Loading...
Logo TinLit
Read Story - Amherst Fellows
MENU
About Us  

Pria itu masih sangat enerjik di usianya yang kelima puluh delapan. Satu dekade telah berlalu sejak ia memutuskan keluar dari dunia politik dan memilih berkecimpung di bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Selama sepuluh tahun terakhir, ia banyak bekerja dengan para pemuda dari berbagai negara, khususnya Asia. Hal itu membuat semangatnya seperti saat masih berusia tiga puluhan. Berkumpul bersama mereka memang selalu membuatnya merasa awet muda.

Sayangnya, tahun ini ia tak bisa menyambut para fellow sejak agenda pertama. Ada urusan mendadak di Boston selama tiga hari terakhir. Ia menyesalkan mengapa panggilan itu harus bersamaan dengan kedatangan mereka. Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya, ia selalu hadir dalam penyambutan awal dan bahkan terlibat dalam proses penjemputan di bandara. Itulah mengapa, meskipun baru tiba petang tadi, ia memaksakan hadir di acara welcoming party. Ia sudah tak sabar untuk bertemu para fellow dari Asia Tenggara itu.

Dari pengalaman bertemu fellow angkatan sebelumnya, ia sudah bisa membaca karakter delegasi tiap negara. Misalnya, delegasi Thailand dan negara-negara Indocina cenderung pendiam dan tidak suka terlalu show off. Delegasi Filipina sangat aktif dan sudah punya pola pikir serta gaya hidup seperti orang Amerika. Sementara delegasi Indonesia memiliki skill kepemimpinan di atas rata-ratameskipun ada beberapa orang yang cenderung konservatif. Setiap tahun, ia selalu menguji hipotesisnya dengan mengamati mereka secara intens.

Menjelang pukul delapan malam, Chevrolet Bolt-nya melaju dengan kecepatan sedang di jalanan downtown Amherst yang mulai sepi. Tak sampai sepuluh menit, ia sudah sampai di sebuah restoran bernama Bistro 63. Setelah mobilnya terparkir sempurna, ia langsung masuk ke bistro, melewati ruang depan berbentuk lorong yang tak begitu luas tetapi penuh pengunjung. Di ujung lorong, ada pintu masuk ke dalam sebuah aula kecil yang dipesan khusus sebagai tempat pesta penyambutan.

Begitu masuk aula, kemeriahan sebuah pesta langsung terasa. Para fellow sudah berada di sana dengan memakai national costume masing-masing. Ia tak melewatkan kesempatan untuk berbaur dan berbincang dengan mereka tentang pakaian tradisional yang mereka kenakan.

Baju barong dua lapis milik Raymond dari Filipina bisa dibilang yang paling menarik. Lapis luarnya adalah kain putih transparan dengan motif sulur-sulur yang dibiarkan terjuntai, sementara lapis dalamnya merupakan kain putih biasa dengan ujung dimasukkan ke celana. Kata Raymond, pakaian bernama lengkap barong tagalog tersebut berbahan utama serat daun nanas dan harganya sangat mahal. Itulah mengapa pakaian itu hanya dipakai di acara-acara penting saja. Meskipun namanya sama, barong milik orang Filipina berbeda makna dan penggunaan dengan barong yang ada di Bali, Indonesia.

Selain Raymond, penampilan Dev dari Malaysia dan Thu dari Myanmar juga mencolok. Mereka berdua sama-sama memakai semacam sarung. Devyang ibunya orang India asli dan ayahnya keturunan India berpaspor Malaysiamengenakan sarung mundu warna putih dengan corak satu garis emas di pinggirnya. Untuk atasan, ia memakai baju longgar lengan panjang berwarna ungu.

Sandra dari Myanmar sempat bertanya polos, apakah yang dipakainya itu baju tradisional India? Dev menjawab sambil berkelakar. Well, kalau kau mau yang benar-benar tradisional India, seharusnya aku bertelanjang dada sekarang. Anak itu memang punya selera humor bagus.

Sementara itu, Thu yang asli Yangon memakai sarung longyi jenis paso yang digunakan khusus untuk laki-laki. Adapun longyi untuk perempuan bernama htamain, seperti yang dipakai Sandra. Jika sarung di Indonesia identik dengan aktivitas keagamaan, longyi di Myanmar menjadi pakaian formal kenegaraan. Thu lalu mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan kepada teman-temannya sebuah gambar di mana Presiden Amerika Barack Obama, dengan setelan jas lengkap, bertemu Presiden Myanmar, Thein Sein, yang hanya mengenakan baju warna putih lengan panjang, paso biru kotak-kotak, dan sandal jepit. Sandal jepit memang bagian dari baju formal kenegaraan di negara yang dulunya bernama Burma tersebut.

