Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hunch
MENU
About Us  

Sierra segera menepis perihal tersebut dari pikirannya. Karena tiba-tiba pikirannya teralih pada kondisi fisik tubuhnya. Kepalanya mendadak terasa begitu pusing, dan segala yang dilihatnya hanya menjadi beberapa siluet dan bayangan yang tak jelas. Tanpa disadarinya, secara refleks jemari-jemari kecil Sierra mencengkeram erat sebuah lengan yang ada di sisinya. Tentu, dia tidak mempunyai maksud tertentu selain untuk menguatkan dirinya. Namun, pada akhirnya ia tetap tak dapat terus bertahan untuk membuka matanya dan berdiri lebih lama lagi. Ia terjatuh dan tak sadarkan diri.

***

                Dylan merasa puas dengan sindirannya tadi terhadap gadis tersebut. Haha… memang sudah seharusnya kau berterimakasih padaku, kan? Mana aku tak menuntut ganti setengah RMBpun, pikir Dylan sambil tersenyum jahil. Tiba-tiba, ia merasakan suatu tangan mencengkeram dengan kuat lengannya. Detak jantungnya berubah tak keruan, dan ia belum pernah merasakan perasaan ini sebelumnya. Kecuali saat 3 tahun yang lalu dimana ia menolong seorang gadis yang menjadi korban dalam suatu kecelakaan lalulintas.

                Dylan segera menoleh ke arah tangan yang mencengkeramnya itu. Ternyata gadis di sampingnya yang melakukannya. Sebelum Dylan sempat berpikir dengan akal sehatnya dan mengatur detak jantungnya, gadis yang berada di sampingnya telah terjatuh bersandar di depan dadanya. Tubuhnya menyentak kaget. Dalam beberapa detik, mendadak otaknya berhenti bekerja. Tubuhnya mematung, diam sepenuhnya.

                Setelah otaknya kembali bekerja, ia segera memutar ingatannya mengenai apa yang ia pelajari selama masa magangnya di universitas. Apa yang harus dilakukan oleh seorang pria cerdas ketika ada seorang gadis yang pingsan di hadapannya? Dylan segera membawa tubuh gadis itu ke tempat duduk bus yang berada di bagian belakang. Gadis ini mengetahui tubuhnya dalam kondisi tidak baik, mengapa dia masih memilih untuk berdiri di antara puluhan orang ribut riuh berdesak-desakan? Pikir Dylan sambil memapah Sierra menuju kursi bus.

                Ketika Dylan tiba di depan tempat duduk bus, Dylan segera menyadari penyebab gadis di hadapannya tetap berdiri. Gadis ini berhati baik dan tulus, ia memilih untuk tetap bertahan untuk berdiri di tengah kerumunan orang, dari pada ia membiarkan seorang ibu yang sedang kesakitan saat mengandung untuk berdiri berdesakan dengan orang lain. Eerrgh… Dylan, mengapa kau begitu tidak peka pada lingkungan hidupmu?! Baiklah, biarkan gadis di depanmu ini bersandar pada dadamu saja. Aish… pikiran bodoh. Letakkan saja dia di antara orang-orang yang duduk tersebut.

***

                Dylan telah tiba di depan asrama putri para mahasiswi Peking University. Probablitas terbesar gadis tersebut akan tinggal di tempat seperti ini. Ia mengguncangkan tubuh gadis di depannya, dengan harapan gadis itu akan terbangun.

                "Ei… bangunlah. Aku sudah lelah membawamu hingga ke tempat ini. Jika kau bangun, aku dapat mengatarmu hingga ke tempat kau tinggal. Namun, jika kau tidak lekas sadar… ergh," kata Dylan sambil membenarkan posisi gadis di hadapannya. "Aku dapat meletakkanmu di sini, sekarang juga!"

                "Euuh…" gadis tersebut mengerang pelan, menandakan ia sudah bangun. Gadis itu berusaha untuk berdiri dan memperjelas penglihatannya. Ia memperhatikan lingkungan sekitarnya, dan memikirkan bagaimana ia bisa sampai di depan asramanya.

                "Kau… mengantarku ke sini?" tanya gadis itu dengan ekspresinya yang polos.

                "Tidak. Aku melemparkanmu ke sini," jawab Dylan dengan santai. "Huh… siapa lagi jika bukan aku?"

                "Oh… kalau begitu, terima kasih," ujar gadis tersebut. Ia segera menerima ranselnya yang sedari tadi Dylan bawakan. Sebelum, gadis itu sampai pergi meninggalkannya, Dylan menarik tangannya. Agak sedikit kasar, namun bukan itu maksudnya. Dylan hanya sedikit terburu-buru.

                "Eh…" gadis itu sedikit kaget. "Ada apa?"

                "Lihatlah dirimu. Suhu tubuhmu sungguh tinggi, daya tahan tubuhmu begitu lemah. Bagaimana jika di tengah jalan nanti kau pingsan lagi?" kata Dylan menyergahnya.

