"Aku takut."
Kata-kata itu pun keluar dari mulut Hotaru sambil terus menggenggam tangan Elias.
Orang yang mengepung mereka pun mulai maju dan mencoba menyerang mereka berdua.
Elias lalu melepaskan genggaman tangan Hotaru dan maju menghajar orang yang ingin menangkapnya.
"Elias? Kenapa kau lepas? Aku takut," batin Hotaru.
Dia sangat ketakutan. Apalagi orang-orang di belakangnya mulai mendekat. Sementara itu, Elias pun berhasil melumpuhkan musuh didepannya.
"Elias! Tolong aku," teriak Hotaru meminta tolong.
Elias sangat terkejut lalu menoleh ke belakang. Ia pun melihat Hotaru yang sudah ditangkap oleh orang-orang yang mengepung mereka.
Bodohnya aku. Mengapa aku tidak melindungi Hotaru? Padahal aku sudah tidak lemah lagi, pikir Elias. Dia pun mencoba mendekat dan menyelamatkan Hotaru.
Namun, sang penjahat di sisi kanan Hotaru telah menodongkan pisau ke leher Hotaru dan penjahat di sisi kiri mengarahkan moncong pistolnya tepat ke kepala Hotaru.
"Kau berani mendekat, gadis ini bakalan mati." ancam penjahat yang menodongkan pisau di leher Hotaru.
Elias pun terdiam. Di dalam dirinya, dia benar-benar sangat menyesal. Dia bahkan tak kuasa memandang wajah Hotaru.
"Berlututlah!"
Elias pun menuruti apa yang penjahat itu katakan. Lalu, mereka menahan gerak Elias dengan memegang erat kedua tangan Elias. Mereka berdua pun pasrah dibawa oleh orang-orang itu.
Para penjahat itu membawa Elias dan Hotaru ke sebuah gudang kosong.
Salah seorang penjahat pun menelepon bos mereka.
<"Bos, kita sudah dapatkan dua orang yang tergabung dalam Aliansi Pahlawan.">
<"Bagus. Aku akan kesana.">
Mereka berdua pun diikat di sebuah kursi dengan tangan diikat di belakang sandaran kursi.
Empat orang penjahat menjaga mereka berdua agar tidak bisa meloloskan diri. Mereka menjaga Elias dan Hotaru sambil bermain catur.
"Hei, Hotaru. Aku benar-benar tidak berguna, kan?"
Elias menyalahkan dirinya atas semua yang telah terjadi. Hotaru pun mencoba untuk menghentikan sikap Elias itu.
"Elias, kau itu masih manusia. Wajar seorang manusia melakukan kesalahan."
"Begitu, ya? Maaf kalau aku melakukan kesalahan."
"Tidak apa-apa. Tapi kau harus menebus kesalahanmu itu."
"Bagaimana caraku menebusnya?" tanya Elias.
"Kau pikir sendiri saja," ucap Hotaru sambil tersenyum kecil.
Tiba-tiba dua orang penjahat menghampiri Hotaru. Mereka mulai meraba-raba tubuh Hotaru.
"Sebelum bos datang, lebih baik kita senang-senang dulu dengan gadis ini."
"Kau benar. Udah muda, cantik lagi. Mantap."
Hotaru merasa risih karena tubuhnya mulai diraba-raba oleh dua penjahat itu.
"Kalian mau apa? Berhenti meraba tubuhku!" bentak Hotaru.
Mereka berdua tak menggubris bentakan Hotaru.
"Woi, kalian. Jauhkan tangan kotor kalian dari Hotaru!" teriak Elias dengan sangat keras hingga menggema di seluruh sudut gudang.
Dua orang penjahat lainnya mendekati Elias dan memukul wajahnya untuk membuat Elias diam. Kemudian mereka kembali bermain catur.
Lalu, dua orang penjahat yang meraba tubuh Hotaru mulai berlaku tak senonoh. Mereka bahkan menyentuh organ vital Hotaru.
"Jangan sentuh tubuhku! Pergi kalian! Cepat pergi!" teriak Hotaru untuk menggertak penjahat itu.
Namun, penjahat itu malah semakin menjadi. Mereka bahkan bermain-main dengan tubuh Hotaru.
