Loading...
Logo TinLit
Read Story - Let Me Go
MENU
About Us  

Kau akan menyesal

            Begitu tulisan berwarna merah yang terpampang jelas di salah satu dinding toilet wanita di sekolah usai aku membasuh wajahku di wastafel. Aku tersungkur ke lantai toilet dengan tangan membekap mulutku. Siapa yang menulis ini? Apakah tulisan ini ditujukan untukku? Apakah masalahku dengannya? Seingatku, aku tidak memiliki masalah dengan siapapun.

            “Hai, bagaimana harimu? Mau makan siang bareng?”, tanya Devian sambil merangkul pundakku setelah kelas bubar. “Hmm, ya”, aku hanya menjawab singkat. “Kau ingin makan siang dimana, sayang?”, tanyanya yang tak kugubris. Jujur aku masih terpukul atas kejadian di toilet tadi, tetapi aku tidak menceritakannya pada Devian. Devian adalah sahabatku sejak kecil. Aku mulai mengenalnya sejak dia bersekolah di sekolah yang sama denganku. Dia adalah salah satu pemain voli unggulan sekolah. Ia sering maju dalam pertandingan antar sekolah maupun antar kelas. Wajahnya pun begitu tampan, supel dan ramah. Wajar banyak gadis yang tergila-gila padanya. Tapi, Devian telah menambatkan hatinya padaku setahun yang lalu dan aku menerimanya karena rasa sayangku lebih dari sekadar sahabat.

            “Naomi, sayang, hai”, kata Devian sambil melambaikan tangan di depan wajahku. “Oh, ya hai. Maaf aku sedikit melamun tadi. Ada apa Devian?”, tanyaku. “Aku lihat kau sedang ada masalah. Benar begitu? Ceritakan saja masalahmu, siapa tahu aku bisa membantu”, ucapnya lalu menghentikan kemudi mobilnya. “Ehm, tidak. Tidak ada masalah apapun sayang. Lanjutkan perjalanannya”, kataku bohong. “Baiklah, tapi kau belum menjawab pertanyaanku. Kau ingin makan siang dimana?”, tanyanya sekali lagi. “Hmm, Nice Guy Restaurant ain’t it good?”, tanyaku memecah sedikit keheningan diantara kami berdua. “Oh yeah. Very well. Aku sangat suka makanannya dan juga desain interiornya”, jawabnya lalu kembali mengemudi melalui kemacetan di Los Angeles.

            “Pesanlah makanan favoritmu disini, ayo”, ujarnya sambil menyerahkan buku menu padaku. “Aku pesan Nice Guy Lasagna dan untuk minumnya Pinot Noir Crossbarn”, kataku pada pramusaji. “Wow, it’s cool dan cukup berkelas, sayang”, ujarnya kaget. “Ya, aku tidak ingin perayaan anniversary kita berlalu biasa saja, apalagi di restaurant ini yang sudah lama aku impikan. Thank you so much, sayang”, kataku padanya lalu mengecup pipinya. “Kau memesan makanan dan minuman ini bukan untuk meredakan stress karena masalahmu kan?”, tanyanya lagi dengan nada pelan dan serius. Aku terdiam. “Aku tidak punya masalah apapun”, jawabku datar. “Kau tidak perlu berbohong padaku. Aku tahu kau menyimpan sesuatu. Apakah itu tentangku?”, tanyanya lagi. “Aku tidak punya masalah apapun, aku sudah tegaskan berkali-kali, dan ini bukan tentangmu. Pesanan sudah datang, ayo segera dimakan, keburu dingin”, tutupku.

            Aku masih memikirkan tulisan tadi. Apa jangan-jangan tulisan itu berkaitan dengan Devian? Apa yang dia ketahui soal Devian? Apakah Devian menyembunyikan sesuatu dariku? Aku akan menyusun rencana untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud oleh wanita yang menulis kalimat itu di toilet tadi, apakah ini tentang Devian atau tentang aku.

            “Hai, tumben kau bawa mobil sendiri. Tidak berangkat bersama pacarmu?”, tanya salah satu sahabatku, Evie. Dia tidak boleh mengetahui tentang rencanaku ini sekarang. Aku akan menjalankannya sendiri. “Tidak, Evie. Ada sesuatu yang harus aku kerjakan hari ini”, jawabku singkat sambil mengunci pintu mobil dan berjalan memasuki kelas. “Wow, apa yang kau kerjakan? Apakah berkaitan dengan…”, kata-kata Evie terputus. “Evie, cukup. Aku mau masuk kelas dahulu, lain waktu kita bicarakan lagi”, kataku tegas memotongnya lalu duduk di salah satu bangku di barisan depan kelas biologi Ms. Kerith Atkinson. Ia akan mengadakan tes setelah menjelaskan satu bab hari ini dan aku harus fokus mendengarkan dan memerhatikannya. Aku tidak ingin hasilnya buruk.

