Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Bet
MENU
About Us  

Aretha masuk ke dalam mobil Aram dengan dua kotak pizza di tangan kanannya. Aretha mencium wangi ayam goreng saat masuk ke dalam mobil Aram, membuat rasa laparnya bertambah.

“Hari ini lo kenapa gak masuk sekolah?” tanya Aretha memulai topik pembicaraan.

“Ngegantiin kembaran lo yang katanya masih sakit sampe gak bisa ikut lomba,” jawab Aram. “Besok juga,” tambah Aram.

“Oh,” balas Aretha sambil mengangguk singkat. “Aram,” panggil Aretha. “Besok ajarin gue kimia ya?” lanjutnya sambil menampilkan cengiran lebar.

Aram menghela napas panjang. “Tentang apa?”

Aretha lagi-lagi menampilkan cengirannya. “Gak tau.”

“Udah gue duga.” Aram berdecak. “Kalo gitu, sebutin apa aja yang lo tau tentang kimia.”

“Gue cuman tau rumus kimianya micin, hehe,” ucap Aretha masih dengan cengirannya. “C5H8NO4Na,” lanjut Aretha dengan bangga.

Aram mendengus sebelum bertanya, “selain itu?”

“Oh itu, pelajaran kelas sepuluh, stokio… stoko… stioko… stoiko…”

“Stoikiometri,” sela Aram gemas. “Itu apa, jelasin ke gue,” perintah Aram.

“Gak tau. Lagian, lo kan pinter, ngapain nanya ke gue?” tanya Aretha kesal.

“Gue nanya bukan karena gue gak tau, tapi gue mau tau lo tau apa aja.” Aram benar-benar gemas dengan perempuan di sebelahnya.

“Gue kan gak pernah belajar,” ujar Aretha cemberut.

“Nah, itu.” Aram terdiam. “Kata-kata gue selanjutnya jangan dianggep pujian. Murni pendapat gue,” kata Aram sambil melirik Aretha sebentar.

“Kalo mau muji gak usah malu. Gue udah terbiasa nerima pujian,” ujar Aretha dengan cengiran lebar.

“Ya udah, gak jadi,” kata Aram yang membuat Aretha berdecak kesal.

“Tidak boleh begitu. Bikin penasaran, abis itu bilang gak jadi,” protes Aretha.

“Suka-suka gue dong.”

“Aram!” protes Aretha.

“Tapi janji jangan bangga dulu,” ucap Aram.

“Iya. Eh, tapi kenapa lo lurus? Apartemen gue kan belok kanan.”

“Udah gak penasaran? Ya udah, gue muter balik,” kata Aram sembari melirik kaca spion.

“Ih, Aram. Gue kan cuman nanya.” Aretha menoleh menatap Aram yang masih fokus dengan jalanan di depannya. “Lo mau ngomong apaan?”

“Lo taruhan lagi kan sama Sky?” tanya Aram memastikan. Aretha menutupi keterkejutannya dengan menatap Aram datar.

“Kata siapa?” tanya Aretha sedatar mungkin.

“Gak penting gue tau dari siapa,” jawab Aram yang membuat Aretha menatapnya sambil menyipitkan mata. “Hobi lo taruhan ya?”

“Ish.” Aretha menggerutu. “Lo cuman mau ngomong itu? Kalo cuman mu ngomong itu, balik ke apartemen gue aja.

“Lo sebenernya pinter.”

“Gue tau. Pinter nyontek kan maksud lo?” Aretha mendengus malas.

“Gue serius! Pinter dalam artian kalo lo belajar.”

“Semua orang juga bisa kalo belajar.”

“Ulangan mat lo aja bisa seratus. Dalam waktu seminggu lo harus belajar semua pelajaran yang lo gak dengerin, which is semua. Emang gak semuanya lo ngerti, tapi semua dasar-dasar yang lo harus tau buat ngerjain soal ulangan, bahkan perkalian yang harusnya anak SD udah hafal di luar kepala tapi lo gak ngerti sama sekali,” jelas Aram tanpa menjawab ucapan Aretha. “Intinya, bukan lo yang terlahir bego atau kembaran lo yang terlahir pinter. Tapi emang lo aja yang gak pernah belajar. Buktinya kalo lo belajar, lo bisa ngerjain soal yang menurut kembaran lo susah.”

“Hei setan! Keluar kau dari tubuh buddy ini!” ujar Aretha sambil memukul pelan kepala Aram.

“Gue lagi ngasih motivasi supaya lo semangat belajar, lo malah ngatain gue setan?” Aram terkekeh geli membuat Aretha mengernyitkan dahinya sambil menyipitkan mata.

