Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hunch
MENU
About Us  

                Pena kecil menari-nari di atas selembar kertas putih polos. Seorang gadis muda berusia 18 tahun sedang menuangkan pikirannya dalam buku hariannya. Gadis yang bernama Sierra itu memandang ke luar jendela kamar asramanya, sembari mencari inspirasi untuk ditulisnya. Ia melanjutkan menulisnya dengan tenang sembari sesekali meneguk secangkir kopi expresso yang ditaruh di meja sebelah Sierra duduk. Setelah beberapa menit berfokus pada buku hariannya, Sierra menutup buku tersebut dan segera menghabiskan kopi expresso-nya. Mungkin karena ia tidak tahu hal apa lagi yang dituliskannya, atau karena ada sesuatu yang membuatnya tak dapat melanjutkan tulisannya itu. Tak ada seorang pun yang tahu mengenai hal itu.

                Sierra keluar dari kamarnya, kemudian turun menuju halaman asrama yang luas sambil membawa sejilid novel karya Jin Yong. Sierra memilih kursi taman yang berada di pojok taman, jauh dari keriuhan para mahasiswa yang sedang bersenang-senang. Ia memandangi novel setebal tujuh senti yang ada digenggamnya. Andaikan aku bisa menjadi penulis hebat seperti Jin Yong, mungkin hidupku takkan seabu-abu ini. Namun pertanyaannya, bagaimana seseorang bisa memperoleh inspirasi jika hidupnya se-monoton diriku yang sekarang ini? Mungkinkah seseorang hanya dapat menjadi penulis jika sudah mengalami berbagai warna-warni kehidupan. Aku begitu ingin mengalaminya, tapi juga merasa takut. Takut jika warna yang terlukis bukanlah warna-warna yang cerah, namun warna yang suram.

**

       Sierra melangkahkan kakinya memasuki gedung Peking University. Peking  University merupakan salah satu universitas terbaik di negara tempat Sierra berdomisili. Sierra memilih jurusan bahasa dan budaya di kampus ini, karena ia bermimpi menjadi penulis novel klasik.

                Gedung universitas ini sangat besar, ada lebih dari 30.000 mahasiswa yang bersekolah di sana, dan semua mahasiswa yang menjalani pendidikannya di sana adalah siswa-siswa terpilih dari seluruh SMA di negerinya – atau bahkan beberapa dari mancanegara. Sierra mendapatkan kesempatan untuk masuk ke universitas ini karena beasiswa, Sierra cukup berprestasi dalam bidang literatur di SMAnya. Jika bukan karena usahanya itu, sesungguhnya tentu keluarganya yang keadaan ekonominya berkekurangan takkan mampu membiayainya melanjutkan pendidikannya di sini.

                Sierra masuk ke kelasnya, kemudian menaiki tangga sambil mencari tempat duduk yang nyaman untuknya. Sama seperti saat menonton movie di bioskop, Sierra paling suka duduk di barisan kelima sampai ke delapan. Karena jika duduk di kursi paling depan, jarak Sierra dengan dosennya sedikit terlalu dekat. Karena berdasarkan desas-desus yang ia dengar, dosen pelajaran ekonomi itu dikenal mata keranjang dengan gadis-gadis muda di universitas tersebut.

                Pelajaran hubungan ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran di jurusan bahasa dan budaya yang tidak Sierra sukai. Untuk apa aku masuk jurusan bahasa dan budaya, jika ujung-ujungnya aku harus mempelajari interaksi ekonomi antar negara? Tahu begitu, apa bedanya dengan masuk jurusan bisnis? gerutu Sierra setiap ia harus mempelajari materi ekonomi untuk menghadapi evaluasi yang diadakan esok harinya. Meskipun tak menyukai pelajaran ekonomi, Sierra tak pernah memberanikan diri untuk tidak belajar di hari sebelum evaluasi. Selain menghargai kesempatan emasnya bisa belajar di Peking Normal University, ia juga sepertinya tak mampu menghadapi kenyataan jika ia mendapat nilai yang buruk.

***

                Usai pelajaran ekonomi berjalan sama membosankannya seperti biasa, Sierra segera keluar dari kelasnya kemudian menuju ke tempat loker mahasiswa bahasa dan budaya. Ia mengeluarkan kunci loker yang disimpannya di saku celananya.

                Ketika Sierra memutar memasukkan kuncinya ke dalam lubang kunci, tiba-tiba terdengar suara yang terdengar akrab baginya sedang menyapanya dengan sangat bersemangat.

                "Hello, Sierra! Lama tidak bertemu," sapa orang tersebut.