            Aku melihat ke sekeliling dan melambai saat Devian menyapaku. Dia duduk di barisan agak belakang tidak seperti biasanya. Sepertinya dia tidak mempersiapkan diri mempelajari terlebih dahulu materi sebelum tes dan sedikit terlihat kurang tidur. Semoga hasil yang diterimanya baik.

            “Hai”, sapa Devian sambil menepuk pundakku usai tes berlangsung. “Kau sepertinya terlihat kurang tidur. Ada apa denganmu? Apakah kau bisa melalui tes tadi dengan lancar?”, tanyaku. “Ya. Kemarin ada pertandingan voli hingga sore dan ada tugas bersama temanku yang harus aku kerjakan hingga malam. Tugas itu dikumpulkan pagi ini dan di siang harinya ada tes yang diadakan Ms. Kerith. Cukup gila, bukan?”, terangnya. “Hmm. Apa kau ada kelas lagi setelah ini?”, tanyaku. “Tidak ada”, jawabnya singkat. “Kalau begitu istirahatlah. Kau tentu kelelahan bukan?”, kataku lalu mencium keningnya dan menuju tempat parkir untuk bergegas.

Aku melihat ada kebohongan yang tersirat di wajahnya. Aku curiga dengan kata ‘ada tugas bersama temanku hingga malam’. Apa mungkin ini berkaitan dengan tulisan di toilet itu? Apa ini menyiratkan ada sesuatu yang ditutupi Devian dariku? “Hai, cepat sekali kau pulang. Tidak mau mampir ke restaurant dahulu bersamaku?”, tanya Evie saat aku sampai di pintu keluar mobil. “Tidak, Evie. Aku sedang buru-buru, ada yang harus kukerjakan. Lain kali saja”, jawabku singkat setelah melihat Devian berbicara di telepon dengan serius dan mulai mengemudikan mobilnya. Tulisan di toilet itu terngiang-ngiang dan melayang-layang di otakku. Apa yang sedang Devian bicarakan? Mau kemana dia? Sepertinya dia tidak bermaksud untuk pulang. Aku menginjak gas dengan kencang. “Hei, kau juga belum menjawab pertanyaanku, apa yang kau kerjakan? Hei, Naomi…!”, teriak Evie, namun aku keburu melesat jauh di depan. “Dia seperti dikejar setan. Ada apa dengannya? Apa kau mengerti?”, tanya Evie pada Celine, salah satu sahabatnya. Celine menggelengkan kepala. “Mungkin ada masalah dengan pacarnya barangkali”, tebak Celine. Evie mengangguk bingung.

Ternyata benar dugaanku. Ia tidak pulang ke rumah. Ia pergi ke salah satu hotel terkenal di LA. Ada perlu apa dia kesini? Apa yang akan dilakukannya? Aku segera memarkir mobilku di parkiran hotel tapi mengurungkan niat untuk turun dari mobil melihat ada seorang gadis muda kira-kira seumuranku menghampirinya dengan busana yang bisa dibilang cukup seksi. Aku baru turun dari mobil ketika Devian mulai berjalan bersama gadis itu. Aku terkejut ketika aku tiba di depan pintu kamar tempat mereka menginap dan tak sengaja membukanya karena kondisinya yang tak terkunci.

Aku menangis melihat Devian, sahabat dan juga lelaki yang aku cintai tengah bercinta dengan gadis lain. Akhirnya aku tahu tulisan di toilet wanita itu memang ditujukan padaku.  “Naomi, aku….”, kata Devian sambil mengenakan kembali kemejanya dan berusaha menggenggam tanganku untuk memberitahu suatu hal. “Sudah cukup Devian. Hubungan kita cukup sampai disini. Aku tahu kamu tidak mencintaiku dengan tulus. Sekarang, biarkan aku pergi”, isakku melepaskan genggamannya.

Tags: Romance

How do you feel about this chapter?

