Loading...
Logo TinLit
Read Story - Nyegik
MENU
About Us  

Beberapa hari paman berada di rumah , dengan hati yang di penuhi gejolak amarah pada Kakekku yang terus menerus menyindir kepulangannya yang tidak sesuai dengan yang dia janjikan .

 

" kamu masih sakit ? " tanya Kakek pada paman Wanto

 

" masih pak , masih mengigil " Kata paman ku Wanto

 

" makanya jangan so soan pengen merantau ke kota , kota itu hanya di peruntukan bagi mereka yang kuat mental dan fisik nya , lah kamu ini apa ? Mental tahu aja so nekat pergi ke kota ! Ya ini balasan nya masih muda udah sakit sakitan " kata Kakek membuat hati paman ku Wanto sakit

 

" Wanto berjuang mengadu nasib di kota buat Ema sama Bapak juga ! Wanto kerja pak disana , jadi apapun ! Demi siapa ? Demi bapak juga ema , supaya kalian tuh gak terus menerus jadi bahan gosipan tetangga ! " kata Paman ku dengan nada gemetar

 

" lalu apa yang sudah kamu berikan untuk itu semua ? Untuk membeli mulut mulut mereka yang mencaci kita ? Apa Wanto ? " kata Kakek dengan pacul di pundaknya

 

Pamanku saat itu hanya diam saja , air mata seketika berjatuhan seperti hujan yang membasahi kedua pipinya . Paman ku memang merasa apa yang dia lakukan belum dapat merubah keadaan keluarga kecilnya .

 

" sini kamu lihat " Kakek menarik tangan paman Wanto menuju luar rumah 

 

Keduanya berdiri menghadap ke bagian depan rumah kayu yang sudah usang itu 

 

" kamu lihat ? Rumah ini pasti akan rubuh ! Cepat atau lambat kita harus pindah dari rumah ini " kata Kakek

 

Rumah kayu yang di topang beberapa pilar kayu ini bentuknya sudah tidak lagi tegak , terpaan angin sudah membuat rumah ini miring ke kiri tepatnya di bagian kamar yang biasa di tempati paman ku Wanto dan juga adik nya yaitu Paman Wisno . 

 

" bapak sudah menambah lagi beberapa kayu untuk menopang bagian yang miring supaya tidak jatuh , tidak roboh . Kayu kayu yang jadi penopang ini pun akan rubuh juga karena ini bukan kayu baru melainkan kayu lama yang sengaja bapak simpan , karena bapak tahu bapak tidak akan sanggup untuk memperbaiki rumah ini dan hanya sanggup untuk menopang rumah ini dengan kayu kayu yang bapak siapkan " kata Kakek

 

" maafkan Wanto pak ! Wanto tidak bisa seperti kakak kakak Wanto yang lain yang bisa sukses di kota ! " kata Paman ku Wanto 

 

" bapak tidak mau kamu seperti kakak kakak mu ! Sekarang kamu lihat apa kakak kakak mu yang sukses itu pulang untuk menemui bapak ? Tidak Wanto ! Bapak keras pada mu itu supaya kamu berfikir untuk bisa hidup dan berdiri di kaki mu sendiri ! Kamu akan punya keluarga ! Punya istri punya anak , kalau sikap mu masih saja lemah seperti ini bagaimana kamu bisa menjaga mereka nanti ? " Kata Kakek

 

" maaf pak Wanto sudah berfikir bapak tidak suka Wanto ! Wanto janji pada bapak, wanto akan sukses dengan cara apapun ! " Kata Pamanku

 

" bapak tidak butuh janji janji mu To! Buktikan !! Beli semua mulut orang orang yang mencaci mu selama ini dengan ke suksesan mu ! " kata Kakek berlalu meninggalkan paman yang masih terpaku pada istana kayu nya yang sudah tidak tegak lagi itu .

 

1 minggu kemudian paman Wanto kembali ke kota untuk melanjutkan pekerjaannya demi kehidupan keluarga yang lebih baik . Bus yang ditumpangi paman Wanto melaju menyibak jalanan , suasana tahun 96 yang masih asri membuat paman Wanto tertidur pulas didalam bus . Tidurnya yang lelap sekitar 40 menit terhenti saat seseorang menyenggol bahunya .

