Loading...
Logo TinLit
Read Story - LASKAR BIRU
MENU
About Us  

Chapter 5 – Dimulai

Akhirnya, dimulai. Kisah para penerus Laskar Biru yang baru akan dimulai lagi. Hari ini, Jimmy, Rama dan Bayu hanya menghabiskan waktunya di alun-alun pulau. Wajah mereka senyap menatap senja. Mereka berpikir, untuk apa ujian kemarin diadakan. Apakah ini bukan sebuah akhir? Apakah masih ada tahap baru lagi?

Perjalanan panjang menunggu mereka di masa depan. Beberapa hari yang lalu, ketika Jimmy masih terselimuti euforia berkat penyambutan oleh teman-temannya, Andy mengumumkan tentang ujian yang akan mereka hadapi kemarin. Hari ini, setelah mereka bertiga menyelesaikan ujian itu dengan keyakinan kuat, mereka justru cemas akan langkah selanjutnya yang harus mereka hadapi.

Ujian kemarin tak begitu rumit, hanya beberapa pertanyaan aneh di atas kertas yang menanyakan tentang seberapa penting diri mereka bagi mereka sendiri. Teman-teman kelas mereka yang lain juga ikut menjalani ujian tersebut, namun mereka tak tahu apa tujuan dari ujian itu diadakan. Andy, orang yang biasanya dikunjungi oleh mereka ketika butuh jawaban, kini hilang entah kemana. Ia hanya memberi kabar bahwa selepas ujian, murid-murid itu hanya perlu menunggu sesuatu yang datang menjemput mereka. Dan entah kapan jemputan itu akan datang dan entah kemana meraka akan dibawa, mereka hanya harus memilih untuk mengikutinya atau tidak.

Jimmy yang bosan menatap senja mulai melirik ke wajah Rama. Dia memancarkan aura keingintahuannya. Rama yang menyadarinya hanya membiarkannya tanpa menanggapinya. Ia tak punya jawaban atas pertanyaan Jimmy. Lalu laki-laki yang sudah masuk usia yang lebih tepatnya disebut remaja-dewasa itu mengalihkan pandangannya, memutarnya ke arah pria di sampingnya. Bayu menarik nafasnya. Senja begitu lekat menempel di kulitnya yang sawo matang dan kering itu.

“Dulu, aku pernah punya teman yang lebih tua setahun dari kita. Dia cukup pintar dan ramah. Kami sering berbagi jalan pikir bersama. Tapi setelah ujian seperti ini, dia menghilang.” Bayu melemah menceritakan itu. Kisah permulaan mereka dimulai dengan rumor berbau ketakutan dan kengerian.

“Aku tak begitu paham jelasnya. Tapi setelah ia diuji, ia mendapat surat bahwa akan ada seseorang yang menjemputnya, lalu ia menghilang tanpa kabar hingga sekarang.”

Jimmy menatap lirih. Mendengar itu ia mencoba berpikir jernih. Ada curiga yang sebenarnya mampir menghinggapi prasangkanya, tapi itu ditepis keras oleh penilaiannya soal Andy. Tak mungkin bila laskar ini sejatinya adalah tempat mengumpulkan manusia yang kemudian dijual, tak mungkin. Tapi kata tak mungkin itu hanya kata-kata hatinya saja, ia tak punya bukti untuk membenarkan itu.

“Tapi apa orangtuanya tidak menanyai hal itu pada pihak sekolah? Atau pada Andy?”

Bayu menggeleng. Masyarakat di sini ada karena Laskar Biru, tak mungkin mereka curiga pada orang-orang yang telah berbaik hati membuat kehidupan baru di pulau ini. Hanya untuk mereka, semua ini dibangun dan ditata sedemikian hingga. Jadi ketika mereka dimintai bantuan dengan mengumpulkan pemudanya, mereka sudah sangat siap untuk mengirimkannya.

