????Rinjani, salah seorang wanita yang sangat mencintai lelaki bernama Rian. Rian berhasil membuatnya menangis bahagia, saat lelaki itu mengatakan bahwa ia sangat mencintainya. Saat itu, mereka di pertemukan di sebuah taman. Taman yang ada di Jakarta, mereka tidak sengaja bertemu, karena saat itu Rinjani sedang menangis akibat pacarnya yang sangat memperlakukan ia secara kasar. Beruntunglah Rian datang dan menenangkan Rinjani, dan dari situlah mereka berteman. Suatu hari Rian mengatakan bahwa lelaki itu sangat mencintai Rinjani. Rinjani ingat betul tanggal berapa mereka jadian. Hingga suatu hari Rian mengajak Rinjani untuk membicarakan sesuatu, dan sesuatu itu membuat gadis berambut panjang itu harus berhubungan jarak jauh seperti ini.
Flashback
“Rian. Kamu mau bicara tentang apa?” ucap Rinjani kepada Rian
Rian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu, lalu berkata. “Aku bingung harus mulai darimana?”
Rinjani mengerutkan dahinya. “Lho kenapa bingung?”
“Emm ... Rin, kalo kita berhubungan jarak jauh gimana? Semacam LDR gitu, apa kamu mau?” tanya Rian.
“Maksud kamu? Kamu mau kemana? Kamu mau pergi ninggalin aku?”
“Bu ... Bukan gitu, aku hanya pergi sebentar. Aku janji, aku akan kembali lagi kesini. Dan aku juga janji, akan menjaga hati ini saat aku berada disana,” ujar Rian
Gadis itu hanya terdiam, air matanya kini telah keluar. Ia tidak mau berpisah dengan Rian. Rian yang melihat itu, langsung menenangkan Rinjani.
Kini tangan Rian menangkup Pipi gadis itu, lalu menghapus air mata yang ada di pipinya. “Hey kenapa nangis? Aku janji kok bakal ngehubungin kamu terus, saat aku berada disana.”
“Kamu sebenarnya, mau pergi kemana sih?” tanya Rinjani
Rian menurunkan tangannya yang tadi menangkup pipi Rinjani, lalu berkata. “Aku mau ke London.”
“Mau ngapain?”
“Kakekku sakit disana, dan aku harus menjaganya. Mamaku sedang pergi ke Bali karena ada pekerjaan disana, dan kemungkinan mamaku akan lama di Bali,” ucap Rian sambil menundukkan kepalanya
Gadis berambut panjang itu menganggukan kepalanya. Ia mengerti, mengapa lelaki yang berada di depannya ini meminta berhubungan jarak jauh. Ia pun langsung menyetujuinya karena tak mungkin ia mencegah, sebab itu adalah hal penting. Walaupun hatinya sakit, Rinjani tetap mengizinkannya.
“Oke, aku izinin.”
Lelaki itu mendongkakkan kepalanya lalu menengok ke arah Rinjani. Ia tak percaya, bahwa gadisnya ini akan mengizinkannya. Ia sangat bangga pada gadisnya ini, meskipun lelaki itu tahu bahwa Rinjani merasakan sakit karena harus melepaskannya.
"Kamu serius?” tanya Rian sambil menatap mata Rinjani sangat lekat, ia hanya ingin memastikan bahwa Rinjani benar benar serius mengatakan itu.
“Iya, aku serius. Asal kamu janji, selalu menjaga hati kamu hanya untukku dan juga kamu akan selalu menghubungi aku saat kamu berada di London.”
Rian menganggukan kepalanya. “Oke, aku janji. Makasih ya sayang, kamu selalu ngertiin aku.”
Rinjani hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum, Rian tahu bahwa senyuman Rinjani adalah senyuman palsu.
“Kamu berangkat kapan?”
“Besok.”
“Oh, oke. Safe flight yaa, besok aku anterin kamu ke bandara boleh?
“Boleh kok.”
“Oke, aku pulang dulu ya.”
“Tunggu,aku anter ya.”
“Iyadeh.”
Saat mereka ingin pulang, Rian mencium kening Rinjani sangat lama. Sebenarnya Rian tak mau meninggalkan gadisnya ini, ia tak tega. Namun apalah daya, ia disuruh mamanya untuk mengurus kakeknya di London saat mamanya berada di Bali. Setelah itu Rian melepas ciuman di keningnya.
“Oh iya, sekolah kamu gimana?”
“Kayaknya bakal pindah kesana deh, tapi aku janji kok aku gak bakalan menetap disana. Mungkin 2 tahun lagi aku akan kembali.”
“Oh,oke ayo pulang.”
“Ayo.
Flashback end
ceritanya manis banget huhu :)
Comment on chapter Part 1-Chatting