 

" astagfirullah " Kata Paman Wanto terkejut

 

" aduh maaf mas saya tidak sengaja " Kata seseorang berpakaian rapi dengan tas slendang yang nampak gagah 

 

" tidak apa apa mas , saya hanya terkejut saja " Kata Paman ku Wanto 

 

Tiba tiba laju bus yang paman Wanto tumpangi terhenti pada sebuah jalan yang nampak sepi dari lalu lalang lalu lintas . 

 

" kenapa pir ? " tanya seorang penumpang pada sopir yang nampak kebingungan 

 

" bensinnya habis " kata sopir itu 

 

" bagaimana sih pir , masa sampai tidak terkontrol begitu " sahut yang lain

 

" maklum pak , bu , mobil ini kan sudah tidak bagus lagi jadi sudah ada beberapa bagian mobil yang rusak " Kata Sopir itu 

 

Semuanya diam , keheningan menyeruak ke sekeliling bus . Tidak ada yang bisa berbuat banyak , sopir menelpon kawan nya untuk segera membelikan bensin untuk bus yang dia kendarai .

 

" gimana pir ? Sudah ada ? " tanya laki laki yang menyenggol paman ku 

 

" sekitar 3 jam lagi Pak " jawab sopir itu 

 

" 3 jam lagi ? Lama sekali ?! " kata Paman ku

 

" ya mau bagaimana lagi mas ! Jalan ini kan di tengah tengah hutan ! " kata sopir itu 

 

" mas ada keperluan yang mendesak ? " tanya laki laki yang menyenggol paman ku

 

" saya harus cepat cepat sampai di kota , supaya saya bisa langsung bekerja ! " kata Paman ku 

 

" mas pekerja kantor kah ? Di kantor apa ? Kalau saya , saya bekerja di kantor berita lokal ! " tanya laki laki itu lagi 

 

" bukan mas ! Saya hanya buruh panggul di pasar ! Ya maklum lah ijazah saya kan hanya SMP , keluarga saya kekurangan mas terlebih saudara saudara saya juga banyak ! " kata paman ku

 

" saya juga hanya lulusan SMP ! " kata dia 

 

" oh ya ? Mas hebat ya lulusan SMP bisa bekerja di kantoran !" kata Paman ku

 

" kalo kita mau sukses harus nekat mas ! Segala resiko apapun harus berani kita ambil ! " kata Dia 

 

" saya gak berani mas ! Karena saya harus bilang dulu tentang pekerjaan itu pada keluarga saya ! " kata Paman ku

 

" kalo mas berdiskusi dulu dengan keluarga , kesempatan untuk mas kaya mungkin bisa saja hilang keburu di ambil orang mas ! Kalo saya sih apapun saya hajar mas ! Dan uang nya semua saya berikan untuk orang tua saya di kampung , kalo kita setiap pulang bawa uang , keluarga keburu bangga dan gak ada wantu buat nanya yang macam macam tentang pekerjaan kita ! " Kata dia

 

Paman Wanto hanya diam dan berusaha mencerna setiap yang di katakan laki laki itu . Selama ini mungkin ke suksesan paman Wanto terhalang karena paman terlalu banyak berdiskusi tanpa berani meng iya kan setiap kesempatan yang datang padanya , begitu fikir paman ku saat itu . Paman Wanto seperti mulai tersadarkan akan apa yang menghalangi kesuksesan nya di kota . 

 

" iya mas mungkin saya .... Mas ? Loh mas ? " paman ku kebingungan karena laki laki yang menjadi lawan bicaranya tiba tiba menghilang 

 

" nyari siapa mas ? " tanya laki laki yang duduk di belakang kursi paman ku

 

" orang yang tadi disini ? Mas lihat ? " paman ku balik bertanya 

 

" dia pergi naik mobil tadi , tuh mobilnya " laki laki itu menunjukan sebuah mobil merah yang melaju menuju arah kota 

 

Paman ku hanya diam , rasa ingin lepas dari saran keluarga tiba tiba muncul di benak nya .

 

Tidak ada salah nya aku berani nekat demi uang , halal atau haram pun akan dijalani selama itu bisa membuat perut seluruh keluarganya kenyang . 