Hari sudah tampak semakin sore, senja yang ada di sana semakin menggelap. Rama menepuk pundak Jimmy, ia melangkah duluan menuju jalan pulang. Jimmy menarik nafasnya lagi, padahal ia baru saja mulai nyaman dengan kehidupan di sini. Ia tak berpikir bahwa ia harus pindah lagi, lebih-lebih mengerti akan isi pesan yang dikabarkan Andy, ia takut bahwa ia akan dipisahkan dari teman-teman barunya itu.

“Tenang saja, mungkin kita akan tetap berada di satu tempat yang sama,” ucap Bayu kembali menimpali tepukan Rama pada pundak Jimmy. Mereka sama-sama tahu apa yang ada di pikiran masing-masing, sama mengerti karena alur pikirnya yang cukup sejalan. Sementara Rama, ia berjalan dalam tunduk, ia bukannya tak mengerti, hanya saja kali ini ia memilih diam dan memikirkannya sendiri.

DIMULAI

Surat itu tiba, setelah tiga hari tak tentu arah, surat itu tiba untuk ketiga anak itu. Kini, di asrama yang hanya berisi dua puluh orang itu hanya tersisa mereka bertiga. Tujuh belas orang lainnya telah pergi lebih dulu secara berangsur, ada surat yang datang menghampiri sebelum esoknya mereka dijemput oleh sebuah bis berwarna biru. Di sekeliling bis itu tertempel nama Laskar Biru dengan lambang mata terbuka berwarna biru. Sang sopir setiap harinya adalah orang yang berbeda, tapi berseragam sama, penuh dengan nuansa biru.

Jimmy dan dua orang lainnya saling menatap, mereka yakin mereka akan dibawa ke tujuan yang sama. Di tangan mereka tertenteng masing-masing sebuah koper. Koper yang paling besar adalah milik Jimmy karena ia seseorang yang datang dari luar pulau. Tas-tas mereka terisi penuh, agak sesak bila memandang mereka. Rasanya kasihan melihat mereka menunggu sambil menggendong tas dan menenteng koper sebesar dan seberat itu. Hingga suara deru mesin bis mulai mengepul di telinga mereka. Segera mereka menatap lekat ke arah datangnya suara itu, dan benar saja, sebuah bis biru.

“Taraa... Selamat datang, Laskar Muda!” tepat setelah bis dihentikan, seorang pria muda keluar menghambur menyambut tepat di muka Jimmy dan kawan-kawan. Jimmy membelalak, terkejut, heran dan ah.. Dia merasa kesal karena sudah mulai melembutkan hatinya. Karena pada saat ia butuh untuk memaki seperti sekarang ini, ia justru terpaksa mencuatkan senyum. Ia sampai tergelitik dengan sendirinya.

“Yos!” sahut Bayu tiba-tiba berhambur.

“Bay! Apa kabar kamu?” Pria itu lantas turun dan memeluk Bayu yang langsung melepas koper di tangannya.

“Baik, sangat baik. Bagaimana kabarmu?” dua pria lainnya hanya menatap menikmati panorama pertemuan dua sahabat itu. Terutama Rama, ia sangat mengerti kedekatan kedua pria itu. Yang satu sudah menganggap yang lain sebagai saudaranya, amat dekat dan lekat.

“Jadi, apa kita sudah boleh naik sekarang?” sahut Jimmy yang sinisnya kembali kambuh.

“Iezy, Bro! Iezy!!” sahut pria yang dipanggil Yos itu kemudian menarik dirinya kembali ke atas bis.

Yosua, laki-laki itu tersenyum lebar mempersilahkan tiga orang pemuda itu untuk masuk. Rambut ikal coklat terangnya yang mulai panjang membuat wajah berserinya terlihat cute. Matanya bulat dan bibir merahnya yang kecil membentuk gundukan sintal di atas dagu runcingnya. Pipi tirus dan mata lebarnya membuatnya terlihat seperti boneka. Jimmy sedikit terkesima awalnya, ia terheran-heran bagaimana bisa ada laki-laki sepertinya. Yang membuat laki-laki itu tampak lebih berkarisma hanya seragam yang kini ia kenakan. Seragam hitam yang berkombinasi dengan garis-garis biru di setiap alur jahitannya.