“Lo sehat kan?” tanya Aretha heran.

“Setannya gak mau keluar.” Aretha mendengus malas.

“Enyah!” seru Aretha.

“Setannya tetep gak mau keluar kalo lo ngusirnya kayak gitu.” Aram mencubit gemas pipi Aretha.

“Pipi gue!” teriak Aretha kesal.

“Lo gak tembem, tapi kenapa pipi lo kayak squishy?” ujar Aram sambil terus mencubit dan menoel-noel pipi Aretha.

“Aram! Pipi gue bukan squishy!” seru Aretha kesal.

t h e  b e t

 

Aretha membuka pintu apartemennya dan terkejut saat melihat ada orang berdiri di depannya. Aretha mengernyit saat melihat Tris berdiri dengan wajah sinisnya.

“Kenapa lo?” tanya Aretha berjalan maju membuat Tris melangkah mundur.

“Gue udah nunggu lo hampir setengah jam,” desis Tris.

“Gue gak denger ada tanda-tanda orang di luar,” jawab Aretha acuh tak acuh sambil menutup pintu apartemennya.

“Suka-suka lo,” dengus Tris lalu berjalan di samping Aretha.

“Gue baru inget, gue nyalain lagu tadi.” Aretha menampilkan cengiran lebarnya.

“Kenceng banget sampe gue bisa denger walaupun samar-samar.”

“Hehe.”

“Nyengir aja terus sampe gigi lo kering.” Tris menatap malas Aretha yang berdiri di sebelahnya.

“Hobi gue emang nyengir,” balas Aretha masih dengan cengiran lebarnya. “Nanti sore gue mau belajar kimia sama Aram, mau ikut gak?” tawar Aretha.

“Nggak makasih. Gue gak niat belajar. Kalo bisa nyontek Rachel, kenapa nggak?” Gantian Tris yang menampilkan cengiran lebarnya.

“Nyontek aja terus,” gerutu Aretha.

Mirror please,” balas Tris sambil memutar bola matanya malas.

“Hehe.” Aretha cengengesan.

t h e  b e t

 

“Lo berdua gak mau ke kantin?” tanya Aretha sambil menatap Sharla dan Tris bergantian.

“Sama Rachel aja sono! Film gue lagi seru,” jawab Tris.

“Film gue juga lagi seru,” sahut Sharla yang duduk tepat di depan Tris.

“Dasar manusia-manusia ansos,” dengus Aretha sambil menggamit lengan Rachel dan berjalan keluar kelas.

“Lo sama kakak gue gak bisa gitu ya gak berantem sehari aja?” tanya Aretha memulai topik pembicaraan.

“Gue berantem juga gara-gara dia,” jawab Rachel ketus.

“Posisi gue gak enak banget, jadi penengah terus. Lo ngadu ke gue, Alvaro juga ngadu ke gue.” Aretha cemberut.

“Nasibmu lah, nak,” ucap Rachel sambil menepuk-nepuk pundak Aretha.

“Nyengir aja lo, tong,” balas Aretha sinis.

Aretha meringis, langkahnya terhenti di sebelah salah satu meja kantin saat seseorang yang sedang membawa semangkuk bakso menabraknya. Aretha memekik kesal saat kuah dari mangkuk bakso tersebut mengguyur tangan kanannya.

“Re, lo gak niat nyari ribut kan? Taruhan lo sama Sky, inget!” bisik Rachel saat Aretha masih meringis dan tatapannya terpaku pada tangan kanannnya yang sudah merah.

Aretha melayangkan tatapan tajamnya ke orang yang menabraknya barusan. Aretha meraih gelas berisi jus jeruk dari meja di sebelahnya. Persetan dengan milik siapa minuman itu, Aretha menumpahkan isinya ke pundak perempuan yang menabraknya masih dengan tatapan tajam.

At least, itu bukan air panas.” Aretha menaruh gelas yang sudah kosong itu kembali ke atas meja di sebelahnya dengan sedikit membanting.

Rachel menghela napas panjang saat melihat Aretha sudah berbalik dan berjalan keluar dari kantin. Sementara perempuan yang menabraknya masih berdiri di tempatnya sambil menunduk.

