Read More >>"> High Quality Jomblo (DUA PULUH SEMBILAN : Permintaan Mama Laut) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - High Quality Jomblo
MENU
About Us  

KONDISI jalan yang macat hanya menambah penat. Maka dari itu, setelah sampai rumah dengan selamat, Laut langsung memilih memeluk Rebecca dan menawari bocah kecil berusia empat tahun itu untuk beli ice cream di swalayan terdekat.

"Lebecca nggak mau ice cleam," ujar Rebecca cadel sambil berseru marah. Lalu menatap Laut dengan tatapan paling lucu andalannya, tatapan dimana Laut tidak akan pernah bisa menolak permintaan satu-satunya keponakannya itu. “Lebecca mau sayap, Om Laut.. Sayap."

Rebecca menggerak-gerakkan tangannya seperti sayap. Seolah ia bersiap terbang setelah tubuhnya loncat-loncat. Laut hanya bisa mengernyit dengan dahi yang mulai bergelombang. Lama-lama, Laut merasa permintaan Rebecca semakin aneh. 

"Sayap apa sih?"

"Yang kayak di film balbie! Mama bilang Om Laut punya sayap, Lebecca mau minta bial bisa telbang kayak kudanya balbie tadi."

Dan Laut menepuk jidadnya. Jadi, ia sedang dikerjai Bu Esa? Dari ruang keluarga yang hanya berisi Laut dan Rebecca itu, Laut menoleh ke arah dapur. Semua kegiatan yang dilakukan di dapur dapat terlihat melalui ruang keluarga. Karena memang pembatas ruang keluarga dengan dapur di rumah Laut dibatasi dengan sekat tembok seukuran setengah badan, sisanya, kaca yang menjulang tinggi.

Dari sana, Laut bisa melihat betapa menyebalkan wajah Bu Esa yang mengerjai Laut tanpa rasa bersalah. Bu Esa tertawa di sana sambil mengaduk adonan kue bersama Rani dan Mamanya.

"Kamu ada-ada aja. Ya nggak bisa dong, kan yang bisa ngasih sayap cuma yang di atas," Laut menunjuk-nunjuk jari telunjuknya ke langit. Namun, Rebecca menatap atap rumah dan bertanya.

"Tukang benerin genting?" Karena Rebecca baru ingat, atap rumah neneknya bocor, dan sekarang sedang ada tukang yang membenarkan genting di atas sana.

"Allah, Rebecca."

Dan air mata Rebecca berkumpul di mata gadis kecil itu. Rebecca sudah siap meledakkan tangisnya. Sebelum itu terjadi, Laut mengambil suara kembali. “Yuk. Ke Mc Donald."

"Bukan sayap ayam, Om Laut!"

***

ARISAN perkumpulan warga sudah selesai. Papa Rani yang rumahnya berada persis di depan rumah Laut turut membantu merapikan rumah Laut. Selain itu, memang sebenarnya Papa Rani dan Papa Laut terbilang dekat.