“Jadi, perkenalkan, namaku Yosua. Kalian boleh panggil Yos seperti Bayu atau Yosua semau kalian, terserah.” Dia berhenti sejenak untuk tersenyum mengamati wajah Jimmy dan kawan-kawan. Dia menyapu pandangannya ke arah mereka. Sepertinya ia mencoba memberi ruang bila ada yang ingin mereka tanyakan.

“Oke, tidak ada pertanyaan, aku di sini akan bertindak sebagai guide kalian. Jadi selama perjalanan kita ini, aku akan menjelaskan tentang apa yang akan kita lakukan mulai dari sekarang dan mungkin akan menjawab banyak pertanyaan dari kalian.” Pria itu pun mulai menceritakan segalanya yang ia ketahui tentang dunia baru dan Laskar Biru yang permai ini.

Laskar Biru bukan tentang pulau Biru, tapi tentang dunia baru. Berisi orang-orang dengan kesadaran tinggi, dengan kepekaan tinggi, dengan harga diri tinggi. Semua itu dilambangkan dalam bentuk mata yang terbuka. Mata itu diharapkan menjadi simbol bahwa mereka ada di sana, dalam keadaan sadar, hadir dengan kepekaan dan kejelian yang nyata. Dengan bulu mata lentik yang menggambarkan keanggunan dan karisma. Dengan warna biru sebagai gambaran kebijaksanaan dalam diri mereka.

Laskar Biru tak hanya bermain-main dengan kata-kata, tapi tentang nilai dan keseriusan dalam membangun negeri dan kehidupan. Laskar Biru tak hanya berisi orang-orang yang dianggap lemah seperti kaum marginal yang dikumpulkan di pulau Biru. Sebab di sisi lain pulau ini, ada sebuah koloni yang mengatur mereka semua. Koloni yang membangun gedungnya sendiri, menyusun dan menyiasatkan kehidupannya sendiri. Dan tugas Laskar Muda adalah mempertahankannya dan terus memperjuangkannya. Meneruskan perjuangan itu hingga tercapai tujuan mulia.

Di belakang sana, Laskar Biru memiliki pemimpin, seorang Komandan. Tapi di belakang Komandan itu, masih banyak lagi orang-orang yang tak diketahui sosoknya yang perlu dijaga kerahasiaannya. Mereka adalah penyokong sekaligus para pendiri Laskar Biru ini. Mereka adalah alasan kenapa Laskar Biru mampu membangun gedung-gedung dan membawa kehidupan di pulau Biru ini. Dan untuk semua itu, Laskar Biru menawarkan sesuatu yang amat berharga. Yaitu dunia yang lebih damai di masa depan.

Pemimpin Laskar Biru, konon akan dipilih setiap sepuluh tahun sekali. Dan hingga saat ini, baru ada satu orang yang menduduki jabatan kepemimpinan itu dan tidak lain tidak bukan adalah Andrew atau pria yang selama ini mereka panggil Andy. Jimmy membulat penuh ketika mendengar itu dari Yosua. Ia terkejut tak habis pikir, begitu pula kedua rekannya. Kabarnya, tahun ini adalah tahun terakhir ia akan menjabati kursi itu. Sebab satu tahun lagi, ia akan menyerahkan kedudukannya pada orang lain. Kepada salah satu dari mereka semua, termasuk Yosua dan satu angkatan di atasnya. Itu membuat Jimmy dan yang lainnya berpikir, mungkinkah Andy diangkat menjadi Komandan ketika ia berusia 18 tahun? Mereka hampir tak bisa mempercayainya.

Laskar Biru, sesuatu yang mengejutkan akan menyambut setiap orang ketika mereka melangkahkan kaki ke dalamnya. Dan kejutan itu akan menunggu dari balik labirin raksasa milik mereka. Labirin yang membuat orang kesulitan untuk masuk ke dalam sana, dan begitu pula sebaliknya. Labirin yang mengunci orang-orang yang menginjakkan kaki ke dalamnya sekaligus mengunci lawan yang hendak menyerangnya.

