Loading...
Logo TinLit
Read Story - AMORE KARAOKE
MENU
About Us  

Hawa di ruangan itu semakin meningkat panasnya dari detik ke detik, bukan karena AC –nya yang rusak, tapi karena dua orang yang  saling melemparkan tatapan bola panas. Setelah sepakat mendirikan kembali Amore Karaoke,Lea bertemu dengan Devon di salah satu room Karaoke, dengan ditemani masing-masing sobat mereka.

Mereka duduk saling berhadapan di sofa panjang berbentuk L. Mengerahkan ekspresi setenang mungkin, menghalau segala kenangan yang sesekali berkelebat di benak. Terutama Ola yang paling maksimal menunjukkan rasa tenangnya, tapi Ambar yang duduk di sampingnya bisa melihat punggung cewek itu menegang. Ditekannya tangan Ola berharap dapat mengurangi ketegangan lalu tak lama Mora ikut menggengam tangan Ola yang satunya walaupun dadanya nyeri setengah mati. Menenangkan seseorang ketika kita juga sedang terguncang bukanlah perkara mudah.

Cukup lama saling terdiam membuat Taki gemas. Ia hendak akan membuka mulut ketika Revi tiba-tiba memajukan tubuhnya ke arah Ambar yang tepat sekali duduk di sampingnya. Tampang jahil menggoda yang tercetak jelas di cowok berambut shaggy itu mulai menimbulkan kekhawatiran di hati Taki.

“Lo Ambar, kan? Yang bakal jadi keyboardis di band kita?”

Ambar tergagap. Pesona cowok itu dalam sekali kedipan mampu membuyarkan fokusnya.

“Jangan mau, Bar!” Sela Cecil membawa kembali Ambar ke bumi. “Dia playboy cap kadal, teman gue banyak yang jadi korban dibikin sampai  nangis!”

Revi terkikik. “Temen lo siapa? Ane, Iren, Kely, Susan atau Osi?”

Para cewek terperangah tapi tidak dengan para cowok yang menghela napas jengkel sambil menggelengkan kepala. Setidaknya aksi Revi yang memunculkan belangnya mendinginkan hawa di ruangan ini.

“Lo harus gabung ke band kita. Kita kan udah jadi partner kerja di Amore Karaoke. Temen lo nggak bakal melarang, kan?”

Revi memainkan sebelah alisnya. Senyuman mautnya untuk menjatuhkan cewek dalam pelukannya diluncurkan, membuat Ambar kembali kehilangan kedali. Namun hal itu tidak berlaku untuk Cecil dan Mora yang langsung mual melihat tingkah cowok itu

“Kalau mau gue gabung, berhenti tebar pesona.” Ambar menekan setiap kata-katanya. Tubuhnya dicodongkan dengan salah satu tangan menekan kuat pinggiran sofa. Salah satu upayanya agar tidak jatuh dalam pesona itu.

Revi merapatkan bibirnya. Senyum andalannya lenyap. Dia mengangguk patuh mendapatkan tatapan menusuk di balik kaca mata bulat itu.

“Jangan coba-coba deketin dia apalagi bikin nangis. Gue itu pembasmi playboy dari zaman SMP. Tanya deh temen-temen playboy lo yang sekolah di Citra Asih tentang sepak terjang gue. Gue pastikan nasib lo nggak beda jauh sama mereka.” Ancam Mora

Bukannya Revi yang maju menyerang ancaman itu, tapi Devon yang tiba-tiba mencodongkan tubuhnya. “Hati-hati, Rev. Bahaya dekat-dekat dia.”

Mora mengernyit. “Apa maksud lo? Masih membahas tentang gue yang mampu bunuh orang?”

Devon mengangkat bahu tak peduli. Kembali dia menyandar ke punggung sofa. “Mungkin itu yang akan lo lakukan.”

BRAKK!

Gebrakan keras di meja kaca memberi sinyal bahwa kerja sama mendirikan karaoke ini tidak akan berujung baik. Telapak tangan Mora memerah. Dihirupnya ganas oksigen setelah dadanya yang naik turun heboh kembali normal. “Kalau lo mau karaoke ini jalan dengan baik, berhubungan baiklah dengan gue. Jangan bawa-bawa masa lalu terus!

