Untuk kesekian kalinya Rizki mengkhianati cintaku.Sakit sekali rasanya dikhianati,tapi aku selalu berusaha untuk sabar dan memaafkannya.Meski sulit.Tak peduli seberapa sakit dihati,yang pasti aku lebih memilih untuk mempertahankan daripada melepaskan.Tapi untuk kali ini berbeda aku memutuskannya tadi malam.Entah aku harus bahagia atau menyesal. Bahagia karna aku takkan pernah lagi disakitinya atau aku menyesal karna aku akan kehilangannya.
Persaanku saat ini sedang campur aduk.Fikiranku kosong,hatiku gundah.Aku sangat tidak kosentrasi untuk mengikuti pelajaran hari ini.
"Envaly,maju kedepan menjawab soal nomor 3. "Ucap wanita separuh baya seraya menunjuk ke arahku.
Aku tidak menghiraukan wanita itu,aku tetap dalam lamunanku.
"ENVALY!!!."Panggil Bu Dewi dengan nada meninggi sambil menggentak meja.
Aku sontak kaget dan terbangun dari lamunanku.
"Envaly,kamu keluar!!! Dan jangan kembali sebelum pelajaran ibu selesai!
Dengan kepekaanku,akupun keluar dan pergi meninggalkan ruang kelas.
Aku terus berjalan dan berjalan hingga ku berhenti disalah satu ruang yang dijuluki 'gudang ilmu'.Perpustakaan. Tempat yang sangat cocok untuk melanjutkan lamunanku.Suasana yang hening dan juga tentram. Aku asal mengambil buku entah jenis buku apa yang baru saja aku ambil,yang jelas buku yang aku dapatkan tebal dan berukuran besar.
Aku bergegas menuju meja yang berada diposisi sudut belakang.Setelah kurang lebih setengah jam aku melamun,tiba-tiba ada seseorang yang datang menghampiriku.
"Hey!!! Jangan melamun ntar lo kesambet."Ucapnya dengan nada meninggi seraya menggoyangkan pundakku.
Aku sontak kaget,ya sangat kaget.
Aku sangat kesal dengan pria yang berada disampingku ini. Bagaimana tidak? Jelas-jelas aku sedang asiknya melamun dia mengacaukannya.
Aku menoleh untuk melihat siapa orang yang ada disampingku ini. Ternyata ia adalah Adzka Aldric,mantan kekasih Serly,sahabatku.walaupun sudah lama putus dan sudah menjadi mantan kekasih,sahabatku ini masih mencintai adzka.Ya,lebih tepatnya 'gagal move on'.
"Eh,elo ka ngapain lo disini?"tanyaku heran.
"Emang salah ya kalo gue disini?ini kan perpustakaan untuk umum?Siapapun boleh dateng kesini kan?"jawabnya datar.
"Ya,makasud gue lo ngapain ada disini?ini kan masih jam pelajaran ka.
"Oh,gue lagi jam kosong aja gue bosen dikelas berisik makanya gue milih kesini karena suasananya hening. Kalo lo sendiri ngpain disini saat masih jam pelajaran gini?
"Gue dikeluarin dari kelas ka sama bu Dewi. Karena gue gak nyimak pelajaran dia.
"Makanya jangan kebanyakan ngelamun. Emang lo ada masalah,val?
"Semalam gue putusin rizki karena gue udah gak tahan disakitin terus sama dia,tapi gue masih sayang banget sama dia,ka."jawabku dengan air mata yang tak bisa ku tahan lagi.
Adzka meraih kepalaku hingga menyenderkan kepalaku di bahunya. Entah mengapa jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya saat aku disandaran adzka.
"Val,ini bukan saatnya lo buat bersedih-sedih tapi ini saatnya lo buat tunjukin sama rizki kalo lo pun bisa bahagia tanpa dia. Buat dia menyesal karena pernah sia-siain wanita secantik lo val.
———
Malam ini Yuna dan Serly menginap dirumahku.Bukan untuk tidur bareng lebih tepatnya begadang bareng.Ya,rutinitas kalo lagi bareng-bareng itu pasti selalu cerita-cerita alias curhat sampai lupa waktu.
"Gue kangen berduaan sama Adzka."ujar Serly
"Jangan diinget inget terus yang lalu biarlah berlalu,Adzka hanya bagian dari masalalu."balas Yuna
"Iya ser,toh kalo dia jodohmu pasti dia akan balik lagi kekamu. Ingat Jodoh pasti bertamu"timpalku
"Bertemu bukan bertamu,val.
