Read More >>"> Ballistical World (Sayap Malaikat) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ballistical World
MENU
About Us  

Pagi yang cerah. Hari Sabtu pagi merupakan hari yang tepat untuk bersantai. Namun hal itu hanya berlaku bagi anak sekolahan. Yuan masih harus tetap bekerja walau adik-adiknya menikmati hari libur.

"Aku berangkat. Jaga rumah baik-baik," kata Yuan yang bergegas pergi ke kantor.

"Hati-hati di jalan. Jangan paksakan dirimu, ya!" pesan Hotaru pada Yuan.

Yuan pun pergi meninggalkan rumah.

"Hei, Hotaru. Bagaimana dengan rencana kita semalam? Katanya kita mau jalan-jalan?" keluh Elias pada Hotaru.

"Nanti malam. Kak Yuan bilang nanti malam, kalau dia tidak ada lembur dadakan."

"Apa kalian berdua sudah dapat pekerjaan paruh waktu? Ternyata hal ini lebih sulit dari yang kuduga," kata Ibrahim.

Hotaru berkata kalau dia baru saja mendapat pekerjaan sebagai pelayan di sebuah restoran dan ia mendapat shift ketiga atau giliran kerja sore hari. Sementara Elias menggelengkan kepalanya tanda bahwa dia belum mendapat pekerjaan.

"Enaknya jadi Hotaru. Aku lelah mencari pekerjaan, tidak kunjung dapat. Lebih enak kalau kita punya kenalan di dunia ini," pikir Elias.

Elias pun merebahkan tubuhnya di kursi sofa yang ada di ruang tamu. Lalu, Ibrahim pun ikut duduk disana. Untuk menghilangkan kejenuhan, Elias pun menghidupkan televisi.

"Di dunia ini, memang ada acara TV yang bagus?" tanya Ibrahim.

"Kita lihat dulu saja," jawab Elias.

Mereka pun mengganti channel TV berkali-kali. Kemudian mereka memutuskan menonton berita langsung yang menayangkan langsung sebuah aksi terjun payung di Kota Zachax, Freyland.  Aksi dimana akan ada puluhan penerjun yang akan terjun dari ketinggian sekitar 200 meter.

"Wah, kota sebelah ada acara terjun payung," kata Elias.

"Harusnya kita jalan-jalan hari ini agar bisa lihat dari dekat," keluh Ibrahim.

Para penerjun mulai melompat dari pesawat. Para penerjun pun lalu membuka parasut mereka secara, lalu mereka bergandengan tangan dan membentuk huruf "Z A C H A X" bila dilihat dari bawah.

Orang yang menonton pun berdecak kagum, begitu juga Ibrahim dan Elias.

Setelah kelima regu berhasil membentuk huruf sesuai dengan arahan pimpinan mereka, regu terakhir pun melakukan aksinya.

Para penerjun pun melompat dari pesawat lalu membuka parasut mereka setelah mencapai ketinggian yang sejajar dengan regu lainnya, kemudian mereka bergandengan tangan.

Namun, semua pandangan mata tertuju pada seorang penerjun yang gagal membuka parasut yang ia miliki. Dia sangat panik karena mengetahui adanya kerusakan pada parasut yang ia pakai. Dia pun terjun bebas sehingga semua orang ketakutan.

Penerjun itu berteriak sambil terus mencoba membuka parasut rusaknya. Hingga dia terlihat menitikkan air mata.

Tapi, kejadian tak terduga pun terjadi. Seorang perempuan berkulit putih dan bersayap putih terlihat terbang di angkasa dan menolong sang penerjun.

"Hei, apa itu? Itu malaikat!" kata Ibrahim yang merasa kagum.

"Hotaru! Coba kau lihat ini!" teriak Elias.

Hotaru yang sedang mencuci piring di dapur pun menghampiri Elias dan Ibrahim. Dia pun melihat tayangan langsung di televisi yang mempelihatkan seorang wanita bersayap putih terbang menolong seorang penerjun yang hampir terjun bebas ke tanah.

"Wah, pasti dia juga orang dari dunia nyata!" pikir Hotaru.

Mereka pun mencoba memberitahu Yuan, namun mereka tak memiliki telepon ataupun handphone untuk menghubungi Yuan. Maka dari itu, mereka berencana memberitahu Yuan setelah Yuan pulang.

***

"Hei, kau baik-baik saja?" tanya Milojeva.

"Baik. Eh, kau punya sayap? Jangan-jangan, kau malaikat!?" seru Dricksart, penerjun yang gagal membuka parasutnya.