Fikir paman ku saat itu .

 

 

Tags: SMKN 1 Garut

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Snow White Reborn
622      362     6     
Short Story
Cover By : Suputri21 *** Konyol tapi nyata. Hanya karena tertimpa sebuah apel, Faylen Fanitama Dirga mengalami amnesia. Anehnya, hanya memori tentang Rafaza Putra Adam—lelaki yang mengaku sebagai tunangannya yang Faylen lupakan. Tak hanya itu, keanehan lainnya juga Faylen alami. Sosok wanita misterius dengan wajah mengerikan selalu menghantuinya terutama ketika dia melihat pantulannya di ce...
Frasa Berasa
66840      7417     91     
Romance
Apakah mencintai harus menjadi pesakit? Apakah mencintai harus menjadi gila? Jika iya, maka akan kulakukan semua demi Hartowardojo. Aku seorang gadis yang lahir dan dibesarkan di Batavia. Kekasih hatiku Hartowardojo pergi ke Borneo tahun 1942 karena idealismenya yang bahkan aku tidak mengerti. Apakah aku harus menyusulnya ke Borneo selepas berbulan-bulan kau di sana? Hartowardojo, kau bah...
UnMate
1054      614     2     
Fantasy
Apapun yang terjadi, ia hanya berjalan lurus sesuai dengan kehendak dirinya karena ini adalah hidup nya. Ya, ini adalah hidup nya, ia tak akan peduli apapun meskipun...... ...... ia harus menentang Moon Goddes untuk mencapai hal itu
My Secret Wedding
3068      692     2     
Romance
Pernikahan yang berakhir bahagia adalah impian semua orang. Tetapi kali ini berbeda dengan pernikahan Nanda dan Endi. Nanda, gadis berusia 18 tahun, baru saja menyelesaikan sekolah menengah atasnya. Sedangkan Endi, mahasiswa angkatan terakhir yang tak kunjung lulus karena jurusan yang ia tempuh tidak sesuai dengan nuraninya. Kedua nya sepakat memutuskan menikah sesuai perjodohan orang tua. Masin...
Sweetest Thing
2296      1140     0     
Romance
Adinda Anandari Hanindito "Dinda, kamu seperti es krim. Manis tapi dingin" R-
Kamu&Dia
268      210     0     
Short Story
Ku kira judul kisahnya adalah aku dan kamu, tapi nyatanya adalah kamu dan dia.
pendiam dan periang
270      216     0     
Romance
Dimana hari penyendiriku menghilang, saat dia ingin sekali mengajakku menjadi sahabatnya
Catatan 19 September
26976      3513     6     
Romance
Apa kamu tahu bagaimana definisi siapa mencintai siapa yang sebenarnya? Aku mencintai kamu dan kamu mencintai dia. Kira-kira seperti itulah singkatnya. Aku ingin bercerita sedikit kepadamu tentang bagaimana kita dulu, baiklah, ku harap kamu tetap mau mendengarkan cerita ini sampai akhir tanpa ada bagian yang tertinggal sedikit pun. Teruntuk kamu sosok 19 September ketahuilah bahwa dir...
WALK AMONG THE DARK
816      454     8     
Short Story
Lidya mungkin terlihat seperti gadis remaja biasa. Berangkat ke sekolah dan pulang ketika senja adalah kegiatannya sehari-hari. Namun ternyata, sebuah pekerjaan kelam menantinya ketika malam tiba. Ialah salah satu pelaku dari kasus menghilangnya para anak yatim di kota X. Sembari menahan rasa sakit dan perasaan berdosa, ia mulai tenggelam ke dalam kegelapan, menunggu sebuah cahaya datang untuk me...
Premium
The Secret Of Bond (Complete)
6460      1486     1     
Romance
Hati kami saling terikat satu sama lain meskipun tak pernah saling mengucap cinta Kami juga tak pernah berharap bahwa hubungan ini akan berhasil Kami tak ingin menyakiti siapapun Entah itu keluarga kami ataukah orang-orang lain yang menyayangi kami Bagi kami sudah cukup untuk dapat melihat satu sama lain Sudah cukup untuk bisa saling berbagi kesedihan dan kebahagiaan Dan sudah cukup pul...