"Bertamu untuk melamar maksudku "Jawabku terkekeh
"Jawabanmu nyeleneh tapi ada benernya juga val.
"Siapa dulu?Envaly Riana perempuan paling cedas plus cantik.
Hening seketika.
"Apakah masih ada harapan buat gue bisa bersatu dengan Adzka?"ujar serly penuh harapan.
"Harapan adalah kemampuan untuk melihat bahwa ada cahaya meskipun semua dalam kegelapan. Jadi masih ada kata mungkin untuk bisa memiliki dia kembali walaupun semuanya dalam ketidakmungkinan."balasku
"Siapa sangka sahabatku yang satu ini bijak sekali walaupun hanya kadang-kadang sih.
Malam semakin larut aku,serly dan Yuna belom juga tidur.Ada saja bahan untuk bercerita walaupun terkadang mereka bercerita hal-hal yang tidak perlu diceritakan.Ya, tidak bermutu! Berhubung aku sahabat yang baik hati serta pengertian maka aku akan selalu jadi pendengar yang baik untuk kedua sahabatku.Inilah aku Envaly Riana gadis cantik yang selalu memuji dirinya sendiri.
———
Pulang sekolah ini aku memutuskan untuk pergi ke danau dibelakang sekolah. Duduk di pinggir danau sendirian mungkin jauh lebih tenang.Melepaskan segala rasa kesedihan dan melupakan segala masalah walaupun hanya sesaat.Aku suka kesendirian tanpa seorangpun serta ditambah suasana yang hening penuh ketenangan.
"Sendirian aja,boleh di temenin gak nih.?"
Suara itu seperti ku kenal.Dia seseorang yang menemaniku di perpustakaan waktu itu.Ya,dia adalah Adzka.Mengapa dia selalu datang disaat aku lagi sendirian?dia selalu mengacaukan ketenanganku!Bagaimana bisa dia disini?apa dia mengikuti ku?menyebalkan!
"Hmm,ka adzka boleh kok kak.
"Masih belom bisa move on dari rizki?
"Yabegitulah."jawabku singkat
Adzka meraih tubuhku hingga aku dalam pelukanya.Entah mengapa aku merasa nyaman sekali dalam pelukannya.Pelukan yang takpernah kudapatkan dari Rizki.Ini kesekian kalinya aku berduaan dengan Adzka.Sudah hampir satu bulan kami melalui hari-hari bersama tanpa sepengetahuan Serly ataupun Yuna.Yatuhan apakah aku salah berduaan dan berpelukan dengan mantan kekasih sahabatku sendiri?lebih tepatnya seseorang yang amat dicintai oleh sahabatku sendiri.aku memang tak mencintai Adzka tetapi aku takut bila suatu saat nanti aku mencintainya.karna tak ada seorangpun yang tau kepada siapa kita akan jatuh cinta.sebab perasaan itu datang sendiri dan tidak bisa direncanakan.Yatuhan semoga aku dan serly tidak mencintai orang yang sama.sebab cinta yang sama akan menghancurkan ikatan persahabatan kami.Tetapi aku yakin aku tak akan pernah mencintai Adzka.Ya tak akan pernah!
"Kalo kamu ada masalah cerita aja sama aku,karna aku siap untuk selalu ada disamping kamu."
Jantungku berdetak lebih cepat setelah aku mendengar ucapan itu dari Adzka.Ucapan yang begitu tulus.Adzka begitu baik denganku tetapi seharusnya aku menjaga jarak darinya.Aku tak ingin terlalu dekat dengannya.Aku takut bila aku selalu didekatnya,aku jatuh cinta padanya.Aku tak ingin menyakiti sahabatku sendiri dan akupun tak ingin kehilangan sahabatku.
"ENVAL!!!!!!"
Terdengar teriakan seorang yang sangat ku kenal.Suara itu milik Serly elmira,Sahabatku.Di ujung sana terdapat dua gadis cantik yang amat kusayang, serly dan juga yuna. Serly pasti marah denganku,bagaimana tidak?dia melihat seseorang yang amat dan sangat ia cintai berduaan dan berpelukan dengan sahabatnya sendiri.Yatuhan apa yang sudah kulakuan pada sahabatku?aku menyakitinya.Maafkan aku serly!
Aku mendorong adzka hingga aku melepaskan pelukannya.Aku berlari untuk mengejar serly ,tetapi serly semakin menjauh hingga aku tidak bisa mengajarnya.Adzkapun berusaha untuk mengejarku hingga ia dapat mengejarku dan mendapatiku bersama Yuna.