"Hoho, kau benar. Aku adalah malaikat," kata Milojeva dengan bahasa Asvon sambil tertawa terbahak-bahak.

Dricksart masih sangat terkejut dengan kejadian yang dia alami.

Milojeva Yorovic, dia adalah seorang manusia dari dunia nyata. Dia memiliki kekuatan terbang melalui sayapnya. Dia berasal dari negara Rusia.

Setelah menolong sang penerjun dan meninggalkannya di tanah lapang, Milojeva langsung terbang menjauh. Dia langsung pulang ke rumahnya.

Nasib sial dialaminya karena acara terjun payung tadi diliput langsung sehingga wajahnya ketahuan.

"Hei, Milojeva. Apa yang kau lakukan? Kau jadi kena liput media tahu!" ucap Michelle.

"Maaf, Michelle. Habis penerjun tadi butuh pertolongan."

"Alah, tak apa-apa."

Milojeva hidup bersama dengan Alexavia Michelle. Michelle merupakan orang yang berasal dari dunia nyata, tepatnya dari negara Inggris. Sedangkan Milojeva berasal dari Rusia. Michel memiliki kemampuan untuk melakukan penyembuhan luka ataupun penyakit dengan sentuhan.

Michelle bekerja sebagai salah satu karyawan pada sebuah perusahaan di kota Asvon untuk mendapat uang.

"Justru dengan aku diliput berita, kita bisa jadi menemukan orang lain yang juga berasal dari dunia nyata seperti kita."

"Mungkin itu benar."

Michelle mencoba untuk memikirkan kemungkinan bahwa bukan hanya mereka berdua yang mempunyai kekuatan. 

Sementara itu, Milojeva pun pergi ke kamar mandi untuk menghilangkan sayapnya. Sayap Milojeva hanya akan hilang apabila terkena air.

"Semoga saja apa yang dipikirkan Milojeva benar. Mungkin kita nanti bisa membentuk aliansi pahlawan," pikir Michelle.

Hari pun semakin sore. Berita mengenai Milojeva benar-benar menjadi perbincangan hangat media di seluruh negara Freyland. Hal itu pun membuatnya terkenal.

Elias, Ibrahim, dan Hotaru sangat terkejut dengan aksi Milojeva. Elias dan Ibrahim pun mencoba mencari tahu dengan pergi ke kafe internet, sedangkan Hotaru pergi ke restoran bernama Affuria Farudo (Makanan khas Affuria) untuk bekerja.

Elias dan Ibrahim pun pulang setelah jam sewa komputer mereka habis, dan mereka tak mendapat apa-apa.

Elias dan Ibrahim juga mencoba menanyakan pada para penduduk yang sedang berjalan. Namun, sebagian dari mereka hanya berkata tidak tahu dan sebagian lagi malah menyebutnya sebagai malaikat.

Bahasa Asvon sangat mudah dipahami dan dihafal. Setelah belajar tiga hari tanpa henti, Elias dan yang lainnya sudah sangat fasih berbicara dalam bahasa Asvon. Sehingga mereka mulai bisa berkomunikasi dengan penduduk asli Freyland.

Elias sebenarnya ingin membeli novel berbahasa Asvon paling terkenal di daerahnya yang berjudul Froiz Avvain Hize (Angin Musim Dingin) Namun dia tidak punya uang dan belum mendapat pekerjaan.

Tanpa disadari, hari pun sudah malam. Yuan yang sudah mengetahui aksi penyelamatan penerjun oleh manusia bersayap di Zachax, mengajak Arvonso berkumpul di rumahnya untuk berdiskusi bersama Elias, Hotaru, dan Ibrahim.

"Orang yang menyelamatkan penerjun itu pasti orang dari dunia nyata," jelas Yuan.

"Iya. Kekuatan khusus orang itu pun sudah diketahui banyak orang. Ini saatnya kita menampakkan diri dengan membentuk aliansi pahlawan Freyland," kata Arvonso.

Elias, Hotaru, Ibrahim, dan Yuan pun menyetujui usul Arvonso. Yuan berpikir bahwa kekuatan mereka bisa dijadikan alat untuk melindungi orang lain.

Mereka pun juga sepakat untuk menyembunyikan jati diri mereka dam juga mengikutsertakan Qiura.

Qiura pun menyetujui hal itu. Aliansi itu dapat membantu dan menolong orang lain. Qiura yang tak punya kekuatan pun, mencoba membantu dengan mendanai aliansi itu.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dede_pratiwi

    nice story

    Comment on chapter Dunia yang Berbeda
Similar Tags