Loading...
Logo TinLit
Read Story - Wannable's Dream
MENU
About Us  

Kita semua duduk di salah satu café, dan makan disana sambil berbincang-bincang. Setelah makan gue pun pamit sebentar karena gue mau ke toilet. Setelah gue keluar dari toilet gue terkejut karena gue melihat Soraya yang sedang berdiri di depan pintu toilet dan kayaknya dia sengaja menunggu gue. Tanpa pikir panjang Gue pun menghampiri dia, yang sedari kita baru sampai ke Mall sampai kita makan di café dia cuma diem aja ngga kayak biasa nya. Akhirnya gue memberanikan diri untuk bertanya ke Soraya.

“Aya lo kenapa sih, dari tadi diem aja?” Tanya gue.

“Emang gue masih penting yah buat lo?”. Tanya Soraya yang bikin hati gue nyeri.

“ya jelas lah Aya, lo kan sahabat gue”. Jawab gue.

“Kalo sahabat itu ngga mungkin tega buat ngerebut gebetan sahabatnya, apalagi jadian sama gebetan sahabatnya”. Ucap Soraya yang masih enggan untuk menatap gue.

“Soraya kalo ngomong itu tatap orangnya”. Kata gue sambil membuat Soraya menatap gue.

“ugh,,, kenapa sih gue ngga bisa buat benci lo!” kata Soraya sambil meneteskan air mata.

“karena diantara kita berempat ada sebuah ikatan yang lebih dari sekedar sahabat, kita semua udah seperti saudara, dan gue ngga mungkin jadian sama Sean. kan lo tahu sendiri kalo gue suka nya sama Willy”.kata gue sambil menghapus air mata Soraya menggunakan tangan gue, yang membuat gue menjadi menangis juga.

Soraya langsung memeluk gue danmeminta maaf atas kesalahpahaman yang hampir saja membuat persahabatan kita hancur. Dan saat kita sedang berpelukkan dan maaf-maafan, ada yang mengetuk pintu depan toilet dan waktu gue membuka ternyata Sean yang sedang berdiri di depan pintu toilet cewek. Gue juga bingung dia mau ngapain. Sean tiba-tiba saja langsung menarik tangan gue.

“maksud lo apa sih Sean?”Tanya gue sambil menghapus air mata gue dengan tangan gue.

“lo kenapa? Lo lama banget di toiletnya. Lo sakit?”. Tanya Sean dengan nada Panik sambil menangkup pipi gue dengan kedua tangan nya

Gue baru inget kalo Soraya masih ada di belakang gue dan yang pasti dia melihat drama yang terjadi antara gue dan Sean. Dengan segera gue melepas genggaman tangan Sean.

“aishhh! Lo itu lebay banget sih, udah deh ngga usah bercanda lagi. Lagian kita kan udah saling minta maaf tadi waktu kita di café”. Kata gue mencoba untuk mencairkan suasana yang sempat tegang.

Soraya melihat ke arah gue sambil senyum dan gue membalas senyuman nya. Dan ngga lama dari situ Nur, Yulis dan William menghampiri kami dan mengajak kami untuk segera ke toko buku di lantai atas karena hari sudah menjelang malam.

                                                                              #####

Sekarang Kita sudah sampai di eskalator, dan sejujurnya gue punya trauma dengan eskalator. Gue ngga berani buat naik tangga berjalan itu tanpa ada seseorang yang menggandeng gue. Dan sialnya seluruh sahabat gue udah diatas. Gue yakin mereka semua lupa kalo gue takut untuk naik eskalator. Gue bingung banget, akhirnya gue Cuma diem saja di depan eskalator. Dan saat gue hendak mencoba untuk naik ke eskalator itu dengan mata gue yang terpejam, Tiba-tiba ada tangan yang menggenggam tangan gue dan membuat gue ngga jadi melangkahkan kaki gue ke eskalator itu. Dan ketika gue membuka mata gue, gue benar-benar terkejut karena yang gue lihat itu Sean. Otomatis gue melepas tangan nya karena yang gue lihat ke atas semua sahabat gue termasuk William lagi memperhatikan gue.

“Kenapa dilepas? Lo berani naik sendiri?”. Tanya Sean, yang lalangsung gue jawab dengan menggelengkan kepala yang menyatakan bahwa gue memang tidak berani.

“Udah sini! lo itu masih kaku aja pegangan sama pacar sendiri” kata Sean sambil tersenyum smirk gitu.

