kali mengajakku ngobrol. "Mau masuk sebentar atau langsung ke rumah kakak?"

 

"Bisa ngobrol sebentar?" Aku pun menyilahkan beliau masuk dan duduk di teras.

 

Aku rasa Chika memang sudah laporan. Aku menundukkan wajahku.

 

"Fia nggak ada yang ingin di sampaikan ke aku?"

 

Kutatap, bingung harus bicara gimana. Akhirnya yang keluar hanya gelengan pelan.

 

"Fia, ehm... menurutku Fia menyembunyikan sesuatu dariku." Lama aku terdiam.

 

"Saya... sungguh ingin mengatakan banyak hal namun hubungan kita juga tak tentu. Saya bingung apa wajib bagi saya untuk mengatakan pada pak Andre atau tidak."

 

"Begitu menurut Fia? Aku pikir kita saling berbagi pemikiran." Wajahnya agak marah. Sungguh aku ingin mengatakannya tapi hati ini tak ingin kehilanganmu.

 

"Apa bisa pak Andre menerima saya jika saya mengatakan yang sesungguhnya?"

 

"Kenapa begitu rumit pemikiranmu? Tak bisakah kita saling terbuka satu sama lain?"

 

"Saya hanya tak ingin pak Andre..." kuhentikan kata-kataku. Tangaku bergetar dan tak terasa air mataku mengalir. Memang serumit inilah aku. Menyukaimu namun tak mampu menerima jika kamu membenciku.

 

"Maaf jika aku terlalu keras. Aku hanya ingin mengenalmu lebih, Fia. Fia mau berbagi sedikit kegelisahan ke aku. Aku akan berusaha open minded." Ia menepuk bahuku lembut. "Terserah Fia mau seperti apa sekarang. Aku tidak akan memaksa." Lanjutnya.

 

"Pak Andre sudah mendengar cerita tentang aku dari Chika?" Ujarku mantap.

 

"Ya, Chika menelfonku tadi sebelum kesini."

 

"Saya sudah kerja disitu 1 bulan ini dan gajinya cukup untuk sehari-hari serta tambahan uang kuliah semester depan." Ku atur napas dan pak Andre sabar menanti ceritaku.

 

"Saat pak Andre membantu saya berkerja menjadi Aslab saya sudah di terima kerja disana. Dan saya memilih mengambil kedua-duanya. Sungguh saya ingin cerita ke pak Andre namun saya tak bisa."

 

Pak Andre, menundukkan wajahnya dan sedikit tersenyum.

 

"Nah, mudah kan?" Katanya sambil senyum padaku. "Semudah itu seharusnya, aku sama sekali tak keberatan selama perkerjaan itu masih dibatas wajar. Seperti yang kamu bilang bahwa hubungan kita memang belum berarti apa-apa, aku tak berhak mengatur tapi setidaknya ceritalah padaku. Aku banyak bercerita tentang diriku namun tak banyak cerita yang keluar dari mulutmu."

 

Bukan hanya bibirnya yang tersenyum namun matanya juga ikut tersenyum, 'eye smile'. Mau tak mau aku ikut tersenyum. Hatiku menjadi sedikit lega. Aku harap pak Andre juga seperti ini jika aku cerita tentang keluargaku sesungguhnya.
Setelah itu kami ke rumah kakak.

 

Saat di rumah kakak kami banyak ngobrol tentang keponakanku, Radit, yang jalannya tidak bisa slow alias lari tanpa rem. Pak Andre gemas lihat tingkah Radit, sesekali ia menggendong dan mengajak jalan-jalan.

 

"Fia, kapan kepastian sama Andre?" Bisik mbak Fita istri kakakku. Aku hanya tersenyum.

 

"Nggak tahu mbak, lagi pula kuliahku masih setahun." Balas berbisik.

 

"Iya tapi yang penting di khitbah dulu kali, nggak nggantung kayak gini." Sahut kakakku. Untung pak Andre ngajak Radit jalan-jalan keluar.

 

"Sudahlah. Mengenal dulu biar nggak nyesel nantinya." Jawab ibu. Lalu Pak Andre masuk sambil menurunkan Radit yang lari ke arah ibunya.

 

"Ibu, kakak dan mbak, maaf saya mau pamit dulu. Ada tamu mendadak dirumah." Kata Pak Andre ke keluargaku. Aku berdiri mengantar pak Andre pulang.

 

"Maaf ya Fia hari ini cuma sebentar mainnya."

