Suatu hari di tahun 2002
Tak tahan!
Jam pulang sebentar lagi. Tidak sampai sepuluh menit. Namun aku tidak tahan. Panggilan alam memaksaku keluar kelas. Buru-buru aku lari ke kamar mandi di bawah teriknya matahari siang bolong. Untung kamar mandi tanpa identitas itu kosong. Segera kuterjang pintu tanpa benar-benar menutupnya. Hajat kecilku tuntas seketika.
Wah, leganya....
Gemercik air dari kran yang kubuka sedikit menjadi penutup sonata hajat kecil siang itu. Semuanya sungguh damai. Kamar mandi yang sepi, angin sepoi-sepoi, air yang mengalir pelan. Kombinasi yang sempurna.
Sampai seseorang tiba-tiba muncul.
Seorang anak perempuan.
Seorang anak perempuan tiba-tiba muncul di kamar mandi! Dan aku ada di sana dengan pakaian yang tidak sepenuhnya tertutup!
Wajahnya tidak begitu jelas karena kamar mandi cukup gelap. Lagipula dia berdiri di depan sumber cahaya.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!” dia menjerit setelah aku menjerit sebelumnya.
Aku mundur beberapa langkah. Begitupun dia.
“NGAPAIN KAMU DI SINI?!” aku merapikan celana.
“Maaf… maaf…” anak perempuan itu ketakutan. “Air di kamar mandi sebelah habis. Kukira kamar mandi ini kosong. Pintunya terbuka sedikit. Jadi aku masuk saja.”
Anak perempuan itu berbalik sambil merapikan rok. Pergi begitu saja. Sosoknya berlalu di bawah terik matahari dan, entah kenapa, tak kunjung hilang dari benakku.
Anak perempuan dengan kuncir ekor kuda dan muka bulat.
judulnya unik banget, bikin penasaran baca. good job
Comment on chapter PROLOG