Yuan dan Arvonso berkeliling Xerova yang merupakan pusat kota Asvon. Walau hari masih siang dan merupakan hari kerja, suasana kota tetap ramai seperti biasanya.
"Disini ramai sekali. Aku jadi tidak bisa bersantai," keluh Arvonso.
"Kita sedang bekerja. Seriuslah sedikit," kata Yuan sambil memukul pundak Arvonso.
Yuan terus mengawasi dan mencoba membaca pikiran orang yang mencurigakan. Tapi, tak satupun ada yang berniat berbuat jahat.
Sementara itu, Arvonso terus mengikuti Yuan sambil memandangi sekelilingnya.
"Sudah kubilang, kan. Tidak ada bahaya disini," ucap Arvonso.
"Ya sudah. Lagipula disini terlalu ramai. Kita pindah ke kecamatan lain."
Mereka pun bertolak ke Kecamatan Azjera yang masih merupakan wilayah Kabupaten Xerova. Mereka memutuskan hal itu karena di Kecamatan Xeronia yang merupakan pusat kota dinilai tidak akan ada bahaya.
Mereka berjalan melewati banyak rumah di pemukiman warga.
"Kau yakin kita akan ke Azjera?" tanya Arvonso.
"Tentu. Memangnya kenapa?"
"Menurut informasi, disana itu berbahaya. Ingat, kita ini pahlawan bukan pemberantas penjahat."
"Ayolah. Justru banyak warga yang akan membutuhkan bantuan kita."
"Aku dan kau bukan petarung tahu! Setidaknya kau ajak salah satu adikmu dulu baru kita kesana," kata Arvonso untuk mengingatkan Yuan.
"Kalau begitu, kenapa kau satu tim denganku? Seharusnya kau bagi tiga adikku ke dalam tiga tim yang berbeda."
"Kalau soal itu, aku..."
Tiba-tiba, Yuan menerima telepon dari Hotaru.
<"Halo, Hotaru. Ada apa meneleponku?">
<"Halo, kak. Begini, tadi kami dikepung oleh sekelompok penjahat. Mereka bilang mereka mengincar kita.">
<"Apa kalian baik-baik saja?">
<"Aku baik. Kakak harus berhati-hati, ya.">
<"Syukurlah kalian baik-baik saja. Aku akan berhati-hati">
<"Aku akan menceritakannya pada kakak nanti di rumah. Kumohon, kabari pada semuanya untuk menghentikan patroli.">
<"Baiklah. Aku juga akan adakan rapat besok. Terima kasih, Hotaru.">
Hotaru pun mengakhiri panggilan.
Yuan pun menyetujui usul Hotaru dan Arvonso untuk membatalkan patroli ke Azjera dan mengakhiri patroli mereka.
Yuan pun mengirim pesan pada semua anggota aliansi untuk menghentikan patroli mereka. Ia juga memberitahu bahwa ia mengadakan rapat pada esok hari.
***
Hari pun berlalu. Semua anggota aliansi pahlawan pun berkumpul, kecuali dua orang. Dua orang itu adalah Anna dan Reyzax.
"Selamat siang. Kali ini saya yang akan memimpin rapat kali ini," kata Qiura untuk membuka rapat itu.
Lalu, Qiura menyuruh Hotaru untuk menceritakan perihal adanya organisasi penjahat.
"Kemarin, aku dan Elias sempat tertangkap oleh sekelompok penjahat. Penjahat itu berkata kalau mereka bagian dari Mafia Freyland."
Mereka semua mendengarkan penjelasan Hotaru dengan seksama.
"Tunggu. Aku seorang hacker juga banyak mengetahui organisasi rahasia. Namun, aku belum pernah mendengar ada organisasi bernama Mafia Freyland," jelas Axuru.
Semua terkejut dengan penjelasan Axuru. Axuru pun menjelaskan kalau dulu organisasi kejahatan umumnya terbentuk pada tiap kabupaten, paling besar yaitu organisasi kriminal kota Asvon. Belum pernah ada organisasi yang berskala nasional.
"Hal ini jelas ancaman," terang Yuan.
"Axuru, bisa kau cari tahu lebih jauh mengenai Mafia Freyland?" pinta Qiura.
Axuru lalu membuka laptop yang ia punya. Arvonso mendekati Axuru dan melihat apa yang dilakukan Axuru dengan laptopnya.
"Hei, Axuru. Jika kau mau mengajariku ilmu peretasan, mungkin aku bisa membantu tugasmu," ucap Axuru.
Axuru masih terdiam. Dia sangat fokus dengan layar laptopnya. Kode-kode rumit pun ia masukkan. Sesekali dia juga mengubah data untuk bisa masuk ke laman yang terkunci.
"Kau mendengarku, tidak?" tanya Arvonso yang semakin sebal karena dicuekkan Axuru.
Axuru masih saja terdiam. Dan beberapa saat kemudian, dia pun memasuki laman milik Mafia Freyland yang diduga tempat merekrut penjahat.
