Read More >>"> Love Escape (Part 19. Dua Part Akhir) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Love Escape
MENU
About Us  

Part 19. Dua Part Akhir

 

Untung aja Bu Widi kemarin kasih kabar bahagia. Membuatku setidaknya masih punya sedikit semangat hidup. Bulan depan akan menjadi bulan dimana salah satu impian terbesarku terwujud. Tapi, fakta tentang Nino tadi, masih terasa menyesakan dada.

 

Sepulang dari Mall, aku menuju rumah Gina.

"Lo kenapa, Lun??" Udah nggak sesenggukan sih, cuma mataku sembab memerah.

"Lo sih, nggak ikut gue tadi!"

"Yaaah... Lo kan tahu situasi gue. Kenapa sih? Nino lagi??"

Aku mengangguk. "Lho, katanya lo udah damai sama dia?"

"Salah gue sih ya, tolol banget gue masih ngehubungin dia!" Air mataku di ujung mata mulai kembali menetes.

"Hmm... Lo masih ada rasa ya sama Nino? Dan Nino, nggak? Gi-tu?"

"Sampe tadi gue abisin burger gue, iya, gue masih sayang sama Nino. Tapi, setelahnya... Huft!" Aku menghela nafas.

"Hah? Apaan si? Kok segala burger dibawa- bawa?"

"Si Nino bawa itu cewek, Gin. Hanny namanya. Semalem juga, dia yang angkat handphone-nya Nino."

"Semalem? Jadi, tadi Lo itu ke Mall, dan ketemuan ama Nino, gitu?"

Aku mengangguk. "Kata lo cuma kita berdua yang bakal ngerayain novel lo?" Ketawan deh sama Gina kalau aku bohong.

Aku nyengir. "Au ah! Salah lo sih ini, mutlak! Lo yang sengaja cari perkara duluan, dengan ngontak dan ngajak Nino ketemu."

"Iyaaaa, Gin, iya. Yaa... Habis, gue pikir Nino udah berubah, udah nggak ngeselin lagi. Eeeh! Mana gue tau bakal ada itu cewek."

Gina diam dan mendelik ke arahku.

"Gue pikir juga, gue cukup setrong dan sanggup ketemuan sama cewek itu..."

"Hanny?"

"Ho’oh"

"Sebut dong namanya! Cewek itu, cewek itu mulu. Udah! Sekarang gue nggak mau denger lagi tentang lo sama Nino! Dan lo, biasain sebut namanya Hanny! Biasain diri lo, kalau Nino sekarang udah punya cewek lain! Oke?!"

Aku diam sesaat. "Masalahnya, mereka udah berhubungan semenjak gue sama Nino masih Nikah, Gin..." Ucapku lirih.

Sabahatku yang berambut pendek sekuping itu kemudian mendongak kaget ke arahku.

"You sure?" Jawabnya juga lirih.

"No, I'm not." Aku menggeleng. "Tapi gue punya alasan buat menduganya. Lagipula, kalau iya pun, mana ada sih maling ngaku." Lanjutku. Sekarang gantian Gina terdiam.

 

"Gin, Sorry ya, kalau masalah hidup gue, malah jadi beban lo. Gue curhat mulu kerjaanya..."

"Iya, hidup lo pelik amat, sih." Tutur Gina sembari ikut bengong.

Setelah beberapa menit kita saling diam. Karena bingung juga kali ya mau ngomongin apa lagi. Aku pun mending pamit pulang, sudah hampir gelap juga langit di luar sana.

 

"Eh, Lun! Kalau temen Bule lo yang di Bali itu, apa kabar?"

Hadeuuh... Gina! Pake tanya soal Charlie lagi. Bikin nambah patah hati deh.

"Charlie?"

"Yes! The bakery man."

"Pastry! Dia, lagi! Udah kelaut, Gin. Udah beberapa bulan ini handphone-nya mailbox terus." Jawabku sambil menahan gagang pintu kamar Gina.

"Oh." Gina cuma manggut-manggut.

 

Lalu aku kemudian pulang.

***

 

Ayah sedang nonton TV bersama adiku saat aku pulang. Sembari mengambil makan malam. Kubuka sedikit pembicaraan.

"Kapan jadwal kontrol ke rumah sakit lagi, Yah?"

"Minggu depan. Kamu anterin Ayah, ya?"

"Iya."

"Eh, kata Ayah, novel lo mau terbi,t ya?" Kata Karin tiba-tiba.

"He’em." Aku sibuk mengunyah.

"Selamat yaa... Nanti gue dapet dong gratisanya?"

"Beli lo! Gratisan mulu!" jawabku.