0 0 0 4 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Last Hour of Spring
1537      812     56     
Romance
Kim Hae-Jin, pemuda introvert yang memiliki trauma masa lalu dengan keluarganya tidak sengaja bertemu dengan Song Yoo-Jung, gadis jenius yang berkepribadian sama sepertinya. Tapi ada yang aneh dengan gadis itu. Gadis itu mengidap penyakit yang tak biasa, ALS. Anehnya lagi, ia bertindak seperti orang sehat lainnya. Bahkan gadis itu tidak seperti orang sakit dan memiliki daya juang yang tinggi.
(L)OVERTONE
2433      859     1     
Romance
Sang Dewa Gitar--Arga--tidak mau lagi memainkan ritme indah serta alunan melodi gitarnya yang terkenal membuat setiap pendengarnya melayang-layang. Ia menganggap alunan melodinya sebagai nada kutukan yang telah menyebabkan orang yang dicintainya meregang nyawa. Sampai suatu ketika, Melani hadir untuk mengembalikan feel pada permainan gitar Arga. Dapatkah Melani meluluhkan hati Arga sampai lela...
How Precious You're in My Life
14240      2547     2     
Romance
[Based on true story Author 6 tahun] "Ini bukanlah kisah cinta remaja pada umumnya." - Bu Ratu, guru BK. "Gak pernah nemuin yang kayak gini." -Friends. "Gua gak ngerti kenapa lu kayak gini sama gua." -Him. "I don't even know how can I be like this cause I don't care at all. Just run it such the God's plan." -Me.
Asmara Mahawira (Volume 1): Putri yang Terbuang
6212      1250     1     
Romance
A novel from Momoy Tuanku Mahawira, orang yang sangat dingin dan cuek. Padahal, aku ini pelayannya yang sangat setia. Tuanku itu orang yang sangat gemar memanah, termasuk juga memanah hatiku. Di suatu malam, Tuan Mahawira datang ke kamarku ketika mataku sedikit lagi terpejam. "Temani aku tidur malam ini," bisiknya di telingaku. Aku terkejut bukan main. Kenapa Tuan Mahawira meng...
Suami Untuk Kayla
8360      2588     7     
Romance
Namanya Kayla, seorang gadis cantik nan mungil yang memiliki hobi futsal, berdandan seperti laki-laki dan sangat membenci dunia anak-anak. Dijodohkan dengan seorang hafidz tampan dan dewasa. Lantas bagaimana kehidupan kayla pasca menikah ? check this out !
Tumpuan Tanpa Tepi
11614      3189     0     
Romance
Ergantha bercita-cita menjadi wanita 'nakal'. Mencicipi segala bentuk jenis alkohol, menghabiskan malam bersama pria asing, serta akan mengobral kehormatannya untuk setiap laki-laki yang datang. Sialnya, seorang lelaki dewasa bermodal tampan, mengusik cita-cita Ergantha, memberikan harapan dan menarik ulur jiwa pubertas anak remaja yang sedang berapi-api. Ia diminta berperilaku layaknya s...
Story of time
2425      954     2     
Romance
kau dan semua omong kosong tentang cinta adalah alasan untuk ku bertahan. . untuk semua hal yang pernah kita lakukan bersama, aku tidak akan melepaskan mu dengan mudah. . .
Flying Without Wings
1034      552     1     
Inspirational
Pengalaman hidup yang membuatku tersadar bahwa hidup bukanlah hanya sekedar kata berjuang. Hidup bukan hanya sekedar perjuangan seperti kata orang-orang pada umumnya. Itu jelas bukan hanya sekedar perjuangan.
Segaris Cerita
536      298     3     
Short Story
Setiap Raga melihat seorang perempuan menangis dan menatap atau mengajaknya berbicara secara bersamaan, saat itu ia akan tau kehidupannya. Seorang gadis kecil yang dahulu sempat koma bertahun-tahun hidup kembali atas mukjizat yang luar biasa, namun ada yang beda dari dirinya bahwa pembunuhan yang terjadi dengannya meninggalkan bekas luka pada pergelangan tangan kiri yang baginya ajaib. Saat s...
Untuk Takdir dan Kehidupan Yang Seolah Mengancam
796      536     0     
Romance
Untuk takdir dan kehidupan yang seolah mengancam. Aku berdiri, tegak menatap ke arah langit yang awalnya biru lalu jadi kelabu. Ini kehidupanku, yang Tuhan berikan padaku, bukan, bukan diberikan tetapi dititipkan. Aku tahu. Juga, warna kelabu yang kau selipkan pada setiap langkah yang kuambil. Di balik gorden yang tadinya aku kira emas, ternyata lebih gelap dari perunggu. Afeksi yang kautuju...