Jadi seorang dokter bukanlah hal yang mudah. Aku bisa berkata seperti itu karena aku sudah merasakannya. Tidur sebentar, memeriksa pasien, membuat laporan, dan lain-lain. Pulang ke rumah pun jarang, karena lebih sering tertidur di kantor.

Aku mengangkat panggilan yang masuk dari ponselku, ternyata itu Si Jin.

"Yeoboseyo?" sapaku.

"sasti-ya, apa kau sibuk?"

"Ani, aku sedang membuat laporan pasien ku hari ini. Ada apa?"

"kau bisa menjemput ku? Aku ingin kesuatu tempat dan aku membutuhkan seorang dokter disana"

"Apakah kau bercanda? Kau seorang dokter juga" jawabku datar. Terdengar suara kekehan di ujung sana, tapi berubah serius kembali.

"It's right, but i need you. i will  send you an address where you should go. see you soon" jawabnya lalu mematikan telpon secara sepihak.

Aku menghela nafas ku, lalu pergi ke tempat Si Jin, sahabatku.

                                    ΔΔΔ

Aku menepikan mobilku ketika melihat Si Jin berdiri di pinggir jalan sambil melambaikan tangannya. Aku membiarkan dia masuk dan sibuk dengan seatbeltnya.

"Kajja! Antar aku ke gedung SM Entertainment" katanya sesaat setelah berhasil memasang sabuk pengaman. Aku mengangguk dan menancap gas tak peduli apa yang direncanakan di dalam otaknya.

Sesampainya di gedung SM Entertainment, Si Jin segera keluar dan menyuruhku mengikutinya. Aku menurutinya sembari melihat lihat sekeliling. Para artis sibuk datang dengan beberapa kru. Sedangkan para pegawai sibuk dengan naskah dan barang properti mereka.

"Sasti-ya, ayo kemari" kata Si Jin yang menyadari aku sudah agak jauh darinya.

Segera aku menyusulnya dengan berlari kecil dan kami pun sampai di sebuah ruang kesehatan.

Si Jin terlihat berbicara dengan seorang perawat yang berada disini. Dia adalah dokter utama yang bertugas di gedung ini, sesekali ia datang ke rumah sakit tempat aku bekerja untuk berkonsultasi dengan dokter senior ataupun merujuk para artis yang ia tangani.

Aku bingung, kenapa Si Jin membawaku kemari? Apa dia tidak tahu aku ini sibuk?! Tiba-tiba saja Si Jin memanggilku mengajakku untuk bergabung.

"Kenalkan dia Kim Subin, perawat utama disini".

"Annyeonghaseo, Naneun Choi Sasti imnida" sapaku. Perawat Kim ikut menunduk sopan.

"Jangan terlalu formal padaku. Itu membuatku sedikit tidak enak karena kau lebih tua dariku" katanya. Aku tersenyum kaku sambil menggaruk belakang leherku. "Eum, baiklah Subin-ssi"

"Kita sudahi perkenalannya sebentar dan ingin berbicara serius denganmu Sasti-ya". Aku nengalihkan perhatianku pada Si Jin. "Aku memintamu kemari untuk menjadi bagian tim dokter di agensi ini. Setiap harinya kami kewalahan karena jumlah artis yang tidak seimbang dengan jumlah tim kami. Apalagi jika sedang diadakan tur konser, kami sangat kekurangan. Jadi kami memutuskan untuk merekrut beberapa dokter terbaik, dan aku memilihmu" jelas Si Jin panjang lebar. Aku mengangguk mencoba mencerna perkataan Si Jin.

"Mwo?! apakah kau tidak mendengarkan? Aku sudah bekerja di rumah sakit Yongseok dan bagaimana aku bisa?"

"Pihak agensi sudah berbicara kepada rumah sakit dan atasanmu sendiri yang merekomendasikanmu. Jadi kau dibebaskan dari tugas rumah sakit, dan menjadi perwakilan mereka disini. Kau masih bisa ke sana jika mereka memanggilmu dan jika kontrakmu habis kau bisa kembali kesana atau memperpanjang kontrak".

Selama beberapa waktu, Si Jin dan Subin berusaha meyakinkan ku untuk bergabung. Aku menghela nafas "Jika rumah sakit menunjukku, aku tidak bisa berbuat apa" kata ku pasrah lalu tersenyum.

Setelah itu aku pamit undur diri dari sana. Si Jin menyuruhku kembali besok dengan membawa barang-barangku, karena besok aku sudah pindah ke dorm-dorm yang akan di bagikan nanti.

Selama perjalanan pulang, aku terus memikirkan apa yang akan terjadi besok. Ah, semoga saja berjalan dengan lancar.

                                     ΔΔΔ