"Hahahaha... Iya, nanti ayah sama Karin beli ya. Terus, next plan kamu apa?" Kata ayah.

"Nanti kalau udah terbit, biasanya akan launching ke toko buku di beberapa kota. Paling setelahnya, Luna akan lanjut nulis lagi.

"Kamu nggak mikirin akan cari pengganti Nino?"

 

GUBRAK! Buset, Yah! Baru aja mencapai satu target. Udah disuruh nyari target pasangan hidup yang baru lagi. Yaa... Begitulah dia, ayahku, hidupnya tidak pernah tanpa target. I guess, I get use to it.

"Belom kepikiran, Yah. Luna lagi seneng nulis dulu aja. Ngejalanin pekerjaan yang Luna suka." Padahal, alasan sebenarnya adalah, Luna baru tau penyebab utama kenapa Nino menceraikan Luna. Dan, Luna baru aja ketemua sama selingkuhannya, Yah.

"Nanti, kalau kamu sudah kepikiran. Semoga awet, cari yang benar-benar bisa menerima kamu. Dan kamu juga harus bisa menerima dia apa adanya."

Aku manggut-manggut.

 

Families forgive. Karena keluarga itu layaknya drugs. Dan kita semua di dalamnya adalah pecandunya. Seberapa benci kita pada obat itu, seberapa jauh kita lari dari pengaruhnya, kita tidak akan pernah bisa benar-benar bersih dan lepas dari statusnya.

***

 

Hari ini aku mengantar Ayah kontrol. Katanya gips di kakinya bulan depan sudah bisa dilepas. Dengan memaksakan dirinya menggunakan tongkat yang lebih kecil, membuat proses penyembuhannya lebih cepat, sepertinya. Aku dan ayah kemudian sekarang sedang berada di dalam mobil. Beberapa teman bilang, gaya menyetirku seperti laki-laki. Ngebut, selap-selip. Aku tetiba ingat, karena memang ayahlah yang mengajariku dulu. Saat aku berhasil menjadi juara kelas sesuai dengan keinginannya.

 

“Mau mampir makan siang dulu, Yah?”

Aku jadi merasa lebih melayaninya ketimbang menjadi anakanya. Mungkin aku tidak pernah tahu bagaimana cara bersikap yang baik dengan pasangan ataupun orang tua. Karena aku merasa tidak pernah mendapatkan contoh yang cukup.

“Boleh. Nasi padang aja, mau?”

“Iya, boleh.”

 

Aku membelokan mobil, parkir di salah satu restoran masakan padang di pinggir jalan. Seperti rumah makan padang lainnya, hampir semua lauk tersaji di meja. Ada cumi, macam-macam balado, rendang, dan lainnya. Ayah mengambil rendang dan telor dadar. Aku memilih gulai otak dan daun singkong. Makan masakan padang pakai tangan itu nikmat sekali

Kita tidak banyak bicara. Tapi, kalau ayahku sedang tidak ceramah menyinggung masalah pribadiku, aku merasa kalau kita sedang berdamai. Memangnya, kita sedang perang? Iya, aku merasa kita sedang dalam perang ego. Ego sebagai ayah dan ego sebagai anak. Seusai makan, kita pun melanjutkan perjalanan pulang.

 

“Ayah udah ada rencana kapan mau masuk kantor lagi?”

“Dua minggu lagi mungkin. Habis kontrol selanjutnya, kalau kata dokter boleh, ya Ayah ngantor.”

“Ayah nanti kalau pensiun mau ngapain?”

Dia diam sesaat. “Belum tahu.”

Aku juga kemudian diam. Bingung mau bahas apa lagi.

“Mau gendong cucu sih enaknya, ya.” Kalimatnya nyebelin sih ya. Tapi dia mengucapkannya dengan nada yang ringan dan sedikit senyuman di bibirnya.

“Cucu?? Dari Karin apa Luna?” Aku menimpali jokes-bapak-tua itu sebisanya.

“Yaa... siapa aja yang duluan, deh.”

Aku tersenyum.

 

Ketika seorang anak merasa sedih, tersinggung, atau bahkan tersakiti oleh orang tua. Mereka tidak menginginkan banyak. Mereka cuma butuh mendengar satu kata, maaf. Tapi ketika mungkin satu kata itu saja tidak bisa mereka dengar, mereka tetap tidak dapat membenci. Karena dengan niat baik mencairkan suasana saja, pelan-pelan, hati mereka akan ikut mencair. Pelajaran tersulit bagi seorang anak adalah, memaklumi yang dulu menjadi pahlawan mereka, idola mereka, ternyata juga manusia, yang punya kelemahan dan keburukan. Then they have to deal with it.