Keluarga besar Laut dan keluarga Rani kini tengah makan bersama di meja makan rumah Laut yang besar. Segala jenis makanan tersaji di sana, namun Laut hanya memilih makan dengan telur asin dan juga ayam goreng. Laut itu nggak suka sayur. Jadi, jangan harap kalau kalian akan lihat piring Laut terisi oleh kuah sayur atau pun daun-daun sayur yang hijau.
Laut bukan kambing.
Itu yang selalu dikatakan oleh Laut ketika mamanya memberi segala jenis sayuran di atas piringnya. Namun Laut sangat lahap memakan lauk-pauk. Contohnya rolade, Laut suka, burger, Laut suka, bahkan kripik bayam pun Laut suka. Tapi kalau jadi sayur, Laut nggak suka. Aneh memang, tapi begitulah adanya.
Biasanya di dalam meja makan itu tidak pernah ada suara ketika mereka makan. Karena prinsip keluarga Laut begitu kuat, mereka menganggap bahwa bicara di sela-sela makan adalah perbuatan yang tidak sopan. Tapi, tidak dengan hari ini
Walau pun sedikit, Papa Laut masih sering berbincang dengan Papa Rani. Mereka bicara hal-hal konyol yang menurut mereka menyenangkan. Dan Laut mengabaikannya karena telur asin lebih menggoda.
"Jadi, bagaimana dengan rencana kita yang sudah kita buat selama sepuluh tahun yang lalu?"
Papa Laut menegak air mineralnya. Sebenarnya, Papa Laut tidak rela jika putra satu-satunya kembali dengan Rani. Walau keluarga keduanya berteman dengan baik, itu tidak menjamin kalau Laut akan bahagia.
Buktinya adalah cara keduanya berpisah enam tahun lalu. Jika memang tamparan Laut menyakiti Rani, haruskah butuh empat tahun untuk mendapatkan maafnya? Bahkan ketika Laut sudah menemukan kebahagiaannya sendiri.
Papa Laut memang tidak tahu dengan pasti. Tetapi Papa Laut percaya dan yakin, bahwa dua tahun terakhir ini Laut lebih ceria, lebih cerah, wajahnya yang biasanya selalu datar tampak lebih ekspresif. Seperti orang sedang kasmaran.
"Saya sih, tergantung sama Laut aja. Sebagai Ayah, tentu saya mau yang terbaik untuk anak saya."
Rihana menyentuh tangan suaminya. “Kita lanjutkan dong. Tentu saja, itu harus," Lalu menatap Rani. “Iya kan, Rani?"
Dengan malu-malu, Rani tersenyum. Namun Laut yang sedari tadi sibuk memakan makanannya sama sekali tidak paham dengan apa yang mereka bicarakan. 

"Laut," Panggil mamanya lembut. Laut menoleh ke arah mamanya. Dan sebuah pertanyaan muncul bagaikan sebuah pukulan keras untuk Laut. Menyiksa ulu hati pria itu dengan sangat. “Laut mau kan, menikah dengan Rani?"
Pertanyaan retorik, seharusnya mama Laut tahu bahwa pria itu tidak mungkin menerima. “Ma.."
Mama Laut tersenyum lembut. “Ini permintaan Mama yang terakhir, Mama mau kamu segera menikah, sayang. Kamu sudah berusia tiga puluh tahun."
"Laut sudah menemukan pilihan Laut, Ma."
Papa Rani yang mendengar sejujurnya pun sudah tahu. Dia mengamati Laut, dua tahun terakhir ini, Laut sudah terlihat tak lagi mengejar Rani, Laut tak lagi berusaha mendapatkan maaf dari Rani.
Allah saja maha pemaaf, kenapa Rani yang manusia pelit memaafkan? Bukankah itu sombong?
"Laut.." Suara Rihana bagaikan tanda untuk peringatan Laut. Dan Laut yang sudah muak memilih meninggalkan ruang makan untuk menuju kamarnya. 
Laut membanting tubuh di kasurnya, emosi bercampur aduk. Baru saja Laut dan mamanya memulai kehidupan baru dengan kehangatan yang baru, namun Laut merasa tidak sanggup. Dan sisi lain, Laut bertanya-tanya apakah ia harus mengorbankan mama yang sudah melahirkan dan merawatnya sejak bayi hanya untuk seorang gadis kecil itu.
Perasaan Laut terasa kacau. Ia tidak lagi bisa berpikir jernih. Karena gadis itu yang menguatkan Laut selama ini, yang mengubah hari-hari Laut menjadi lebih menyenangkan.
Suara ketukan pintu terdengar. Bu Esa menyembulkan kepalanya dari luar sana. Melihat Laut hanya melirik ke arah pintu, Bu Esa memutuskan untuk langsung masuk ke dalam kamar Laut dan duduk di samping pria itu yang sedang rebahan dengan nyaman.
Diam menyelimuti mereka. Tak ada yang mau membuka mulut untuk bicara, keduanya sama-sama memilih untuk berkutat dengan pikiran mereka masing-masing. 
"Ayunda, Laut?"
Embusan napas Laut terdengar. Ia berucap lirih, dan Bu Esa tahu betapa putus asanya Laut hanya dari cara lelaki itu bicara. Kondisi mamanya yang akhir-akhir ini semakin menurun membuat Laut lemah.
"Aku nggak mau ngecewain dia, Mbak."
"Di saat Laut sedih, Ayunda selalu jadi alasan Laut untuk tertawa. Di saat Laut muak dengan kehidupan ini, Ayunda datang dan memberi banyak harapan baru untuk Laut." 
Bu Esa hanya diam, namun ia mendengar setiap kata yang diucapkan oleh Laut. 
"Mencintai Laut itu nggak mudah. Bersama Laut itu nggak gampang. Sudah banyak hal sulit yang Ayunda lakukan, dia sering mendapat perlakuan nggak enak dari orang-orang di sekolah. Ayunda juga selalu sabar menghadapi sikap Laut yang sering membuatnya sedih. Tapi Ayunda bertahan. Bagaimana bisa Laut membuat dia kecewa lagi?" Laut menatap langit-langit kamarnya. “Laut jatuh cinta sama dia."
Tanpa disadari keduanya, sepasang mata menatap mereka dengan hati yang terluka. Penyesalan timbul menyelimuti hatinya. Melihat Laut tersiksa karena permintaannya membuatnya merasa bersalah. Tetapi ia takut, tak punya banyak waktu lagi untuk merawat Laut. Maka dari itu ia ingin Laut segera menemukan pendampingnya, agar ada yang merawat Laut ketika ia tak lagi berada di sini.
Saat ia berbalik untuk meninggalkan Laut, ia mendapat suaminya berdiri di belakangnya. Papa Laut menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Namun Rihana tahun bahwa tatapan itu menyiratkan kekecewaan. Seolah, Papa Laut sedang mengatakan, bahwa ia ingin putranya bahagia.