Gue ngga perduliin apa yang diomongin sama Sean karena yang terpenting itu adalah gue bisa sampai ke atas dengan selamat.

Begitu kita sampai  diatas sahabat gue langsung meminta maaf karena lupa kalo gue itu takut untuk naik eskalator. Gue yang sedikit kesal pun jalan duluan dan berlagak mengambek. Tapi tidak lama dari situ akhirnya gue berbaikan lagi dengan mereka karena Nur memberikan gue es krim rasa vanilla.

Setelah itu kita lanjut berjalan sampai Akhirnya kita semua sampai di toko buku dan kita mencari novel untuk kita observasi, dan kita pilih novel berjudul “Love Is Complicated”. kita mengantri untuk membayar novel itu karena kebetulan toko buku itu sedang ramai sekali.

Ketika kita sedang mengantri Sean tiba-tiba saja ijin sebentar dia berkata jika dia ingin membeli sesuatu dan dia juga mengajak si William. Gue yakin sih mereka akan membeli barang yang dibutuhin untuk para cowok, karena kata Sean dia pinjam willy sebentar untuk membantu dia memilih sesuatu. Yah gue ngga perduli lah yah.

                                                                               #####

Gue dan sahabat gue termasuk Sean dan William sudah selesai dengan kepentingan kita masing-masing dan ngga nyangka kalo sampai malem di Mall. Akhirnya kita putuskan untuk pulang dan menginap dirumah Soraya untuk mengerjakan tugas sekolah Bahasa Indonesia itu. Rumah Soraya yang lumayan luas dan punya banyak kamar. Jadi gue, Nur, Yulis dan Soraya tidur dikamar Soraya sedangkan Sean dan Willy tidur di kamar tamu.

Setelah sampai dirumah Soraya Kita semua pun mandi dan pakai piyama kita. Dan setelah kita selesai dengan rutinitas malam kita masing-masing, kitapun berkumpul di ruang TV untuk menonton film horror sambil mengerjakan tugas kita.

Dan Setelah tugas kita selesai, Sean pergi keluar dan duduk di teras depan rumah Soraya. Dan Soraya pun mengikuti Sean dan duduk disebelah nya. Soraya mencoba untuk memberanikan diri dan bertanya kepada Sean.

“Sean lo beneran jadian sama Cicy?” Tanya Soraya yang penasaran sejak tadi.

Sean menganggukan kepalanya

“yah begitulah, emang kenapa?”kata Sean sambil menoleh sebentar ke muka Soraya

“Enggak kenapa-napa kok, gue Cuma nanya. Emm,,Tapi awalnya gue kira lo itu Cuma bercanda”. Kata Soraya yang mulai meneteskan air mata. namun tanpa terlihat oleh Sean karena dia tidak menghadap ke Soraya.

“yah jujur aja gue ini punya prinsip kalo gue itu akan selalu bertanggungjawab dengan semua yang gue ucapkan. Dan gue ngga mau kalo sampai Cicy mengira gue Cuma mempermainkan dia doang, gue ngga mau menyakiti perasaan cewek”. Jawab Sean tanpa menatap Soraya.

“oh jadi gitu, berarti lo berdua jadian tanpa proses tembak-tembakkan dong yah, terus apa lo ngga nyesel? Kalian jadian tanpa suka satu sama lain loh. Kalo emang lo udah tahu kalo lo punya prinsip yang seperti itu, terus kenapa lo berbicara seperti itu tanpa berfikir?”. tanya Soraya tanpa jeda

“lo itu mirip wartawan yah nanya mulu! Udah ah, gue ngga mau jawab”. Kata Sean sambil mengacak rambut Soraya. Sean hendak beranjak pergi tapi akhirnya dia duduk lagi untuk bertanya dengan Soraya.

“Aya lo suka ini ngga?”. Tanya Sean sambil menunjukan kalung dengan tulisan nama SEAN sebagai bandulnya.

Soraya langsung tersenyum dan berkata “Iyaa, gue suka banget. makasih”.

“lo mah kebalik, harusnya gue yang bilang makasih atas pendapat lo. gue jadi yakin banget kalo Cicy bakal suka kalung ini” jawab Sean sambil tersenyum bahagia.

“oh, kalo gitu gue masuk dulu yah Setan” kata Soraya.

