Read More >>"> Help Me to Run Away (Prolog) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Help Me to Run Away
MENU
About Us  

“Lo udah lihat gosip tadi pagi?” ucap gadis berambut sebahu pada temannya yang berkacamata.

“Nggak. Kalo pagi-pagi, keluarga gue jarang nonton TV. Memangnya ada apa?”

Si gadis berambut sebahu melirik ke Tisya yang sedang duduk di bangku kayu. Bangku itu diletakkan persis di samping kiri papan mading sekolah. “Sarah Irawan ketangkep make narkoba di hotel bersama suami orang.”

“Dia mamanya Tisya, kan?” Gadis berkacamata juga ikut memandang ke arah Tisya.

“Ya,” angguk si gadis berambut sebahu. “Kemarin ‘kan dia datang ke sekolah karena Tisya berkelahi dengan Jessica. Katanya sih gara-gara Tisya merebut pacar Jessica.”

“Memang bener kata pepatah, buah selalu jatuh tak jauh dari pohonnya. Emaknya pelakor, anaknya pepacor alias perebut pacar orang,” cebik si gadis berkacamata sambil terkekeh kecil mendengar kalimat terakhirnya.

Tisya menulikan telinganya. Dia tetap fokus membaca novel yang dibeli sore kemarin. Dan baginya, berita yang dibicarakan kedua gadis tersebut sudah exfired. Dia sudah mendengarnya sejak dua hari yang lalu, sejak pihak polisi mendatangi rumahnya. Dia juga sudah sering mendengarkan kata-kata hinaan seperti itu. Bahkan ada yang mengatakan dengan kata yang lebih merendahkan, seperti pelacur atau jalang.

Sebenarnya Tisya lelah dengan kehidupan ini. Dia merasa sangat tertekan. Usianya masih muda, tapi dia sudah dihadapi dengan caci maki yang menggelitik psikologisnya. Bila saat ini ditanya, siapakah orang yang sangat dibencinya? Tisya pasti akan menjawab dengan lantang, “Mama”. Kalau ditanya lagi, profesi apa yang paling tidak ingin dilakukannya? Tisya akan berteriak dengan keras, “Jadi artis”. Dan bila diberi kesempatan, bagian tubuh apa yang ingin di operasi plastik? Tisya akan membalas, “Wajah gue. Karena wajah ini mirip dengan Mama. Dan gue sangat membenci Mama.”

Ketika sedang asyik-asyiknya membacanya, tiba-tiba nada peluit terdengar. Tisya kontan melepaskan pandangannya dari novel berjudul Seperti Bekas Paku itu. Dia segera merogoh saku celana. Lalu sesaat kemudian, dia memasukkannya kembali. Tidak berminat untuk membaca. Chat Line itu dari Riko, dari orang yang menyebabkan Sarah datang ke sekolah berbasis International ini.

“Nempel apa?”

Tisya mendongak, dilihatnya dua anak laki-laki yang sedang berdiri di depan papan mading. Yang bertubuh jangkung sedang menempelkan kertas berukuran A4. Sedangkan yang bertubuh sedikit berisi melongokkan kepala, ingin melihat isinya.

“Students Exchange In South Korea,” baca si gemuk.

“Ikutan nggak?” tanya si jangkung.

“Pengen sih ikutan. Tapi saingannya pasti banyak.”

“Yah, lo benar. Lagian mana mungkin kita bisa mengalahkan anak-anak kelas ungulan seperti mereka,” tukas si jangkung sebelum membalikkan badan dan pergi menjauh.

Tisya lantas berdiri, kemudian mendekati papan mading. Dibacanya dengan saksama setiap tulisan pada poster tersebut. Sekonyong-konyong ide itu muncul. Tisya sudah tak tahan lagi. Dia ingin bebas dari rasa belenggu menyakitkan ini. Dia tak ingin orang-orang menghina dan mencaci dirinya lagi. Dan program students exchange tersebut pasti bisa mewujudkannya.

Bisa dikatakan, Tisya sudah nggak waras. Dia mungkin mulai gila. Dia tak ingin berada di Indonesia lagi. Dia juga tak ingin ada orang-orang yang mengenalnya sebagai putri Sarah Irawan—artis yang hidupnya selalu dipenuhi dengan skandal memalukan. Untuk mewujudkannya semua itu, dia harus pergi sejauh mungkin dari kota ini, harus keluar negeri. Makanya dia berniat kabur setelah tiba di bandara di Korea Selatan nanti. [ ]

 

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA 

Salam Alsaeida

 

How do you feel about this chapter?

5 0 3 1 0 0
Submit A Comment
Comments (10)
  • Irayanami

    Sad...

    Comment on chapter Prolog
  • DanielAdrian98

    Nice story!!!

    Comment on chapter Prolog
  • Amanda94

    Bagus kak ?