 

JANGAN LUPA TEKAN JEMPOL SAMPAI BERUBAH WARNA KUNING YAAA. 

Berikan review jika sempat πŸ™‚

How do you feel about this chapter?

1 1 1 5 0 0
Submit A Comment
Comments (17)
  • Watermelon16543

    Greget parah 😘

    Comment on chapter BAGIAN SATU : Kamu, Aku, Kita Berbeda.
  • Ayuni912P

    @PauloCleopatra2339 Karena Author kweren! :D

    Comment on chapter END
  • Ayuni912P

    @Cantikalucu ya tapi kenyataan Pak Laut nggak sebaik Laudito Nugroho

    Comment on chapter END
  • Ayuni912P

    @DolphinLuluk Biarin abis Pak Laut jahat. Katanya Guru tapi gak patut digugu dan ditiru

    Comment on chapter END
  • PauloCleopatra2339

    Karakter Ayunda kenapa bisa unyu? Pak Laut juga emesss

    Comment on chapter BAGIAN SATU : Kamu, Aku, Kita Berbeda.
  • Cantikalucu

    Suka banget pasangan ini. Kalau nyata pasti gemesin ya???

    Comment on chapter SEMBILAN BELAS : Tulip Kuning
  • DolphinLuluk

    Emang ya si Ayunda, sopan santunnya kalau sama Laut suka ngawur. Itu gurumu Ayyyyy :D Gemazz

    Comment on chapter BAGIAN DUA : High Quality Jomblo
  • Ayuni912P

    @FANAMORGANA makasih lho haha

    Comment on chapter TIGA PULUH : Ayunda dan Ayah
  • Ayuni912P

    @Kia_kun katanya cinta itu harus diperjuangkan. Itu cara Rani memperjuangkan cintanya.

    Comment on chapter TIGA PULUH : Ayunda dan Ayah
  • Kia_kun

    Rani s egois....

    Ckckck....