"Gak usah dikejar val dia masih syok dan sekarang gue mau nenangin hati serly dulu" Ujar Yuna seraya berlari mencoba untuk mengejar Serly.Yunapun meninggalkanku bersama adzka.Kami kembali berdua.Ya,hanya berdua!
"Val,udah jangan dikejar."Ucap adzka.
"Mulai sekarang gue gak mau kenal lo lagi! Dan jangan pernah ganggu gue lagi!"ujarku dengan suara yang sedikit agak bergetar.
"Val,apa salah aku?plis val jangan kayak gitu. Apa salahnya jika kita berteman?"
"Kalo lo masih mau berteman sama gue. Lo tinggalin gua sekarang disini. Gue mau sendiri!"
Adzkapun pergi meninggalkanku sendirian.Ya,aku sangat menyukai kesendirian ini.Air mataku pecah aku tak bisa membendungnya lagi.Ingin rasanya ku berteriak sekencang-kencangnya.Aku benci pada diriku sendiri.Bagaimana tidak?aku sudah mengkhianati sahabatku sendiri orang yang sangat kusayangi.
———
Seminggu setelah kejadian didanau,hubungan aku dan serly belom juga membaik. Aku selalu berusaha untuk meminta maaf padanya tetapi ia belom juga memaafkanku,untuk bertemuku saja dia tak mau apalagi membalas ratusan pesan singkatku.Lain halnya dengan adzka dia selalu berusaha untuk menemuiku dan menelponku.Tapi aku selalu menghindar darinya.Entah mengapa semakin aku menghindar darinya semakin aku menjauh darinya hatiku selalu berkata aku selalu ingin bersamanya.Yatuhan aku semakin bingung dengan perasaanku sendiri.
Ponselku bergetar menandakan ada pesan singkat.
Val,kita ketemuan di kaffe biasa ya. Sekarang!
Oh my god,serly mengajakku ketemuan. Sungguh aku sangat senang. Aku senang karna ia ingin menemuiku walaupun aku tak tau dia akan memaafkanku atau tidak. Aku memasuki ponselku kedalam tasku dan buru-buru pergi ke kaffe.Aku menyusuri trotoar.kebetulan letak kaffenya tak jauh dari rumahku.Sesampainya aku di kaffe, terlihat kedua sahabatku,Serly dan Yuna.Aku segera menghampiri mereka dan duduk di bangku kosong tepatnya dihadapan Serly dan Yuna.
"Ser,aku minta maaf ya atas kejadian di danau itu. Sungguh aku tak ada maksud apapun."
"Gue gak mau bahas itu."jawab serly singkat
Yuna yang berada disamping serly hanya diam membisu.Ya,karna belom saatnya dia untuk berbicara.
"Gue maafin lo tapi lo harus jauhin adzka!"
Yatuhan sebenarnya berat rasanya untuk menjauh dari adzka.tetapi aku pun tak mau kehilangan serly,sahabatku.Aku tak boleh egois aku memang harus menjauh dari adzka.Aku harus segera melupakan adzka serta perasaanku ini!
"Iya ser,aku janji untuk menjauh dari adzka."ujarku dengan suara yang agak sedikit bergetar
"Yaudah,baikan dong mana jari kelingkingnya coba tunjukin ser,val."Timpal Yuna
Kelingkingku dan kelingking serlypun terikat oleh janji persahabatan. Bahwa seberapa kita akan terpecah kita akan selalu dipersatukan kembali.Akhirnya serly memaafkanku walaupun aku harus menjauhi adzka.
———
Tiga bulan berlalu setelah kejadian di kaffe itu. Hubunganku dan serly semakin membaik. Hari ini tepat hari ulang tahun Adzka. Dia membuat party dirumahnya. Aku,serly dan Yuna diundang diacara ulang tahunnya. Awalnya aku memutuskan untuk tidak datang tetapi Serly menyuruhku untuk datang bersamanya dan Yuna. Kamipun bergegas utuk pergi kepesta ulangtahun adzka menggunakan mobil milik Yuna.
Sesampainya di pesta kami bertemu banyak teman-teman sekolah dan pastinya bertemu tuan rumahnya,Adzka beserta keluarga. Pestanya nampak mewah. Dan pastinya membutuhkan budget yang cukup besar. Tetapi uang segitu tak ada apa-apanya untuk seorang pengusaha seperti ayahnya adzka.
Acarapun dimulai diawali dengan perform dari local band. Band yang sangat populer di sekolah kami.Acara demi acara sudah dilewati,hingga sampai pada acara puncak,peniupan lilin.
"Sebelum saya meniup lilin,saya ingin seseorang mendampingi saya untuk meniup lilin ini.Orang itu ialah.... Envaly!"