"Oh, maaf. Boleh saja, kapan-kapan aku ajari," jawab Axuru setelah menyelesaikan pekerjaannya.
Arvonso kagum dengan Axuru. Hanya beberapa menit saja, ia sudah mendapat informasi yang berharga.
"Keren sekali, Axuru. Aku juga mau sepertimu," puji Arvonso.
"Lamannya saja yang kurang proteksi, jadi mudah diretas. Kak Yuan, aku sudah dapat informasi."
Yuan lalu mencolokkan kabel LCD proyektor ke laptop Axuru. Axuru pun memberi penjelasan pada semua anggota.
"Disini terlihat kalau Mafia Freyland mulai merekrut sehari setelah APF dibentuk. Hal ini berarti, tujuan mereka memang untuk melawan aliansi ini."
Mereka semua memperhatikan proyeksi laptop yang menampilkan laman milik Mafia Freyland.
"Woi, lihat itu. Bagi yang bergabung akan diberi imbalan apapun yang diinginkan, kecuali makhluk hidup!?" teriak Elias sambil menunjuk ke sisi kanan bawah laman tersebut.
"Hal ini berarti sang pimpinan benar-benar kaya," jelas Milojeva yang menyimak rapat itu dengan serius.
"Tapi, memangnya ada orang kaya yang mampu memberi sesuai apa yang diinginkan sang penjahat? Dan juga selain makhluk hidup?" renung Arvonso sambil terus berpikir.
"Kita kesampingkan hal itu. Disini terlihat banyak penjahat yang berasal dari seluruh negeri mendaftar kesini," terang Axuru.
"Benar. Jumlahnya mencapai ribuan, yah. Dan mereka semua akan melawan kita? Ini sangat merepotkan," kata Hafsah dengan meletakkan kepalanya ke meja.
Ketiga belas orang yang hadir di rapat tersebut terus mencoba mencari informasi melalui laman itu.
Tiba-tiba, telepon Yuan berdering.
Nomor siapa ini? Sebaiknya aku hiraukan saja, pikir Yuan. Namun setelah ia menolak panggilan itu, nomor itu menghubunginya lagi. Yuan pun menerima panggilan itu.
<"Hai, nona ketua Aliansi Pahlawan Freyland.">
Yuan pun terkejut karena orang yang meneleponnya bisa mengetahui kalau dia adalah ketua APF.
<"Darimana kau bisa tahu nomorku? Kau siapa?">
<"Tidak penting aku siapa. Yang jelas, aku mendapat nomormu dari seseorang yang kau kenal.">
Yuan semakin bingung dengan apa yang dimaksud orang yang meneleponnya.
<"Katakan! Siapa kau!">
<"Baik. Aku adalah ketua Mafia Freyland. Ada dua anggotamu yang tidak mengikuti rapat, bukan? Mereka semua ada padaku. Dan salah satu dari mereka adalah pengkhianat.">
Yuan benar-benar terkejut sehingga ia terdiam beberapa saat.
<"Si--siapa orang yang berkhianat?">
<"Kau pikir saja sendiri. Dan juga, kau harus cepat-cepat menyelamatkan salah satu dari mereka, lho.">
Orang itu mengakhiri panggilannya.
"Woi, woi!" teriak Yuan.
Yuan seakan tak percaya dengan apa yang sedang terjadi. Dia pun memberitahukan kepada yang lain mengenai hal itu.
"Semuanya, aku baru saja mendapat telepon dari pimpinan mafia itu," kata Yuan dengan suara lantang.
Semuanya pun terkejut dan mengalihkan perhatiannya ke Yuan.
"Diantara Anna dan Reyzax, salah satu dari mereka adalah pengkhianat! Dan salah satu dari mereka sedang dalam bahaya!" lanjut Yuan.
Suasana pun mulai menjadi gaduh. Mereka saling berdebat mengenai siapa orang yang berkhianat.
"Lalu, apa langkah kita selanjutnya?" tanya Hotaru.
"Benar. Ini benar-benar hal yang berbahaya!" ucap Michelle yang dari awal rapat belum berbicara sepatah katapun.
Yuan pun sangat kebingungan. Dari ketigabelas orang termasuk Yuan, mereka semua tidak bisa memastikan siapa yang berkhianat. Karena bila dilihat dari sikap Anna, dia bisa dibilang pengkhianat. Namun bila dilihat dari masa lalu, Reyzax bisa saja kembali menjadi penjahat.
Axuru terus mencoba tenang dan terus mencari informasi dengan laptopnya.
"Mungkinkah benar-benar ada pengkhianat di aliansi ini?" pikir Ibrahim dalam hatinya. Ibrahim terus diam sambil memperhatikan situasi dan kondisi semua orang.
Axuru terus berjibaku mencari informasi. Dan saat mengecek kembali laman Mafia Freyland, dia pun terkejut.
Axuru pun berteriak, "Semuanya, lihatlah anggota baru Mafia Freyland yang baru saja mendaftar ini!"
nice story
Comment on chapter Dunia yang Berbeda