Devon ikut berdiri, menepis tangan Taki yang menariknya. “Tanpa lo, gue juga bisa--.”

“Gue permisi mau ke kamar mandi. “ Potong Ola yang berwajah pucat lalu berlari menuju pintu. Bahunya yang berguncang cukup memberikan penjelasan bahwa cewek itu gagal membangun pertahanannya.

“Jaga tuh mulut lo, cowok manja!”

“STOP!” Seru Taki tegas. “Tunda dulu ribut kalian. Sekarang kita bahas nih nasib karaoke ini. Apa rencana kalian?” Taki bergantian menatap Devon dan Mora. Pasrah karena Taki terus memelototinya, Devon mengeluarkan beberapa dokumen dari tasnya lalu melemparnya ke meja.

“Itu berkas-berkasnya, salah satunya ada laporan keuangan. Kita bahas keuangannya dulu karena penghasilan terakhir tiga tahun yang lalu nggak bakal cukup buat renovasi tempat ini. “

Setelah berhasil menguasai diri dari amarahnya, Mora mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. “Oke, rapat sekarang dimulai  dengan pembahasan fasilitas apa aja yang bakal kita ganti dan anggarannya.”

Selembar brosur yang menyelinap diantara tumpukan dokumen menarik perhatian Cecil. “Kita juga harus mulai memikirkan promo-promo yang menarik pelanggan. Nggak perlu pake brosur, posting di instagram sekalian kita bikin official account Amore Karaoke” Cecil menunjukan brosur yang isinya merupakan promosi Amore Karaoke beberapa tahun yang lalu.  Mora mengerlingkan mata, sobatnya ini malah beralih topik.

“Kita perlu bagi-bagi divisi.” Usul Ambar.

“Setuju.” Revi menjetikkan jarinya, matanya mengedip jahil. Ancaman Ambar beberapa menit yang lalu hanya ampuh  beberapa detik saja.

“Kayaknya kita butuh orang untuk membimbing kita.” Taki menambahkan

“Maksud lo, Kak Vino?” Tanya Devon memastikan

Taki mengangguk, menunjuk tumpukan dokumen itu.“Alamatnya mungkin ada di sana.”

“Ah lama, zaman sekarang tinggal pake satu jari, cuman butuh waktu beberapa detik.”Sahut Cecil lalu mengelurkan ponsel dari tasnya. “Apa nama lengkap Kak Vino? Cari di ins-“

“Gue tahu alamat rumahnya.” Potong Devon datar. Rautnya mendadak mengeras dan memerah. Dia sedikit membuang muka saat mereka serempak  menoleh kepadanya. Revi dan Taki mengerti maksud raut itu. Menahan amarah dan tangis. Dan untuk Mora yang berusaha memahami, yang terlihat adalah pancaran letupan-letupan amarah.

Setelah mendapatkan alamat dan kontak Vino, Mora mulai memimpin rapat—karena sebelumnya Devon ogah-ogahan memimpin rapat—dengan pembahasan fasilitas beserta keuangannya. Devon yang  belum menerima penuh kehadiran cewek itu hanya bergeming sepanjang rapat, sesekali menanggapi dengan kalimat super pendek bahkan hanya satu kata. Hasrat Mora mencabik-cabik tampang menyebalkan itu harus ditahannya demi kelancaran pendirian Amore Karaoke.

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dede_pratiwi

    fresh banget ceritanya hehe. ditunggu kelanjutannya ya :)