Jimmy dan yang lainnya saling bertautan. Yosua kembali membenarkan kata-katanya setelah mendapat teguran dari pak sopir yang sedari tadi fokus mengendarai bis mereka.

“Yos!”

“Ah, sepertinya aku salah bicara,” ucapnya sedikit terkekeh. Tapi ia kemudian menatap awas kepada ketiga orang temannya itu. Ia menatap dengan tatapan sendu, cemas, awas, dan penuh peringatan. Seakan ingin berkata, “Jangan sampai lengah dan berhati-hatilah!”

Dan ya, itu membuat Jimmy semakin penasaran. Sebenarnya apa maksud di balik semua ini. Sejak tadi Yosua menjelaskannya dengan begitu bersemangat, namun pada bagian akhirnya ia menyelipkan kegelapan dan kehancuran dari balik matanya. Tanpa suara, ya, empat orang itu saling tertaut tanpa suara. Mereka sudah saling mengerti bahwa pria yang sedang memegang setir di depan sana tak ingin dan tak boleh mendengar pecakapan mereka lebih jauh. Sementara tanpa mereka sadari, keheningan itu menyisakan curiga di balik tempurung kepala milik sang sopir.

“Saaah.. Dan kita, sudah sampai!” Yosua menyahut. Bis itu berhenti di pinggir jalan raya, di depan sebuah jalan sempit menuju hutan. Mereka turun memandang langit yang sudah tinggi, bersinar dengan terik di atas kepala mereka. Salah satu tangan mereka terangkat menahan sinaran langsung silauan itu.

“Saah, di dalam sana, ada banyak teman baru yang telah menunggu kalian.” Yosua melangkah lebih dulu membimbing mereka. Jimmy, Rama dan Bayu berpamitan pada pak sopir. Sementara setelah mereka pergi cukup dalam, sopir itu menatap tajam ke arah mereka, menyentuh-nyentuh layar ponselnya dan menekan tombol panggilan ke sebuah nomor yang diberi nama “Kom. Andrew”.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (5)
  • AlifAliss

    @kei07 Terima kasih kembali sudah berkomentar di sini. Wah, iya nih.. Kayaknya masih kurang 'trigger'nya kalau cuma keunikan idenya aja. Saran yang bagus. Hehehe

    Comment on chapter Prologue
  • kei07

    halo salam kenal, cerita yang unik menurutku, jarang-jarang baca science fiction, ide yang juga benar-benar menarik, mungkin author suka dengan angka-angka ya? walau masih belum terlalu mengerti dengan tujuan akhir ceritanya. but ok, keep your good work! and thanks for your comment in my story :)

    Comment on chapter Pelanggaran
  • AlifAliss

    Yeay! Akhirnya dapat juga komentator pertama.

    Hey, salam kenal juga. Makasih yah, komentar mu berharga banget loh buat author. *Of course.
    Kalau karakter Jimmy ngingetin sama Dr. Stone, rasanya author perlu ikut nimbrung ke manga itu nih. Hehehe.. Just info : Author bukan pembaca yang baik.

    And yah, chapter awal-awal emang masih ngeri. Semoga ke depannya, setelah Dimulai, kisahnya bisa lebih floor yah. Arigatoo for da komentar. :D

    Comment on chapter Prologue
  • radenbumerang

    Dari segi ide, bisa dibilang Laskar Biru ini cukup unik dan anti mainstream, ditambah lagi emosi karakternya yg meluap-luap juga bisa menjadi daya tarik tersendiri. Cuma agaknya setting lokasi sama deskripsi lainnya masih perlu dijelaskan lebih detail lagi supaya pembaca gak mikir terlalu keras. Tapi overall udah oke kok. Ditunggu ya lanjutan ceritanya.

