Read More >>"> Amherst Fellows (Lincoln) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Amherst Fellows
MENU
About Us  

Sesuai tradisi Amherst Fellowship, agenda puncak welcoming party adalah pemilihan kelompok. Aaron berjalan ke tengah dengan membawa sebuah topi tricorne berwarna maroon. Itu adalah replika topi Sam the Minuteman, maskot UMass Amherst yang diambil dari figur prajurit perang revolusi Amerika. Diberi nama seperti itu karena konon katanya dia akan siap sedia dalam satu menit persiapan. Para fellow membentuk lingkaran besar di sekelilingnya..

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, kalian akan dibagi ke dalam empat kelompok. Washington, Jefferson, Roosevelt, dan Lincoln. Ada yang tahu, siapa mereka?”

“Presiden Amerika!” celetuk Thu bersemangat.

“Ya, tentu saja. Kita semua tahu kalau itu nama presiden Amerika. Tapi kenapa empat nama itu. Bukan Kennedy, atau Bush, atau Obama, misalnya?”

“Gunung Rushmore[1]. Itu adalah empat presiden yang sosoknya terpahat di Gunung Rushmore,” jawab seorang fellow berkulit putih bersih yang memakai dress terusan merah maroon tanpa lengan dengan rok flare lebar setinggi lutut. Itu Cheryl. Ia menanggalkan kaca mata bundar dan rambut kepang duanya.

“Tepat sekali!”

Setelah itu, Aaron langsung menjelaskan aturan main pembagian kelompok. Di sebelah kanannya, Luke memegang sebuah mangkuk fishbowl bening berisi bola-bola pingpong putih. Sementara di kiri, Leia membawa satu kantong hitam yang entah berisi apa.

“Bola di mangkuk ini bertuliskan nama-nama kalian. Jadi, aku akan mengambil bolanya secara acak. Siapa yang namanya tertera di bola, akan kupanggil. Setelah itu dia maju, memakai topi Sam the Minuteman, dan mengambil bola yang ada di dalam kantong hitam. Jumlahnya ada dua puluh dengan empat warna berbeda. Masing-masing warna maksimal lima. Warna merah untuk Washington, kuning Jefferson, hijau Roosevelt, dan biru Lincoln. Paham?”

“Pahaaaamm!!!” jawab para fellow bersama-sama.

“Bagus. Kita mulai seleksinya!” Aaron lalu mengambil satu bola dari dalam mangkuk. “Raymond Rivero Gonzales!”

Raymond maju ke depan dengan percaya diri. Aaron memasangkan topi Sam the Minuteman di kepalanya. Setelah itu, ia memasukkan tangan ke kantong hitam yang dipegang Leia. Begitu diangkat ternyata keluar bola merah.

“Washington!” pekik Aaron. Ia kemudian meminta Raymond berpindah ke sisi utara.

Aaron mengambil bola dari mangkuk bening lagi. “Chaiyanan Songhaiprakhon!”

Chai maju dan melakukan persis sama seperti Raymond.

“Roosevelt!” pekik Aaron setelah melihat Chai mendapatkan bola hijau. Chai pun diminta berdiri di sisi selatan.

Satu persatu nama fellow lain dipanggil. Grace mendapatkan bola merah Washington, sementara Rose yang bernama lengkap Rosaline Berina Tugano menjadi orang pertama di kelompok Jefferson. Dev dan Cheryl mendapat giliran berurutan, dan kebetulan mereka sama-sama mendapatkan bola warna biru yang berarti Lincoln.

“Tirta Mahesa Wibawa,” panggil Aaron.

Bara maju ke depan dan menerima topi Sam the Minuteman di kepala. Ia belum memiliki kecenderungan terhadap satu kelompok tertentu, karena belum ada fellow di depan yang ia kenal baik. Mungkin hanya Chai, tapi itu pun karena mereka sekamar. Sementara Grace yang sama-sama berasal dari Indonesia ingin ia hindari untuk saat ini. Ia belum siap diberondong bermacam pertanyaan yang mungkin hanya diketahui oleh Tirta. Bara tak ingin rahasianya terbongkar.