Presidenku saja bertemu Obama hanya pakai sarung dan sandal, koar Thu yang malam itu juga memakai sandal jepit hitam polos untuk melengkapi paso-nya. Pria itu hanya mendengarkan dan tersenyum.

Ada dua fellow yang berkerudung tahun ini. Syahnaz dari Brunei dan Fee dari Thailand. Ia tidak heran kalau delegasi Brunei berkerudung, termasuk Malaysia atau Indonesia yang mayoritas Muslim. Namun, baru kali ini ada fellow berkerudung dari Thailand. Sayangnya, belum sempat ia berbincang dengan mereka berdua, seorang mentor mendekatinya dan meminta izin untuk memulai acara. Ia menyetujui.

Oke, guys, acara akan segera kita mulai. Silakan duduk di kursi masing-masing, kata Aaron si pemandu acara.

Obrolan panjang lebar tentang kostum dan penampilan setiap orang pun berakhir. Para fellow dan beberapa orang mentor langsung berpencar dan mencari kursi yang nyaman di dekat mereka. Ia tetap berdiri karena sebentar lagi akan memberi sambutan.

Setelah tadi berkenalan dengan para mentor, kata Aaron, malam ini kita kedatangan orang paling spesial dan paling bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan program ini. Sore tadi, dia baru saja sampai di Amherst setelah perjalanan dari Boston. Namun, demi menyambut kalian, dia rela datang ke tempat ini.

Seisi ruangan bertepuk tangan.

Baiklah, kita sambut direktur program kita, Dr. William Gerald Hamilton! Bill!

Tepuk tangan semakin membahana.

Pria bernama Bill itu melangkah ke tengah ruangan. Ia memakai baju kurta panjang khas Pakistan, hadiah dari para fellow program Pakistani Leaders Institute. Ia berdiam diri sejenak sambil memandang satu persatu kedua puluh fellow yang duduk di kursi. Lengkap. Persis seperti daftar yang ia terima. Mereka semua menantinya berbicara layaknya seorang anak yang menanti petuah bapaknya.

Setiap tahun, aku menyambut sekitar seratus pemuda dari berbagai negara. Namun, di antara semuanya, tak ada yang lebih kutunggu daripada bulan September, ketika aku bertemu para fellow dari Asia Tenggara di program Amherst Fellowship. Kalian.

Para fellow dan mentor di ruangan kembali bertepuk tangan.

Perlu kusampaikan di awal, program ini bukanlah liburan. Kalian diberi beasiswa agar bisa berkontribusi bagi masyarakat di negara kalian masing-masing. Persiapkan diri kalian untuk menghadapi setiap penugasan. Ajukan pertanyaan kritis di kelas. Setiap orang berhak mengekspresikan diri. Jangan mendominasi, tapi juga jangan terlalu pasif. Kalian semua memiliki kesempatan yang sama.

Terdengar tepuk tangan lirih.

Setelah ini, kalian akan dibagi menurut kelompok. Namun, kalian berkelompok bukan untuk berpecah belah. Berkompetisi bukan untuk saling mengalahkan. Seperti halnya Amerika yang memiliki semboyan E pluribus unumout of many, one. Berbeda tetapi tetap satu. Aku tahu orang Indonesia juga memiliki semboyan serupa, Bhinneka tunggal ika. Itulah semangat yang ingin kita bangun. Kita datang bersama, berproses bersama, dan menang bersama. Namun, bukan berarti keunggulan individu tak dianggap. Setiap prestasi akan diapresiasi. Setiap pencapaian akan diberi penghargaan. Di farewell party nanti, kita akan tahu apa yang telah kalian raih dan dapatkan. Untuk itu, carilah pengalaman berharga sebanyak-banyaknya. Nikmati setiap proses. Jangan pernah takut salah. Karena ketakutan itu hanya akan membuat kalian jalan di tempat.

Bill menutup sambutannya dengan salah satu dari lima bait puisi Shih Te, Sang Bayi Terlantar dari abad ke-8:

You want to learn to catch a mouse?
Dont try to learn from a pampered cat.
If you want to learn the nature of the world
dont study fine-bound books.
The True Jewels in a coarse bag.
Buddha-nature stops at huts.
The whole herd of folks who clutch at looks of things
never seem to make the connection.
[]