                "Hai, Jeany! Ya, lama tak bertemu. Oh, ya! Bagaimana pada akhirnya kau bisa bersekolah di sini? Kau sekarang di jurusan apa?" kata Sierra tak kalah semangatnya karena bertemu teman lamanya, Jeany Liu Jing.

                "Oh... kisahnya panjang sekali. Dimulai saat aku di SMA Zhen Hua, aku merasa sepertinya aku berkesempatan melanjutkan pengejaran mimpiku di Beijing Film Academy, Dimana Mimpi Dimulai…"

                "Apa? Apakah aku salah mendengar?" tanya Sierra sambil mendekatkan telinganya ke mulut Jeany. "Sejak kapan kau menyukai seni teater? Apa kau sekarang suka menonton drama-drama terupdate?" tanya Sierra.

                "Sebenarnya, di SMA Zhen Hua banyak sekali temanku yang menyukai drama-drama. Apa, ya drama yang sedang trend saat itu? Hmm… sepertinya saat itu semua temanku menonton The Romance of the Condor Heroes. Lalu temanku juga sering mengajakku menonton drama modern dan klasik lainnya, seperti The Whirlwind Girl, Love O2O, With You, My Mr. Mermaid, A Love So Beautiful, dan masih banyak lagi lainnya. Aku sudah banyak melupakan apa yang telah kutonton," tutur Jeany dengan semangatnya. "Oh, ya! Apa kau menonton Meteor Garden 2018? Sekarang sedang tayang di Hunan TV pukul 10.00 p.m."

                "Waaw… sepertinya kau sudah banyak pengalaman, ya?" kata Sierra misterius, kemudian ia segera melanjutkan apa yang tadi hendak dilakukannya. Sierra membuka lokernya kemudian mengambil traveler notebook-nya, yang selalu dibawa kemanapun ia pergi.

                "Aiya… tak kusangka kau begitu setia dengan hobimu menulis, ya?" komentar Jeany setelah Sierra selesai menutup loker. "Aku saja, sejak gagal diterima di Beijing Film Academy, aku sudah menyerah mengenai kemampuanku di bidang akting. Hhh, sudahlah," ujar Jeany, sambil menghembuskan nafasnya pasrah.

                "Tentu. Menulis bukan sekadar hobiku, tetapi juga satu-satunya mimpi yang paling ingin kucapai," kata Sierra. "Oh, ya! Jika waktu SMP aku mengenalmu sebagai Jeany yang suka menggambar, lalu setelah SMA kau berubah jadi Jeany yang menyukai akting, lalu sekarang aku harus mengenalmu bagaimana? Kita sudah lama sekali tak bertemu, dan menusia selalu berubah seiring dengan berjalannya waktu dan banyaknya peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Kupikir kita perlu seperti… berkenalan lagi?" 

                "Waaw… sejak kapan kau mempelajari quotes klasik seperti itu?" canda Jeany, yang ditanggapi Sierra dengan senyuman kecil pertanda ia mengakui keahliannnya itu. "Aku sekarang berada di jurusan Arts & Humanties," lanjutnya.

                "Oh… aku sudah mengetahui hal itu dari dulu. Gambar Man Hua-mu sangat bagus sejak masih duduk di bangku SMP. Aku bahkan tak dapat menemukan perbedaan antara gambar yang ada di buku sketsa-mu dengan gambar printout yang kau dapat dari Weibo," sanjung Sierra.

                Setelah beberapa lama berbincang-bincang dengan teman lamanya, Sierra segera berpisah dengan Jeany dan kemudian masuk ke kelas mereka masing-masing. Mungkin sejak menemukan teman di universitas yang sangat besar itu, Sierra tak terlalu merasa kecil di antara banyaknya manusia di dunia ini. Karena kau tahu, no man is an island. Dan tak ada manusia yang dapat hidup tanpa cinta dari orang di sekelilingnya.

How do you feel about this chapter?

12 0 5 0 0 0
Submit A Comment
Comments (27)
  • aisalsa09

    Biasanya remaja hits now pake latar Korea, tapi ini China. Suka. Smua aku suka sih, yg penting mah baca novel dan nonton drama, wkwk

    Comment on chapter BAB 4 Lost Due to Hurry
  • NinaKim

    Bagus ceritanya, aku suka. Kalimat yang digunakan juga enak untuk dibaca, dan tidak kaku. Semangat ya, semoga menang

    Comment on chapter BAB 2 Meeting With Old Classmate
  • Jpriscilla

    Cool. Gayanya kayak K-Fiction versi C-Drama gituuu... Suka konsepnya. Grammarnya juga matang. Semoga menang, yaaa