                "Tidak apa. Aku sudah pingsan sekali tadi, dan harusnya hal tersebut tak akan terjadi lagi," sahut Sierra. "Dan aku juga agak sungkan untuk merepotkanmu. Kita…"

                "Apa kau ragu karena kita tidak saling mengenal? Baiklah, kita dapat berkenalan. Namaku Dylan Zhang, kau dapat memanggilku dengan English Name-ku. Aku sudah terbiasa berurusan dengan orang-orang yang belum kukenal, terutama karena urusan kontrak kerja. Jadi, tak perlu sungkan untuk berinteraksi denganku," jelas Dylan. "Kalau begitu, biarlah aku mengantarmu."

                "Uhm… baiklah," jawab gadis itu singkat.

***

                Dylan berjalan di belakang Sierra. Entah mengapa, Sierra merasa dengan seperti ini ia seperti diawasi, bukannya dijagai. Tapi, biarlah. Lagipula sepertinya pria itu memang berniat untuk menjaganya saja.

                Mereka berdua menaiki tangga menuju lantai 2, tempat kamar Sierra berada. Setelah tiba di kamar nomor 1995, Dylan segera mengucapkan salam perpisahan dengannya. Dan setelah sosok jangkung Dylan sudah menghilang ketika ia menuruni tangga, Sierra segera membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalamnya.

                Tanpa mereka berdua sadari, rupanya ada beberapa orang paparazi yang mengambil foto ketika Dylan sedang mengantarkan Sierra menuju kamar asramanya. Sepertinya Dylan yang menjadi sorotan mereka, karena untuk saat ini, Sierra bukanlah tokoh yang layak menjadi perhatian para paparazi. Dylan, sang aktor pendatang baru yang kariernya baru saja melejit kemungkinan besar akan menjadi perhatian dan bacaan publik jika para paparazi berhasil mendapatkan foto moment ketika Dylan sedang mengantarkan seorang gadis menuju kamar asramanya. Selain itu, mereka juga pasti akan mendapat lebih banyak honor jika gosip yang mereka ciptakan menjadi pusat perhatian pembaca.

***

                Sierra menutup pintu kamarnya. Ia segera menyalakan lampu kamar, dan kemudian melemparkan tas ranselnya secara sembarangan ke meja belajarnya. Teman sekamarnya belum tiba, karena seperti biasanya mereka mengambil berbagai pelajaran tambahan di luar universitas dan sering pula hang out bersama gank mereka masing-masing. Ia benar-benar lelah hari ini, sepertinya memang benar kata Jeany bahwa ia akan sakit jika terlalu memaksakan fisiknya. Sierra segera merebahkan dirinya di kasur. Ia memejamkan matanya, dan seperti biasanya ia akan merefleksikan segala yang terjadi padanya pada hari tersebut. Ia suka melakukan kegiatan ini karena baginya hal ini dapat menjadi inspirasi luar biasa ketika menulis naskah. Tanpa direncanakan, akhirnya Sierra tertidur begitu lelap dan terbangun setelah beberapa jam kemudian.

                Ketika Sierra terbangun, ia telah merasa kondisinya sudah jauh lebih baik daripada tadi siang. Waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 p.m. Setelah membersihkan diri, Sierra segera duduk di hadapan laptop kecil yang selalu menjadi andalannya. Ia segera membuka notebooknya dan mulai melanjutkan naskahnya. Teman sekamarnya sudah kembali, dan sesungguhnya suasana tak terlalu nyaman untuk menulis. Namun, inilah tantangan bagi seorang penulis. Yaitu tetap berkarya menyesuaikan dengan situasi ketika situasi bertentangan 180? dengan harapanmu.

                Sierra segera menuangkan segala pikiran dan isi hatinya dalam bentuk uraian kata-kata. Ia juga menambahkan beberapa pengimajinasian mengenai pertemuannya yang tak terpikirkan dengan mahasiswa BFA yang bernama Dylan hari ini.

                Dunia ini begitu penuh dengan kejutan. Hal-hal yang tak pernah kau ekspetasikan akan bermunculan dalam kehidupanmu. Dan ketika kejutan itu tiba, tak ada hal yang dapat kau lakukan selain mempersiapkan hatimu sebaik mungkin.

How do you feel about this chapter?

