Read More >>"> Teater (Eps. 6) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Teater
MENU
About Us  

Rangga datang dengan segelas teh yang dibawanya dan meletakkannya di hadapan Jean.
“Buat gue, ya? Perhatian juga,” Ucap Nisa sambil mengambil gelas teh tadi.
“Eits! simpen lagi tu teh!” Rangga menujuk segelas teh itu.
“Tapi, kak…,” rengek Nisa.
“Simpen! Itu buat Jean.”
“Tapi gue gak minta,” Balas Jean heran.
“Tu… mening buat gue, bye gue ke dalem dulu, ya,” Ucap Nisa sambil membawa segelas teh ke dalam rumah.
“Kenapa lo ngomong kayak gitu coba,” Rangga beralih memainkan poselnya. Jean hanya diam sambil menatap Rangga.
Sunyi. Rangga terlalu sibuk memerhatikan poselnya. Jean sibuk membaca buku.
“Jean maaf ibu lama, ya?” Tiba-tiba ibu Nisa keluar dan membawa segelas minum di atas nampan. “Nyuruh Rangga. E… bawanya cuma buat diri sendiri. Dia mah susah disuruh,”
Jean hanya membalasnya dengan senyum kecil.
“Tadinya buat Jean tapi tu Nisa main bawa aja.”
“Bawanya juga gak bawa nampan, keliatannya gak sopan gitu. Udah ya ibu masuk dulu.”
Jean mengangguk kecil. Ia kemudian menatap Rangga. Rangga melirik Jean sekilas sebelum terfokus pada poselnya kembali.
“Why?” tanya Rangga tanpa melihat Jean dan menatap masih poselnya.
“Pulang,” Jawab Jean.
“Baru juga nyampe. Nyante aja dulu,” Rangga berdiri dan pindah tempat duduk. Ia duduk di kursi di samping Jean.
“Kak please,” Ucap Jean agak ketakutan.
“Sekarang kenapa lagi, Jean?”
“Jauhan,” Ucap Jean sambil berdiri.
“Lo pikir gue ini vampir apa? Sampe lo takut kayak gitu?”
“Kakak itu jadi aneh.”
“Aneh dari mananya?”
“Ya-”
“Apel, ya?” ucap Nisa sambil berdiri di bibir pintu rumahnya. “Acie…”
“Ah, gue udah gak mood di sini, bye,” Jean segera beranjak pergi.
“Gak mau diganggu, ya?” Jean mengabaikan ucapan Nisa dan tetap berjalan pergi. “Kakak apain si Jean?”
Rangga tidak menjawab ia kembali fokus pada poselnya. Dan mengabaikan Nisa. “Kak! Denger, gak?”
Rangga hanya mengangguk kecil dan tetap menatap poselnya. Nisa kembali masuk ke dalam rumah dengan langkah kaki yang di hentak-hentakkan. Rangga hanya melirik Nisa dan menurunkan poselnya yang sebenarnya dari tadi mati. Ia menyandar pada punggung kursi. Menatap jalanan. Matanya beralih menatap langit. Hari sudah mulai malam. Dan sepertinya akan hujan. Rangga bangun dari duduknya. Ia mendekati pagar rumah dan mencari Jean yang sedang berjalan pulang. Ia menatapi Jean untuk beberapa saat sebelum ia berlari kecil ke dalam rumah.
>>>>><<<<<
Jean terus berjalan dengan wajah yang ditekuk. Kakinya tak lepas menendang bebatuan kerikil di pinggir jalan. Ia terdiam sambil terus meremas bukunya sebagai pelampiasan kekesalannya. Sinar jingga menyorot pada tubuhnya melewati celah-celah rumah dan dedaunan. Hari sudah sangat sore, ia akan sampai malam jika terus berjalan kaki.
‘Tiittt….’ Jean mengabaikan suara kelakson itu. Ia terus berjalan tanpa melihat ke belakang.
Jean membalikkan tubuhnya dengan cepat. Ia menarik tangannya yang tiba-tiba ditarik oleh seseorang. Rangga langsung menyodorkan helm kepada Jean. Jean hanya menatap helm itu. Ia masih kesal kepada Rangga.
“Mau pulang, gak? Aku anterin. Udah hampir malem, mau hujan lagi,” Ucap Rangga. “Atau mau jalan kaki. Pulang kemaleman, datang basah kuyup?”
Jean menghela nafasnya sebelum memakai helm dari Rangga. Rangga hanya tersenyum kecil sambil menganguk. “Jangan banyak mikir, Je.”
Jean mengabaikan ucapan Rangga.