    Ngak sadar sama apa yang udah dilakuin eh malah nambah rugi orang lain

    Comment on chapter TIGA PULUH DUA : Berpisah Itu Mudah
Similar Tags
LANGIT
24969      3598     13     
Romance
'Seperti Langit yang selalu menjadi tempat bertenggernya Bulan.' Tentang gadis yang selalu ceria bernama Bulan, namun menyimpan sesuatu yang hitam di dalamnya. Hidup dalam keluarga yang berantakan bukanlah perkara mudah baginya untuk tetap bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Seperti istilah yang menyatakan bahwa orang yang sering tertawalah yang banyak menyimpan luka. Bahkan, Langit pun ...
Untuk Takdir dan Kehidupan Yang Seolah Mengancam
477      335     0     
Romance
Untuk takdir dan kehidupan yang seolah mengancam. Aku berdiri, tegak menatap ke arah langit yang awalnya biru lalu jadi kelabu. Ini kehidupanku, yang Tuhan berikan padaku, bukan, bukan diberikan tetapi dititipkan. Aku tahu. Juga, warna kelabu yang kau selipkan pada setiap langkah yang kuambil. Di balik gorden yang tadinya aku kira emas, ternyata lebih gelap dari perunggu. Afeksi yang kautuju...
Love 90 Days
1736      904     1     
Romance
Hidup Ara baikbaik saja Dia memiliki dua orangtua dua kakak dan dua sahabat yang selalu ada untuknya Hingga suatu hari seorang peramal mengatakan bila ada harga yang harus dibayar atas semua yang telah dia terima yaitu kematian Untuk membelokkan takdir Ara diharuskan untuk jatuh cinta pada orang yang kekurangan cinta Dalam pencariannya Ara malah direcoki oleh Iago yang tibatiba meminta Ara untu...
Forever Love
3029      952     6     
Romance
Percayalah cinta selalu pulang pada rumahnya. Meskipun cinta itu terpisah jauh bermil-mil atau cinta itu telah terpisah lama. Percayalah CINTA akan kembali pada RUMAHNYA.
Adelaide - He Will Back Soon
1286      688     0     
Romance
Kisah tentang kesalah pahaman yang mengitari tiga insan manusia.
Perfect Candy From Valdan
2596      1097     2     
Romance
Masa putih abu-abu adalah masa yang paling tidak bisa terlupakan, benarkah? Ya! Kini El merasakannya sendiri. Bayangan masa SMA yang tenang dan damaiseperti yang ia harapkan tampaknya tak akan terwujud. Ia bertanya-tanya, kesalahan apa yang ia buat hingga ada seorang senior yang terus mengganggunya. Dengan seenaknya menyalahgunakan jabatannya di OSIS, senior itu slalu sukses membuatnya mengucapka...
Denganmu Berbeda
7492      2251     1     
Romance
Harapan Varen saat ini dan selamanya adalah mendapatkan Lanaβ€”gadis dingin berperingai unik nan amat spesial baginya. Hanya saja, mendapatkan Lana tak semudah mengatakan cinta; terlebih gadis itu memiliki β€˜pendamping setia’ yang tak lain tak bukan merupakan Candra. Namun meski harus menciptakan tiga ratus ribu candi, ataupun membuat perahu dan sepuluh telaga dengan jaminan akan mendapat hati...
Mencintaimu di Ujung Penantianku
4541      1223     1     
Romance
Perubahan berjalan perlahan tapi pasti... Seperti orang-orang yang satu persatu pergi meninggalkan jejak-jejak langkah mereka pada orang-orang yang ditinggal.. Jarum jam berputar detik demi detik...menit demi menit...jam demi jam... Tiada henti... Seperti silih bergantinya orang datang dan pergi... Tak ada yang menetap dalam keabadian... Dan aku...masih disini...
Harmonia
3628      1135     4     
Humor
Kumpulan cerpen yang akan membuat hidup Anda berubah 360 derajat (muter ke tempat semula). Berisi tentang kisah-kisah inspiratif yang memotivasi dengan kemasan humor versi bangsa Yunani. Jika diterbitkan dalam bentuk cetak, buku ini akan sangat serba guna (bisa untuk bungkus gorengan). Anda akan mengalami sedikit mual dan pusing ketika membacanya. Selamat membaca, selamat terinspirasi, dan jangan...
Hilang dan Pergi
364      236     0     
Short Story
β€œiki gratis ta pak?”, β€œyo wes gratis”.