Kenapa harus aku?kenapa bukan serly?lalu aku harus bagaimana?kalo aku gak tolak nanti serly pasti marah sama aku tapi kalo aku tolak aku gak enak sama orang tua adzka. Sungguh aku sangat bingung dengan keadaan ini.
"Val,dampingi gih. Gak enak sama orang tuanya."ucap serly
"Yatuhan sahabatku ini memang paling pengertian sekali."batinku
"Ta-tapi ser—" belom sempat melanjutkan omonganku serlypun mendorongku untuk maju kedepan mendampingi adzka.
Setelah kami meniupkan lilin berdua. Adzka mengasihiku bunga mawar,selembar kertas serta cincin
"Envaly,maukah kamu menjadi pacarku."ucap adzka di hadapan banyak orang serta kedua orang tuanya.
Darah ditubuhku rasanya berhenti mengalir.aku mematung. Tak menyangka adzka juga mencintaiku serta ingin menjadikanku kekasihku. Ingin sekali ku berkata 'Ya' tetapi aku tak bisa aku sudah janji dengan serly bahwa aku akan menjauhkan adzka serta melupakan adzka.
Aku melihat Serly meninggalkan pesta. Aku menjadi merasa tak enak padanya.
"Gak,aku gak bisa"jawabku dengan nada yang sedikit bergetar.
Lalu aku pergi meinggalkan pesta,dan tidak menerima ketiga benda itu dari Adzka.Adzka berusaha mengejarku hingga aku berhenti dan ia berhasil mendapatiku.
"Val,aku gak butuh jawabanmu. Terserah kamu mau terima aku atau engga. Yang penting aku mohon kamu terima bunga,kertas,dan cincin ini. Dan kamu harus janji jaga ini baik-baik."
Aku sungguh tak mengerti dengan ucapannya. Entah mengapa aku menerima ketiga benda itu darinya. Dan akupun pergi meninggalkannya seorang diri.
Aku melihat Serly sedang sendirian di pinggir jalan.
"Serly!!!"aku datang dan memeluknya.
"Aku tak mencintainya ser,aku pun sudah menolaknya. Jadi kamu tak usah khawatir aku tak akan menjadi kekasihnya adzka. Kamu jangan marah ya sama aku,ser?aku menyayangimu ser,kamulah sahabatku ser."ucapku saraya meneteskan air mata.
"Iya,val. Aku mengerti terimakasih sudah menolaknya. Aku juga menyayangimu."
———
Dua hari setelah acara ulang tahun adzka. Hubunganku dengan serly berlangsung baik-baik saja. Ia tahu aku akan menolak adzka,ia pun tak marah padaku. Aku sama sekali tidak membaca apa yang ada di kertas yang diberikan adzka malam itu.
Ponselku bergetar lama menandakan ada panggilan masuk, dari Yuna
"Haloo,val adzka val adzka meninggal karena kecelakaan."
Berita itu bagaikan petir sangat mengiris hatiku.Air mata jatuh dipipi begitu saja.mulutku membungkam membisu.bagaimana bisa?seseorang yang amat ku sayang pergi meninggalkanku seorang diri?meninggalkanku selama-lamanya?aku menyayangimu adzka!sungguh!
"Val..val lo baik-baik aja kan?."
Aku memutuskan panggilannya.
Aku segera bergegas untuk melihat selembar kertas itu. Dan isinya ternyata sebuah puisi.
Tak sedetik pun ku berhenti
Untuk mencintaimu seorang diri
Tapi ini hanyalah harapanku
Untuk bisa bersamamu....
Mencintaimu...
sebuah keinginanku
Memilikimu...
sebuah kebahagiaan untukku
Sampai detik ini...
Ku masih mencintaimu
Semoga masih terisisa harapan
Untuk kita bersatu
Ataupun hanya sekedar bertemu
Aku mencintaimu Envaly Riana.
Aku baru mengerti dengan ucapannya kemarin,ia memintaku untuk menerima barangnya tetapi tidak butuh jawabanku, karena dia akan pergi meninggalkanku untuk selama-lamanya. Maafkan aku adzka aku telah menyia-nyiakanmu. Sungguh aku menyesal.Dan aku sadar aku sungguh mencintaimu setelah aku kehilanganmu. Air mataku mengalir begitu deras.
Berpisah ialah hal yang sangat menyulitkan ketika ku benar mencintaimu.
Aku juga mencintaimu adzka.
-SELESAI-
Dipersingkat lagi jalan ceritanya biar jelas dan lebih bikin pembaca baper..ππ