Read More >>"> Reuni SMA (Dialogue 1) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Reuni SMA
MENU
About Us  

“ayo dong Al, emang lo ga kangen sama anak-anak?”

“kangan sih, tapi ngga ah!”

“kenapa? Kan seru ketemu sama anak-anak, udah lama juga kita ngga ngumpul. Ayo dong Al!”

“maksa banget deh!”

“iya gue maksa, mau apa lo?!”

“ya udah nanti gue pikir-pikir lagi, lagian masih dua hari lagi kan?”

“ho’oh, tapi pokoknya lo musti ikut. Ok? Gue yakin kalo lo ga ikut ga bakalan rame. Ikut yah?”

“kita liat aja nanti.”

‘Tuuuuuuut tuuuuuuut’ gue langsung matiin handphone gue. Pegel juga mendengarkan Sela ngomong panjang kali luas sama dengan lebar gitu. Telinga gue panas. Hampir setengah jam dia bujuk gue. Ga tau kenapa Sela benar-benar memaksa gue untuk ikut acara reunian SMA itu. Menurut gue acara-acara seperti itu tuh tidak penting-penting amat. Emang sih pasti seru ketemu temen-temen lama. Tapi, ah sudahlah.

Sela: temen gue sejak SMA. Satu kelas sama gue dari kelas 10 sampe kelas 12. Bosen ga tuh? Dia tempat curhat gue, pokoknya bestfriend banget lah.

            Sudah hampir 5 tahun sejak gue keluar dari SMA gue tercinta SMA Rajawali Jakarta. Sekarang gue sekolah di UI(Universitas Indonesia) jurusan Ilmu Hukum program S2. Dan bentar lagi gue wisuda. Gue dapet kabar bahwa angkatan gue akan mengadakan Reuni itu dari twitter kemarin. Dan entah udah berapa WA yang menanyakan apakah gue akan ikut atau tidak ke acara itu. Yang pasti Sela adalah orang yang paling exited menanyakan hal ini pada gue.

            Keesokan harinya gue berangkat kuliah seperti biasa. Sarapan seperti biasa bersama keluarga gue tercinta yang terasa kurang lengkap karena sang bokap sedang pergi ke luar kota buat tugasnya.

“De, gue denger angkatan lo mo ngadain reunian yah? Wah seru dong?”

“ooo,” gue jawab pertanyaan abang gue datar.

“ih kok gitu sih, emang lo kagak ikut?”

“ga tau,”  gue melanjutkan sarapan roti gue.

“Mam, Alea tuh jawabnya ketus. Padahal Are nanya baik-baik soal reunian.”

“hyaaaaaaa,” Dasar anak kambing tukang ngadu sama emaknya.

Areas: Abang gue kesayangan. Dia sebenernya kerja di luar negeri, jadi dosen di Harvard University.  Tapi sekarang lagi libur jadi ada di rumah. Orangnya rese, tapi super cerdas. Umurnya beda 3 tahun sama gue.

            Setelah selesai sarapan gue langsung berangkat ke kampus. Sesampainya di kampus gue bertemu dengan Rani sang idola SMA. Dia satu universitas dan satu jurusan sama gue. Dia langsung memperlihatkan senyum yang sumringah pas liat gue. Sudah tau apa yang ada di pikirannya dan apa yang akan dia tanyakan gue pun mencoba bersikap santai, kayak di pantai, menikmati nyiur yang melambai-lambai. -_-

“hai Al!”

“hai,” gue senyum sambil ngangguk-ngangguk balas senyuman Rani yang super manis.

Rani: cewek idola di SMA. Kelas 12-1, ga satu kelas sama gue. Jadi gue ga begitu akrab sama dia. Dia terkenal karena dia seorang model majalah. Cantik, pinter, dan imut. Dia juga terkenal karena banyak cowok yang suka sama dia, sampai saat ini.

“Al, kamu mau ikut reunian?” nih cewek one hundred persent imut.

“eeeeemmmm, belum tau Ran.”

“lho kenapa?”

“takutnya ada acara lain.”

“oh, gitu. Padahal pasti seru loh Al. Sayang kalo ngga ikut.”

“iya nanti dipikirin lagi mau ikut atau ngga nya.” Gue nyengir kuda.

“ok deh. Eh ayo masuk bentar lagi dosennya dateng.”

“iya,”

Akhirnya gue dan Rani masuk ke kelas bersama.

            Istirahat gue diisi dengan menerima telpon dari Sela.

“apa?” gue jawab datar.

“lo dimana?”

“gue di kantin, kenapa?”