Andai boleh memilih langsung, ia ingin sekelompok dengan Mai. Entah mengapa Bara merasa nyaman berteman dengan gadis Vietnam itu. Pembawaannya yang santai dan periang bisa mengurangi rasa khawatirnya. Tapi, karena Mai mendapat giliran belakangan, ia pasrah akan masuk ke kelompok mana saja. Ia hanya berdoa agar mendapatkan kelompok yang bisa membantunya untuk beradaptasi.

“Lincoln!” pekik Aaron setelah Bara mengeluarkan bola biru.

Tanpa disuruh, Bara langsung bergabung dengan Dev dan Cheryl di sisi Timur. Dev menyambutnya dengan riang, sementara Cheryl hanya tersenyum tipis.

Pemilihan berlanjut. Fee bergabung dengan Rose di kelompok Jefferson. Thu mendapatkan bola hijau, satu kelompok dengan Chai di Roosevelt. Brian teman Mai dari Vietnam masuk kelompok Jefferson. Sementara itu, tim Lincoln mendapatkan anggota keempatnya setelah Vin mengambil bola biru.

Kuota Lincoln tinggal satu. Peluang Bara untuk satu kelompok dengan Mai berkurang. Padahal masih ada sekitar delapan fellow yang belum maju. Andai Mai dipanggil terakhir, dan ternyata ada yang mengambil bola biru terlebih dulu, pupus sudah harapannya. Bara pun berdoa agar fellow yang maju sebelum Mai mendapat bola warna lain.

 

 

“Pham Quang Mai!” Aaron memanggil.

Saat ini tinggal tersisa tiga orang. Tim Washington dan Jefferson sudah lengkap. Sementara Roosevelt masih kurang dua. Jadi peluang Mai masuk ke Lincoln daripada Roosevelt adalah satu banding dua. Bara berdoa agar Mai mengambil bola biru. Ia memejamkan mata sambil menunggu pekikan Aaron.

“Lincoln!”

Yess!!! Bara besorak dalam hati.

Mai langsung bergabung bersama kelompok Lincoln.

“Senang sekelompok denganmu, Mai!” ucap Bara antusias.

“Aku juga, Tirta!”

Mereka pun tos dua tangan dengan mantap. Bara benar-benar merasa lega sekarang. Dengan begini, ia bisa lebih sering bersama dengan Mai dan membincangkan banyak hal dengan gadis itu. Namun, hanya beberapa langkah darinya, seseorang menatap kedekatan mereka berdua dengan cemburu.

Sementara itu, di tengah ruangan, proses pemilihan terus berlanjut, meskipun sudah jelas dua fellow terakhir, Nong dari Kamboja dan Phom dari Laos, akan mendapatkan bola hijau Roosevelt. Proses itu dilanjutkan untuk menjaga tradisi yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun, bahwa semua fellow wajib memakai topi Sam the Minuteman dalam acara penyambutan mereka. Dengan harapan, mereka bisa meniru sang maskot, yakni mampu bersiap-siap dalam waktu yang sangat singkat. Karena setelah acara ini, tugas pertama sudah menanti.

Lagu Party in the U.S.A. dari Miley Cyrus menjadi puncak dari pesta malam itu. Seluruh fellow dan para mentor saling bergandengan tangan tanpa terkecuali, membentuk lingkaran besar di tengah aula. Mereka lalu bernyanyi bersama.

So I put my hands up ¯
¯ They're playing my song,
And the butterflies fly away
¯
¯ Noddin' my head like, yeah
Movin' my hips like, yeah
¯
¯ I got my hands up,
They're playin' my song
¯
¯ You know I'm gonna be okay
Yeah, it's a party in the USA
¯
¯ Yeah it's a party in the USA

Begitu lagu usai, suara tepuk tangan memenuhi ruangan. Beberapa fellow berteriak untuk mengekspresikan antusiasme mereka. Di akhir sesi, mereka tak melewatkan kesempatan untuk mengabadikan momen kebersamaan itu. Mumpung semuanya memakai national costume masing-masing. Ada yang mengambil foto antar delegasi negara, foto kelompok, sampai foto random yang penting seru. Yang pasti, malam itu, Bill menjadi orang yang paling banyak diajak berfoto. Memang benar, berkumpul bersama para fellow membuatnya tampak lebih muda. []

 