    Comment on chapter Chapter 1
Similar Tags
Ellipsis
2363      987     4     
Romance
Katanya masa-masa indah sekolah ada ketika kita SMA. Tidak berlaku bagi Ara, gadis itu hanya ingin menjalani kehidupan SMAnya dengan biasa-biasa saja. Belajar hingga masuk PTN. Tetapi kemudian dia mulai terusik dengan perlakuan ketus yang terkesan jahat dari Daniel teman satu kelasnya. Mereka tidak pernah terlibat dalam satu masalah, namun pria itu seolah-olah ingin melenyapkan Ara dari pandangan...
Princess Harzel
17190      2538     12     
Romance
Revandira Papinka, lelaki sarkastis campuran Indonesia-Inggris memutuskan untuk pergi dari rumah karena terlampau membenci Ibunya, yang baginya adalah biang masalah. Di kehidupan barunya, ia menemukan Princess Harzel, gadis manis dan periang, yang telah membuat hatinya berdebar untuk pertama kali. Teror demi teror murahan yang menimpa gadis itu membuat intensitas kedekatan mereka semakin bertamba...
Kyna X Faye
4336      1262     2     
Romance
Keiko Kyna adalah seorang gadis muda pemilik toko bunga. Masa lalu yang kelam telah membuat gadis itu menjauhi dunia keramaian dan segala pergaulan. Namun siapa sangka, gadis pendiam itu ternyata adalah seorang penulis novel terkenal dengan nama pena Faye. Faye sama sekali tak pernah mau dipublikasikan apa pun tentang dirinya, termasuk foto dan data pribadinya Namun ketika Kenzie Alcander, seo...
Rinai Hati
540      297     1     
Romance
Patah hati bukanlah sebuah penyakit terburuk, akan tetapi patah hati adalah sebuah pil ajaib yang berfungsi untuk mendewasakan diri untuk menjadi lebih baik lagi, membuktikan kepada dunia bahwa kamu akan menjadi pribadi yang lebih hebat, tentunya jika kamu berhasil menelan pil pahit ini dengan perasaan ikhlas dan hati yang lapang. Melepaskan semua kesedihan dan beban.
Flowers
416      292     1     
Inspirational
Zahra, remaja yang sering menggunakan waktu liburnya dengan bermalas-malasan di rumah, menggunakan satu minggu dari libur semesternya untuk mengunjungi tempat yang ingin dikunjungi mendiang Kakaknya. Bukan hanya demi melaksanakan keinginan terakhir Kakaknya, perjalanan ini juga menjadi jawaban atas semua pertanyaannya.
Bukan kepribadian ganda
9614      1865     5     
Romance
Saat seseorang berada di titik terendah dalam hidupnya, mengasingkan bukan cara yang tepat untuk bertindak. Maka, duduklah disampingnya, tepuklah pelan bahunya, usaplah dengan lembut pugunggungnya saat dalam pelukan, meski hanya sekejap saja. Kau akan terkenang dalam hidupnya. (70 % TRUE STORY, 30 % FIKSI)
Returned Flawed
280      226     0     
Romance
Discover a world in the perspective of a brokenhearted girl, whose world turned gray and took a turn for the worst, as she battles her heart and her will to end things. Will life prevails, or death wins the match.
Simbiosis Mutualisme seri 1
11595      2514     2     
Humor
Setelah lulus kuliah Deni masih menganggur. Deni lebih sering membantu sang Ibu di rumah, walaupun Deni itu cowok tulen. Sang Ibu sangat sayang sama Deni, bahkan lebih sayang dari Vita, adik perempuan Deni. Karena bagi Bu Sri, Deni memang berbeda, sejak lahir Deni sudah menderita kelainan Jantung. Saat masih bayi, Deni mengalami jantung bocor. Setelah dua wawancara gagal dan mendengar keingin...
Bukan Kamu
15361      2402     7     
Romance
Bagaimana mungkin, wajahmu begitu persis dengan gadis yang selalu ada di dalam hatiku? Dan seandainya yang berada di sisiku saat ini adalah kamu, akan ku pastikan duniaku hanyalah untukmu namun pada kenyataanya itu bukan kamu.
Got Back Together
365      297     2     
Romance
Hampir saja Nindyta berhasil membuka hati, mengenyahkan nama Bio yang sudah lama menghuni hatinya. Laki-laki itu sudah lama menghilang tanpa kabar apapun, membuat Nindyta menjomblo dan ragu untuk mempersilahkan seseorang masuk karna ketidapastian akan hubungannya. Bio hanya pergi, tidak pernah ada kata putus dalam hubungan mereka. Namun apa artinya jika laki-laki hilang itu bertahun-tahun lamanya...