 

"Nggak apa-apa pak. Hati-hati di jalan." Pak Andre pun berlalu.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
When I Was Young
8239      1654     11     
Fantasy
Dua karakter yang terpisah tidak seharusnya bertemu dan bersatu. Ini seperti membuka kotak pandora. Semakin banyak yang kau tahu, rasa sakit akan menghujanimu. ***** April baru saja melupakan cinta pertamanya ketika seorang sahabat membimbingnya pada Dana, teman barunya. Entah mengapa, setelah itu ia merasa pernah sangat mengenal Dana. ...
CATCH MY HEART
2451      907     2     
Humor
Warning! Cerita ini bisa menyebabkan kalian mesem-mesem bahkan ngakak so hard. Genre romance komedi yang bakal bikin kalian susah move on. Nikmati kekonyolan dan over percaya dirinya Cemcem. Jadilah bagian dari anggota cemcemisme! :v Cemcemisme semakin berjaya di ranah nusantara. Efek samping nyengir-nyengir dan susah move on dari cemcem, tanggung sendiri :v ---------------------------------...
Run Away
6668      1494     4     
Romance
Berawal dari Tara yang tidak sengaja melukai tetangga baru yang tinggal di seberang rumahnya, tepat beberapa jam setelah kedatangannya ke Indonesia. Seorang anak remaja laki-laki seusia dengannya. Wajah blesteran campuran Indonesia-Inggris yang membuatnya kaget dan kesal secara bersamaan. Tara dengan sifatnya yang terkesan cuek, berusaha menepis jauh-jauh Dave, si tetangga, yang menurutnya pen...
Flowers
359      247     1     
Inspirational
Zahra, remaja yang sering menggunakan waktu liburnya dengan bermalas-malasan di rumah, menggunakan satu minggu dari libur semesternya untuk mengunjungi tempat yang ingin dikunjungi mendiang Kakaknya. Bukan hanya demi melaksanakan keinginan terakhir Kakaknya, perjalanan ini juga menjadi jawaban atas semua pertanyaannya.
Coldest Husband
1305      675     1     
Romance
Saga mencintai Binar, Binar mencintai Aidan, dan Aidan mencintai eskrim. Selamat datang di kisah cinta antara Aidan dan Eskrim. Eh ralat, maksudnya, selamat datang di kisah cinta segitiga antata Saga, Binar, dan Aidan. Kisah cinta "trouble maker dan ice boy" dimulai saat Binar menjadi seorang rapunsel. Iya, rapunsel. Beberapa kejadian kecil hingga besar membuat magnet dalam hati...
injured
1218      657     1     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
CAFE POJOK
3199      1077     1     
Mystery
Novel ini mengisahkan tentang seorang pembunuh yang tidak pernah ada yang mengira bahwa dialah sang pembunuh. Ketika di tanya oleh pihak berwajib, yang melatarbelakangi adalah ambisi mengejar dunia, sampai menghalalkan segala cara. Semua hanya untuk memenuhi nafsu belaka. Bagaimana kisahnya? Baca ya novelnya.
Hati Yang Terpatahkan
1846      839     2     
Romance
Aku pikir, aku akan hidup selamanya di masa lalu. Sampai dia datang mengubah duniaku yang abu-abu menjadi berwarna. Bersamanya, aku terlahir kembali. Namun, saat aku merasa benar-benar mencintainya, semakin lama kutemukan dia yang berbeda. Lagi-lagi, aku dihadapkan kembali antara dua pilihan : kembali terpuruk atau memilih tegar?
Move on
63      42     0     
Romance
Satu kelas dengan mantan. Bahkan tetanggan. Aku tak pernah membayangkan hal itu dan realistisnya aku mengalami semuanya sekarang. Apalagi Kenan mantan pertamaku. Yang kata orang susah dilupakan. Sering bertemu membuat benteng pertahananku goyang. Bahkan kurasa hatiku kembali mengukir namanya. Tapi aku tetap harus tahu diri karena aku hanya mantannya dan pacar Kenan sekarang adalah sahabatku. ...
Glad to Meet You
249      190     0     
Fantasy
Rosser Glad Deman adalah seorang anak Yatim Piatu. Gadis berumur 18 tahun ini akan diambil alih oleh seorang Wanita bernama Stephanie Neil. Rosser akan memulai kehidupan barunya di London, Inggris. Rosser sebenarnya berharap untuk tidak diasuh oleh siapapun. Namun, dia juga punya harapan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Rosser merasakan hal-hal aneh saat dia tinggal bersama Stephanie...