[1] Gunung Rushmore terletak di negara bagian South Dakota. Empat presiden AS yang sosoknya terpahat di sana adalah George Washington, Thomas Jefferson, Theodore Roosevelt, dan Abraham Lincoln.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Aku Bukan Kafir!
9192      2204     6     
Inspirational
Pemuda itu bernama Arman, suku jawa asli yang lahir dari seorang buruh sawah di daerah pelosok Desa Peloso, salah satu Desa di Jombang. Ngatini adalah adik dari almarhumah Ibu kandung Arman yang naik ranjang, menikah dengan Pak Yusup yang biasa dipanggil Lek Yusup, Bapak kandung Arman, yang biasa dipanggil Lek Yusup oleh orang-orang sawah. Sejak kecil Arman selalu ikut Lek Yusuf ke sawah. Hingga ...
Accidentally in Love!
379      246     1     
Romance
Lelaki itu benar-benar gila! Bagaimana dia bisa mengumumkan pernikahan kami? Berpacaran dengannya pun aku tak pernah. Terkutuklah kau Andreas! - Christina Adriani Gadis bodoh! Berpura-pura tegar menyaksikan pertunangan mantan kekasihmu yang berselingkuh, lalu menangis di belakangnya? Kenapa semua wanita tak pernah mengandalkan akal sehatnya? Akan kutunjukkan pada gadis ini bagaimana cara...
My Teaser Devil Prince
5660      1349     2     
Romance
Leonel Stevano._CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di perusahaan Stevano corp, membuatnya menjadi pribadi yang dingin, angkuh dan arogan. Sorot matanya yang mengintimidasi membuatnya menjadi sosok yang di segani di kalangan masyarakat. Namun siapa sangka. Sosok nyaris sempurna sepertinya tidak pernah me...
Late Night Stuffs
1533      727     2     
Inspirational
Biar aku ceritakan. Tentang tengah malam yang terlalu bengis untuk membuat pudar, namun menghentikan keluhan dunia tentang siang dimana semua masalah seakan menjajah hari. Juga kisah tentang bintang terpecah yang terlalu redup bagi bulan, dan matahari yang membiarkan dirinya mati agar bulan berpendar.
Midnight Sky
1444      687     2     
Mystery
Semuanya berubah semenjak kelompok itu muncul. Midnight Sky, sebenarnya siapa dirimu?
My Reason
611      397     0     
Romance
pertemuan singkat, tapi memiliki efek yang panjang. Hanya secuil moment yang nggak akan pernah bisa dilupakan oleh sesosok pria tampan bernama Zean Nugraha atau kerap disapa eyan. "Maaf kak ara kira ini sepatu rega abisnya mirip."
Cinta Tak Terduga
4558      1328     8     
Romance
Setelah pertemuan pertama mereka yang berawal dari tugas ujian praktek mata pelajaran Bahasa Indonesia di bulan Maret, Ayudia dapat mendengar suara pertama Tiyo, dan menatap mata indah miliknya. Dia adalah lelaki yang berhasil membuat Ayudia terkagum-kagum hanya dengan waktu yang singkat, dan setelah itupun pertemanan mereka berjalan dengan baik. Lama kelamaan setelah banyak menghabiskan waktu...
Half Moon
1024      549     1     
Mystery
Pada saat mata kita terpejam Pada saat cahaya mulai padam Apakah kita masih bisa melihat? Apakah kita masih bisa mengungkapkan misteri-misteri yang terus menghantui? Hantu itu terus mengusikku. Bahkan saat aku tidak mendengar apapun. Aku kambuh dan darah mengucur dari telingaku. Tapi hantu itu tidak mau berhenti menggangguku. Dalam buku paranormal dan film-film horor mereka akan mengatakan ...
Senja Kedua
3179      1210     2     
Romance
Seperti senja, kau hanya mampu dinikmati dari jauh. Disimpan di dalam roll kamera dan diabadikan di dalam bingkai merah tua. Namun, saat aku memiliki kesempatan kedua untuk memiliki senja itu, apakah aku akan tetap hanya menimatinya dari jauh atau harus kurengkuh?
Monday
253      198     0     
Romance
Apa salah Refaya sehingga dia harus berada dalam satu kelas yang sama dengan mantan pacar satu-satunya, bahkan duduk bersebelahan? Apakah memang Tuhan memberikan jalan untuk memperbaiki hubungan? Ah, sepertinya malah memperparah keadaan. Hari Senin selalu menjadi awal dari cerita Refaya.