Teruntuk; Clairetta Kamillia.
Halo cewek songong, gimana kabar lo? Baik-baik aja kan? Semoga deh! Gue tau kok lo itu cewek yang kuat.
Waktu lo baca surat ini, ada gue gak di samping lo? Hahaha...
Maaf, gue gak ada buat lo saat ini...
Maaf, gue udah nyakitin hati lo...
Maaf, gue adalah gue, cowok yang gak pernah peka... mungkin, seribu satu maaf gak cukup buat nebus kesalahan gue, tapi gimana pun atau apa pun yang terjadi, gue bakal minta maaf sama lo.
Gue gak pernah tau, untuk apa kita dipertemukan, jika nanti kita akan dipisahkan. Untuk apa mengenal, jika nanti akan saling melupakan. Untuk apa mengejar, jika nanti akan saling menghindar. Gue tau, mungkin aku dan kamu tidak akan pernah menjadi "kita".
Lewat surat ini, gue ingin mengucapkan terima kasih...
Terima kasih, lo udah nerima gue singgah di kehidupan lo...
Terima kasih, lo udah menghargai gue sebagai seorang manusia...
Terima kasih, lo udah mengenalkan gue bagaimana rasa cinta yang sebenarnya...
Terima kasih, lo juga udah mengenalkan gue bagaimana rasanya sakit karena cinta... asli, sakit banget loh.
Terima kasih, untuk segalanya...
Karena lewat surat ini, gue sadar, takdir tidak mengizinkan aku dan kamu untuk bersama menjadi kita... ps: gue harap belom sih, bukan tidak.
Oh ya, gimana kabar kamu sama Adrian? Yah, gue rela sih, kalo lo bahagia...
Nah, jadi.... apa lo bahagia?
Gio Setiawan.
(10/12).
______________________________________________________________________________________
Teruntuk; Gio Setiawan.
Halo cowok dingin... kangen gak sama gue? Wkwk, gue ke-geer-an ya? Tapi serius, kangen gak? Gue... mungkin kangen. Mungkin loh yaaa!
Gue kangen, sama ngambek-an lo...
Gue kangen, sama omelan lo...
Gue kangen, sama kehadiran lo di hidup gue...
Tapi, gue bisa apa, kalo takdir udah memisahkan aku dan kamu... ralat, aku sama kamu. Bukan kita. Yap, aku sadar, mungkin, aku dan kamu itu bukan kita. That's a fact! Because, waktu gue mohon sama takdir biar kepergian gue bisa ditunda... yah, you know what i saw...
Ternyata, gue naif ya... mikir gue sama lo bisa barengan terus... terus terang ya, gue itu pengecut! Gue lari... gue lari dari lo, dari kenyataan, dari Raya, dari Alice, dari Luna, dari Adrian, plus dari Nathan. Aaand, i'm sorry for that...
Maaf, gue nyembunyiin semuanya dari lo...
Maaf, gue nyembunyiin soal penyakit gue...
Well, gue awalnya ketemu sama lo mau ngejelasin soal itu. Tapi, yaa gitu deh. Pada akhirnya gue tetep lari dari kenyataan.
Lewat surat ini, izinkan gue untuk ngucapin terima kasih sama lo. Karena, mungkin... gue gak bakal ketemu sama lo lagi. Gue gak bakal bareng lagi sama lo. Gue gak bakal ketawa lagi sama lo...
Terima kasih, lo telah memberi harapan untuk gue...
Terima kasih, lo telah memberi senyum dalam hidup gue...
Terima kasih, lo telah menjadi matahari yang menerangi hidup gue yang suram ini...
Terima kasih, untuk segalanya...
Clairetta Kamillia.
(10/12).
Semoga kalian menikmati cerita buatanku. Baca terus ya!
Salam hangat,
@Mella3710
Novel
Comment on chapter Prolog