Oleh Luthfita

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Find Dreams
230      189     0     
Romance
Tak ada waktu bagi Minhyun untuk memikirkan soal cinta dalam kehidupan sehari-harinya. Ia sudah terlalu sibuk dengan dunianya. Dunia hiburan yang mengharuskannya tersenyum dan tertawa untuk ratusan bahkan ribuan orang yang mengaguminya, yang setia menunggu setiap karyanya. Dan ia sudah melakukan hal itu untuk 5 tahun lamanya. Tetapi, bagaimana jika semua itu berubah hanya karena sebuah mimpi yan...
Melawan Takdir
1698      826     5     
Horror
Bukan hanya sebagai mahkota pelengkap penampilan, memiliki rambut panjang yang indah adalah impian setiap orang terutama kaum wanita. Hal itulah yang mendorong Bimo menjadi seorang psikopat yang terobsesi untuk mengoleksi rambut-rambut tersebut. Setelah Laras lulus sekolah, ayahnya mendapat tugas dari atasannya untuk mengawasi kantor barunya yang ada di luar kota. Dan sebagai orang baru di lin...
Aku & Sahabatku
16410      2251     4     
Inspirational
Bercerita tentang Briana, remaja perempuan yang terkenal sangat nakal se-SMA, sampai ia berkenalan dengan Sari, sifatnya mengubah hidupnya.
Dimensi Kupu-kupu
12296      2498     4     
Romance
Katakanlah Raras adalah remaja yang tidak punya cita-cita, memangnya hal apa yang akan dia lakukan ke depan selain mengikuti alur kehidupan? Usaha? Sudah. Tapi hanya gagal yang dia dapat. Hingga Raras bertemu Arja, laki-laki perfeksionis yang selalu mengaitkan tujuan hidup Raras dengan kematian.
Bifurkasi Rasa
93      80     0     
Romance
Bifurkasi Rasa Tentang rasa yang terbagi dua Tentang luka yang pilu Tentang senyum penyembuh Dan Tentang rasa sesal yang tak akan pernah bisa mengembalikan waktu seperti sedia kala Aku tahu, menyesal tak akan pernah mengubah waktu. Namun biarlah rasa sesal ini tetap ada, agar aku bisa merasakan kehadiranmu yang telah pergi. --Nara "Kalau suatu saat ada yang bisa mencintai kamu sedal...
Kama Labda
508      306     2     
Romance
Kirana tak pernah menyangka bahwa ia bisa berada di jaman dimana Majapahit masih menguasai Nusantara. Semua berawal saat gadis gothic di bsekolahnya yang mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan seseorang dari masa lalu. Dan entah bagaimana, semua ramalan yang dikatakannya menjadi kenyataan! Kirana dipertemukan dengan seseorang yang mengaku bahwa dirinya adalah raja. Akankah Kirana kemba...
Strange Boyfriend
202      161     0     
Romance
Pertemuanku dengan Yuki selalu jadi pertemuan pertama baginya. Bukan karena ia begitu mencintaiku. Ataupun karena ia punya perasaan yang membara setiap harinya. Tapi karena pacarku itu tidak bisa mengingat wajahku.
Senja Kedua
3258      1244     2     
Romance
Seperti senja, kau hanya mampu dinikmati dari jauh. Disimpan di dalam roll kamera dan diabadikan di dalam bingkai merah tua. Namun, saat aku memiliki kesempatan kedua untuk memiliki senja itu, apakah aku akan tetap hanya menimatinya dari jauh atau harus kurengkuh?
Memoria
313      262     0     
Romance
Memoria Memoria. Memori yang cepat berlalu. Memeluk dan menjadi kuat. Aku cinta kamu aku cinta padamu
Bullying
542      328     4     
Inspirational
Bullying ... kata ini bukan lagi sesuatu yang asing di telinga kita. Setiap orang berusaha menghindari kata-kata ini. Tapi tahukah kalian, hampir seluruh anak pernah mengalami bullying, bahkan lebih miris itu dilakukan oleh orang tuanya sendiri. Aurel Ferdiansyah, adalah seorang gadis yang cantik dan pintar. Itu yang tampak diluaran. Namun, di dalamnya ia adalah gadis rapuh yang terhempas angi...