Rachel baru saja akan menyusul Aretha saat Sky menghampirinya dan berbisik tepat di sebelah telinganya. “Bilang sama temen lo. Satu-kosong,” bisiknya sebelum melangkah menjauh dari Rachel.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Reandra
2115      1183     67     
Inspirational
Rendra Rangga Wirabhumi Terbuang. Tertolak. Terluka. Reandra tak pernah merasa benar-benar dimiliki oleh siapa pun. Tidak oleh sang Ayah, tidak juga oleh ibunya. Ketika keluarga mereka terpecah Cakka dan Cikka dibagi, namun Reandra dibiarkan seolah keberadaanya hanya membawa repot. Dipaksa dewasa terlalu cepat, Reandra menjalani hidup yang keras. Dari memikul beras demi biaya sekolah, hi...
fall
4677      1396     3     
Romance
Renata bertemu dua saudara kembar yang mampu memporak-porandakan hidupnya. yang satu hangat dengan segala sikap manis yang amat dirindukan Renata dalam hidupnya. satu lagi, dingin dengan segudang perhatian yang tidak pernah Renata ketahui. dan dia Juga yang selalu bisa menangkap renata ketika jatuh. apakah ia akan selamanya mendekap Renata kapanpun ia akan jatuh?
DEVANO
724      444     1     
Romance
Deva tidak pernah menyangka jika pertemuannya dengan Mega bisa begitu berpengaruh untuk hidupnya. Dan untuk pertama kalinya setelah hari itu, Dio-mantan sahabatnya, ikut campur dalam urusannya. Padahal, biasanya cowok itu akan bersikap masa bodo. Tidak peduli pada semua yang Deva lakukan. Ternyata, pertemuan itu bukan hanya milik Deva. Tapi juga Dio di hari yang sama. Bedanya Deva lebih berun...
Secret Melody
2295      809     3     
Romance
Adrian, sangat penasaran dengan Melody. Ia rela menjadi penguntit demi gadis itu. Dan Adrian rela melakukan apapun hanya untuk dekat dengan Melody. Create: 25 January 2019
Konfigurasi Hati
574      390     4     
Inspirational
Islamia hidup dalam dunia deret angka—rapi, logis, dan selalu peringkat satu. Namun kehadiran Zaryn, siswa pindahan santai yang justru menyalip semua prestasinya membuat dunia Islamia jungkir balik. Di antara tekanan, cemburu, dan ketertarikan yang tak bisa dijelaskan, Islamia belajar bahwa hidup tak bisa diselesaikan hanya dengan logika—karena hati pun punya rumusnya sendiri.
Sweet Notes
12697      2398     5     
Romance
Ketika kau membaca ini, jangan berpikiran bahwa semua yang terjadi disini adalah murni dari kisah cintaku. Ini adalah sekumpulan cerita-cerita unik dari teman-teman yang mau berbagi dengan saya. Semua hal yang terjadi adalah langsung dari pengalaman para narasumber. Nama sengaja disamarkan namun setting tempat adalah real. Mohon maaf sesuai perjanjian jalan cerita tidak dijelaskan seperti kisah ...
(L)OVERTONE
2427      855     1     
Romance
Sang Dewa Gitar--Arga--tidak mau lagi memainkan ritme indah serta alunan melodi gitarnya yang terkenal membuat setiap pendengarnya melayang-layang. Ia menganggap alunan melodinya sebagai nada kutukan yang telah menyebabkan orang yang dicintainya meregang nyawa. Sampai suatu ketika, Melani hadir untuk mengembalikan feel pada permainan gitar Arga. Dapatkah Melani meluluhkan hati Arga sampai lela...
Cadence's Arcana
6360      1646     3     
Inspirational
Cadence, seorang empath, tidak suka berhubungan dengan orang lain. Ketika dia kalah taruhan dari kakaknya, dia harus membantu Aria, cewek nomor satu paling dihindari di sekolah, menjalankan biro jasa konseling. Segalanya datar-datar saja seperti harapan Cadence, sampai suatu saat sebuah permintaan klien membawanya mengunjungi kenangan masa kecil yang telah dikuburnya dalam-dalam, memaksanya un...
Attention Whore
246      203     0     
Romance
Kelas dua belas SMA, Arumi Kinanti duduk sebangku dengan Dirgan Askara. Arumi selalu menyulitkan Dirgan ketika sedang ada latihan, ulangan, PR, bahkan ujian. Wajar Arumi tidak mengerti pelajaran, nyatanya memperhatikan wajah tampan di sampingnya jauh lebih menyenangkan.
Dinding Kardus
9979      2639     3     
Inspirational
Kalian tau rasanya hidup di dalam rumah yang terbuat dari susunan kardus? Dengan ukuran tak lebih dari 3 x 3 meter. Kalian tau rasanya makan ikan asin yang sudah basi? Jika belum, mari kuceritakan.