“ketemuan di cafe deket kampus lo yu!”

“mo ngapain?”

“udah ga usah banyak nanya, gue tunggu. Sekarang, Ok?” ‘tuuuuuuut tuuuuuuut’

Dengan perasaan ogah-ogahan guepun pergi ke cafe yang disebutkan sama Sela. Di sana Sela sudah duduk manis menunggu gue. Benar-benar niat ini anak. Ketika melihat gue Sela langsung melambaikan tangannya pertanda gue harus menghampirinya. Guepun menghampiri Sela dan duduk di depannya.

“ada apa?”

“kita ke salon yuk?” Sela keliatan exited.

“ngapain?” gue nanya setengah teriak sama tuh anak.

“yeh, ya mempercantik diri dong. Kan mau reunian.”

“ya elah ga ada kerjaan banget! Lo emang ga kerja hari ini? Kenapa keluyuran? Lagian siapa juga yang mau ikut.”

“hari ini kan hari minggu seluruh sekolah di Insonesia libur, jadi gue ga ngajar.” Sela jawab pertanyaan gue dengan nada sedih, adegan waktu spongebob ditanya soal kenapa tidak kerja oleh squidward. “ih tapi Al, masa lo ga ikut si. Kenapa? Alasannya apa? Kasih tau gue!” sewot nih anak.

“rasanya males aja,”

Setelah jawaban gue tadi Sela melanjutkan ceramah subuhnya yang tidak selesai tadi pagi di telpon dan isinya sama bertemakan reunian. Hih -_- Dan saat itulah pikiran gue melayang melanglangbuana entah kemana. Gue flashback hari pertama gue di SMA, hari pertama gue liat ini anak.

            Hari itu hari pertama MOS atau Masa Orientasi Siswa kalo jaman sekarang itu MOPDB, nah yang gue tidak tau artinya apa?? Dari sejak MOS gue udah satu kelas sama Sela. Dulu dia itu pendiem, pemalu, dan santun. Beda sama sekarang pecicilan, tidak bisa diam, dan riweuh *bahasa Jerman :o. Gue adalah cewek yang super duper kalem dan kadang tidak peduli pada apapun. Gue juga tidak peduli dengan orang yang duduk di samping gue. Sejak gue masuk ke kelas tidak ada satupun yang menghampiri gue dan duduk di samping gue ataupun kenalan sama gue. Tapi gue keep tetep kalem *so cool. Dan akhirnya Sela datang hampir terlambat. Kakak kelas menyuruh dia duduk di samping gue. Karena ternyata gue satu-satunya anak yang belum satu meja sama siapapun *miris T_T.

            Akhirnya dia duduk di samping gue. Gue melihat ke arah dia dan dia tersenyum sama gue. Agak risih sih, tapi akhirnya guepun tersenyum sama dia. Awalnya kita diem-dieman. Namun seiring dengan berjalannya waktu gue dan Sela mulai akrab sampai sekarang. Sela itu orangnya asik, seru di ajak ngobrol. Kita juga punya banyak kesukaan yang sama. Mulai dari warna, makanan, minuman, style, dan masih banyak lagi.

Flashback end…

Kembali ke masa kini, akhirnya Sela selesai ceramah dan menyuruh gue untuk tetap ikut apapun alasannya.

“gue ga mau, karena gue takut ketemu sama Raka.”

Mendengar jawaban gue raut wajah Sela langsung berubah drastis. Dia memperlihatkan ekspresi seorang wanita yang sedang melihat pacarnya selingkuh. Hapahhh??? “-_-

“lo takut apa? Lo takut ketemu sama Raka?”

“ho’oh!”

“please Alea Nirvana Sandara lo sarap ye?” Sela memegang jidat gue.

“apaan si,” gue membuang jauh-jauh tangan tuh anak dari jidat gue.

“emang kenapa kalo lo ketemu sama Raka? Dunia bakal kiamat? Atau lo bakalan ga jadi di wisuda S2 lo? Atau lo bakalan bunuh diri? Hah?”

“ya ngga, cuman ga mau aja. Gue,,”

“masih trauma maskud lo? Aduh Al, galau lo ga sembuh-sembuh ye? Lagian udah lima taun Al, lima taun! Masih aja galau.”

“bukan gitu,”

“terus? Ah alay tau ngga. Pokoknya ga ada alasan. Besok kita ke salon, Ok? Gue jalan dulu soalnya Kevin udah nungguin gue. Bye!” Sela langsung cabut.