    Comment on chapter Fenomena Angka
  • radenbumerang

    Halo, salam kenal... wah, ceritanya unik juga ya, tentang sebuah dunia yang "asing" dan "aneh" dengan segala sistem dan juga hitung-hitungan yang di luar kewajaran. Antara heran plus nahan ketawa pas baca adegan tawar-menawar di pasar... kok bisa gitu ya hitungannya? Kalau melihat karakter tokoh Jimmy, rasanya jadi teringat cerita manga Dr. Stone.

    Comment on chapter Fenomena Angka
Similar Tags
Do You Want To Kill Me?
6044      1713     2     
Romance
Semesta tidak henti-hentinya berubah, berkembang, dan tumbuh. Dia terus melebarkan tubuh. Tidak peduli dengan cercaan dan terus bersikukuh. Hingga akhirnya dia akan menjadi rapuh. Apakah semesta itu Abadi? Sebuah pertanyaan kecil yang sering terlintas di benak mahluk berumur pendek seperti kita. Pertanyaan yang bagaikan teka-teki tak terpecahkan terus menghantui setiap generasi. Kita...
Meet Mettasha
261      210     1     
Romance
Mettasha Sharmila, seorang gadis berusia 25 tahun yang sangat senang mengkoleksi deretan sepatu berhak tinggi, mulai dari merek terkenal seperti Christian Loubotin dan Jimmy Choo, hingga deretan sepatu-sepatu cantik hasil buruannya di bazar diskon di Mall dengan Shabina Arundati. Tidak lupa juga deretan botol parfum yang menghiasi meja rias di dalam kamar Metta. Tentunya, deretan sepatu-sepat...
CALISTA
351      280     0     
Fantasy
Semua tentang kehidupan Calista, yang tidak hanya berisi pahit dan manis. Terdapat banyak rasa yang tercampur di dalamnya. Ini adalah kisah dimana seorang Calista yang mendapatkan pengkhianatan dari seorang sahabat, dan seorang kekasih. Disaat Calista berusaha menyelesaikan satu masalah, pasti masalah lain datang. Akankah Calista dapat menyelesaikan semua masalah yang datang padanya?
kekasihku bukan milikku
1311      670     3     
Romance
Premium
The Secret Of Bond (Complete)
6459      1485     1     
Romance
Hati kami saling terikat satu sama lain meskipun tak pernah saling mengucap cinta Kami juga tak pernah berharap bahwa hubungan ini akan berhasil Kami tak ingin menyakiti siapapun Entah itu keluarga kami ataukah orang-orang lain yang menyayangi kami Bagi kami sudah cukup untuk dapat melihat satu sama lain Sudah cukup untuk bisa saling berbagi kesedihan dan kebahagiaan Dan sudah cukup pul...
REMEMBER
4665      1395     3     
Inspirational
Perjuangan seorang gadis SMA bernama Gita, demi mempertahankan sebuah organisasi kepemudaan bentukan kakaknya yang menghilang. Tempat tersebut dulunya sangat berjasa dalam membangun potensi-potensi para pemuda dan pernah membanggakan nama desa. Singkat cerita, seorang remaja lelaki bernama Ferdy, yang dulunya pernah menjadi anak didik tempat tersebut tengah pulang ke kampung halaman untuk cuti...
Dua Sisi
8479      1933     1     
Romance
Terkadang melihat dari segala sisi itu penting, karena jika hanya melihat dari satu sisi bisa saja timbul salah paham. Seperti mereka. Mereka memilih saling menyakiti satu sama lain. -Dua Sisi- "Ketika cinta dilihat dari dua sisi berbeda"
One Day.
543      364     1     
Short Story
It's all about One Day.
Surat Kaleng Thalea
4396      1247     2     
Romance
Manusia tidak dapat menuai Cinta sampai Dia merasakan perpisahan yang menyedihkan, dan yang mampu membuka pikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan. -Kahlil Gibran-
Neighbours.
3452      1215     3     
Romance
Leslie dan Noah merupakan dua orang yang sangat berbeda. Dua orang yang saling membenci satu sama lain, tetapi mereka harus tinggal berdekatan. Namun nyatanya, takdir memutuskan hal yang lain dan lebih indah.