    Comment on chapter Bab 2 Kupon Persetujuan
  • Evoctaviani

    Next ya kak

    Comment on chapter Bab 1 Gara-gara Mama
  • dede_pratiwi

    ditunggu kelanjutannya :)

    Comment on chapter Prolog
  • FebriEfrizal

    Kasihan jadi Tisya Mang bnyak artis yang kyk Sarah

    Comment on chapter Prolog
  • alsaeida

    Terima kasih Kak @DanielAdrian98

    Comment on chapter Prolog
  • DanielAdrian98

    Lanjut Kak ???????????? Suka banget

    Comment on chapter Prolog
  • alsaeida

    @Amanda94 Terima kasih sudah membaca. Mohon reviewnya ya :)

    Comment on chapter Prolog
  • Amanda94

    Ini kayaknya cerita dark romance remaja ya ????

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Dream of Being a Villainess
1030      591     2     
Fantasy
Bintang adalah siswa SMA yang tertekan dengan masa depannya. Orang tua Bintang menutut pertanggungjawaban atas cita-citanya semasa kecil, ingin menjadi Dokter. Namun semakin dewasa, Bintang semakin sadar jika minat dan kemampuannya tidak memenuhi syarat untuk kuliah Kedokteran. DI samping itu, Bintang sangat suka menulis dan membaca novel sebagai hobinya. Sampai suatu ketika Bintang mendapatkan ...
Sweet Scars
238      199     1     
Romance
10 Reasons Why
1996      814     0     
Romance
Bagi Keira, Andre adalah sahabat sekaligus pahlawannya. Di titik terendahnya, hanya Andrelah yang setia menemani di sampingnya. Wajar jika benih-benih cinta itu mulai muncul. Sayang, ada orang lain yang sudah mengisi hati Andre. Cowok itu pun tak pernah menganggap Keira lebih dari sekadar sahabat. Hingga suatu hari datanglah Gavin, cowok usil bin aneh yang penuh dengan kejutan. Gavin selalu pu...
Rasa Cinta dan Sakit
433      220     1     
Short Story
Shely Arian Xanzani adalah siswa SMA yang sering menjadi sasaran bully. Meski dia bisa melawan, Shely memilih untuk diam saja karena tak mau menciptakan masalah baru. Suatu hari ketika Shely di bully dan ditinggalkan begitu saja di halaman belakan sekolah, tanpa di duga ada seorang lelaki yang datang tiba-tiba menemani Shely yang sedang berisitirahat. Sang gadis sangat terkejut dan merasa aneh...
Dua Warna
446      327     0     
Romance
Dewangga dan Jingga adalah lelaki kembar identik Namun keduanya hanya dianggap satu Jingga sebagai raga sementara Dewangga hanyalah jiwa yang tersembunyi dibalik raga Apapun yang Jingga lakukan dan katakan maka Dewangga tidak bisa menolak ia bertugas mengikuti adik kembarnya Hingga saat Jingga harus bertunangan Dewanggalah yang menggantikannya Lantas bagaimana nasib sang gadis yang tid...
One Day.
499      326     1     
Short Story
It's all about One Day.
Black Lady the Violinist
14165      2473     3     
Fantasy
Violinist, profesi yang semua orang tahu tidak mungkin bisa digulati seorang bocah kampung umur 13 tahun asal Sleman yang bernama Kenan Grace. Jangankan berpikir bisa bermain di atas panggung sebagai profesional, menyenggol violin saja mustarab bisa terjadi. Impian kecil Kenan baru kesampaian ketika suatu sore seorang violinist blasteran Inggris yang memainkan alunan biola dari dalam toko musi...
Melankolis
2836      1033     3     
Romance
"Aku lelah, aku menyerah. Biarkan semua berjalan seperti seharusnya, tanpa hembusan angin pengharapan." Faradillah. "Jalan ini masih terasa berat, terasa panjang. Tenangkan nafsu. Masalah akan berlalu, jalan perjuangan ini tak henti hentinya melelahkan, Percayalah, kan selalu ada kesejukan di saat gemuruh air hujan Jangan menyerah. Tekadmu kan mengubah kekhawatiranmu." ...
Secret Elegi
3911      1117     1     
Fan Fiction
Mereka tidak pernah menginginkan ikatan itu, namun kesepakatan diantar dua keluarga membuat keduanya mau tidak mau harus menjalaninya. Aiden berpikir mungkin perjodohan ini merupakan kesempatan kedua baginya untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. Menggunakan identitasnya sebagai tunangan untuk memperbaiki kembali hubungan mereka yang sempat hancur. Tapi Eun Ji bukanlah gadis 5 tahun yang l...
An Hourglass from the Opus Kingdom
439      246     3     
Science Fiction
When a girl, rather accidentaly, met three dwarfs from the Opus Kingdom. What will happen next?