Loading...
Logo TinLit
Read Story - For Cello
MENU
About Us  

"Barangkali, cinta adalah ketika kau berlari. Sedangkan aku hanya memandang punggungmu sambil bersembunyi."

-for Cello-

• • •

SATU tahun lalu, aku berlarian tanpa menggunakan alas kaki menyusuri koridor sekolah. Aku mengerutkan kening, bingung mencari kemana hilangnya sepatu itu. Ekspresiku berubah panik ketika menyadari banyak pasang mata yang memperhatikanku. "Teman-teman tega ya sama gue," gerutuku. Sejak tadi, aku mencoba tidak memperhatikan sekitar. Kerumunan orang tak kukenal seakan menyerap energiku.

Aku menghembuskan napasku perlahan melalui mulut, melihat sepatuku yang terikat di atas ranting pohon mangga dengan kondisi basah. Aku menengadahkan wajahku, posisinya cukup tinggi. Hampir mustahil jika aku bisa memanjat pohon ini.

Rasa kesalku tertahan. Aku ingin marah namun rasanya aku tidak mempunyai hak untuk itu. Pandanganku memburam, butiran transparan memenuhi kelopak mataku. Bahkan tanpa berkedip pun air mataku tumpah, meluncur menciptakan sungai kecil dipipiku. Cewek introvent yang mencintai kediaman sepertiku memang lebih suka menahan, dan level tertinggi menahan adalah menangis.

Aku mengengok kesamping kala aku merasakan pundakku menghangat. Tepukkan tangan kokoh itu seakan mengirimkan kekuatan, dengan seulas senyum dia berkata. "Jangan menangis,"

"Titip ya," bocah laki-laki itu menambahi, nadanya tegas namun mampu membuat hatiku menghangat. Dia menyodorkan tas ranselnya ke arahku, lalu dengan segera memanjat pohon mangga itu tanpa kendala sedikitpun.

Aku menyeka air mata menggunakan punggung tanganku. Pandanganku masih bertahan pada figur laki-laki di depanku yang berhasil membawa turun sepatuku. "Temen-temen suka usil ya ke elo. Lain kali lo nggak boleh nangis lagi, harusnya lo lawan mereka." katanya.

Aku menunduk seraya menganggukan kepalaku lemah. Setelah memita tas ranselnya kembali bocah laki-laki itu berpamitan, tatapanku terpaku pada punggungnya yang semakin mengecil, sebelum siluet cowok itu benar-benar menghilang, aku berteriak. "Makasih Cello,"

Lagi-lagi Cello tersenyum sambil mengacungkan jempolnya. Aku tidak tahu berapa kadar alkohol pada senyumnya, yang aku tahu senyum itu sungguh memabukkan.

Hal yang sepele bisa saja merubah segalanya. Sekelas dengan Cello selama satu tahun membuatku semakin mengidolakan sosoknya. Dulu aku sependapat dengan otakku bila aku ini hanya sekedar mengagumi kharisma yang pria itu miliki. Sayang makin lama, hatiku memberontak, meronta dan berteriak. "Aku mencintai pria itu."

Cello bukanlah orang yang berpengaruh di sekolah. Dia bukan juga bad boy yang menjadi pujaan teman sekelas. Tapi, Cello adalah Cello. Pria yang senang mengekspresikan segala sesuatu melewati lagu dan petikan senar gitar kesayangannya. Cello adalah Cello dengan kecerdasannya, kedewasaannya, membuatku bertanya ke mana pergi pikiranku ketika hati ini membangun semua hal tentang Cello dengan megah di kepalaku.

How do you feel about this chapter?

3 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
I'm Growing With Pain
14262      2183     5     
Romance
Tidak semua remaja memiliki kehidupan yang indah. Beberapa dari mereka lahir dari kehancuran rumah tangga orang tuanya dan tumbuh dengan luka. Beberapa yang lainnya harus menjadi dewasa sebelum waktunya dan beberapa lagi harus memendam kenyataan yang ia ketahui.
Untouchable Boy
681      473     1     
Romance
Kikan Kenandria, penyuka bunga Lily dan Es krim rasa strawberry. Lebih sering dikenal dengan cewek cengeng di sekolahnya. Menurutnya menangis adalah cara Kikan mengungkapkan rasa sedih dan rasa bahagianya, selain itu hal-hal sepele juga bisa menjadi alasan mengapa Kikan menangis. Hal yang paling tidak disukai dari Kikan adalah saat seseorang yang disayanginya harus repot karena sifat cengengnya, ...
Selfless Love
4683      1317     2     
Romance
Ajeng menyukai Aland secara diam-diam, meski dia terkenal sebagai sekretaris galak tapi nyatanya bibirnya kaku ketika bicara dengan Aland.
NADI
6222      1712     2     
Mystery
Aqila, wanita berumur yang terjebak ke dalam lingkar pertemanan bersama Edwin, Adam, Wawan, Bimo, Haras, Zero, Rasti dan Rima. mereka ber-sembilan mengalami takdir yang memilukan hingga memilih mengakhiri kehidupan tetapi takut dengan kematian. Demi menyembunyikan diri dari kebenaran, Aqila bersembunyi dibalik rumah sakit jiwa. tibalah waktunya setiap rahasia harus diungkapkan, apa yang sebenarn...
BELVANYA
346      240     1     
Romance
Vanya belum pernah merasakan jatuh cinta, semenjak ada Belva kehidupan Vanya berubah. Vanya sayang Belva, Belva sayang Vanya karna bisa membuatnya move on. Tapi terjadi suatu hal yang membuat Belva mengurungkan niatnya untuk menembak Vanya.
Dibawah Langit Senja
1640      954     6     
Romance
Senja memang seenaknya pergi meninggalkan langit. Tapi kadang senja lupa, bahwa masih ada malam dengan bintang dan bulannya yang bisa memberi ketenangan dan keindahan pada langit. Begitu pula kau, yang seenaknya pergi seolah bisa merubah segalanya, padahal masih ada orang lain yang bisa melakukannya lebih darimu. Hari ini, kisahku akan dimulai.
Isi Hati
501      356     4     
Short Story
Berawal dari sebuah mimpi, hingga proses berubahnya dua orang yang ingin menjadi lebih baik. Akankah mereka bertemu?
Perfect Candy From Valdan
3250      1349     2     
Romance
Masa putih abu-abu adalah masa yang paling tidak bisa terlupakan, benarkah? Ya! Kini El merasakannya sendiri. Bayangan masa SMA yang tenang dan damaiseperti yang ia harapkan tampaknya tak akan terwujud. Ia bertanya-tanya, kesalahan apa yang ia buat hingga ada seorang senior yang terus mengganggunya. Dengan seenaknya menyalahgunakan jabatannya di OSIS, senior itu slalu sukses membuatnya mengucapka...
Mamihlapinatapai
6328      1732     6     
Romance
Aku sudah pernah patah karna tulus mencintai, aku pernah hancur karna jujur tentang perasaanku sendiri. Jadi kali ini biarkan lah aku tetap memendam perasaan ini, walaupun ku tahu nantinya aku akan tersakiti, tapi setidaknya aku merasakan setitik kebahagian bersama mu walau hanya menjabat sebagai 'teman'.
Error of Love
1361      646     2     
Romance
Kita akan baik-baik saja ketika digoda laki-laki, asalkan mau melawan. Namun, kehancuran akan kita hadapi jika menyerah pada segalanya demi cinta. Karena segala sesuatu jika terlalu dibawa perasaan akan binasa. Sama seperti Sassy, semua impiannya harus hancur karena cinta.