Soraya langsung masuk dan kembali berkumpul bareng kita dan menonton film horror bareng. Setelah itu Soraya menarik tangan gue dan mengajak gue ke kamarnya untuk berbicara. Gue ikutin dia dan akhirnya Gue bertanya sama dia apakah dia berhasil buat PDKT sama Sean

“Selamat yah ci! untuk hubungan baru kalian. Gue mau belajar ikhlas karena cinta itu tidak harus memiliki” kata Soraya sambil tersenyum.

“lo ngomong apa sih Aya, apa lo masih mikirin yang tadi di Mall? Sumpah Ay itu Cuma bercandaan doang”. Kata gue.

“Bagi lo itu cuma bercandaan, tapi bagi Sean itu keseriusan yang hakiki. Bahkan Sean sudah menyiapkan hadiah untuk lo...Gue ngga akan marah kok tapi tolong jaga dan bahagiain Sean buat gue”. Kata Soraya dengan suara lirihnya.

“ini pasti salah paham, gue ngga pernah suka dia Aya, lo kan tau itu”. Kata gue meyakinkan Soraya.

“dia butuh lo Ci, Cuma lo yang bisa ubah dia jadi cowok yang baik. Jangan hancurin harapan dia dan bikin dia jadi lebih parah lagi, tolong bantu dia untuk berubah jadi laki-laki yang baik. Paling tidak beraktinglah seakan lo perhatian sama dia”. Kata Soraya.

“Gue ngga bisa Aya! lagian dia juga ngga suka sama gue, gue pun sebaliknya terus buat apa semua sandiwara itu”. Kata gue yang mulai kesal dengan semua pernyataan ngga masuk akal  yang disampaikan Soraya.

“Gue yakin tentang perasaan lo, tapi gue ngga yakin dengan perasaan Sean” kata Soraya.

Ketika gue dan Soraya lagi berbincang tiba-tiba Sean memanggil gue dan menyuruh gue untuk menghampiri dia. Soraya langsung menyuruh gue pergi dan berakting seperti sikap gue yang biasa. Gue bertanya ke Soraya apa dia yakin, dan Soraya jawab dia dengan sangat yakin.

Gue pergi ke teras untuk menghampiri Sean yang sedari tadi memanggil nama gue. Dan ketiks gue sampai dia langsung menyuruh gue untuk duduk disebelahnya dan dia minta gue untuk menutup mata gue. Ya ampun gue deg-degan bener ini. Apa yang akan dilakukan sama Sean, haduh Gue jadi takut nih karena Sean kan udah menganggap kalo kita itu beneran pacaran.

“udah buka aja mata lo, takut banget gue cium sih” kata Sean sambil tertawa.

“yeh wajarlah gue takut, lo cowok normal kan?” Tanya gue.

“ya iyalah gue normal, tapi gue ngga se mesum itu kali. gue bakal ijin dulu ke lo kok, kalo emang gue mau kiss”. Jawab dia.

“emm,,, By The Way yang kata-kata lo di Mall itu serius?” Tanya gue penasaran.

“Masih belum yakin juga? Itu yang melingkar di leher lo itu apa?” kata Sean yang membuat gue langsung melihat ke leher gue. Dan gue bener-bener terkejut dengan kalung yang melingkar di leher gue dengan nama SEAN sebagai bandulnya.

“Gimana lo suka?” Tanya Sean lagi.

“i-iya, makasih yah” jawab gue yang masih melongo ngga percaya.

“Boleh gue pinjem bahu lo?” Tanya Sean yang langsung menyandarkan kepalanya di bahu gue.

“Belum gue jawab, udah main nyandar aja. Ngapain minta ijin kalo gitu!” kata gue ketus.

“Udah deh ngga usah ketus gitu!  Apa lo mau gue bungkam pake cara yang manis dan tak terduga?" Tanya Sean yang bikin jantung gue berdegup kencang banget.

“Ngga usah macem-macem deh” kata gue yang pipinya mulai bersemu merah.

“lo malu yah? Pasti lo lagi membayangkan gimana cara gue bungkam mulut lo” Tanya Sean seraya menggoda gue.

“Ngga! apaan sih” kata gue ketus.

“Udah ngga usah mengelak lagi, pipi lo udah merah tahu ngga?”. Ucap Sean masih menggoda gue.

“Udah sih” kata gue.

“ Emm,,, Ci lo tau ngga sih kalo gue itu punya beban yang berat banget? Boleh gue ceritain ke elo?” Tanya Sean.