            Gue masih duduk di cafe itu. Gue memikirkan apa yang dikatakan Sela. Kalo ini sudah lima tahun berlalu dan gue masih saja galau.

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
I'm not the main character afterall!
983      514     0     
Fantasy
Setelah terlahir kembali ke kota Feurst, Anna sama sekali tidak memiliki ingatan kehidupannya yang lama. Dia selama ini hanya didampingi Yinni, asisten dewa. Setelah Yinni berkata Anna bukanlah tokoh utama dalam cerita novel "Fanatizing you", Anna mencoba bersenang-senang dengan hidupnya tanpa memikirkan masalah apa-apa. Masalah muncul ketika kedua tokoh utama sering sekali terlibat dengan diri...
Perihal Waktu
372      256     4     
Short Story
"Semesta tidak pernah salah mengatur sebuah pertemuan antara Kau dan Aku"
Phased
5442      1638     8     
Romance
Belva adalah gadis lugu yang mudah jatuh cinta, bukan, bukan karena ia gadis yang bodoh dan baperan. Dia adalah gadis yang menyimpan banyak luka, rahasia, dan tangisan. Dia jatuh cinta bukan juga karena perasaan, tetapi karena ia rindu terhadap sosok Arga, abangnya yang sudah meninggal, hingga berusaha mencari-cari sosok Arga pada laki-laki lain. Obsesi dan trauma telah menutup hatinya, dan mengu...
Lingkaran Ilusi
8440      1882     7     
Romance
Clarissa tidak pernah menyangka bahwa pertemuannya dengan Firza Juniandar akan membawanya pada jalinan kisah yang cukup rumit. Pemuda bermata gelap tersebut berhasil membuatnya tertarik hanya dalam hitungan detik. Tetapi saat ia mulai jatuh cinta, pemuda bernama Brama Juniandar hadir dan menghancurkan semuanya. Brama hadir dengan sikapnya yang kasar dan menyebalkan. Awalnya Clarissa begitu memben...
Pilihan
328      215     2     
Short Story
Ketika hati harus menjatuhkan satu pilihan antara 2 cinta yang tak bisa ditinggalkan.
Lalu, Bagaimana Caraku Percaya?
103      76     0     
Inspirational
Luluk, si paling alpha women mengalami syndrome trust issue semenjak kecil, kini harus di hadapkan pada kenyataan sistem kehidupaan. Usia dan celaan tentangga dan saudara makin memaksanya untuk segera percaya bahwa kehidupannya segera dimulai. "Lalu, bagaiamana caraku percaya masa depanku kepada manusia baru ini, andai saja jika pilihan untuk tak berkomitmen itu hal wajar?" kata luluk Masal...
Bottle Up
2624      1138     2     
Inspirational
Bottle Up: To hold onto something inside, especially an emotion, and keep it from being or released openly Manusia selalu punya sisi gelap, ada yang menyembunyikannya dan ada yang membagikannya kepada orang-orang Tapi Attaya sadar, bahwa ia hanya bisa ditemukan pada situasi tertentu Cari aku dalam pekatnya malam Dalam pelukan sang rembulan Karena saat itu sakitku terlepaskan, dan senyu...
Premium
SHADOW
4355      1448     0     
Fantasy
Setelah ditinggalkan kekasihnya, Rena sempat mencoba bunuh diri, tapi aksinya tersebut langsung digagalkan oleh Stevan. Seorang bayangan yang merupakan makhluk misterius. Ia punya misi penting untuk membahagiakan Rena. Satu-satunya misi supaya ia tidak ikut lenyap menjadi debu.
Samudra di Antara Kita
24075      3866     136     
Romance
Dayton mengajar di Foothill College, California, karena setelah dipecat dengan tidak hormat dari pekerjaannya, tidak ada lagi perusahaan di Wall Street yang mau menerimanya walaupun ia bergelar S3 bidang ekonomi dari universitas ternama. Anna kuliah di Foothill College karena tentu ia tidak bisa kuliah di universitas yang sama dengan Ivan, kekasihnya yang sudah bukan kekasihnya lagi karena pri...
Breakeven
17577      2179     4     
Romance
Poin 6 Pihak kedua dilarang memiliki perasaan lebih pada pihak pertama, atau dalam bahasa jelasnya menyukai bahkan mencintai pihak pertama. Apabila hal ini terjadi, maka perjanjian ini selesai dan semua perjanjian tidak lagi berlaku. "Cih! Lo kira gue mau jatuh cinta sama cowok kayak lo?" "Who knows?" jawab Galaksi, mengedikkan bahunya. "Gimana kalo malah lo duluan ...