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Broken Wings
1320      786     0     
Inspirational
Hidup dengan serba kecukupan dan juga kemewahan itu sudah biasa bagiku. Jelas saja, kedua orang tuaku termasuk pengusaha furniture ternama dieranya. Mereka juga memberiku kehidupan yang orang lain mungkin tidak mampu membayangkannya. Namun, kebahagiaan itu tidak hanya diukur dengan adanya kekayaan. Mereka berhasil jika harus memberiku kebahagian berupa kemewahan, namun tidak untuk kebahagiaan s...
HIWAY Ketika Persahabatan Mengalahkan Segala
1093      538     1     
Inspirational
Persahabatan bukan tentang siapa yang salah. Persahabatan adalah tentang meminta maaf. Hany, seorang gadis SMA bermata indah telah mengecewakan teman-temannya saat memutuskan untuk keluar dari ekskul cheerleader dan beralih ke ekskul futsal. Apa alasan Hany? Dan mampukah dia mengobati kekecewaan teman-temannya?
Warna Warni Rasa
1287      590     2     
Romance
Rasa itu warna. Harus seperti putih yang suci. Atau seperti hijau yang sejuk. Bahkan seperti merah jambu yang ceria. Rasa itu warna. Dan kau penentunya. Banyak gradasi yang harus di lalui. Seperti indahnya pelangi. Bahkan jika kelabu datang, Kau harus menjadi berani seperti merah. Jangan seperti biru yang terlihat damai, Tapi jika marah akan menghancurkan bumi seperti tsunami. R...
In Love With the Librarian
16028      2998     14     
Romance
Anne-Marie adalah gadis belia dari luar kota walaupun orang tuanya kurang mampu, ia berhasil mendapatkan beasiswa ke universitas favorite di Jakarta. Untuk menunjang biaya kuliahnya, Anne-Marie mendaftar sebagai pustakawati di kampusnya. Sebastian Lingga adalah anak tycoon automotive yang sombong dan memiliki semuanya. Kebiasaannya yang selalu dituruti siapapun membuatnya frustasi ketika berte...
Dolphins
633      405     0     
Romance
Tentang empat manusia yang bersembunyi di balik kata persahabatan. Mereka, seperti aku yang suka kamu. Kamu yang suka dia. Dia suka sama itu. Itu suka sama aku. Mereka ... Rega Nicholando yang teramat mencintai sahabatnya, Ida Berliana. Namun, Ida justru menanti cinta Kaisal Lucero. Padahal, sudah sangat jelas bahwa Kaisal mengharapkan Nadyla Fionica untuk berbalik dan membalas cintanya. Sayan...
IZIN
3218      1178     1     
Romance
Takdir, adalah sesuatu yang tidak dapat ditentukan atau disalahkan oleh manusia. Saat semua telah saling menemukan dan mencoba bertahan justru runtuh oleh kenyataan. Apakah sebuah perizinan dapat menguatkan mereka? atau justru hanya sebagai alasan untuk dapat saling merelakan?
Haruskah Ku Mati
53216      5910     65     
Romance
Ini adalah kisah nyata perjalanan cintaku. Sejak kecil aku mengenal lelaki itu. Nama lelaki itu Aim. Tubuhnya tinggi, kurus, kulitnya putih dan wajahnya tampan. Dia sudah menjadi temanku sejak kecil. Diam-diam ternyata dia menyukaiku. Berawal dari cinta masa kecil yang terbawa sampai kami dewasa. Lelaki yang awalnya terlihat pendiam, kaku, gak punya banyak teman, dan cuek. Ternyata seiring berjal...
A & O
1682      800     2     
Romance
Kehilangan seseorang secara tiba-tiba, tak terduga, atau perlahan terkikis hingga tidak ada bagian yang tersisa itu sangat menyakitkan. Namun, hari esok tetap menjadi hari yang baru. Dunia belum berakhir. Bumi masih akan terus berputar pada porosnya dan matahari akan terus bersinar. Tidak apa-apa untuk merasakan sakit hati sebanyak apa pun, karena rasa sakit itu membuat manusia menjadi lebih ma...
BACALAH, yang TERSIRAT
10052      2092     4     
Romance
Mamat dan Vonni adalah teman dekat. Mereka berteman sejak kelas 1 sma. Sebagai seorang teman, mereka menjalani kehidupan di SMA xx layaknya muda mudi yang mempunyai teman, baik untuk mengerjakan tugas bersama, menghadapi ulangan - ulangan dan UAS maupun saling mengingatkan satu sama lain. Kekonyolan terjadi saat Vonni mulai menginginkan sosok seorang pacar. Dalam kata - kata sesumbarnya, bahwa di...
JEOSEUNGSAJA 'Malaikat Maut'
10866      2558     1     
Fan Fiction
Kematian adalah takdir dari manusia Seberapa takutkah dirimu akan kematian tersebut? Tidak ada pilihan lain selain kau harus melaluinya. Jika saatnya tiba, malaikat akan menjemputmu, memberikanmu teh penghilang ingatan dan mengirim mu kedimensi lain. Ada beberapa tipikel arwah manusia, mereka yang baik akan mudah untuk membimbingnya, mereka yang buruk akan sangat susah untuk membimbingny...