“silahkan aja, kalo emang dengan begitu beban lo bisa sedikit berkurang”. Jawab gue.

Sean menceritakan semua masalah dia dan latar belakang dia yang membuat dia menjadi anak yang notaben nya nakal, suka bolos, suka melawan guru, dll. Dia bilang ke gue kalo orang tua dia itu ngga perhatian dan Cuma kakak nya yang perhatian sama dia, sayang nya kakak dia tinggalnya jauh karena sudah menikah. Intinya dia itu broken home. Jujur aja Gue terharu mendengarkan curhatan dia dan akhirnya gue mengelus kepalanya tanpa sadar. Awalnya gue langsung mengangkat tangan gue waktu gue sadar, tapi akhirnya gue lanjutin mengelus kepala dia karena Sean yang meminta. Katanya sih itu terasa menenangkan banget. Dan Sean juga menyampaikan sesuatu yang membuat gue melihat sisi lain dari seorang Sean.

“Ci makasih ya untuk perhatian lo selama ini, meskipun gue tahu kalo lo itu memang perhatian ke semua orang sih. Gue ngga menyangka aja kalo ternyata ada juga yang perhatian ke gue disaat yang lain menjadikan gue bahan bully karena sikap gue yang jutek dan ngga perduli dengan sekitar”. Kata dia yang mulai memejamkan matanya.

“Gue Cuma memperlakukan orang dengan baik kok, karena gue berharap orang pun akan memperlakukan gue sama seperti cara gue memperlakukan mereka”. Kata gue.

“Intinya yang gue tahu Cuma lo yang perhatian ke gue. Lo selalu memberitahu gue kalo ada tugas, lo selalu membantu gue kalo lo bisa. Lo juga mau ngajarin gue dengan sabar”. Ucap sean yang membuat jantung gue berdegub kencang.

“Sean jangan tidur disini aish,,,sana tidur dikamar tamu sama Willy” kata gue.

“siapa juga yang mau tidur disini, gue ngga mau kali kalo gue tidurnya di temenin tante kunti”. Kata Sean sambil tertawa.

“maksud lo gue tante kunti gitu!?” kata gue sambil natap Sean sinis.

“Emang lo mau nemenin gue tidur gitu?” Tanya Sean balik.

“Apaan sih lo itu!? Udah tidur sana, gue juga mau tidur!”. Kata gue.

“Yuk! Bareng,,,” Tanya Sean.

“Apaan sih lo?” Tanya gue.

“Maksud gue masuk ke dalem nya bareng, tapi kalo tidur mah dikamar masing-masing lah. Haduh kok pacar gue jadi mesum gini yah” kata Sean sambil ketawa dan mencubit pelan pipi gue.

“Bangga banget sih lo jadi pacar gue, gue aja ngga tau kapan kita jadian”. Kata gue sambil masuk ke kamar Soraya.

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (39)
  • choey

    Semangat terus authornya

  • choey

    Kisah Cinta nya complicated, but over all aku suka. Beda dari yang lain cerita nya lebih fresh

  • Sean_Ads

    Love this!!!!!!!!!!

    Comment on chapter kiss?
  • Sean_Ads

    Yeay aku jadi peran utama cowoknya, sifatnya juga persis sama kaya aku.
    I Love You Chubby :) <3

    Comment on chapter kiss?
  • ani_mah

    Saya suka banget dengan cerita ini karena saya adalah kpopers juga, dan author sangat pandai dalam membawa suasana nya menjadi nyata. Dan dengan author membuat semuanya dengan informasi asli tanpa ada perubahan umur pada idol saya dan kebiasaan nya. Saya sangat mengapresiasi itu. Terima kasih untuk cerita nya saya sangat menikmati!! Saranghae Author CA. Wannable's dream adalah cerita yang sangat bagus untuk mewakili perasaan sy sebagai Wannable juga.Ditambah lagi dgn bulan DESEMBER :'( Auto cry

  • ani_mah

    Auto Cry karena bulan Desember sudah hadir. Author dan para Wannables di seluruh dunia mari kita menghitung hari. Karena biasanya dengan menunggu waktu akan terasa berjalan lebih lama

  • ani_mah

    Such a real story, and it's funny!!

  • ani_mah

    I really like this story!!???? Good job????

  • puputyuhara

    Hallo, Kak. Mampir juga ke ceritaku yaaa..