***

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Cinta Tau Kemana Ia Harus Pulang
7695      1409     7     
Fan Fiction
sejauh manapun cinta itu berlari, selalu percayalah bahwa cinta selalu tahu kemana ia harus pulang. cinta adalah rumah, kamu adalah cinta bagiku. maka kamu adalah rumah tempatku berpulang.
simbiosis Mutualisme seri 2
7626      1778     2     
Humor
Hari-hari Deni kembali ceria setelah mengetahui bahwa Dokter Meyda belum menikah, tetapi berita pernikahan yang sempat membuat Deni patah hati itu adalah pernikahan adik Dokter Meyda. Hingga Deni berkenalan dengan Kak Fifi, teman Dokter Meyda yang membuat kegiatan Bagi-bagi ilmu gratis di setiap libur panjang bersama ketiga temannya yang masih kuliah. Akhirnya Deni menawarkan diri membantu dalam ...
Love Warning
1324      581     1     
Romance
Dinda adalah remaja perempuan yang duduk di kelas 3 SMA dengan sifat yang pendiam. Ada remaja pria bernama Rico di satu kelasnya yang sudah mencintai dia sejak kelas 1 SMA. Namun pria tersebut begitu lama untuk mengungkapkan cinta kepada Dinda. Hingga akhirnya Dinda bertemu seorang pria bernama Joshua yang tidak lain adalah tetangganya sendiri dan dia sudah terlanjur suka. Namun ada satu rintanga...
Sweet Sound of Love
476      314     2     
Romance
"Itu suaramu?" Budi terbelalak tak percaya. Wia membekap mulutnya tak kalah terkejut. "Kamu mendengarnya? Itu isi hatiku!" "Ya sudah, gak usah lebay." "Hei, siapa yang gak khawatir kalau ada orang yang bisa membaca isi hati?" Wia memanyunkan bibirnya. "Bilang saja kalau kamu juga senang." "Eh kok?" "Barusan aku mendengarnya, ap...
in Silence
417      290     1     
Romance
Mika memang bukanlah murid SMA biasa pada umumnya. Dulu dia termasuk dalam jajaran murid terpopuler di sekolahnya dan mempunyai geng yang cukup dipandang. Tapi, sekarang keadaan berputar balik, dia menjadi acuh tak acuh. Dirinya pun dijauhi oleh teman seangkatannya karena dia dicap sebagai 'anak aneh'. Satu per satu teman dekatnya menarik diri menjauh. Hingga suatu hari, ada harapan dimana dia bi...
One Step Closer
2079      856     4     
Romance
Allenia Mesriana, seorang playgirl yang baru saja ditimpa musibah saat masuk kelas XI. Bagaimana tidak? Allen harus sekelas dengan ketiga mantannya, dan yang lebih parahnya lagi, ketiga mantan itu selalu menghalangi setiap langkah Allen untuk lebih dekat dengan Nirgi---target barunya, sekelas juga. Apakah Allen bisa mendapatkan Nirgi? Apakah Allen bisa melewati keusilan para mantannya?
Time Travel : Majapahit Empire
45794      4427     9     
Fantasy
Sarah adalah siswa SMA di surabaya. Dia sangat membenci pelajaran sejarah. Setiap ada pelajaran sejarah, dia selalu pergi ke kantin. Suatu hari saat sekolahnya mengadakan studi wisata di Trowulan, sarah kembali ke zaman kerajaan Majapahit 700 tahun yang lalu. Sarah bertemu dengan dyah nertaja, adik dari raja muda Hayam wuruk
sHE's brOKen
6149      1460     2     
Romance
Pertemuan yang tak pernah disangka Tiara, dengan Randi, seorang laki-laki yang ternyata menjadi cinta pertamanya, berakhir pada satu kata yang tak pernah ingin dialaminya kembali. Sebagai perempuan yang baru pertama kali membuka hati, rasa kehilangan dan pengkhianatan yang dialami Tiara benar-benar menyesakkan dada. Bukan hanya itu, Aldi, sahabat laki-laki yang sudah menjadi saksi hidup Tiara yan...
complicated revenge
19117      2901     1     
Fan Fiction
"jangan percayai siapapun! kebencianku tumbuh karena rasa kepercayaanku sendiri.."
Forestee
440      311     4     
Fantasy
Ini adalah pertemuan tentang kupu-kupu tersesat dan serigala yang mencari ketenangan. Keduanya menemukan kekuatan terpendam yang sama berbahaya bagi kaum mereka.