1
Memulai pagi dengan melaksanakan solat subuh. Kemudian, aku bergegas mandi, sarapan, dan segera berangkat ke sekolah. Seperti biasanya, sesampai di sekolah, langsung melaksanakan ibadah solat dhuha.
Kembali ke kelas, Rian menghampiriku. Sepertinya ada hal yang ingin ia sampaikan.
“Rara”
“Iya”
“Ada yang ingin saya sampaikan”
“Ohiya, ada apa?”
“Kamu pengen ngga jadi vokalis grupband kami?”
“Maksudnya grup band kamu dengan Ray?”
“Iya. Mau ngga?”
“Kok bisa?, Band kamu ‘kan udah dapet vokalis, si Ita ‘kan? Trus, Ita itu salah satu penyanyi terbaik di sekolah kita”
“Iya, tapi Ita mengundurkan diri, ia tidak mampu membawakan lagu-lagu yang bernuansa band, apalagi mancanegara. Jadi, kami mencari vokalis baru.”
“Kenapa bukan Cika aja? Suaranya ’kan juga keren”
“Cika sudah bergabung dengan grup band asrama putri sekolah kita”
“Oh, gitu yah”
“Iya. Gimana? Mau ngga?”
“Kok aku?”
“Yang rekomendasikan kamu itu, Ray. Dan akupun setuju”
“Gimana yah?”
“Bisa ngga?”
“Okedeh nanti aku pikir-pikir dulu yah”
“Ok, segera Raraaa”
“Iya iya”
Rian kembali ke tempat duduknya. Sementara itu aku berpikir apa aku menerima tawarannya atau tidak. Dan akan aku pastikan esok hari.
2
Malam hari, seperti biasanya, belajar dan mngerjakan tugas dari sekolah. Seketika masuk pemberitahuan facebook. Aku melihat ada inbox dari Ray. Tumben, ngga langsung sms atau nelpon.
“Rara”
“Iya”
“Gimana? Rian udah ngasih tau ngga?”
“Yang mana? Yang tadi?”
“Iya. Yang soal vokalis baru itu. Gimana? Mau ngga?. Moga kamu menerima tawaran ini”
“Bagaimana yah?”
“Ayolah Rara. Bantu menyukseskan band angkatan kita”
“Yaudah deh, aku terima tawaran ini. Besok aku langsung memberitahukan ke Rian, kalau aku menerima tawaran ini”
“Oke makasih banyak Rara”
Akhirnya, aku mengambil keputusan itu. Ngga salah juga aku coba dulu, sempat nyaman mengikuti ekstrakurikuler ini. Belajar serasa cukup dan waktunya untuk beristrahat.