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • Laniwati

    Good job kita lanjut Bab berikut
    Sampai jumpa di bab berikutnya

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • dsantoso78

    Bagus, ceritanya ringan dan mudah dipahami

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • rara_el_hasan

    suka.. suka.. masuk list baca

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • dede_pratiwi

    Dylan jd inget film f4 2018. Xixixixi. Suka latar belakang novelnya. Fighting

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
Similar Tags
Premium
Cheossarang (Complete)
21914      1968     3     
Romance
Cinta pertama... Saat kau merasakannya kau tak kan mampu mempercayai degupan jantungmu yang berdegup keras di atas suara peluit kereta api yang memekikkan telinga Kau tak akan mempercayai desiran aliran darahmu yang tiba-tiba berpacu melebihi kecepatan cahaya Kau tak akan mempercayai duniamu yang penuh dengan sesak orang, karena yang terlihat dalam pandanganmu di sana hanyalah dirinya ...
Anything For You
3336      1345     4     
Humor
Pacar boleh cantik! Tapi kalau nyebelin, suka bikin susah, terus seenaknya! Mana betah coba? Tapi, semua ini Gue lakukan demi dia. Demi gadis yang sangat manis. Gue tahu bersamanya sulit dan mengesalkan, tapi akan lebih menderita lagi jika tidak bersamanya. "Edgar!!! Beliin susu." "Susu apa?' "Susu beruang!" "Tapi, kan kamu alergi susu sayang." &...
Memorabillia: Setsu Naku Naru
7196      1900     5     
Romance
Seorang laki-laki yang kehilangan dirinya sendiri dan seorang perempuan yang tengah berjuang melawan depresi, mereka menapaki kembali kenangan di masa lalu yang penuh penyesalan untuk menyembuhkan diri masing-masing.
Fix You
973      581     2     
Romance
Sejak hari itu, dunia mulai berbalik memunggungi Rena. Kerja kerasnya kandas, kepercayaan dirinya hilang. Yang Rena inginkan hanya menepi dan menjauh, memperbaiki diri jika memang masih bisa ia lakukan. Hingga akhirnya Rena bersua dengan suara itu. Suara asing yang sialnya mampu mengumpulkan keping demi keping harapannya. Namun akankah suara itu benar-benar bisa menyembuhkan Rena? Atau jus...
Code: Scarlet
25387      4945     16     
Action
Kyoka Ichimiya. Gadis itu hidup dengan masa lalu yang masih misterius. Dengan kehidupannya sebagai Agen Percobaan selama 2 tahun, akhirnya dia sekarang bisa menjadi seorang gadis SMA biasa. Namun di balik penampilannya tersebut, Ichimiya selalu menyembunyikan belati di bawah roknya.
Memories About Him
4247      1788     0     
Romance
"Dia sudah tidak bersamaku, tapi kenangannya masih tersimpan di dalam memoriku" -Nasyila Azzahra --- "Dia adalah wanita terfavoritku yang pernah singgah di dalam hatiku" -Aldy Rifaldan --- -Hubungannya sudah kandas, tapi kenangannya masih berbekas- --- Nasyila Azzahra atau sebut saja Syila, Wanita cantik pindahan dari Bandung yang memikat banyak hati lelaki yang melihatnya. Salah satunya ad...
Semu, Nawasena
9692      3071     4     
Romance
"Kita sama-sama mendambakan nawasena, masa depan yang cerah bagaikan senyuman mentari di hamparan bagasfora. Namun, si semu datang bak gerbang besar berduri, dan menjadi penghalang kebahagiaan di antara kita." Manusia adalah makhluk keji, bahkan lebih mengerikan daripada iblis. Memakan bangkai saudaranya sendiri bukanlah hal asing lagi bagi mereka. Mungkin sudah menjadi makanan favoritnya? ...
Call Me if U Dare
5466      1634     2     
Mystery
Delta Rawindra: 1. Gue dituduh mencuri ponsel. 2. Gue gak bisa mengatakan alibi saat kejadian berlangsung karena itu bisa membuat kehidupan SMA gue hancur. 3. Gue harus menemukan pelaku sebenarnya. Anulika Kusumaputri: 1. Gue kehilangan ponsel. 2. Gue tahu siapa si pelaku tapi tidak bisa mengungkapkannya karena kehidupan SMA gue bisa hancur. 3. Gue harus menuduh orang lain. D...
IMPIAN KELIMA
469      351     3     
Short Story
Fiksi, cerpen
Patah Hati Sesungguhnya adalah Kamu
1978      780     2     
Romance
berangkat dari sebuah komitmen dalam persahabatan hingga berujung pada kondisi harus memilih antara mempertahankan suatu hubungan atau menunda perpisahan?