"Tolong, jangan lakukan hal ini," pinta Hotaru. Dari matanya menetes air mata. Hotaru mencoba untuk menahan air matanya, tapi tetap saja keluar.
"Keparat kalian! Menjauhlah dari Hotaru!"
Dua orang penjahat yang sedang bermain catur mendengar teriakan Elias untuk kali kedua. Mereka pun mendekati Elias dan menghajarnya.
"Sudahlah, Elias. Aku tidak mau melihat kau terus dipukuli," ucap Hotaru.
Mendengar hal itu, Elias sangat sedih melihat keadaan Hotaru. Saat sang penjahat membuka jaket dan hendak membuka pakaian yang dikenakan Hotaru, Elias merasa sangat marah pada para penjahat itu.
Kemarahannya sangat memuncak sehingga dia tak bisa membendungnya lagi. Dia menguatkan otot-otot di tangannya hingga talinya bisa terlepas.
Elias lalu menghantam penjahat yang memukulinya dengan kursi yang ia duduki.
Elias lalu berjalan ke arah Hotaru dan menghajar dua orang yang telah melecehkan Hotaru hingga tak sadarkan diri. Setelah itu, dia melepaskan tali yang mengikat Hotaru dan memeluknya.
"Elias? Kenapa kau memelukku?" tanya Hotaru yang merasa heran.
"Aku minta maaf! Aku benar-benar minta maaf! Karena aku kau harus mengalami hal seperti ini," ucap Elias yang menangis sembari memeluk tubuh Hotaru.
"Padahal wajahmu penuh memar karena kau dipukuli tadi. Sudahlah, yang penting kita berdua bisa pergi sekarang."
"Baiklah. Ayo kita keluar dari sini."
Elias lalu membopong tubuh Hotaru dengan tangan layaknya seorang pangeran membopong seorang putri.
"E--Elias? Kau mau apa?" tanya Hotaru yang terkejut akan hal itu.
"Pokoknya kali ini, aku tidak akan mengulang kesalahanku lagi. Aku akan selalu melindungimu," kata Elias dengan penuh keyakinan.
Didalam hati Hotaru, ia sangat merasa senang mendengar hal itu dari Elias. Atau lebih tepatnya, dari seorang laki-laki. Dia merasa sangat bahagia sehingga rona kesedihan di wajahnya memudar.
Elias lalu menguatkan otot kakinya, lalu berlari sangat cepat seperti kecepatan sebuah mobil balap.
Para penjahat yang berjaga di luar gudang pun hanya bisa memandangi Elias dan Hotaru. Itupun hanya sekilas saja karena kecepatan lari Elias.
Setelah cukup jauh dari para penjahat, Elias pun mengembalikan otot kakinya ke ukuran normal sehingga dia berlari dengan pelan dan mulai terengah-engah.
"Kau berat sekali, Hotaru!" keluh Elias.
Hotaru pun merasa tersindir.
"Kau ini. Jangan bicara masalah berat badan dengan wanita. Turunkan aku!" kata Hotaru.
Elias pun menurunkan Hotaru. Lalu Hotaru melangkah dengan cepat hingga meninggalkan Elias.
"Hei, Hotaru. Apa kau marah? Aku cuma bercanda," teriak Elias sambil mengejar Hotaru.
***
"Bagaimana kalian ini? Bisa-bisanya kalian melepaskan mereka, HAH!" bentak sang bos Mafia Freyland, Theodore Svigton.
"Ma--maaf bos. Kami lengah."
"Kalian benar-benar tidak bisa diandalkan."
Svigton pun menghubungi anggota mafia yang lain untuk menangkap pahlawan yang ada di kawasan lain.
Mereka pun mulai bergerak ke seluruh penjuru Freyland. Para mafia yang dibentuk sehari setelah aliansi pahlawan terbentuk.
Organisasi Mafia Freyland merupakan kelompok gabungan para penjahat di Freyland baik penjahat kelas teri sampai penjahat kelas kakap.
Mereka pun mulai mengibarkan bendera perang dengan Aliansi Pahlawan Freyland.
nice story
Comment on chapter Dunia yang Berbeda