4 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (27)
  • aisalsa09

    Biasanya remaja hits now pake latar Korea, tapi ini China. Suka. Smua aku suka sih, yg penting mah baca novel dan nonton drama, wkwk

    Comment on chapter BAB 4 Lost Due to Hurry
  • NinaKim

    Bagus ceritanya, aku suka. Kalimat yang digunakan juga enak untuk dibaca, dan tidak kaku. Semangat ya, semoga menang

    Comment on chapter BAB 2 Meeting With Old Classmate
  • Jpriscilla

    Cool. Gayanya kayak K-Fiction versi C-Drama gituuu... Suka konsepnya. Grammarnya juga matang. Semoga menang, yaaa

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • Laniwati

    Good job kita lanjut Bab berikut
    Sampai jumpa di bab berikutnya

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • dsantoso78

    Bagus, ceritanya ringan dan mudah dipahami

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • rara_el_hasan

    suka.. suka.. masuk list baca

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
  • dede_pratiwi

    Dylan jd inget film f4 2018. Xixixixi. Suka latar belakang novelnya. Fighting

    Comment on chapter BAB 1 Everything Start at University
Similar Tags
Can You Love Me? Please!!
3981      1209     4     
Romance
KIsah seorang Gadis bernama Mysha yang berusaha menaklukkan hati guru prifatnya yang super tampan ditambah masih muda. Namun dengan sifat dingin, cuek dan lagi tak pernah meperdulikan Mysha yang selalu melakukan hal-hal konyol demi mendapatkan cintanya. Membuat Mysha harus berusaha lebih keras.
When I Found You
3172      1057     3     
Romance
"Jika ada makhluk yang bertolak belakang dan kontras dengan laki-laki, itulah perempuan. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukan hati hanya dengan sebuah senyuman, itulah perempuan." Andra Samudra sudah meyakinkan dirinya tidak akan pernah tertarik dengan Caitlin Zhefania, Perempuan yang sangat menyebalkan bahkan di saat mereka belum saling mengenal. Namun ketidak tertarikan anta...
The Black Hummingbird [PUBLISHING IN PROCESS]
21934      2443     10     
Mystery
Rhea tidal tahu siapa orang yang menerornya. Tapi semakin lama orang itu semakin berani. Satu persatu teman Rhea berjatuhan. Siapa dia sebenarnya? Apa yang mereka inginkan darinya?
Last Hour of Spring
1527      806     56     
Romance
Kim Hae-Jin, pemuda introvert yang memiliki trauma masa lalu dengan keluarganya tidak sengaja bertemu dengan Song Yoo-Jung, gadis jenius yang berkepribadian sama sepertinya. Tapi ada yang aneh dengan gadis itu. Gadis itu mengidap penyakit yang tak biasa, ALS. Anehnya lagi, ia bertindak seperti orang sehat lainnya. Bahkan gadis itu tidak seperti orang sakit dan memiliki daya juang yang tinggi.
Lentera
892      611     0     
Romance
Renata mengenal Dimas karena ketidaksengajaan. Kesepian yang dirasakan Renata akibat perceraian kedua orang tuanya membuat ia merasa nyaman dengan kehadiran lelaki itu. Dimas memberikan sebuah perasaan hangat dan mengisi tempat kosong dihatinya yang telah hilang akibat permasalahan kedua orang tuanya. Kedekatan yang terjalin diantara mereka lambat laun tanpa disadari telah membawa perasaan me...
Zona Erotis
762      502     7     
Romance
Z aman dimana O rang-orang merasakan N aik dan turunnya A kal sehat dan nafsu E ntah itu karena merasa muda R asa ingin tahu yang tiada tara O bat pelipur lara T anpa berfikir dua kali I ndra-indra yang lain dikelabui mata S ampai akhirnya menangislah lara Masa-masa putih abu menurut kebanyakan orang adalah masa yang paling indah dan masa dimana nafsu setiap insan memuncak....
In the Name of Love
727      443     1     
Short Story
Kita saling mencintai dan kita terjebak akan lingkaran cinta menyakitkan. Semua yang kita lakukan tentu saja atas nama cinta
The Past or The Future
455      363     1     
Romance
Semuanya karena takdir. Begitu juga dengan Tia. Takdirnya untuk bertemu seorang laki-laki yang akan merubah semua kehidupannya. Dan siapa tahu kalau ternyata takdir benang merahnya bukan hanya sampai di situ. Ia harus dipertemukan oleh seseorang yang membuatnya bimbang. Yang manakah takdir yang telah Tuhan tuliskan untuknya?
Simplicity
10430      2444     0     
Fan Fiction
Hwang Sinb adalah siswi pindahan dan harus bertahanan di sekolah barunya yang dipenuhi dengan herarki dan tingkatan sesuai kedudukan keluarga mereka. Menghadapi begitu banyak orang asing yang membuatnya nampak tak sederhana seperti hidupnya dulu.
Perjalanan Kita: Langit Pertama
1920      912     0     
Fantasy
Selama 5 tahun ini, Lemmy terus mencari saudari kembar dari gadis yang dicintainya. Tetapi ia tidak menduga, perjalanan panjang dan berbahaya menantang mereka untuk mengetahui setiap rahasia yang mengikat takdir mereka. Dan itu semua diawali ketika mereka, Lemmy dan Retia, bertemu dan melakukan perjalanan untuk menyusuri langit.