Prolog finish
Terkadang dalam hidup kita tak bisa memilih untuk melakukan apa yang kita inginkan. Kita tak bisa hidup sendiri, hukum manusia yang mengatakan bahwa manusia slalu membutuhkan sosialisasi dengan orang lain, itu sangatlah benar. Namun tak hanya itu yang kita butuhkan dalam hidup. Kita hidup bernaungan kepada Tuhan kita, yang menciptakan kita, yang melindungi kita dan yang menjaga kita. Selain itu kita juga diberikan dua malaikat yang tak memiliki sayap, namun beliau merupakan makhluk yang tak pernah luput dari rasa dan kasih sayang kepada kita setiap saat, meskipun tak sedikit dari kita lupa akan rasa sayang yang telah beliau berikan.
Jika orang bilang aku anak yang manja, bisa dikatakan iya. Lahir dikeluarga yang tergolong kecukupan dan merupakan anak bontot, membuatku slalu dimanja oleh kedua orang tuaku. Namun tak membuatku menjadi anak yang semaunya sendiri dan semena-mena, kedua orang tuaku tahu bagaimana cara mendidikku, dengan penuh kasih sayang, namun tak membuatku lupa diri.
Satu hal yang slalu kupanjatkan dalam setiap doaku, “berikan kebahagiaan dan keberkahan kepada orang tuaku, buatlah beliau slalu tersenyum, dan jangan biarkan air mata menitik setetespun dalam pipinya”. Doa itu yang slalu aku panjatkan dalam doa, melihat orang tuaku bahagia itu sudah cukup bagiku, apalagi jika aku sumber kebahagiaan beliau, entahlah bagaimana lagi kebahagiaanku akan terurai.