Similar Tags
Reminisensi Senja Milik Aziza
905      484     1     
Romance
Ketika cinta yang diharapkan Aziza datang menyapa, ternyata bukan hanya bahagia saja yang mengiringinya. Melainkan ada sedih di baliknya, air mata di sela tawanya. Lantas, berada di antara dua rasa itu, akankah Aziza bertahan menikmati cintanya di penghujung senja? Atau memutuskan untuk mencari cinta di senja yang lainnya?
Telat Peka
1325      610     3     
Humor
"Mungkin butuh gue pergi dulu, baru lo bisa PEKA!" . . . * * * . Bukan salahnya mencintai seseorang yang terlambat menerima kode dan berakhir dengan pukulan bertubi pada tulang kering orang tersebut. . Ada cara menyayangi yang sederhana . Namun, ada juga cara menyakiti yang amat lebih sederhana . Bagi Kara, Azkar adalah Buminya. Seseorang yang ingin dia jaga dan berikan keha...
Pertualangan Titin dan Opa
3497      1338     5     
Science Fiction
Titin, seorang gadis muda jenius yang dilarang omanya untuk mendekati hal-hal berbau sains. Larangan sang oma justru membuat rasa penasarannya memuncak. Suatu malam Titin menemukan hal tak terduga....
Sherwin
371      250     2     
Romance
Aku mencintaimu kemarin, hari ini, besok, dan selamanya
Premium
Sakura di Bulan Juni (Complete)
20107      2210     1     
Romance
Margareta Auristlela Lisham Aku mencintainya, tapi dia menutup mata dan hatinya untukku.Aku memilih untuk melepaskannya dan menemukan cinta yang baru pada seseorang yang tak pernah beranjak pergi dariku barang hanya sekalipun.Seseorang yang masih saja mau bertahan bersamaku meski kesakitan selalu ku berikan untuknya.Namun kemudian seseorang dimasa laluku datang kembali dan mencipta dilemma di h...
Kulacino
413      272     1     
Romance
[On Going!] Kulacino berasal dari bahasa Italia, yang memiliki arti bekas air di meja akibat gelas dingin atau basah. Aku suka sekali mendengar kata ini. Terasa klasik dan sarat akan sebuah makna. Sebuah makna klasik yang begitu manusiawi. Tentang perasaan yang masih terasa penuh walaupun sebenarnya sudah meluruh. Tentang luka yang mungkin timbul karena bahagia yang berpura-pura, atau bis...
My Andrean
10967      1912     2     
Romance
Andita si perempuan jutek harus berpacaran dengan Andrean, si lelaki dingin yang cuek. Mereka berdua terjebak dalam cinta yang bermula karena persahabatan. Sifat mereka berdua yang unik mengantarkan pada jalan percintaan yang tidak mudah. Banyak sekali rintangan dalam perjalanan cinta keduanya, hingga Andita harus dihadapkan oleh permasalahan antara memilih untuk putus atau tidak. Bagaimana kisah...
My Soul
170      131     1     
Fantasy
Apa aku terlihat lezat dimatamu? Meski begitu,jiwaku hanya milikku bukan untuk siapapun. ---- -Inaya- Jika dikira hidupku ini sangat sempurna dan menyenangkan,memiliki banyak teman,keluarga dan hidup enak,tidak semua benar,aku masih harus bersembunyi dari para Soul Hunter,aku masih harus berlari dari kejaran mereka setiap saat,aku juga harus kabur dari setiap kejadian yang melibatkan So...
Lantas?
34      34     0     
Romance
"Lah sejak kapan lo hilang ingatan?" "Kemarin." "Kok lo inget cara bernapas, berak, kencing, makan, minum, bicara?! Tipu kan lo?! Hayo ngaku." "Gue amnesia bukan mati, Kunyuk!" Karandoman mereka, Amanda dan Rendi berakhir seiring ingatan Rendi yang memudar tentang cewek itu dikarenakan sebuah kecelakaan. Amanda tetap bersikeras mendapatkan ingatan Rendi meski harus mengorbankan nyawan...
Time Travel : Majapahit Empire
52474      5368     10     
Fantasy
Sarah adalah siswa SMA di surabaya. Dia sangat membenci pelajaran sejarah. Setiap ada pelajaran sejarah, dia selalu pergi ke kantin. Suatu hari saat sekolahnya mengadakan studi wisata di Trowulan, sarah kembali ke zaman kerajaan Majapahit 700 tahun yang lalu. Sarah bertemu dengan dyah nertaja, adik dari raja muda Hayam wuruk