Entah kenapa malam ini tidak seperti biasanya. Kelopak mata yang biasanya lengket seperti lem nga bisa menutup dengan sempurna. Sedikit celah saja sudah cukup mebuat saya selalu terjaga sepanjang malam. Suara-suara gemericik kolam yang biasanya tidal terdengar, saat ini begitu jelas. Bahkan iramanya pun terdengar jelas. Sesekali terdengar sepakan ikan ke permukaan air
Instingku mengatakan ada yang tidak beres. Seperti selalu ada mata yang mengawasi gerak gerikku. Mata dan hati yg hitam, namun hanya berani bersembunyi dibelakang tembok atau pohon, atau entah dimana. Yang jelas kamu saya sarakan ada disini.
Gemericik kolam samping kamarku tiba-tiba berhenti. Kulihat jam kamar, oh jam 01.00 tepat. Mungkin konslet atau pompanya kesumbat kotoran. Saya bergegas menuju kolam koi, terlihat agak gelap walaupun masih terlihat warna-warna ikan koi, juga daun-daunan yang bergerak pelan. Bulanpun bersinar sempurna karena memang hari ini bulan purnama. Ohh, ternyata pompa tersumbat kotoran yang cukup besar.
Bergegas saya ambil jaring u mengambil kotoran itu. Tapi sejenak saya tersentak. Ada sesuatu yang melompat dari pinggir kolam, cukup besar. Hanya sekilas tak begitu jelas. Apakah itu kodok atau tikus? Sudahlah, saya ambil kotoran yang menyumat pompa itu. Saya angkat dan saya letakkan begitu saja di samping pohon pinggir kolam. Dan pompa bisa berjalan dengan senpurna kembali.
Pagi-pagi, saya dibangunkan oleh bau amis yang menyekat. Sy keluar kamar dan mendapati bahwa ikan koi kesayangan sama teronggok begitu saja disaping pohon kolam. Ikan kohaku yang berwarna merah, putih yamg ukurannya lebih 50cm diam kaku, namun kulitnya sekarang semua menghitam, seolah semua darahnya habis kering. Apakah ini yang saya ambil kemarin malam? Saya balik-balik badannya, terlihat beberapa gigitan yang dalam, bahkan kedua mata ikan iipun raib entah kemana.
Saya bertanya apakah binatang yang melompat kemarin malam itu yang memangsanya, apakah sampai menghisap darahnya seperti ini?
Entahlah...
:')
Comment on chapter Malam bulan Purnama